Pengertian Emosi

Silahkan Bagikan Tulisan-Artikel ini :
Kata emosi berasal dari bahasa Latin, yaitu emovere, yang merupakan penggabungan dari  "e" yang berarti 'luar' dan "movere" yang berarti 'bergerak'. Emosi juga berasal dari bahasa Perancis, "emouvoir", yang berarti kegembiraan. Para ahli meyakini bahwa emosi lebih cepat berlalu daripada suasana hati. Misalnya, gembira. Perasaan gembira bisa jadi datang dan pergi dengan cepat, tapi suasana hati yang gembira itu akan berlangsung lebih lama.

gambar : pengertianahli.com
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, emosi diartikan dalam beberapa  pengertian, yaitu :
  1. luapan perasaan yang berkembang dan surut dalam waktu singkat.
  2. keadaan dan reaksi psikologis dan fisiologis (seperti kegembiraan, kesedihan, keharuan, kecintaan); keberanian yang bersifat subyektif.
  3. cak marah.

Selain itu, pengertian emosi juga dapat dijumpai dalam beberapa pendapat yang dikemukakan oleh para ahli, diantaranya adalah :
  • J.P. Du Preez, mendifinisikan emosi adalah reaksi tubuh saat menghadapi situasi tertentu. Sifat dan intensitas emosi sangat berkaitan dengan erat dengan aktivitas kognitif (berpikir) manusia sebagai hasil persepsi terhadap situasi yang dialaminya.
  • Eastwood Atwater, dalam bukunya yang berjudul 'Psychology of Adjustment', mendifinisikan emosi adalah suatu kondisi kesadaran yang kompleks dan mencakup sensasi di dalam diri dan ekspresi ke luar yang memiliki kekuatan memotivasi untuk bertindak.

Emosi manusia berproses di dalam sistem limbik. suatu sistem yang disebut sebagai otak emosi, yaitu sistem yang menyimpan banyak informasi yang tidak tersentuh oleh indra. Sistem limbik ini selain mengendalikan emosi, juga berfungsi dalam :
  • Mengendalikan hormon.
  • Memelihara homeostasis.
  • Menjadi pusat rasa senang.
  • Memelihara metabolisme.
  • Memelihara memori jangka panjang.

Secara fisiologis, emosi terdapat pada salah satu bagian dari sistem limbik, yaitu otak kecil yang terletak di atas tulang belakang dan di bawah tukang tengkorak. Kemampuan manusia dalam mengendalikan dan mengelola emosi menjadi faktor penentu keberhasilan atau kesuksesan dalam berbagai aspek kehidupan. Emosi manusia berkaitan dengan tiga aspek penting, yaitu :
  1. Persepsi.
  2. Pengalaman.
  3. Proses berpikir.

Ketiga aspek tersebut dapat menghadirkan sikap tenang atau santai dalam menghadapi situasi apapun, selain juga bisa membuat manusia akan mudah marah, menuduh, sedih, dan lain-lain. Secara umum, timbulnya emosi sangat berkaitan erat dengan kondisi tubuh, denyut jantung, sirkulasi darah, dan pernafasan. Hal ini secara tidak langsung mengindikasikan bahwa emosi merupakan sebuah reaksi manusia ketika berinteraksi dengan diri sendiri, orang lain, dan lingkungannya.

Reaksi manusia terhadap hadirnya emosi, disadari atau tidak, memiliki dampak yang bersifat membangun atau merusak. Bisa dikatakan emosi tidak hanya merupakan reaksi terhadap kondisi diri sendiri maupun luar diri sendiri, tapi juga merupakan upaya pencapaian ke arah pembentukan diri menuju hidup yang transendental (spriritual). 

Emosi yang terdapat dalam diri manusia bisa sebagai sensor terhadap perilaku anda yang berasal dari kekuatan pikiran. Oleh karena itu emosi, apapun bentuknya, bisa marah, sedih, gembira, dan lain-lain, menjadi sensor atas pikiran dan perbuatan yang dilakukan. 

Selama ini terjadi kesalah-kaprahan pada banyak orang, yang menganggap bahwa emosi adalah sikap marah saja. Hal tersebut merupakan pemahaman yang keliru. Emosi bukanlah sikap marah semata, melainkan juga banyak sikap lain yang dirasakan manusia, seperti rasa takut, cemas, sedih, malu, gembira, dan lain-lain. 

Demikian penjelasan berkaitan dengan pengertian emosi.

Semoga bermanfaat.