Pengertian Integrasi Dan Bentuk Integrasi

Silahkan Bagikan Tulisan-Artikel ini :
Integrasi, dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia diartikan sebagai pembauran menjadi satu kesatuan yang utuh dan bulat. Dari tinjauan sosiologis, integrasi merupakan suatu proses penyesuaian di antara unsur-unsur sosial yang salinh berbeda, seperti norma, nilai, pranata, peranan sosial, lembaga sosial, dan lain sebagainya yang menghasilkan pola kehidupan yang sesuai dan serasi yang fungsinya bagi masyarakat. Sedangkan menurut Paul B. Horton, integrasi adalah proses pengembangan dalam masyarakat yang mana semua kelompok etnik dan ras dapat digunakan secara serentak dalam kehidupan ekonomi dan budaya.

Dalam ilmu sosiologi, integrasi dari berbagai sistem pada dasarnya mempunyai tiga sifat, sebagai berikut :
  • Integrasi Normatif, yaitu suatu ikatan sosial yang terjadi karena adanya suatu kesepakatan atau konsensus terhadap nilai-nilai dan norma-norma dasar. Integrasi jenis ini lebih berdimensi budaya.
  • Integrasi Fungsional, yaitu suatu ikatan sosial yang didasarkan pada situasi saling ketergantungan fungsional antara unsur satu dengan yang lainnya. Integrasi jenis ini lebih berdimensi ekonomi.
  • Integrasi Koersif, yaitu suatu ikatan sosial yang terjadi karena adanya kekuatan yang memaksa. Integrasi jenis ini lebih berdimensi politik.
Bentuk Integrasi. Proses integrasi terjadi dengan melewati tahapan-tahapan yang cukup panjang dan lama. Dibutuhkan penyesuaian dari berbagai kelompok untuk dapat terjadi suatu integrasi. Pada hakekatnya integrasi dapat dibedakan dalam beberapa bentuk, yaitu :

1. Integrasi Sosial.
Integrasi sosial merupakan penyesuaian antara berbagai unsur yang berbeda dalam kehidupan sosial sehingga menghasilkan suatu pola kehidupan yang serasi bagi masyarakat yang bersangkutan. Integrasi sosial terbentuk secara spontan atas kesadaran masyarakat yang terdiri dari banyak budaya yang berbeda. Pengertian integrasi sosial menurut :
  • Soerjono Soekanto, yang dimaksud dengan integrasi sosial adalah salah satu bentuk proses sosial yang dilakukan oleh berbagai pihak di dalam mengatasi permasalahan dalam kehidupan masyarakat. Permasalahan tersebut bisa dilatar-belakangi dengan adanya kekerasan, konflik sosial, dan juga ancaman dari pihak atau kelompok lain. 
  • Gillin, yang dimaksud dengan integrasi sosial adalah fenomena sosial yang terjadi karena adanya proses sosial, terutama mengenai perbedaan budaya, emosional, perilaku, dan keinginan. Adanya perbedaan tersebut menyadarkan masyarakat untuk melakukan proses perdamaian yang dikenal dengan integrasi. 

Bentuk Integrasi Sosial. Integrasi sosial dapat dibedakan menjadi dua bentuk, yaitu :
  • Integrasi Instrumental, yaitu suatu bentuk integrasi yang tampak secara visual dari adanya ikatan-ikatan sosial diantara individu-individu di dalam masyarakat. Integrasi instrumental mempunyai ciri-ciri : adanya norma atau kepentingan tertentu sebagai pengikat, adanya keseragaman aktivitas keseharian, dan adanya tujuan tertentu yang sesuai dengan kepentingan kelompok.
  • Integrasi Ideologis, yaitu suatu bentuk integrasi yang tidak terlihat secara visual yang terbentuk dari ikatan spiritual atau ideologis yang kuat dan mendasar melalui proses alamiah tanpa adanya suatu paksaan dan ikatan. Integrasi ideologis mempunyai ciri-ciri : adanya persamaan nilai-nilai yang mendasar yang terbentuk atas kehendak sendiri bukan karena paksaan, adanya persamaan persepsi yaitu suatu pandangan yang diilhami oleh nilai-nilai yang sama diantara anggota kelompok, adanya persamaan orientasi kerja diantara anggota kelompok, dan adanya tujuan yang sama yang mengacu pada prinsip-prinsip ideologis yang dianut.

Sedangkan menurut Paulus Wirutomo, integrasi sosial terbagi dalam tiga bentuk, yaitu :
  • Integrasi Normatif, yang biasanya terjadi pada masyarakat yang memiliki solidaritas mekanik atau masyarakat sederhana.
  • Integrasi Fungsional, yang biasanya berkembang dalam masyarakat yang memiliki tingkat spesialisasi kerja tinggi.
  • Integrasi Koersif, merupakan hasil kekuatan yang mengikat masyarakat secara paksa.
2. Integrasi Kebudayaan.
Integrasi kebudayaan merupakan penyesuaian antara unsur-unsur kebudayaan yang saling berbeda sehingga mencapai suatu keserasian fungsi di kehidupan masyarakat. Integrasi kebudayaan mempunyai tujuh unsur dasar, yaitu :
  • Sistem bahasa.
  • Sistem peralatan hidup dan teknologi.
  • Sistem ekonomi dan pencaharian hidup.
  • Sistem kemasyarakatan dan organisasi sosial.
  • Ilmu pengetahuan.
  • Kesenian.
  • Sistem agama dan kepercayaan.

Dalam proses integrasi tidak ada satu kebudayaan pun yang pernah mewujudkan integrasi dengan sempurna. Hal itu disebabkan karena karena di dalam setiap kebudayaan selalu terjadi perubahan, baik karena inovasi maupun karena difusi. Dalam kebudayaan, integrasi merupakan persoalan tingkat. Apabila tingkat integrasi dalam suatu kebudayaan tidak dapat mencapai ukuran minimal, maka akan  lumpuhlah kebudayaan itu dan akan runtuhlah masyarakatnya sebagai satu kesatuan fungsional. Hanya saja hal tersebut sangat jarang terjadi, karena kebudayaan mempunyai kemampuan untuk mewujudkan perubahan dan adaptasi. 

Baca juga : Geostrategi Indonesia

3. Integrasi Nasional.
Integrasi nasional merupakan proses penyesuaian antara unsur-unsur yang berbeda di dalam kehidupan masyarakat dalam lingkup nasional, sehingga menghasilkan pola kehidupan yang serasi dan merata serta dapat memberikan fungsi tersendiri bagi masyarakat tersebut. Sedangkan menurut :
  • J. Soedjati Djiwandono, integrasi nasional adalah cara bagaimana kelestarian persatuan nasional dalam arti luas dapat didamaikan dengan hak menentukan nasib sendiri. 
  • Nazaruddin Sjamsuddin, integrasi nasional adalah proses penyatuan suatu bangsa yang mencakup semua aspek kehidupan, yaitu aspek sosial, politik, ekonomi, dan budaya.
  • Safroedin Bahar, integrasi nasional adalah membuat untuk atau menyempurnakan dengan jalan menyatukan unsur-unsur bangsa yang semula terpisah-pisah.
  • Myron Weiner, integrasi nasional adalah proses penyatuan dari berbagai kelompok budaya dan sosial ke dalam satu kesatuan wilayah, dalam rangka pembentukan suatu identitas nasional.  
  • Howard Wriggins, integrasi nasional adalah penyatuan bagian yang berbeda-beda dari suatu masyarakat menjadi suatu keseluruhan/kesatuan yang lebih utuh atau memadukan masyarakat-masyarakat kecil yang jumlahnya banyak menjadi satu kesatuan bangsa.

Jenis Integrasi Nasional. Integrasi nasional dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu :
  • Integrasi nasional secara politis, yaitu penyatuan berbagai kelompok budaya serta sosial dalam kesatuan wilayah nasional yang membentuk sebuah identitas nasional.
  • Integrasi nasional secara antropologis, yaitu suatu proses penyesuaian di antara unsur-unsur kebudayaan yang berbeda sehingga mencapai suatu kesatuan fungsi di dalam kehidupan bermasyarakat.

Bentuk Integrasi Nasional. Terdapat berbagai macam atau bentuk integrasi nasional yang dibedakan berdasarkan beberapa hal, yaitu :

a. Berdasarkan hasilnya, integrasi nasional terbagi menjadi :
  • Asimilasi, yaitu penggabungan dua atau lebih kebudayaan yang mana hasilnya menghilangkan ciri khas dari kebudayaan asli, atau dengan kata lain proses asimilasi akan menghasilkan suatu kebudayaan baru yang diterima oleh semua kelompok di dalam lingkungan masyarakat yang bersangkutan.
  • Akulturasi, yaitu penggabungan dua atau lebih kebudayaan tanpa menghilangkan ciri khas dari kebudayaan asli di suatu lingkungan yang bersangkutan.

b. Berdasarkan penyebabnya, integrasi nasional terbagi menjadi :
  • Integrasi normatif.
  • Integrasi instrumental.
  • Integrasi ideologis.
  • Integrasi fungsional.
  • Integrasi koersif.
Faktor Pendukung Integrasi. Untuk dapat mencapai suatu integrasi diperlukan beberapa faktor pendukung, yaitu :
  • rasa toleransi dan saling menghormati dalam masyarakat.
  • meningkatnya solidaritas sosial yang dipengaruhi oleh kerja sama intensif antar kelompok dalam masyarakat.
  • semakin mudahnya komunikasi dan transportasi antar daerah.
  • adanya pernikahan antar etnis atau antar suku bangsa (pernikahan campuran).
  • fungsi dan kebijakan pemerintah menyentuh segala kalangan masyarakat.
Integrasi terjadi dalam kemasyarakatan. Pada prinsipnya, integrasi merupakan proses koordinasi dari berbagai hal sehingga dapat saling bahu membahu guna mencapai suatu tujuan tertentu. Koordinasi tersebut dapat berupa sifat-sifat toleransi terhadap pihak atau kelompok lain dengan tujuan untuk kemajuan bersama.

Demikian penjelasan berkaitan dengan pengertian integrasi dan bentuk integrasi.

Semoga bermanfaat.