Pengertian Adaptasi Sosial. Adaptasi sosial atau “penyesuaian sosial” merupakan suatu proses yang berkaitan dengan interaksi antara seorang individu dengan individu lain, kelompok masyarakat, serta lingkungan sekitarnya. Adaptasi sosial dimaksud terjadi dalam lingkup hubungan sosial tempat di mana individu hidup dan saling berinteraksi.
Istilah “adaptasi sosial” terdiri dari dua kata, yaitu “adaptasi” dan “sosial”. Kata “adaptasi”, dalam Kamus Sosiologi Antropologi, diartikan dengan suatu penyesuaian pribadi terhadap lingkungan. Penyesuaian dimaksud dapat berarti mengubah diri pribadi sesuai dengan keadaan lingkungan, juga dapat berarti mengubah lingkungan sesuai dengan keinginan pribadi. Menurut G. Kartasapoetra, dalam “Sosiologi Umum”, menjelaskan bahwa adaptasi memiliki dua arti, yaitu : penyesuaian diri yang autoplastis (auto yang berarti sendiri dan plastis yang artinya bentuk) dan penyesuaian diri yang alloplastis (allo yang berarti yang lain dan plastis yang artinya bentuk). Dengan demikian, adaptasi dapat berarti :
- pasif, di mana kegiatan pribadi ditentukan oleh lingkungan.
- aktif, di mana pribadi mempengaruhi lingkungan.
Sedangkan, kata “sosial” memiliki makna yang sangat luas, yang berkaitan dengan sikap, orientasi, atau perilaku yang mempertimbangkan kepentingan, niat, atau kebutuhan orang lain. Namun demikian, secara umum “sosial” merupakan suatu hal yang berkaitan dengan manusia atau masyarakat.
Berdasarkan hal tersebut di atas, istilah “adaptasi sosial” atau “penyesuaian sosial” dapat diartikan sebagai suatu kemampuan seorang individu untuk merespon secara efektif dan sehat terhadap gejala individu yang didapatkan, realitas dan relasi sosial sehingga tuntutan hidup bermasyarakat dipenuhi dengan cara yang dapat diterima dan memuaskan. Adaptasi sosial juga berarti suatu perubahan yang mengakibatkan seseorang dalam suatu kelompok sosial dapat hidup dan berfungsi lebih baik dalam lingkungannya.
Selain itu, pengertian adaptasi sosial juga dapat dijumpai dalam beberapa pendapat yang dikemukakan oleh para ahli, diantaranya adalah :
- Alexander A. Schneiders, dalam “Personal Adjustment and Mental Health”, menyebutkan bahwa adaptasi sosial adalah kapasitas untuk bereaksi secara efektif dan menyeluruh terhadap realitas sosial, kondisi, dan relasi sehingga persyaratan untuk kehidupan sosial terpenuhi dengan cara yang dapat diterima dan memuaskan.
- Soerjono Soekanto, dalam “Sosiologi Suatu Pengantar”, menyebutkan bahwa adaptasi sosial adalah proses penyesuaian dari individu, kelompok, maupun unit sosial terhadap norma-norma, proses perubahan, atau pun kondisi yang diciptakan. Lebih lanjut, Soerjono Soekanto menjelaskan bahwa terdapat beberapa batasan pengertian dari adaptasi sosial tersebut, yaitu : proses mengatasi halangan-halangan dari lingkungan, penyesuaian terhadap norma-norma untuk menyalurkan ketegangan, proses perubahan untuk menyesuaikan dengan situasi yang berubah, mengubah agar sesuai dengan kondisi yang diciptakan, memanfaatkan sumber-sumber yang terbatas untuk kepentingan lingkungan, serta penyesuaian budaya dan aspek lainnya sebagai hasil seleksi alamiah.
- W.A. Gerungan, dalam “Psikologi Sosial”, menyebutkan bahwa adaptasi sosial adalah salah satu bentuk penyesuaian diri dalam lingkungan sosial. Adaptasi dimaksud dapat berarti mengubah diri pribadi sesuai dengan keadaan lingkungan, atau mengubah lingkungan sesuai dengan keadaan atau keinginan pribadi.
- P.A. Nurhusni, dalam “Profil Penyesuaian Sosial Remaja yang Mengalami Kecanduan Mengakses Facebook”, yang dimuat dalam Journal of Educational Counseling, Volume : 1, Nomor : 2, Bulan Juli 2017, menyebutkan bahwa adaptasi sosial adalah kemampuan seseorang untuk bereaksi secara efektif dan sehat terhadap realitas sosial, situasi dan hubungan sosial sehingga orang tersebut dapat Dapat memenuhi kebutuhan dengan perilaku yang dapat diterima.
Unsur Adaptasi Sosial. Terdapat beberapa unsur dalam adaptasi sosial. Alexander A. Schneiders menjelaskan bahwa terdapat lima aspek dari adaptasi sosial yaitu :
1. Recognition.
Maksud dari recognition adalah menghormati dan menerima hak-hak orang lain. Untuk menghindari terjadinya konflik sosial, seorang individu hendaknya tidak melanggar hak-hak orang lain yang berbeda dengan dirinya.
2. Participation.
Maksudnya dari participation adalah setiap individu harus dapat mengembangkan dan memelihara pertemanan dalam berelasi dengan setiap individu yang lain. Seseorang individu yang tidak mampu membangun relasi dengan orang lain dan lebih menutup diri dari relasi sosial akan menghasilkan penyesuain diri yang buruk.
3. Social Approval.
Maksud dari social approval adalah minat dan simpati terhadap kesejahteraan orang lain. Hal ini dapat merupakan bentuk penyesuaian diri dimasyarakat, di mana individu dapat peka dengan masalah dan kesulitan orang lain di sekelilingnya serta bersedia membantu meringankan masalahnya.
4. Altruisme.
Maksud dari altruisme adalah memiliki sifat rendah hati dan tidak egois. Rasa saling membantu dan mementingkan orang lain merupakan nilai-nilai moral yang aplikasi dari nilai-nilai tersebut merupakan bagian dari penyesuaian moral yang baik yang apabila diterapkan dimasyarakat secara wajar dan bermanfaat maka akan membawa pada penyesuaian diri yang kuat.
5. Conformity.
Maksud dari conformity adalah menghormati dan mentaati nilai-nilai integritas hukum, tradisi dan kebiasaan. Adanya kesadaran untuk mematuhi dan menghormati peraturan dan tradisi yang berlaku dilingkungan maka individu akan dapat diterima dengan baik di lingkungannya.
Baca juga : Pengertian Dan Bentuk Integrasi
Faktor yang Mempengaruhi Adaptasi Sosial. Pada prinsipnya, adaptasi sosial bergantung pada dualitas, yaitu penyesuaian antara diri dan dunia kemanusiaan. Alexander A. Schneiders menjelaskan bahwa beberapa faktor yang dapat mempengaruhi adaptasi sosial adalah :
- kondisi fisik, yang meliputi : faktor keturunan, kesehatan, bentuk tubuh, dan hal-hal lain yang berkaitan dengan kondisi fisik.
- perkembangan dan kematangan, yang meliputi : perkembangan intelektual, sosial, moral, dan kematangan emosional.
- kondisi psikologis, yang meliputi : faktor-faktor pengalaman individu, frustasi dan konflik, dan kondisi-kondisi psikologis seseorang dalam penyesuaian diri.
- lingkungan, yang meliputi : kondisi yang ada pada lingkungan (seperti, kondisi keluarga, kondisi rumah, dan lain sebagainya).
- budaya, yang meliputi adat istiadat.
W.A. Gerungan menjelaskan bahwa faktor yang mempengaruhi adaptasi sosial adalah :
- peranan keluarga, yang meliputi : status sosial ekonomi, kebutuhan keluarga, sikap dan kebiasaan orang tua dan status anak.
- peranan sekolah, yang meliputi : struktural dan organisasi sekolah, peranan guru dalam kegiatan belajar mengajar.
- peranan lingkungan kerja, yang meliputi : lingkungan pekerjaan industri, pertanian, dan lain sebagainya.
- peranan media massa, yang meliputi : perpustakaan, televisi, film, radio, dan lain sebagainya.
M. Ali, dalam “Psikologi Remaja”, menjelaskan bahwa beberapa faktor yang dapat mempengaruhi penyesuaian sosial seorang individu adalah :
- lingkungan keluarga.
- lingkungan sekolah.
- lingkungan masyarakat.
- kepercayaan diri.
Demikian penjelasan berkaitan dengan pengertian adaptasi sosial, unsur dan faktor yang mempengaruhi adaptasi seorang individu.
Semoga bermanfaat.