Manajemen Talenta (Talent Management) : Pengertian, Karakteristik, Model, Tujuan Dan Manfaat Manajemen Talenta, Serta Tahapan Proses Manajemen Talenta

Silahkan Bagikan Tulisan-Artikel ini :
Manajemen talenta atau dikenal juga dengan manajemen bakat, yang dalam bahasa Inggris disebut dengan "talent management", merupakan bagian dari manajemen kepemimpinan. Paradigma yang terkandung dalam manajemen talenta adalah "perusahaan bersaing di level individu". Perusahaan-perusahaan yang menggunakan manajemen talenta, menjadikannya sebagai strategi dalam mengelola sumber daya manusia dengan mengaitkan proses pencarian, pemikatan, pemilihan, pelatihan, pengembangan, pemeliharaan, promosi, dan pemindahan pegawai agar terkait dengan usaha utama perusahaan dengan semaksimal mungkin.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, talenta diartikan sebagai pembawaan seseorang sejak lahir atau bakat. Cheese P, dkk dalam "The Talent Powered Organization : Strategies for Globalization, Talent Management and High Performance", menyebutkan bahwa talenta adalah sejumlah pengalaman, pengetahuan, keahlian, dan tingkah laku yang dimiliki dan dibawa oleh seseorang ke tempatnya bekerja.


Pengertian Manajemen Talenta. Secara umum, manajemen talenta dapat dijelaskan sebagai salah satu strategi yang diterapkan oleh suatu perusahaan secara terencana dan terstruktur untuk merekrut, mempertahankan, dan mengembangkan orang-orang atau pegawai yang memiliki bakat yang secara konsisten memberikan kinerja yang baik (unggul) agar tidak pindah ke perusahaan lain, selain juga mengembangkan dan meningkatkan kemampuan dan kinerja orang-orang atau pagawai yang berbakat tersebut. Manajemen talenta juga dapat berarti suatu proses manajemen sumber daya manusia dalam hal :
  • mengembangkan dan memperkuat pegawai baru pada proses pertama kali masuk perusahaan.
  • memelihara dan mengembangkan pegawai yang sudah ada di perusahaan.
  • menarik sebanyak mungkin pegawai yang memiliki kompetensi, komitmen, dan karakter bekerja pada perusahaan.


Selain itu, pengertian manajemen talenta juga dapat dijumpai dalam beberapa pendapat yang dikemukakan oleh para ahli, beberapa diantaranya adalah sebagai berikut :
  • Darmin Ahmad Pella dan Afifah Inayati, dalam "Talent Management", menyebutkan bahwa manajemen talenta adalah serangkaian proses sumber daya manusia organisasi terpadu yang dirancang untuk mengembangkan, memotivasi, dan mempertahankan produktif terhadap karyawan yang terlibat.
  • Huber K. Rampersad, dalam "Personal Balance Scorecard : The Way to Individual Happiness, Personal Integrity and Organization Effectiveness", menyebutkan bahwa manajemen talenta adalah cara pengelolaan talenta dalam organisasi secara efektif, perencanaan dan pengembangan suksesi di perusahaan, realisasi pengembangan diri karyawan secara maksimal dan pemanfaatan bakat secara optimal.
  • R.E. Lewis dan R.J. Heckman, dalam "Talent Management : A Critical Review. Human Resource Management Review",  menyebutkan bahwa manajemen talenta adalah sebuah proses secara keseluruhan mulai dari rekrutmen, penempatan, sampai pengembangan dan perencanaan untuk pengembangan pegawai ke arah yang lebih baik.
  • K.S. Groves, dalam "Integrating Leadership Development and Succession Planning Best Practices", yang dimuat dalam Journal of Management Development. 26, (3), menyebutkan manajemen talenta secara uum berkaitan dengan pelatihan mengenai strategi pengembangan, mengidentifikasikan talent gaps, succession planning, serta merekrut, menyeleksi, mendidik, memotivasi, dan memelihara karyawan yang memiliki talenta melalui berbagai inisiatif.   


Ciri-Ciri Pegawai Bertalenta. Pegawai yang bertalenta (talent people) dapat dilihat dari sikap dan perilakunya dalam bekerja. Beberapa ciri-ciri pegawai yang bertalenta adalah sebagai berikut :
  • menciptakan kreatifitas dan inovasi.
  • memulai dan membuat perubahan.
  • mengarahkan pegawai lain dengan benar.
  • menjadi sumber informasi yang dapat dipercaya di dalam perusahaan.
  • memberi inspirasi dan memotivasi pegawai lain.
  • membuat dan merumuskan peraturan yang mampu meningkatkan kinerja pegawai.


Karakteristik Manajemen Talenta. Karakteristik dari manajemen talenta adalah sebagai berikut :
  • memiliki "development mindset". Perusahaan yang fokus pada pengelolaan program manajemen talenta akan selalu memiliki pola pikir pengembangan, yaitu suatu pola pikir yang mengutamakan pengembangan pribadi pegawai dalam perusahaan.
  • mengimplementasikan "performance culture". Perusahaan yang berhasil mengelola program manajemen talenta akan memiliki, menghayati, dan mengimplementasikan budaya kinerja tinggi. Ini adalah suatu situasi ketika perusahaan berusaha menemukan indikator kinerja setiap posisi dan menjadikannya sebagai dasar untuk menilai keberhasilan seseorang.
  • memiliki "executive sponsorship". Perusahaan yang berhasil mengelola program manajemen talenta selalu memiliki executive puncak, board of director, atau pemimpin senior yang menjadi sponsor atau pendukung utama pengembangan pegawai yang berpotensi tertinggi.
  • menerapkan "good human resource information system". Perusahaan yang bagus dalam mengelola manajemen talenta ditandai dengan hadirnya infrastruktur, investasi, dan sistem informasi sumber daya manusia yang akurat.


Model Manajemen Talenta. Terdapat berbagai model yang dapat digunakan dalam pengembangan manjemen talenta. Beberapa model tersebut adalah sebagai berikut :
  • Boston Consulting Group (BCG) Consulting Model. BCG Consulting Model menyatakan bahwa ada lima elemen penting yang saling terintegrasi dalam people management yang perlu diperhatikan dalam  pengaturan talenta. Di mulaidari perencanaan pegawai sampai usaha membuat pegawai tetap berkomitmen menjadi bagian dari perusahaan.
  • The Talent Powered Organization Model. Model ini menggambarkan keterkaitan konsep manajemen talenta dengan lingkungan kerja sekitarnya. Bisnis strategi yang dituangkan dalam strategi talenta akan menjadi masukan dalam perputaran siklus karyawan bertalenta dan mengasilkan keluaran kinerja pegawai yang berujung pada hasil bisnis.
  • General Electric Model. General Electric merupakan sebuah perusahaan terkemuka dunia yang memiliki model tersendiri dalam manajemen talentanya. Di mulai dari usaha untuk menarik pegawai bertalenta, mengembangkan sesuai dengan kebutuhan perusahaan dan aspirasi pegawai, pengaturan pegawai sehingga tercipta kinerja prestatif, sampai mempertahankan mereka untuk tetap tinggal di dalam perusahaan dan tidak dibajak oleh perusahaan lain. 


Tujuan dan Manfaat Manajemen Talenta. Menurut Jonathan Smilansky, dalam "Developing Executive Talent : Metode Efektif untuk Mengidentifikasi dan Mengembangkan Pemimpin dala Perusahaan", tujuan dari manajemen talenta adalah :
  • mengembangkan top management terbaik dalam menghadapi persaingan bisnis.
  • mencari kandidat eksternal yang baik untuk mengisi posisi atau pekerjaan kunci.
  • saling mengisi talenta antar unit yang berbeda. 
  • mempertahankan pegawai yang bertalenta melalui kesempatan pengembangan karir, memperluas kelompok talenta internal dengan memfokuskan pada sejumlah karyawan yang berbeda. 
  • membangun budaya yang mampu mendorong eksekutif terbaik menunjukkan kinerjanya di puncak potensinya.
  • memastikan adanya peluang-peluang bagi pegawai yang paling bertalenta untuk mendapatkan peningkatan karier atau jabatan dalam perusahaan.
  • mempromosikan adanya keragaman eksekutif (berdasarkan jenis gender, latar belakang etnis, dan usia) dalam posisi kunci, yang mencerminkan karakteristik pelanggan dan kelompok talenta yang luas.
  • menyusun proses asesmen pegawai berpotensi yang hasilnya melebihi perspektif manajer pegawai tersebut.
  • membangun rasa memiliki perlunya pegawai bertalenta baik, membuka peluang yang tidak terbatas bagi karyawan yang istimewa, dan mengembangkan karyawan untuk kepentingan perusahaan.

Sedangkan menurut Darmin Ahmad Pella dan Afifah Inayatimanfaat manajemen talenta adalah :
  • menyediakan secara berkesinambungan pegawai dengan potensi terbaik.
  • menciptakan dan mengembangan reputasi yang baik bagi perusahaan.
  • memupuk loyalitas pegawai yang bekerja di perusahaan.


Tahapan Proses Manajemen Talenta. Menurut Peter Cappelli dalam "Talent Management for the 21st Century", proses manajemen talenta terdiri dari beberapa tahapan, yaitu :
  • menetapkan kriterian talenta (talent criteria). Pada tahap ini dilakukan serangkaian aktivitas untuk menetapkan kriteria calon pemimpin berkualitas di perusahaan untuk ditempatkan pada berbagai level dan posisi. Kualitas pegawai yang dimaksud adalah kualitas karakter pribadi, pengetahuan bisnis dan fungsional, pengalaman karir, kinerja dan assignment potensi.
  • menyeleksi kelompok pusat pengembangan talenta (talent pool selection). Pada tahap ini dilakukan segala macam usaha untuk mengelompokkan kandidat-kandidat daru berbagai posisi, jabatan, dan level pegawai di perusahaan untuk menjadi peserta program manajemen talenta, untuk selanjutnya dilakukan seleksi terhadap talenta tersebut. Dalam tahap ini terdapat dua proses, yaitu mengidentifikasi talenta dan menarik talenta untuk masuk dalam pusat pengembangan talenta.
  • membuat program percepatan pengembangan talenta (acceleration development program). Dalam tahap ini dilakukan segala macam usaha untuk merancang, merencanakan, dan mengeksekusi program-program pengembangan yang dipercepat yang diberikan kepada setiap anggota dari program manajemen talenta.
  • menugaskan posisi kunci (key position assignment). Pada tahap ini dilakukan penugasan dan penempatan atas setiap anggota dari program manajemen talenta yang lulus evaluasi kelayakan kepemimpinan untuk menduduki jabatan-jabatan yang telah diidentifikasi sebelumnya.
  • mengevaluasi kemajuan program (monitoring program). Pada tahap ini dilakukan segala aktivitas untuk memonitor, memeriksa, dan mengevaluasi kemajuan setiap aktivitas. Mengevaluasi pengembangan serta hasil-hasil kemajuan yang dibuat peserta program manajemen talenta dalam setiap penugasan yang diberikan kepadanya sebagai dasar membuat keputusan-keputusan, baik suksesi maupun promosi.


Perusahaan yang memberi fokus pada manajemen talenta, biasanya mempunyai perencanaan suksesi (succession planning) yang lebih baik, terutama dalam hal regenerasi dan suksesi, dibandingkan dengan perusahaan lain yang tidak berfokus pada manajemen talenta.

Demikian penjelasan berkaitan dengan pengertian manajemen talenta (talent management), karakteristik, model, tujuan dan manfaat manajemen talenta, serta tahapan proses manajemen talenta.

Semoga bermanfaat.