Pengertian Hedonisme. Secara etimologi, istilah “hedonisme” berasal dari bahasa Yunani, yaitu “hedonismos” yang berakar dari kata “hedone” yang berarti kesenangan, kenikmatan, atau kegembiraan. Sehingga hedonisme dapat berarti gaya hidup yang berfokus mencari kesenangan dan kepuasan tanpa batas. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), hedonisme diartikan dengan pandangan yang menganggap bahwa setiap kesenangan dan kenikmatan dalam bentuk materi merupakan tujuan utama dalam hidup seseorang.
Sedangkan secara terminologi, istilah “hedonisme” diartikan sebagai suatu pandangan hidup yang menganggap bahwa orang akan menjadi bahagia dengan mencari kebahagiaan sebanyak mungkin dan sedapat mungkin menghindari perasaan-perasaan yang menyakitkan. Hedonisme juga dapat berarti suatu pandangan hidup yang mengajarkan bahwa kesenangan atau kenikmatan merupakan tujuan hidup dan tindakan manusia. Sifat hedonisme adalah berusaha menghindari hal-hal yang menyakitkan atau menyusahkan dengan memaksimalkan perasaan-perasaan menyenangkan.
Selain itu, pengertian hedonisme juga dapat dijumpai dalam beberapa pendapat yang dikemukakan oleh para ahli, diantaranya adalah :
- Burhanuddin Salam, dalam “Etika Sosial Asas Moral Dalam Kehidupan Manusia”, menyebutkan bahwa hedonisme adalah sesuatu yang dianggap baik, sesuai dengan kesenangan yang didatangkannya. Dengan kata lain, sesuatu yang hanya mendatangkan kesusahan, penderitaan, serta tidak menyenangkan merupakan sesuatu yang dinilai tidak baik.
- Sarlito Wirawan Sarwono, dalam “Psikologi Remaja”, menyebutkan bahwa hedonisme adalah konsep diri, di mana gaya hidup seseorang dijalani sesuai dengan gambaran yang ada dipikirannya. Sebagai contoh pengertian hedonisme adalah seorang olahragawan, biasanya gaya hidup sehat merupakan prinsip hidup dan menjadi kesenangan tersendiri bagi mereka.
- Susianto, dalam “Gaya Hidup Sebagai Upaya Mengenali Kebutuhan Anak Muda”, yang dimuat dalam Jurnal Psikologi dan Masyarakat, Volume : 1 (1), Tahun 1993, menyebutkan bahwa hedonisme adalah pola hidup yang mengarahkan aktivitasnya untuk mencari kesenangan hidup dan aktivitas tersebut berupa menghabiskan waktu di luar rumah, lebih banyak bermain, senang pada keramaian kota, senang membeli barang yang kurang diperlukan dan selalu ingin menjadi pusat perhatian.
Baca juga : Etika Sebagai Seni Hidup
Karakteristik Hedonisme. Perilaku dan gaya hidup hedonisme memiliki karakteristik tertentu, yaitu :
- kebahagiaan menjadi tujuan.
- tidak mau merasakan rasa sakit atau kesulitan.
- egois dan mementingkan diri sendiri.
- tidak pernah merasa puas.
- berperilaku konsumtif dan tidak memiliki perencanaan dalam hidupnya.
- bersifat sombong.
Baca juga : Perilaku Antisosial
Jenis Hedonisme. Hedonisme dapat dibedakan menjadi beberapa jenis, sebagai berikut :
- psychological hedonism, merupakan jenis hedonisme yang menganggap bahwa manusia itu diciptakan dengan secara lahiriah menginginkan kesenangan. Secara naluri, manusia itu memang mempunyai sifat menghindari rasa sakit serta juga derita.
- evaluative hedonism, merupakan jenis hedonisme yang menganggap bahwa kesenangan merupakan apa yang seseorang inginkan serta kejar. Dalam konsep evaluative hedonism, hanya kesenanganlah yang berharga serta juga rasa sakit atau ketidaksenangan merupakan hal mengecewakan atau juga dianggap sesuatu yang tidak layak untuk dirasakan.
- rationalizing hedonism, merupakan jenis hedonisme yang menganggap bahwa pencarian dan pemenuhan akan kesenangan hidup harus diimbangi dengan pemahaman akan konsekuensi yang timbul karenanya.
Sedangkan Farid Wajdi dan Suhrawardi K. Lubis, dalam “Etika Profesi Hukum”, menjelaskan bahwa hedonisme dapat dibedakan dalam tiga macam aliran, yaitu :
1. Hedonisme Individualistis.
Hedonisme individualistis atau kebahagiaan individu merupakan aliran hedonisme yang berpendapat bahwa apabila sudah keputusan baik bagi pribadinya, maka disebutlah baik. Sebaliknya, apabila keputusan itu tidak baik bagi pribadinya, maka itulah yang buruk. Kebahagian menurut aliran ini bersifat individualistis. Manusia hendaknya selalu mencari kebahagiaan diri sepuas-puasnya, dan mengorientasikan seluruh sikap dan perilaku untuk mencapai kebahagiaan tersebut. Pengikut paham ini juga menyatakan bahwa tiap orang akan memilih apa yang mendatangkan kebahagiaan untuk dirinya dan melakukan perbuatan yang memiliki arah kepada kebahagiaan.
2. Hedonisme Rasional.
Hedonisme rasional atau kebahagiaan rasional merupakan aliran hedonisme yang berpendapat bahwa kebahagiaan individu haruslah berdasarkan pertimbangan akal yang sehat. Rasionalisme adalah paham yang menganggap sesuatu itu dianggap benar jika sesuai dengan akal pikiran. Rasionalisme adalah sebuah pandangan yang berpegangan bahwa akal merupakan sumber bagi pengetahuan dan pembenaran.
3. Aliran Hedonisme Universal.
Hedonisme universal atau kebahagiaan bersama merupakan aliran hedonisme yang berpendapat bahwa yang menjadi tolok ukur apakah sesuatu perbuatan itu baik dan buruk adalah mengacu kepada akibat perbuatan itu melahirkan kesenangan atau kebahagiaan kepada seluruh manusia. Hedonisme universal memandang bahwa perbuatan yang baik adalah yang mengutamakan mencari kebahagiaan yang sebesar-besarnya untuk sesama manusia.
Dampak Hedonisme. Meskipun cenderung memiliki dampak negatif, perilaku dan gaya hidup hedonisme juga memiliki dampak positif bagi pelakunya. Berikut dampak perilaku dan gaya hidup hedonisme bagi pelakunya :
1. Dampak positif hedonisme :
- mengajak untuk menikmati kehidupan dengan kebahagiaan dan kesenangan.
- menjadikan hidup tidak selalu dalam keadaan murung atau sedih.
2. Dampak negatif hedonisme :
- menciptakan perilaku konsumtif secara berlebihan (boros).
- membuat orang cenderung egois dan individualis.
- hidup tanpa orientasi keuangan yang jelas.
- struktur keuangan jadi tidak sehat.
- tidak memiliki perencanaan keuangan jangka panjang.
- memicu hutang dan depresi.
- membuka ruang untuk melakukan korupsi.
Baca juga : Konsepsi Psikologi Tentang Manusia
Faktor Penyebab Hedonisme. Banyak faktor yang dapat menyebabkan perilaku dan gaya hidup hedonisme. Secara umum faktor penyebab perilaku dan gaya hidup hedonisme dapat dibedakan menjadi dua faktor, yaitu :
1. Faktor Internal.
Faktor internal merupakan faktor penyebab perilaku dan gaya hidup hedonisme yang berasal dari dalam l diri yang bersangkutan, yaitu :
- faktor pribadi. Setiap manusia memiliki sifat dasar alamiah ingin mendapatkan kebahagiaan dan kesenangan. Tetapi karena seringkali manusia tidak merasa puas dan tidak bisa mengontrol dirinya, maka ia dapat terjerumus dalam gaya hidup hedonis. Faktor pribadi mencakup sikap dan kepribadian, pengalaman dan pengamatan, motif, persepsi, serta konsep diri.
2. Faktor Eksternal.
Faktor eksternal merupakan faktor penyebab perilaku dan gaya hidup hedonisme yang berasal dari luar diri yang bersangkutan, yang meliputi :
- faktor keluarga. Perilaku dan gaya hidup hedonisme mudah terjadi karena faktor keluarga. Apabila seseorang lahir dalam keluarga dengan fasilitas kemudahan dan kemewahan, maka hal tersebut dapat berpotensi membentuknya menjadi perilaku dengan gaya hidup hedonisme.
- faktor lingkungan sosial. Faktor lingkungan sosial merupakan penyebab gaya hidup hedonis secara eksternal. Apabila seseorang terbiasa bergaul dengan orang-orang bergaya hidup hedonisme, maka kemungkinan besar dirinya akan menjadi hedon juga. Faktor lingkungan sosial mencakup kelompok referensi, kelas sosial, serta kebudayaan.
Baca juga : Pengertian Dan Ciri-Ciri Perilaku Konsumtif
Kelebihan dan Kekurangan Hedonisme. Gaya hidup hedonisme tidak hanya memiliki sisi negatif. Terdapat beberapa kelebihan dan kekurangan hedonisme, sebagai berikut :
1. Kelebihan hedonisme.
Kelebihan orang dengan gaya hidup hedonisme, biasanya :
- memiliki motivasi kuat dalam mencapai keinginan.
- suka bekerja keras dan pantang menyerah.
- dapat memanfaatkan setiap kesempatan dengan sebaik mungkin.
2. Kekurangan hedonisme.
Kekurangan orang dengan gaya hidup hedonisme, biasanya :
- memiliki sifat egois serta individualis sehingga tak punya kepekaan sosial.
- akan menghalalkan segala cara untuk dapat mencapai tujuan yang diinginkannya.
Melepaskan Diri dari Gaya Hidup Hedonisme. Terdapat beberapa hal yang dapat diterapkan untuk dapat terlepas dari haya hidup hedonisme, diantaranya adalah :
- mensyukuri apa yang sudah dimiliki.
- hidup dengan sederhana.
- mengubah mindset konsumtif jadi produktif.
- menentukan prioritas dengan menyusun target dan rencana keuangan.
- selektif dalam memilih teman.
Baca juga : Aristoteles : Tujuan Terakhir Adalah Kebahagiaan
Demikian penjelasan berkaitan dengan pengertian hedonisme, karakteristik, jenis, dampak, dan faktor penyebab hedonisme, serta kelebihan dan kekurangan hedonisme.
Semoga bermanfaat.