Pembagian Daerah Berdasarkan Iklim Beserta Pembagian Daerah Untuk Hewan

Silahkan Bagikan Tulisan-Artikel ini :
A. Pembagian Derah Berdasarkan Iklim.
Geografi kehidupan atau biografi adalah pembagian wilayah berdasarkan kondisi geografi yang berkaitan dengan kehidupan yang terdapat di dalamnya. Atau dengan kata lain, pembagian wilayah di bumi yang berkaitan dengan kehidupan tumbuhan dan hewan. Iklim, tumbuhan (vegetasi), dan hewan merupakan ekosistem skala besar yang disebut habitat atau bioma. Kondisi suatu bioma dipengaruhi oleh faktor abiotik dan biotik. Misalnya daerah pantai, faktor abiotiknya adalah pasir, lumpur, dan lain-lain, sedangkan faktor biotiknya adalah ikan, buaya, dan lain-lain.

Baca juga : Pengertian Ekologi Dan Ekosistem

Berdasarkan iklimnya, suatu daerah/wilayah di bumi ini dibedakan menjadi tiga, yaitu : 

1. Daerah Tropis.
Daerah tropis terletak di sepanjuang khatulistiwa antara 23,5 derajat Lintang Utara (LU) dan 23,5 derajat Lintang Selatan (LS), beriklim panas. Ciri-ciri daerah tropis, antara lain adalah :
  • Matahari bersinar sepanjang tahun.
  • Perubahan suhu sangat kecil (amplitudonya kecil).
  • Curah hujan tinggi, merata sepanjang tahun antara 200 - 225 cm per tahun.
  • Pohon-pohonnya besar dan tinggi, bisa mencapai 20 - 40 meter dan membentuk kanopi.
  • Tanah di bawahnya hampir tidak terkena sinar matahari, yang menyebabkan tanaman merambat atau menjalar ke atas.
  • Tanaman perdu masih bisa hidup dalam kanopi tanaman besar, sehingga terciptalah tingkatan kehidupan.

Di pedalaman daerah tropis terdapat beberapa padang/gurun pasir yang kondisinya berbeda jauh dengan lingkungan hutan tropis. Ciri-ciri daerah padang/gurun pasir adalah :
  • Perubahan suhunya sangat besar,  padasiang hari suhu bisa mencapai 50 derajat Celciusi, sebaliknya pada malam hari suhu dapat mencapai 0 derajat Celcius.
  • Curah hujan sangat rendah, sekitar 25 cm per tahun.
  • Kelembaban udara sangat rendah, sedangkan penguapan ai (evaporasi sangat tinggi, sehingga mengakibatkan tanah nya menjadi tandus.

2. Daerah Subtropis.
Daerah subtropis terletak di daerah antara 23,5 derajat - 66,5 derajat Lintang Utara (LU) dan 23,5 derajat - 66,5 derajat Lintang Selatan (LS). Beriklim sedang. Di daerah subtropis mengalami 4 musim, yaitu :
  • Musim panas (summer).
  • Musim gugur (autumn).
  • Musim dingin (winter).
  • Musim semi (spring).

Bioma daerah subtropis mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :
  • Curah hujan sepanjang tahun antara 75 - 100 cm per tahun.
  • Memiliki 4 musim.
  • Hutannya merupakan luruh. Gugurnya daun pohonan hutan merupakan persiapan akan datangnya musim dingin, dan bersemi kembali setelah musim dingin selesai.
  • Adanya salju saat musim dingin.
  • Jumlah spesies tumbuhan lebih sedikit dibandingkan daerah tropis, pepohonan tinggi, jarak antar pohon satu dengan yang lain tidak rapat, sehingga tidak ada tanaman perdu di bawahnya.

Di daerah tengah benua terdapat padang rumput, karena curah hujannya sedikit, maka sulit bagi pohon untuk hidup dengan baik.  

3. Daerah Kutub.
Daerah kutub terletak antara 66,5 derajat - 90 derajat Lintang Utara (LU) dan 66,5 derajat - 90 derajat Lintang Selatan (LS). Pada musim panas, matahari bersinar lebih dari 12 jam sehari, sehingga malam menjadi lebih singkat, sebaliknya pada musim dingin matahari bersinar kurang dari 12 jam, sehingga malam menjadi lebih lama. Bioma yang khas di daerah beriklim dingin adalah hutan taiga yang pohonnya terdiri dari satu jenis spesies (hutan homogen).  Ciri-ciri ekosistem daerah kutub adalah :
  • Perbedaan suhu dalam musim panas dan musim dingin sangat mencolok.
  • Pertumbuhan tanaman terjadi pada musim panas antara 3 - 6 bulan.
  • Pohon khasnya konifer, sedangkan hewan yang hidup di kawasan tiaga adalah moose, beruang hitam, ajak, dan lain-lain.
  • Burung-burung beremigrasi di musim gugur - dingin.

Lebih ke utara di belahan bumi utara terdapat tundra, lokasinya di sekitar kutub sehingga iklimnya disebut juga iklim kutub. Ciri-cirinya adalah :
  • Perbedaan siang dan malam pada musim panas dan musim dingin sangat besar.
  • Dalam musim panas, tumbuh-tumbuhan membuat persediaan makanan untuk satu tahun. Tumbuhan musim berbunga serempak, sehingga padang rumput dipenuhi oleh berbagai jenis hewan.
  • Hewan khasnya adalah rendeer, musk oxen, dan beruang putih. Guna melindungi dirinya, hewan daerah kutub akan merubah bulunya menjadi gelap pada waktu musim panas, dan berwarna putih pada saat musim dingin.
B. Pembagian Daerah untuk Hewan.
Berdasarkan perbedaan iklim di dunia, dunia di bagi atas 6 daerah hewan atau fauna regions, yaitu :
  • Daerah Oriental. Daerah oriental mencakup daerah Asia Selatan, Asia Tenggara, Indonesia bagian barat, dan sebagian sebelah utara pegunungan Himalaya. Jenis hewan yang ada di daerah oriental di antaranya adalah  gajah, harimau, kerbau, tapir, dan kera. 
  • Daerah Australia. Daerah Australia mencakup daerah Indonesia bagian timur, Australia serta pulau-pulau sekelilingnya. Jenis hewan yang ada di daerah Australia di antaranya adalah kangguru, kucing, koala, tupai terbang, wombat, dan bandicot. 
  • Daerah Palaearctic. Daerah palaearctic mencakup daerah Asia Utara dan Eropa. Jenis Hewan yang ada di daerah palaearctic di antaranya adalah reideer, beruang, bison, kambing bertanduk besar, keledai liar, kucing kutub, dan hedgehog. 
  • Daerah Ethiopian. Daerah ethiopian mencakup benua Afrika. Hewan yang ada di daerah Ethiopian di antaranya adalah singa, gajah, jerapah, kuda nil, dan gorila.
  • Daerah Neotropical. Daerah neotropical mencakup Amerika Selatan. Hewan yang ada di daerah neotropical  di antaranya adalah monyet, binatang pemakan semut, capybara, sloth, dan kinkojou. 
  • Daerah Neartic. Daerah neartic mencakup Amerika Utara. Hewan yang ada di daerah neartic di antaranya adalah bison, kijang, caribau (sejenis kijang), kucing gunung, dan muskhok.

Adanya kesamaan hewan dari satu wilayah dengan wilayah lain, menunjukkan bahwa pada mulanya dunia merupakan satu wilayah atau Pangaea. Karena adanya pergeseran bumi, benua menjadi terpisah-pisah. 

Baca juga : Pengertian Lingkungan Hidup Dan Macam Lingkungan Hidup

C. Faktor Penyebab Ketidak-merataan Hidup Tumbuhan dan Hewan.
Selain dari pembagian daerah berdasarkan iklim, yaitu daerah tropis, daerah subtropis, dan daerah kutub, yang menyebabkan ketidak-merataan hidup tumbuhan dan hewan, Junghun membagi daerah iklim berdasarkan ketinggian daerah di atas permukaan air laut, yaitu :
  1. Daerah panas, dengan suhu rata-rata di atas 22 derajat Celcius, mencakup daerah dengan ketinggian dari 0 meter sampai 700 meter di atas permukaan laut. Vegetasi yang dapat tumbuh baik di antaranya adalah kelapa, tebu, padi, dan jagung.
  2. Daerah sedang, dengan suhu antara 15 derajat - 22 derajat Celcius, mencakup daerah dengan ketinggian antara 700 meter - 1.500 meter di atas permukaan air laut. Vegetasi yang tumbuh dengan baik di antaranya adalah teh, karet, kopi, dan sayur syuran.
  3. Daerah sejuk, dengan suhu antara 11 derajat - 15 derajat Celcius, mencakup daerah dengan ketinggian antara 1.500 meter - 2.500 meter di atas permukaan laut. Vegetasi yang tumbuh dengan baik di antaranya adalah pinus, tanaman budi daya (hortikultura), dan kina.
  4. Daerah dingin, dengan suhu di bawah 11 derajat Celcius, mencakup daerah dengan ketinggian di atas 2.500 meter di atas permukaan air laut. Vegetasi yang tumbuh baik adalah lumut di daerah yang paling atas, sedangkan di daerah yang bawah, vegetasi yang tumbuhhampir sama dengan daerah iklim sejuk. 

Dari hal-hal tersebut di atas dapat dilihat, bahwa faktor-faktor yang menyebabkan ketidakmerataan hidup tumbuhan dan hewan di bumi adalah :
  • Faktor daerah, menurut iklim terdapat hubungan yang erat antara iklim dengan kehidupan lingkungan hidup tumbuhan dan hewan.
  • Faktor lingkungan, kehidupan dipengaruhi oleh unsur abiotik dan biotik.
  • Faktor sejarah geografi, bumi mengalami perubahan-perubahan karena kekuatan dari dalam (endogen) maupun kekuatan dari luar (eksogen). Berdasarkan kondisi geografis, terutama di Indonesia, Alfred Russel Wallace (1854 - 1862) membuat garis batas untuk membedakan tumbuhan dan hewan antara daerah yang satu dengan daerah yang lain. Garis batas tersebut dikenal dengan nama garis Wallace. Garis Wallace membentang dari Selat Lombok, Selat Makasar, dan Laut Sulu yang memisahkan tumbuhan dann hewan  di Indonesia bagian barat sebagai daerah orientalis dengan daerah sebelah timur yang disebut Indo Australia. Sedangkan Max Wilhelm Carl Weber, menggunakan palung Kei sebagai batas pembedaan tumbuhan dan hewan, yang dikenal sebagai garis Weber. Webber mengatakan bahwa hewan yang berasal dari Asia  sama dengan hewan yang ada di Indonesia bagian barat, sedangkan yang dari Australia sama dengan Indonesia bagian timur.
  • Faktor proses penyebaran tumbuhan dan hewan terjadi dengan cara aktif dan pasif. Penyebaran yang aktif, terutama dilakukan oleh hewan, karena hewan dapat berpindah dari satu daerah ke daerah lain. Sedangkan cara pasif, terutama dilakukan oleh tumbuhan, yang penyebarannya banyak dipengaruhi oleh kekuatan eksogen, seperti angin, arus air, dan lain-lain.

Baca juga : Perubahan Iklim (Climate Change), Faktor Penyebab, Serta Dampak Dari Perubahan Iklim (Climate Change)

Demikian penjelasan berkaitan dengan pembagian daerah berdasarkan iklim beserta pembagian daerah untuk hewan serta Faktor penyebab ketidak-merataan hidup tumbuhan dan hewan. Tulisan tersebut bersumber dari  buku Ilmu Alamiah Dasar, karangan Dr. H. Nizamuddin dan Drs. Supartono Widyosiswoyo.

Semoga bermanfaat.