Jenis Emosi

Silahkan Bagikan Tulisan-Artikel ini :
Istilah emosi berasal dari bahasa Latin, yaitu "emovere", yang merupakan penggabungan dari "e", yang berarti 'luar' dan "movere", yang berarti 'bergerak'. Emosi juga berasal dari bahasa Perancis, yaitu "emouvoir", yang berarti kegembiraan. Eastwood Atwater, dalam bukunya yang berjudul 'Psychology of Adjustment', menyebutkan bahwa yang dimaksud dengan emosi adalah suatu kondisi kesadaran yang kompleks dan mencakup sensasi di dalam diri dan ekspresi ke luar yang memiliki kekuatan memotivasi untuk bertindak.

Secara umum, emosi yang terdapat dalam diri manusia manusia dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu : 

1. Emosi Positif.
Emosi positif adalah emosi yang mampu menghadirkan perasaan positif terhadap seseorang yang mengalaminya. Napoleon Hill, dalam bukunya 'Think and Grow Rich', menyatakan bahwa terdapat beberapa emosi yang termasuk dalam emosi positif, yaitu hasrat, keyakinan, cinta, harapan, romansa, dan antusiasme. Emosi-emosi tersebut merupakan jenis emosi yang paling dominan, kuat, dan paling umum digunakan dalam usaha kreatif. Jenis emosi ini bisa menunjang keberhasilan karier dan dianggap tidak merugikan orang lain. Seberapa besar keberhasilan dari energi positif ini tergantung dari batas kewajaran yang digunakan. Emosi positif akan menghadirkan perasaan senang dan menimbulkan sebuah motivasi. 

Baca juga : Pengertian Emosi

Untuk menumbuhkan emosi positif, kita harus mengeksplorasi beberapa hal positif, yaitu :
  • Mengeksplorasi potensi diri agar kuat dan mandiri. Sikap mental yang kuat harus dibangun dan dibiasakan, sehingga kita menjadi orang yang tangguh dan mandiri. Dengan cara ini, energi emosi positif yang tersimpan dalam tubuh bisa terus dikembangkan.
  • Melawan rasa stress yang muncul. Dalam menghadapi rasa stress yang bisa muncul sewaktu-waktu, kita mesti mampu menguasai emosi dengan tenang. Cara sederhana yang dapat kita lakukan adalah dengan mengatur pernapasan secara perlahan. Hal ini akan memberikan kesempatan oksigen masuk ke dalam aliran darah dan memberikan rasa tenang.
  • Berbagi dengan orang lain. Berbagi dengan orang lain juga bisa menjadi salah satu alternatif dalam menumbuhkan emosi positif yang terpendam dalam diri anda. Jika anda mampu memberikan kebahagian kepada orang lain, anda pun juga akan mengalami kebahagiaan yang sama, sehingga energi positif akan tumbuh dan berkembang dalam diri anda.
  • Memberikan apresiasi terhadap orang lain. Kebersamaan, keterbukaan, dan kepercayaan bersama teman, keluarga, atau sahabat dapat membuat kita lebih kuat dalam menghadapi berbagai persoalan hidup. Sekedar cerita atau bersenang-senang dengan mereka , sangat baik bagi kesehatan dan mental anda.
  • Memanfaatkan hiburan dalam aktivitas yang dijalani. Dalam melakukan aktivitas sehari-hari, kadang rasa bosan dan jenuh menghampiri dan memenuhi otak dan pikiran kita. Oleh karena itu membuat kegiatan yang menyenangkan ditengah-tengah kesibukan yang dijalani sangat penting untuk menyegarkan semangat dan menumbuhkan emosi positif.


2. Emosi Negatif.
Emosi negatif adalah emosi yang selalu identik dengan perasaan tidak menyenangkan dan dapat mengakibatkan perasaan negatif pada orang yang mengalaminya. Biasanya, emosi negatif ini di luar batas kewajaran, misalnya marah-marah yang tidak terkendali, menangis meraung-raung, berkelahi, dan lain-lain, bahkan sampai menimbulkan tindakan kriminal. Emosi negatif akan berdampak buruk bagi yang mengalaminya dan orang lain. 

Berkaitan dengan emosi negatif, beberapa ahli menjelaskan sebagai berikut :
  • Robert D. Hisrich, menjelaskan bahwa emosi negatif dan kesedihan yang berlebihan, terbukti bisa mengganggu alokasi perhatian seseorang dalam proses mendapatkan informasi. Gangguan seperti ini dapat berdampak negatif terhadap kemampuan seseorang untuk belajar dari kejadian negatif.
  • Jim Loehr dan Tony Schwartz, menjelaskan bahwa emosi negatif merupakan pemborosan dan tidak efisien. Memperlihatkan sifat takut, marah, dan sikap ngotot yang berlebihan terhadap orang lain, justru akan membuat kita secara progresif telah merendahkan kemampuannya untuk bekerja efektif. Emosi negatif yang sudah kronis, seperti depresi dan kemarahan dapat mengakibatkan timbulnya penyakit yang serius, seperti jantung dan kanker.
  • Priatno H. Martokoesoemo, menjelaskan bahwa emosi negatif yang intens, baik yang meluap ke dalam pikiran sadar ataupun yang terus terpendam dalam pikiran bawah sadar, dapat tetap memicu LoSA (Law of Spiritual Attraction) untuk hal-hal yang negatif. Jika hal ini tidak diproses dengan baik, emosi-emosi negatif tersebut akan menghentikan aktivitas-aktivitas positif kita.


Emosi negatif yang terjadi dan dialami oleh manusia dapat dibedakan menjadi dua bagian, yaitu :
  • primary emotions, merupakan perasaan yang kita rasakan sebelumnya dan menjadi penyebab lahirnya emosi negatif.
  • secondary emotions, merupakan akibat yang muncul dari semua yang kita rasakan. 

Apabila kita bisa mengelola emosi negatif dengan benar, maka energi negatif ini dapat berubah menjadi energi positif yang bermanfaat. Dalam Neuro Linguistic Programming (NLP), terdapat beberapa teknik yang dapat mengubah energi emosi negatif menjadi energi positif, yaitu dengan menggunakan metode state of management. Dalam hal ini, ada dua cara untuk mengontrol dan mengelola kondisi emosi negatif yang muncul, yaitu :

Mengubah fokus pikiran. Pada saat emosi negatif muncul maka kita harus mencari penyebab munculnya hadirnya emosi negatif tersebut. Agar tidak terus menerus terkurung dalam kondisi emosi yang negatif, kita mesti mengubah fokus pikiran yang negatif tersebut ke arah ide-ide yang lebih positif. Kita bisa mengalihkan perhatian pikiran terhadap sesuatu yang menyenangkan dengan cara ini pikiran negatif yang ada dalam otak akan dapat dihilangkan.


Mengubah fisiologis. Mengelola emosi negatif menjadi emosi positif bisa dilakukan juga dengan mengubah cara fisiologis, seperti cara bernafas, berdiri, dan ekspresi wajah. Dengan mengubah cara menghela nafas yang panjang, dalam, dan teratur, maka emosi yang tidak terkontrol akan menjadi lebih tenang. 

Demikian penjelasan berkaitan dengan jenis emosi.

Semoga bermanfaat.