Pengertian Kleptomania. Istilah kleptomania berasal dari bahasa Yunani, yaitu "kleptein" yang berarti mencur, dan "mania" yang berarti kegilaan (yang merupakan perasaan takut yang ditekan dan dendam karena ditolak, baik itu nyata atau hanya khayalan, baik yang terjadi sekarang atau telah berlalu).
Secara umum, kleptomania dapat diartikan sebagai gangguan kebiasaan dan impuls (impulse control disorder) yang tidak dapat dikendalikan oleh individu yang bersangkutan untuk memiliki barang-barang yang dilihatnya dengan cara mencuri. Dengan kata lain, kleptomania adalah suatu kondisi yang termasuk dalam gangguan kendali impulsif, di mana penderitanya tidak dapat menahan dirinya sendiri untuk mencuri suatu barang.
Pengertian Kleptomania Menurut Pendapat Para Ahli. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, kleptomania diartikan dengan kelainan jiwa berupa keinginan hendak mencuri yang tidak dapat ditahan-tahan sekalipun barang curian itu tidak berharga atau tidak berguna sama sekali. Selain pengertian tersebut, terdapat rumusan kleptomania menurut pendapat para ahli, diantaranya adalah sebagai berikut :
- Sudarsono, berpendapat bahwa kleptomania adalah dorongan hai untuk mencuri milik atau harta benda orang lain demi kepuasan hatinya, yaitu kepuasan tentang mencuri itu dan bukan hasil yang dicuri.
- Kartono, berpendapat bahwa kleptomania adalah tendensi atau kecenderungan yang tidak bisa dicegah untuk mencuri, satu impuls atau kompulsi obsesi untuk mencuri.
- James Denver, berpendapat bahwa kleptomania adalah gerak hati untuk mencuri, tidak jarang terlihat mencuri barang-barang yang tidak diinginkan oleh individu yang bersangkutan.
- Durand, berpendapat bahwa kleptomania adalah ketidakmampuan menolak dorongan yang terjadi berulang kali untuk mencuri barang-barang yang sebenarnya tidak diperlukan untuk digunakan pribadi atau yang dicuri bukan karena nilai uangnya.
Dari pengertian tersebut di atas, dapat dikatakan bahwa kleptomania termasuk dalam penyakit ganguan kejiwaan yang membuat penderitanya tidak bisa menahan diri untuk mencuri. Kleptomania merupakan salah satu kelainan jiwa yang bersifat dari bagian perbuatan kumpulsif, yaitu suatu perbuatan di mana orang merasa terpaksa untuk melakukannya, kemudian melakukan perbuatan tersebut berulang-ulang. Perbuatan tersebut timbul dari perasaan khusus yang mendorongnya untuk melakukan perbuatan tersebut. Dorongan hati untuk melakukan perbuatan demi kepuasaan hatinya disertai dengan kecemasan dan emosi.
Ciri-Ciri Kleptomania. Menurut Rasdian, ciri-ciri dari kliptomania adalah sebagai berikut :
- adanya peningkatan rasa tegang sebelum melakukan pencurian.
- rasa puas setelah melakukan tindakan pencurian.
- pencurian dilakukan sendiri (solitary act) tidak bersama-sama dengan orang lain yang membantunya.
- individu tanpak cemas, murung, dan merasa bersalah pada waktu mencuri, tetapi hal tersebut tidak mencegah penderita kleptomania untuk mengulangi perbuatannya.
Penyebab Kleptomania. Penyebab pasti dari kleptomania sampai dengan saat ini tidak dapat diketahui dengan pasti. Hanya saja dari beberapa penelitian yang pernah dilakukan menunjukkan bahwa kleptomania mungkin terkait dengan salah satu hormon otak, yaitu serotin. Hormon serotin ini membantu mengatur suasana hati dan emosi. Selain itu, terdapat juga beberapa bukti yang menyebutkan bahwa kleptomania kemungkinan berhubungan dengan gangguan kecanduan atau gangguan obsesif kompulsif.
Walaupun penyebab pasti dari kleptomania belum diketahui, tetapi para peneliti menemukan adanya fatktor-faktor resiko yang dapat meningkatkan perilaku kleptomania, yaitu :
- riwayat keluarga. Kleptomania lebih rentan terjadi pada seseorang dari keluarga yang menderita kleptomania atau pecandu obat-obatan terlarang.
- riwayat penyakit mental. Penderita kleptomania umumnya mengalami gangguan mental, seperti gangguan bipolar, gangguan kecemasan, atau gangguan kepribadian.
- gender. Tidak dapat dipungkira bahwa dua dari tiga penderita kleptomania adalah perempuan.
Cara Mengatasi Kleptomania. Kleptomania apabila dibiarkan tanpa penanganan yang tepat, dapat menimbulkan penderitaan bagi penderita maupun keluarganya. Meskipun sampai saat ini belum ada obat khusus yang mampu menyembuhkan kleptomania, namun penanganan dengan psikoterapi dan obat dapat membantu menekan dorongan untuk mencuri pada penderita kleptomania.
- psikoterapi. Terapi yang dilakukan untuk penderita kleptomania umumnya ditujukan untuk mengetahui permasalah psikologis yang menjadi pemicunya. Jenis terapi yang bisa digunakan untuk mengatasi kleptomania adalah terapi perilaku kognitif, terapi konseling keluarga, psikodinamik, dan terapi modifikasi perilaku.
- obat. Serangkaian obat juga dapat diberikan untuk melengkapi terapi psikologis bagi penderita kleptomania.
Perbedaan Antara Kleptomania dan Pencuri Biasa. Terdapat beberapa perbedaan antara kleptomania dan pencuri biasa. Perbedaan yang mendasar adalah kleptomania merupakan gangguan kejiwaaan, yaitu suatu keinginan yang tidak dapat ditahan untuk mencuri, bukan karena faktor kemiskinan atau ketidak-mampuan secara finansial tapi didasari kerana kelemahan jiwa dan rasa puas setelah melakukan pencurian. Perbedaan lain dari kleptomania dan pencuri biasa adalah sebagai berikut :
1. Kleptomania :
- barang yang dicuri umumnya barang-barang yang kurang berharga bahkan tidak dibutuhkannya.
- akan menyimpan barang-barang yang dicurinya.
- tidak ada niatan jahat ketika mencuri.
- tidak memperhatikan keadaan sekitar ketika akan mencuri barang.
- tidak mau mengaku kalau dirinya klepto.
2. Pencuri Biasa :
- barang yang dicuri biasanya barang-barang berharga.
- akan menjual barang-barang hasil curiannya, meskipun terkadang juga dipakainya sendiri.
- ada niatan jahat saat hendak mencuri.
- memperhatikan keadaan sekitar dan akan mencari waktu yang tepat ketika hendak mencuri.
- pencuri kadang-kadang mengaku kalau dirinya klepto.
Sebagian besar penderita kleptomania adalah perempuan. Kleptomania umumnya muncul pada saat usia remaja dan ada sampai dewasa. Pada beberapa kasus, kleptomania diderita seumur hidup.
Semoga bermanfaat.