Pengembangan usaha dapat diartikan sebagai suatu cara atau proses memperbaiki pekerjaan yang sekarang maupun yang akan datang dengan meningkatkan perluasan usaha serta kualitas dan kuantitas produksi dari kegiatan ekonomi dengan menggerakkan pikiran, tenaga, dan badan untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Pengembangan usaha juga berarti suatu ide, inisiatif, dan aktivitas yang bertujuan untuk menjadikan bisnis lebih baik, termasuk meningkatkan pendapatan, pertumbuhan dalam hal ekspansi bisnis, meningkatkan profitabilitas dengan membangun kemitraan strategis, dan membuat keputusan bisnis strategis.
Mulyadi Nitisusantro, dalam “Kewirausahaan dan Manajemen Usaha Kecil”, menyebutkan bahwa pengembangan usaha adalah upaya yang dilakukan oleh pemerintah, pemerintah daerah, masyarakat, dan stakeholder lainnya untuk memberdayakan suatu usaha melalui pemberian fasilitas, bimbingan pendampingan dan bantuan perkuatan untuk menumbuhkan dan meningkatkan kemampuan dan daya saing sebuah usaha.
Terdapat tiga aspek penting dalam pengembangan usaha, yaitu :
- aspek penjualan. Memperhatikan bagaimana penjualan barang tersebut, mayoritas umur, asal, dan juga kecenderungan konsumen, dan proses penjualan.
- aspek manajeman. Memperhatikan proses manajerial dari bisnis dimulai pembuatan produk, perencanaan pemasaran, hingga perencanaan distribusi produk.
- aspek strategi. Mencakup bagaimana cara pengembangan bisnis dengan meningkatkan kualitas produk, membuat produk baru, atau bekerja sama dengan pihak lain.
Strategi Pengembangan Usaha. Terdapat beberapa strategi dalam pengembangan usaha yang dapat dilakukan dalam beberapa segi, yaitu :
1. Produk.
Dari segi produk, pengembangan usaha dilakukan dengan cara mengembangkan produk sesuai dengan selera pasar, mengeluarkan produk baru yang inovatif, mencari cara efisien dalam produksi sehingga produk berkualitas sama bisa dihasilkan dengan biaya yang lebih rendah.
2. Penjualan.
Dari segi penjualan, pengembangan usaha dilakukan dengan membangun hubungan yang baik dengan konsumen, melakukan penjualan melalui media sosial, serta memastikan kepuasan konsumen,
3. Integrasi.
Integrasi adalah mengembangkan bisnis dengan cara memperbesar perusahaan. Misalnya suatu perusahaan pembuat makanan ringan berupa keripik membeli toko baru sebagai cabang, membeli perkebunan kentang untuk bahan baku, membeli perusahaan ekspedisi untuk distribusi bahan baku dan pemasaran produk, serta membeli perusahaan percetakan untuk menunjang kemasan dari produk.
4. Sinergisme.
Sinergisme adalah membangun sinergi di dalam perusahaan dan memperluas jejaring sosial di luar perusahaan. Sinergisme dapat dibangun dengan merekrut pegawai yang memiliki bakat dari bidang usaha, bekerja sama dengan perusahaan lokal maupun nasional untuk membuka pasar baru, dan memperluas jangkauan pasar.
Sedangkan strategi yang dapat dilakukan dalam pengembangan usaha baru, meliputi :
1. Market Penetration.
Market penetration atau penetrasi pasar merupakan suatu strategi pertumbuhan bisnis yang berfokus pada penjualan produk yang sudah ada ke pasar yang ada. Langkah penetrasi pasar merupakan upaya mengelola potensi produk lama untuk dikembangkan di pasar lama karena bisa jadi masih banyak yang bisadigarap di pasar yang lama. Langkah-langkah penetrasi pasar dilakukan untuk hal-hal berikut :
- mempertahankan atau meningkatkan pangsa pasar produk saat ini, ini dapat dicapai dengan kombinasi strategi harga yang kompetitif, iklan, promosi penjualan dan sumber daya mungkin lebih didedikasikan untuk menjual pribadi.
- merestrukturisasi pasar yang matang dengan mengusir pesaing, hal ini akanmemerlukan promosi jauh lebih agresif, didukung oleh strategi harga yang dirancang untuk membuat pasar tidak menarik bagi kompetitor.
- meningkatkan volume penggunaan oleh pelanggan yang sudah ada, dengan membangun loyalitas pelanggan akan meningkatkan volume penggunaan pelanggan lama.
2. Market Development.
Market development atau pengembangan pasar merupakan langkah diversifikasi bisnisdengan pengembangan produk yang sudah ada ke pasar baru. Ada banyak cara yang dapat dilakukan untuk melakukan strategi ini, diantaranya adalah :
- geografis pasar baru, misalnya ekspor produk tersebut ke suatu negara baru
- dimensi produk baru atau kemasan baru.
- jalur distribusi baru.
- kebijakan harga yang berbeda-beda untuk menarik pelanggan yang berbeda ataumenciptakan segmen pasar yang baru.
3. Product Development.
Product development atau pengembangan produk merupakan strategi pertumbuhan di mana sebuah usaha bertujuan untuk memperkenalkan produk baru ke pasar yang ada. Strategi ini mungkin memerlukan pengembangan kompetensi baru dan membutuhkan usaha untuk mengembangkan produk yang dapat lebih diterima di pasar yang ada.
Tahapan Pengembangan Usaha. Pengembangan usaha dilakukan dengan melalui beberapa tahapan. Kustoro Budiarta, dalam “Pengantar Bisnis”, menjelaskan bahwa beberapa tahapan dalam pengembangan usaha adalah sebagai berikut :
1. Memiliki ide usaha.
Awal usaha seseorang diawali dengan adanya ide usaha. Ide usaha yang dimiliki seseorang dapat berasal dari berbagai sumber. Ide usaha dapat muncul karena beberapa hal, diantaranya :
- karena melihat keberhasilan usaha orang lain dengan pengamatan.
- karena adanya sense of bisiness yang kuat dari seorang wirausaha.
2. Penyaringan ide atau konsep usaha.
Pada tahap ini, seseorang akan menuangkan ide usahanya ke dalam konsep usaha ke dalam bagian usaha yang lebih spesifik. Penyaringan ide-ide usaha akan dilakukan melalui suatu aktivitas penilaian kelayakan ide usaha secara formal maupun yang dilakukan secara informal.
3. Pengembangan rencana usaha (business plan).
Pengusaha adalah orang yang melakukan penggunaan sumber daya ekonomi untuk memperoleh keuntungan. Komponen utama dari perencanaan usaha yang akan dikembangkan oleh seorang pengusaha adalah perhitungan proyeksi rugi-laba dari bisnis yang dijalankan. Proyeksi laba-rugi merupakan muara dari berbagai komponen perencanaan bisnis lainnya yaitu perencanaan bisnis yang bersifat operasional.
4. Implementasi rencana usaha dan pengendalian usaha.
Rencana usaha yang telah dibuat baik secara rinci maupun global, tertulis maupun tidak tertulis selanjutnya akan diimplementasikan dalam pelaksanaan usaha. Rencana usaha akan menjadi panduan bagi dalam pelaksanaan usaha yang akan dilakukan seorang pengusaha. Dalam kegiatan implementasi rencana usaha, seorang pengusaha akan mengerahkan berbagai sumber daya yang dibutuhkan seperti modal, material, dan tenaga kerja untuk menjalankan kegiatan usaha.
Demikian penjelasan berkaitan dengan strategi dan tahapan pengembangan usaha.
Semoga bermanfaat.