Pendekatan Kontingensi Dalam Manajemen

Silahkan Bagikan Tulisan-Artikel ini :
Teori-teori yang ada dalam manajemen merupakan panduan bagi pelaku usaha dalam menjalankan kegiatan organisasi atau perusahaan. Tentunya tidak mudah mengimplementasikan teori-teori tersebut dalam praktek pengelolaan kegiatan organisasi atau perusahaan. Harus ada suatu pendekatan yang dapat menyatukan berbagai pikiran dan berbagai variabel yang dapat berpengaruh dalam suatu perusahaan, sehingga tujuan dari perusahaan dapat tercapai dengan baik. Salah satu pendekatan yang dimaksud adalah pendekatan kontingensi.


Baca juga : Pengertian Pengorganisasian Dan Struktur Organisasi

Pengertian Pendekatan Kontingensi (Contingency approach). Pendekatan kontingensi ini dimaksudkan untuk menjembatani jurang perbedaan yang ada antara teori dan praktek. Pendekatan kontingensi memasukkan variabel-variabel lingkungan dalam analisanya, karena perbedaan kondisi lingkungan dan memerlukan aplikasi konsep dan teknik manajemen yang berbeda pula. Pendekatan kontingensi muncul sebagai tanggapan atas ketidakpuasan terhadap anggapan universalitas, dan kebutuhan untuk memasukkan berbagai variabel lingkungan ke dalam teori dan praktek manajemen.

Baca juga : Perumusan Tujuan Organisasi

Yang dimaksud dengan pendekatan kontingensi (contingency approach) adalah cara penerapan konsep-konsep dari berbagai aliran manajemen dalam situasi kehidupan nyata. Pendekatan kontingensi ini merupakan jawaban dari masalah yang dihadapi dalam praktek perusahaan, dimana sering kali ditemui adanya  metoda-metoda yang sangat efektif dalam suatu situasi tetapi tidak akan berjalan dengan baik dalam situasi-situasi lainnya. Pendekatan kontingensi dikembangkan oleh berbagai pelaku usaha dalam berbagai bidang keahlian, seperti : manajer, konsultan dan peneliti.
Tugas manajer dalam pendekatan kontingensi adalah mengidentifikasikan teknik mana, pada situasi tertentu, di bawah keadaan tertentu, dan pada waktu tertentu, akan membantu pencapaian tujuan manajemen. Perbedaan kondisi dan situasi membutuhkan aplikasi teknik manajemen yang berbeda pula, karena tidak ada teknik, prinsip dan konsep universal yang dapat diterapkan dalam seluruh kondisi. Sebagai contoh :
  • Karyawan suatu perusahaan membutuhkan dorongan untuk meningkatkan produktivitas. Pendekatan klasik akan mengemukakan tentang penyederhanaan kerja. Sedangkan pendekatan hubungan manusiawi akan berusaha menciptakan iklim yang dapat memotivasi karyawan dan mengusulkan perluasan kerja. Dari kedua pendekatan tersebut, mana yang lebih baik ? Bila karyawan tidak terdidik dan kesempatan latihan serta sumber daya terbatas, maka penyederhanaan kerja akan merupakan penyelesaian yang paling baik. Tetapi bila karyawan terlatih dan kepuasan kerja adalah kebutuhan mereka, maka program perluasan kerja mungkin lebih efektif. Aka tetapi kadang-kadang dalam situasi tertentu lebih pas apabila digunakan kombinasi kedua pendekatan tersebut.

Baca juga : Pengertian Pengawasan Fungsional

Pendekatan kontingensi secara sederhana dapat dipandang sebagai suatu hubungan fungsional "bila - maka", maksudnya : 
  • "bila" adalah vatiabel bebas (independent variable).
  • "maka" adalah variabel bergantung (dependent variable)

Dalam manajemen kontingensi, lingkungan merupakan variabel bebas, sedangkan berbagai konsep dan teknik manajemen yang mengarahkan organisasi untuk mencapai tujuan-tujuannya, berfungsi sebagai variabel bergantung.
Dalam kerangka konseptual menyeluruh untuk pendekatan kontingensi, terdapat tiga bagian penting yang harus diperhatikan, yaitu :
  1. Lingkungan.
  2. Konsep-konsep dan teknik-teknik manajemen.
  3. Hubungan kontingensi antara keduanya (nomor : 1 dan nomor :2).

Pemahaman terhadap hubungan-hubungan kontingensi ini memberikan berbagai pedoman bagi praktek manajemen yang efektif dan efisien.

Demikian penjelasan berkaitan dengan pendekatan kontingensi dalam manajemen.

Semoga bermanfaat.