Pengertian Roman. Secara etimologi, kata “roman” berasal dari kata “lingua romana”, yang berarti suatu tulisan atau karangan yang ditulis oleh rakyat Romawi dengan bahasa daerah. Dari pengertian “lingua romana” tersebut, kemudian timbul ungkapan “romanz”, yang berasal dari bahasa Prancis, yang penggunaannya mengacu pada semua karya sastra dari golongan rakyat biasa.
Sedangkan secara terminologi, kata “roman” dapat diartikan dalam beberapa pengertian. Roman merupakan salah satu jenis karya sastra dalam bentuk prosa yang isinya melukiskan perbuatan pelakunya menurut watak dan isi jiwa masing-masing. Roman juga dapat berarti suatu bagian dari karya sastra berbentuk prosa yang berisikan pengalaman hidup dari para tokoh yang diceritakan, yang bermula dari ia lahir sampai dengan tokoh tersebut dewasa bahkan juga sampai meninggal dunia.
Sedangkan salam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), roman diartikan dengan :
- n karangan prosa yang melukiskan perbuatan pelakunya menurut watak dan isi jiwa masing-masing.
- cak (cerita) percintaan.
Selain itu, pengertian roman juga dapat dijumpai di dalam beberapa pendapat yang dikemukakan oleh para ahli, diantaranya adalah :
- Johann Wolfgang von Goethe, dalam “Die Leiden des Jungen Werther”, menyebutkan bahwa roman adalah sebuah karya sastra yang fiksi, yang mengambarkan peristiwa yang mungkin terjadi dengan kondisi yang tidak mungkin atau hampir tidak mungkin menjadi sebuah kenyataan. Lebih lanjut, Johann Wolfgang von Goethe menjelaskan bahwa roman bersifat subyektif karena pengarang akan berusaha menggambarkan dunia menurut pendapatnya sendiri dalam karya roman yang ditulisnya tersebut.
- Wolfgang Ruttkowski dan Eberhard Reichmann, dalam “Das Studium Der Deutschen Literatur”, menyebutkan bahwa roman adalah kisah yang menggambarkan beberapa orang tokoh yang ada dalam cerita fiksi yang dibuat oleh pengarangnya.
- Nursito, dalam “Ikhtisar Kesusasteraan Indonesia”, menyebutkan bahwa roman adalah cerita dalam bentuk prosa, yang terbagi atas beberapa bab atau bagian serta menceritakan tentang kehidupan sehari-hari seseorang ataupun sebuah keluarga yang meliputi kehidupan lahir dan batin, dari masa kanak-kanak sampai usia dewasa.
Ciri-Ciri Roman. Roman memiliki ciri-ciri tertentu yang membedakannya dengan jenis karya sastra yang lain. Ciri-ciri dari roman adalah :
- memiliki alur cerita yang kompleks, yang disebabkan oleh banyak tokoh yang diangkat dalam cerita.
- karakter para tokoh yang diceritakan disajikan secara mendetail.
- menceritakan tentang kehidupan dari tokoh yang bersangkutan dari lahir hingga tokoh tersebut meninggal dunia. Oleh sebab itu, roman memiliki cerita yang lebih panjang dari karya fiksi lainnya.
- jalan cerita roman lebih panjang dibandingkan dengan novel ataupun cerpen
Baca juga : Pengertian Sastra
Unsur Roman. Roman merupakan suatu cerita yang mempunyai urutan kejadian atau peristiwa yang bersambung antara yang satu dengan yang lainnya. Terdapat beberapa unsur yang membangun roman, yaitu :
- tema, merupakan pandangan hidup atau perasaan tertentu tentang kehidupan atau nilai-nilai tertentu yang membangun ide utama atau dasar suatu karya sastra.
- alur, merupakan suatu rangkaian cerita yang dibentuk oleh tahap-tahapan kejadian atau peristiwa sehingga menjalin sebuah cerita yang dihadirkan oleh para tokoh didalam suatu cerita fiksi.
- tokoh dan penokohan. Tokoh merupakan orang yang menggambarkan suatu kejadian atau peristiwa dalam sebuah cerita, sedangkan penokohan lebih luas pengertiannya daripada tokoh serta juga perwatakan sebab ia sekaligus mencakup masalah yang terdapat pada tiap-tiap tokoh.
- latar atau setting, merupakan landas tumpu, mengacu pada pengertian tempat, lingkungan sosial, serta juga hubungan waktu tempat terjadinya peristiwa atau kejadian yang diceritakan.
- konflik, merupakan percekcokan, pertentangan atau juga perselisihan. Dalam karya sastra konflik ini merupakan pertentangan atau juga ketegangan didalam suatu cerita rekaan atau juga drama.
Jenis Roman. Roman dapat dibedakan menjadi beberapa jenis yang didasarkan pada :
1. Penggambaran Utama dalam Cerita.
Wolfgang Ruttkowski dan Eberhard Reichmann menjelaskan bahwa berdasarkan penggambaran utama dalam cerita, roman dapat dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu :
- figurenroman atau “roman tokoh”, merupakan jenis roman yang menitik-beratkan penggambaran seorang atau beberapa tokoh di dalam cerita. Dengan kata lain, fokus utama cerita pada roman jenis ini berkisar pada tokoh yang ada di dalamnya.
- raumroman atau “roman dunia”, merupakan jenis roman yang mengutamakan penggambaran tentang sebuah dunia dalam ceritanya.
- handlungsroman atau “roman tindakan”, merupakan jenis roman yang mengisahkan pembentukan suatu tingkah laku atau tindakan yang menarik. Dengan kata lain, fokus utama dalam roman jenis ini adalah adalah tentang suatu kejadian atau tindakan.
2. Isi Cerita.
Z.F. Zulfahnur, S. Kurnia, dan Z.Z. Adji, dalam “Teori Sastra”, menjelaskan bahwa berdasarkan isi ceritanya, roman dapat dibedakan menjadi delapan jenis, yaitu :
2.1. Roman Kriminal dan Detektif.
Roman kriminal menitik-beratkan ceritanya kepada psikologi seorang penjahat, sedangkan dalam roman detektif lebih kepada teka-teki yang harus dipecahkan oleh detektif dengan kemampuan melacaknya.
2.2. Roman Petualangan.
Dalam roman petualangan, sang tokoh utama, baik sengaja maupun tidak sengaja, terjebak dalam berbagai macam petualangan. Roman petualangan merupakan jenis sastra yang disukai pada segala zaman karena ceritanya yang menegangkan.
2.3. Roman Psikologi.
Roman psikologi merupakan jenis roman yang sedikit sekali menceritakan tentang perbuatan tokohnya, tetapi lebih kepada bagaimana keadaan batin tokoh. Pengarang lebih tertarik pada penggambaran kejiwaan dan karakter seorang manusia.
2.4. Roman Percintaan.
Dari segi bahan cerita, tema utama roman percintaan adalah percintaan pada jaman romantik. Dalam arti yang lebih sempit, roman percintaan merupakan jenis roman picisan (trivialroman) untuk pembaca wanita, yang kebanyakan menyangkut sisi kepahlawanan wanita yang klise dan idealis dengan gaya bahasa picisan sampai kepada akhir bahagia yang tidak dapat dihindarkan dan tidak realistis.
2.5. Roman Adat.
Roman adat merupakan jenis roman yang ceritanya diambil dari adat kehidupan suatu masyarakat.
2.6. Roman Sejarah.
Roman sejarah merupakan jenis oman yang disusun berdasarkan cerita sejarah dikategorikan sebagai roman sejarah.
2.7. Roman Sosial.
Roman sosial atau roman masyarakat merupakan jenis roman di mana cerita yang ditampilkan memiliki tema dan isi cerita berfokus mengenai kehidupan pada suatu bagian masyarakat;
2.8. Roman bertendensi.
Roman bertendensi merupakan jenis roman yang dibuat untuk tujuan tertentu atau pengarang memang memiliki maksud yang ingin disampaikan pada masyarakat, misalnya : memberikan kecaman terhadap suatu kebijakan, suatu adat, dan lain sebagainya.
3. Kriteria Tematis dan Formal.
Dick Hartoko, dalam “Pemandu di Dunia Sastra”, menjelaskan bahwa berdasarkan kriteria tematis dan formal, roman dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu :
- tematis-struktural, merupakan jenis roman yang menceritakan peristiwa-peristiwa yang dialami oleh seorang tokoh. Roman jenis mementingkan profil dan perkembangan psikologis tokoh-tokohnya, serta menggambarkan suasana pada jaman tertentu di suatu daerah tertentu. Yang termasuk dalam roman jenis ini adalah : roman sejarah dan roman sosial.
- formal-struktural, merupakan jenis roman yang ceritanya menitik-beratkan pada aspek- aspek seperti siapa yang menceritakan, point of view, serta bagaimana ruang dan waktu ditampilkan. Yang termasuk dalam roman jenis ini adalah : roman dalam bentuk surat-menyurat, buku catatan harian, dan autobiografi.
Sedangkan J.S. Badudu, dalam “Sari Kesusastraan Indonesia”, menjelaskan bahwa roman dapat dibedakan menjadi enam jenis, yaitu :
1. Roman Bertenden.
Roman bertenden merupakan jenis roman yang mengangkat kisah tentang suatu keganjilan atau kepincangan yang terjadi dalam suatu masyarakat. Roman jenis ini memiliki tujuan untuk memperbaiki keganjilan atau kepincangan tersebut. Contoh roman bertenden :
- “Siti Nurbaya”, karya Marah Rusli.
2. Roman Sejarah.
Roman sejarah merupakan jenis roman yang menggambarkan kehidupan tokoh-tokoh cerita dalam suatu masa sejarah. Roman sejarah memfokuskan dalam penggambaran unsur unsur dan peristiwa sejarahnya saja. Contoh roman sejarah :
- “Hulubalang Raja”, karya Nur Sutan Iskandar.
- “Pahlawan Minahasa”, karya Marius Ramis Dayoh.
3. Roman Psikologi.
Roman psikologi merupakan jenis roman yang ceritanya berfokus pada perkembangan kejiwaan tokoh-tokoh di dalam ceritanya. Contoh roman psikologis :
- “Atheis”, karya Achdiat Karta Miharja.
- “Katak Hendak Jadi Lembu”, karya Nur Sutan Iskandar.
4. Roman Kemasyarakatan.
Roman kemasyarakatan atau roman sosial merupakan jenis roman yang menggambarkan tentang kehidupan atau suka duka yang dialami tokoh-tokoh dalam suatu lapisan sosial masyarakat tertentu. Contoh roman kemasyarakatan :
- “Tak Putus Dirundung Malang”, karya Sutan Takdir Alisyahbana.
- “Kehilangan Mestika”, karya Hamidah.
5. Roman Detektif.
Roman detektif merupakan jenis roman yang menceritakan seorang atau beberapa tokoh yang berperan layaknya detektif. Contoh roman detektif :
- “Mencari Pencuri Anak Perawan”, karya Suman Hasibuan.
- ”Cincin Stempel”, karya Ardi Soma.
Baca juga : Teks Dan Sastra
Perbedaan Antara Roman dan Novel. Roman seringkali disamakan dengan novel. Padahal di antara keduanya adalah berbeda. Perbedaan antara roman dan novel adalah sebagai berikut :
1. Roman :
- merupakan cerita yang dijabarkan secara panjang lebar, menceritakan tokoh-tokoh atau peristiwa-peristiwa fiktif.
- menggambarkan kronik kehidupan tokohnya secara lebih rinci dan mendalam.
2. Novel :
- merupakan sebuah cerita yang menyajikan peristiwa dengan panjang cerita yang melebihi cerpen akan tetapi lebih pendek daripada roman, dan ditulis dengan banyak penggunaan repertoar atau realitas eksternal dalam peristiwa historis.
- novel hanya berfokus pada suatu peristiwa luar biasa yang terjadi dalam kehidupan tokoh cerita, dimana peristiwa tersebut menimbulkan krisis atau pergolakan batin yang mengubah nasib dari tokoh tersebut.
Demikian penjelasan berkaitan dengan pengertian roman, ciri-ciri, unsur, dan jenis roman, serta perbedaan antara roman dan novel.
Semoga bermanfaat.