Silaturahmi : Pengertian, Bentuk, Dan Hikmah Silaturahmi

Silahkan Bagikan Tulisan-Artikel ini :
Pengertian Silaturahmi. Allah berfirman dalam QS. An Nisa : 36, yang artinya :

Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun. Dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu-bapak, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh, dan teman sejawat, ibnu sabil dan hamba sahayamu. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membangga-banggakan diri.”

Sedangkan Rasulullah SAW bersabda sebagaimana diriwayatkan dalam HR. Bukhari dan Muslim, yang artinya :

Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir maka hendaklah ia memuliakan tamunya, dan barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir maha hendaklah ia menyambung hubungan silaturahmi.”

Manusia diciptakan sebagai makhluk sosial, artinya manusia tidak bisa hidup sendiri tanpa bantuan orang lain. Dengan silaturahmi akan memudahkan manusia untuk saling menolong, membantu, dan mendukung apabila ada kesulitan. Dalam Islam, silaturahmi merupakan salah satu amalan untuk menyambung tali persaudaraan. Melakukan silaturahmi bukan hanya sebuah tradisi, melainkan sunah sebagaimana ajaran nabi Muhammad SAW, yang apabila dijalankan akan membuka pintu pahala.

Secara etimologi, istilah “silaturahmi” merupakan serapan dari bahasa Arab, yaitu “sillah ar-rahm”. “Sillah” berarti hubungan atau tali, dan “ar-rahm” yang berarti kasih sayang. Sehingga, istilah “silaturahmi” berarti hubungan kasih sayang atau menyambungkan kasih-sayang atau kekerabatan yang menghendaki kebaikan.

Secara terminologi, istilah “silaturahmi” dapat diartikan sebagai suatu jalinan kasih sayang diantara sesama umat manusia, baik berupa perkataan, perbuatan, maupun sikap tanpa memandang diskriminasi sosial dan bertujuan untuk tetap terciptanya kerukunan dan kedamaian lahir batin berdasarkan ketulusan hati. Al-Mubarak bin Muhammad al-Jazari ibn al-Katsir, dalam “Al- Nihayah fi Gharib al-Hadith wa al-Atsar”, menyebutkan bahwa silaturahim adalah kinayah tentang berbuat baik kepada para kerabat baik menurut garis keturunan maupun perkawinan, berlemah lembut dan saling mengasihi mereka serta menjaga keadaan mereka.


Bentuk Silaturahim. Silaturahmi dapat dibedakan menjadi beberapa bentuk. Dalam perspektif Islam, silaturahmi terdiri dari beberapa bentuk, yaitu :

1. Silaturahmi Umum.
Silaturahim umum merupakan bentuk silaturahmi yang terjadi karena kesatuan agama. Silaturahim ini wajib dilakukan dengan menunaikan hak dan kewajiban baik yang bersifat fardhu atau anjuran (sunnah). Silaturahim ini dilakukan dengan cinta dan kasih, saling menasehati, amar makruf nahi munkar dan lain-lain.

2. Silaturahmi Khusus.
Silaturahim khusus merupakan bentuk silaturahim kepada kerabat, ibu bapak, saudara kandung, kakek nenek, paman, cucu, dan lain sebagainya. Silaturahim ini dilakukan dengan memberikan perhatian kepada mereka, membantu moril dan materil, santun dan semua sikap yang memberikan pencerahan dan kemaslahatan mereka.

3. Silaturahmi dengan Kerabat Non Muslim.
Silaturahim dengan kerabat non muslim merupakan bentuk silaturahmi yang terjalin dengan kerabat yang berlainan agama. Silaturahmi ini dapat dilakukan dengan cara memberikan kebajikan dan bersikap ihsan. Allah berfirman dalam QS. Al Mumtahanah : 8, yang artinya :

Allah tidak melarang kamu untuk berbuat baik dan berlaku adil terhadap orang-orang yang tiada memerangimu karena agama dan tidak (pula) mengusir kamu dari negerimu. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berlaku adil.”


Sedangkan S. Tabrani, dalam “Keajaiban Silaturahmi”, menjelaskan bahwa sebagaimana pendapat dari Ibnu Umar, silaturahmi dapat dibedakan menjadi beberapa bentuk, yaitu :
  • silaturahmi dengan sesama saudara hubungan darah. Silaturahmi sesama saudara hubungan darah merupakan silaturahmi antara orang tua dengan dengan anak, kakak dengan adik, keponakan, dan lain sebagainya. Allah memerintahkan kita untuk senantiasa menyambung silaturahmi dengan sesama darah ini, kita disuruh berbuat baik kepada saudara kita.
  • silaturahmi dengan sesama kaum muslim. Allah memerintahkan kita untuk menjaga silaturahmi dengan saudara sesama muslimin yang seiman.
  • silaturahim dengan sesama manusia. Allah memerintahkan kepada manusia untuk saling mengenal satu sama lain. Setiap manusia sama di mata Allah, hanya kualitas iman dan ketaqwaan seseorang yang membedakan derajatnya dimata Allah.
  • memuliakan tamu. Setiap orang mukmin diperintahkan untuk memuliakan tamu, melayani dengan baik setiap orang yang bertamu kerumahnya.
  • menjaga hubungan baik dengan tetangga. Tetangga adalah orang yang paling dekat dengan kita. Merekalah tempat membagi suka dan duka. Oleh karenanya orang yang beriman benar-benar menghargai dan menjalin hubungan yang erat dengan tetangganya. Dia bagaikan dua tangan yang saling membantu dan merasakan suka dan duka bersama-sama.


Hikmah Silaturahmi. Pada hakekatnya, menjaga dan menyambung tali silaturahmi akan membuat manusia masuk surga. Hal tersebut sebagaimana sabda Rasulullah SAW yang diriwayatkan dalam HR. Bukhari dan Muslim, yang artinya :

Tidak akan masuk surga orang yang memutus hubungan kekerabatan.”

Terdapat banyak hikmah dari silaturahmi, diantaranya adalah :

1. Mendekatkan diri kepada Allah.
Rasulullah SAW bersabda sebagaimana diriwayatkan dalam HR. Ahmad, yang artinya :

Allah ‘azza wa jalla berfirman: "Aku adalah Ar-Rahman. Aku menciptakan rahim dan Aku mengambilnya dari nama-Ku. Siapa yang menyambungnya, niscaya Aku akan menjaga hak-Nya. Dan siapa yang memutusnya, niscaya Aku akan memutus darinya".”

Dengan melakukan silaturahmi, sekaligus mendekatkan diri pada Allah. Menjaga hubungan baik ini juga jadi salah satu bentuk ketakwaan seorang hamba kepada sang pencipta.

2. Tanda ketaatan Kepada Allah.
Rasulullah SAW bersabda sebagaimana diriwayatkan dalam HR. Bukhari dan Muslim, yang artinya :

Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir maka hendaklah ia memuliakan tamunya, dan barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir maha hendaklah ia menyambung hubungan silaturahmi.”

Silaturahmi adalah salah satu ajaran yang diperintahkan oleh Allah. Dengan menjaga dan menyambung tali silaturahmi menandakan ketaatan manusia kepada Allah.

3. Mendapatkan rahmat Allah.
Rasulullah SAW bersabda sebagaimana diriwayatkan dalam HR. Dawud, yang artinya :

Allah berfirman: "Aku adalah Mahapengasih dan ia adalah Rahim, nama itu diambil dari bagian nama-Ku, siapa yang menyambungnya, maka Aku memberikan rahmat-Ku kepadanya, dan siapa yang memutuskannya, maka Aku memutuskan rahmat-Ku darinya".”

Mencari rahmat Allah adalah bentuk usaha umat muslim untuk mendapatkan tempat terbaik di yaummul akhir nanti, dan salah satu amalan yang paling mudah agar mendapat rahmat Allah adalah dengan menyambung tali silaturrahmi.

4. Masuk surga.
Rasulullah SAW bersabda sebagaimana diriwayatkan dalam HR. Ibnu Majah, yang artinya :

Wahai manusia, tebarkanlah salam, berilah makan, sambunglah tali persaudaraan, shalatlah di malam hari ketika manusia terlelap tidur, niscaya kalian masuk surga dengan selamat.”

Balasan untuk orang yang selalu menjaga dan menyambung tali silaturahmi adalah surga. Menyambung tali silaturahmi bukan hanya sekadar urusan kita dengan kerabat, tetapi juga sebagai bentuk ikhtiar dan ketaatan atas apa yang Allah perintahkan.

5. Melapangkan rejeki.
Rasulullah SAW bersabda sebagaimana diriwayatkan dalam HR. Bukhari dan Muslim, yang artinya :

Barangsiapa ingin dilapangkan rejekinya dan dipanjangkan umurnya, maka hendaklah ia menyambung tali silaturahmi.”

Allah memberikan rejeki bagi hamba-Nya bahkan dari arah yang tidak diduga-duga. Menjaga dan menyambung tali silaturahmi merupakan salah satu manfaat dari silaturahmi.

6. Memperpanjang umur.
Menjaga dan menyambung tali silaturahmi dapat memperpanjang umur manusia. Dengan panjangnya umur diharapkan manusia dapat memperbanyak berbuat kebaikan. Selain itu, dengan umur yang panjang manusia akan memilik kesempatan untuk bertaubat atas dosa-dosa yang telah lalu.

7. Menambah persaudaraan.
Menjalin silaturahmi dengan sesama manusia perlu dilakukan untuk memperluas persaudaraan. Saling mengenal satu sama lain, akan membawamu dalam hubungan yang bisa saling membantu.

8. Menjaga kerukunan.
Dengan adanya silaturahmi dapat membantu seseorang untuk menyelesaikan suatu permasalahan yang memicu pertengkaran. Hidup rukun dan damai juga akan berdampak terhadap psikologis seseorang yang hidup bertetangga dan bermasyarakat. Melakukan silaturahmi nggak cuma bisa dilakukan untuk mereka yang memiliki hubungan baik.


Demikian penjelasan berkaitan dengan pengertian silaturahmi, bentuk dan hikmah silaturahmi.

Semoga bermanfaat.