Sistem Informasi Akuntansi : Pengertian, Komponen, Fungsi, Dan Tujuan Sistem Informasi Akuntansi, Serta Kendala Penerapan Sistem Informasi Akuntansi

Silahkan Bagikan Tulisan-Artikel ini :
Pengertian Sistem Informasi Akuntansi. Secara umum, sistem informasi akuntansi dapat diartikan sebagai suatu kegiatan yang terintegrasi yang menghasilkan laporan dalam bentuk data transaksi bisnis yang diolah dan disajikan sehingga menjadi sebuah laporan keuangan yang memiliki arti bagi pihak yang membutuhkannya. Sistem informasi akuntansi juga dapat berarti kumpulan sumber daya (manusia dan seperangkat peralatan) yang diatur untuk mengubah data menjadi informasi yang nantinya  dikomunikasikan kepada beragam pengambil keputusan dalam suatu manajemen perusahaan.

Dalam praktik, sistem informasi akuntansi digunakan dalam beberapa siklus pemrosesan transaksi, diantaranya adalah :
  • siklus pendapatan, yang berkaitan dengan pendistribusian barang dan jasa ke entitas lain dan pengumpulan pembayaran-pembayaran yang berkaitan dengan pelunasan kewajiban.
  • siklus produksi, yang berkaitan dengan perubahan sumber daya menjadi barang dan jasa.
  • siklus keuangan, yang berkaitan dengan perolehan dan manajemen dana-dana modal termasuk kas.

Selain itu, pengertian sistem informasi akuntansi juga dapat dijumpai dalam pendapat yang dikemukakan oleh para ahli diantaranya adalah :
  • Nugroho Widjajanto, dalam “Sistem Informasi Akuntansi”, menyebutkan bahwa sistem informasi akuntansi adalah kumpulan data terdiri dari susunan catatan, formulir, peralatan dan perlengkapan seperti komputer, alat komunikasi, tenaga pelaksana serta laporan yang saling terhubung.
  • Azhar Susanto, dalam “Sistem Informasi Akuntansi”, menyebutkan bahwa sistem informasi akuntansi adalah serangkaian komponen yang memiliki hubungan dan kerjasama dengan tujuan untuk mengumpulkan, menyimpan, memproses informasi ekonomi perusahaan.
  • Anastasia Diana dan Lilis Setiawati, dalam “Sistem Informasi Akuntansi, Perancangan, Prosedur dan Penerapan”, menyebutkan bahwa sistem informasi akuntansi adalah sistem yang bertujuan untuk mengumpulkan dan memproses data serta melaporkan informasi yang berkaitan dengan transaksi
  • keuangan.
  • Marshal B. Romney dan Paul John Steinbart, dalam “Sistem Informasi Akuntansi”, menyebutkan bahwa sistem informasi akuntansi adalah sumber daya manusia dan modal dalam suatu perusahaan yang bertanggung jawab untuk mempersiapkan informasi keuangan dan informasi yang diperoleh dikumpulkan guna memproses berbagai transaksi perusahaan. Dengan kata lain, sistem informasi akuntansi merupakan suatu sistem yang dapat mengumpulkan, mencatat, menyimpan, dan memproses data untuk menghasilkan informasi bagi para pembuat keputusan. Sistem dimaksud termasuk orang, prosedur dan instruksi, data, perangkat lunak, infrastruktur teknologi informasi, kontrol internal serta langkah-langkah keamanan.


Komponen Sistem Informasi Akuntansi. Sistem informasi akuntansi memiliki beberapa komponen. Marshal B. Romney dan Paul John Steinbart menyebutkan bahwa terdapat enam komponen dalam sistem informasi akuntansi, yaitu :
  • para pengguna yang menggunakan sistem.
  • prosedur dan instruksi yang digunakan untuk mengumpulkan, memproses, dan menyimpan data.
  • data yang berisikan tentang organisasi serta kegiatan bisnisnya.
  • perangkat lunak yang digunakan untuk memproses data.
  • infrastruktur teknologi informasi, yang di dalamnya termasuk komputer, perangkat periferal, dan perangkat komunikasi jaringan yang digunakan dalam mengolah sistem informasi akuntansi.
  • pengendalian internal dan prosedur keamanan guna melindungi sistem informasi akuntansi.


Fungsi Sistem Informasi Akuntansi. Sistem informasi akuntansi dirancang dengan beberapa fungsi, diantaranya adalah :

1. Pengumpulan dan Penyimpanan Data Bisnis.
Pengumpulan serta penyimpan data yang berkaitan dengan kegiatan bisnis perusahaan dilakukan agar segala aktivitas berjalan efektif dan efisien. Proses pengumpulan dan penyimpanan data tersebut di mulai dari menangkap data semua transaksi sesuai dokumen sumber. Kemudian mencatat kembali ke dalam jurnal berdasarkan kategorinya. Selanjutnya, mempostingnya di buku besar.

2. Menyediakan Informasi Sebagai Dasar Pengambilan Keputusan.
Sistem informasi akuntansi menyediakan informasi yang berfungsi sebagai dasar pertimbangan untuk mengambil keputusan oleh pihak manajemen. Informasi yang disediakan berkaitan dengan segala transaksi perusahaan.

3. Menciptakan Pengendalian Internal Memadai.
Sistem informasi akuntansi menciptakan pengendalian internal memadai, khususnya memastikan bahwa laporan ekonomi yang dibuat sesuai prosedur dan aturan sehingga hasilnya valid serta bisa dipercaya. Sistem informasi akuntansi dirancang khusus untuk memastikan bahwa semua aktivitas bisnis berjalan secara efisien serta sesuai tujuan, termasuk juga menjaga kekayaan atau aset perusahaan.

Sedangkan Marshal B. Romney dan Paul John Steinbart menyebutkan bahwa sistem informasi akuntansi memiliki tiga fungsi, yaitu :
  • mengumpulkan dan menyimpan data tentang aktivitas-aktivitas yang dilaksanakan oleh perusahaan, sumber daya yang dipengaruhi oleh aktivitas-aktivitas tersebut, dan para pelaku yang terlibat dalam berbagai aktivitas tersebut.
  • mengubah data menjadi informasi yang berguna bagi pihak manajemen untuk membuat keputusan dalam aktivitas perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, dan evaluasi.
  • menyediakan pengendalian yang memadai untuk menjaga aset-aset organisasi, termasuk data organisasi, untuk memastikan bahwa data tersebut tersedia saat dibutuhkan, akurat, dan andal.


Tujuan Sistem Informasi Akuntansi. Penerapan sistem informasi akuntansi memiliki beberapa tujuan. Secara umum tujuan dari penerapan sistem informasi akuntansi adalah :
  • menyediakan informasi bagi pengelolaan usaha baru. Kebutuhan sistem akuntansi terjadi jika perusahaan baru didirikan atau suatu perusahaan menciptakan usaha baru yang berbeda dengan usaha yang telah dijalankan selama ini.
  • memperbaiki informasi yang dihasilkan oleh sistem yang sudah ada, baik mengenai mutu, ketepatan penyajian, maupun struktur informasinya. Hal ini kemungkinan disebabkan oleh perkembangan usaha perusahaan, sehingga menurut sistem akuntansi untuk dapat menghasilkan laporan dengan mutu informasi yang lebih baik dan tepat penyajiannya, dengan struktur informasi yang sesuai dengan kebutuhan manajemen.
  • memperbaiki pengendalian akuntansi dan pengecekkan intern. Maksudnya adalah memperbaiki tingkat keandalan (reliability) informasi akuntansi dan untuk menyediakan catatan lengkap mengenai pertanggung-jawaban dan perlindungan kekayaan perusahaan.

James A. Hall, dalam “Accounting Information System”, menyebutkan bahwa tujuan dari sistem informasi akuntansi adalah :

1. Mendukung fungsi penyediaan pihak manajemen.
Sistem informasi akuntansi menyediakan informasi mengenai penggunaan sumber daya ke pengguna eksternal melalui laporan keuangan tradisional serta dari berbagai laporan lain yang diwajibkan, secara internal pihak manajemen menerima informasi pelayanan dari berbagai laporan pertanggung-jawaban.

2. Mendukung operasional harian perusahaan.
Sistem informasi akuntansi menyediakan informasi bagi para anggota operasional untuk membantu mereka melaksanakan pekerjaan hariannya dalam cara yang efisien dan efektif.

Sedangkan Anastasia Diana dan Lilis Setiawati, menyebutkan bahwa tujuan atau manfaat dari sistem informasi akuntansi adalah :
  • mengamankan harta atau kekayaan perusahaan, yang meliputi : kas perusahaan, persediaan barang dagangan, dan lain sebagainya termasuk aset tetap perusahaan.
  • menghasilkan beragam informasi untuk pengambilan keputusan, misalnya : informasi berkaitan dengan barang-barang kebutuhan konsumen, sehingga manajemen perusahaan dapat mengambil keputusan sesuai dengan permintaan pasar.
  • menghasilkan informasi untuk pihak eksternal, misalnya: informasi yang berkaitan dengan perpajakan.
  • menghasilkan informasi untuk penilaian kinerja karyawan atau divisi, yaitu dengan menyediakan data berkaitan dengan kinerja karyawan dalam suatu perusahaan.
  • menyediakan data masa lalu untuk kepentingan audit atau pemeriksaan, hal ini dikarenakan sistem informasi akuntansi dapat menyimpan data dengan baik sehingga memudahkan pihak yang berkaitan dalam melakukan audit.
  • menghasilkan informasi untuk penyusunan dan evaluasi anggaran perusahaan, yang merupakan alat yang digunakan perusahaan untuk mengendalikan pengeluaran kas.
  • menghasilkan informasi yang diperlukan dalam kegiatan perencanaan dan pengendalian.

Baca juga : Sistem Informasi

Kendala dalam Penerapan Sistem Informasi Akuntansi. Penerapan sistem informasi akuntansi dalam suatu perusahaan tidak selamanya dapat berjalan dengan baik, terkadang ada beberapa kendala dalam penerapan sistem informasi akuntansi dimaksud. Beberapa kendala yang mungkin timbul dari penerapan sistem informasi akuntansi, diantaranya adalah :
  • kurang tersedianya peralatan pendukung. Dalam penerapan sistem informasi akuntansi diperlukan beberapa peralatan pendukung yang khusus untuk itu, seperti : piranti komputer, accounting software, dan lain sebagainya. Kenyataan di lapangan, banyak perusahaan yang belum memiliki peralatan pendukung sistem informasi akuntansi dimaksud.
  • memerlukan waktu untuk adapatasi. Sistem informasi akuntansi berkaitan dengan teknologi informatika. Untuk dapat menerapkan sistem informasi akuntansi, tidak hanya diperlukan seorang yang ahli dalam bidang akuntansi, tetapi harus juga menguasai teknologi informatika, selain juga diperlukan pelatihan khusus di bidang tersebut.
  • hasil informasi kurang lengkap. Dalam praktik, sering kali terjadi hasil informasi atau laporan yang diperoleh dari pengolahan data dengan sistem informasi akuntansi kurang lengkap, sehingga masih diperlukan waktu lagi untuk melakukan verifikasi.


Demikian penjelasan berkaitan dengan pengertian sistem informasi akuntansi, komponen, fungsi, dan tujuan sistem informasi akuntansi, serta kendala dalam penerapan sistem informasi akuntansi.

Semoga bermanfaat.