Penelitian dapat diartikan sebagai kerja sama ilmiah untuk mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni dalam rangka memperoleh informasi atau temuan atau produk baru melalui metodologi yang berkaitan erat dengan satu atau beberapa disiplin ilmu. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, penelitian diartikan dengan kegiatan pengumpulan, pengolahan, analisis, dan penyajian data yang dilakukan secara sistematis dan objektif untuk memecahkan suatu persoalan atau menguji suatu hipotesis untuk mengembangkan prinsip-prinsip umum.
Sedangkan Soerjono Soekanto, dalam “Pengantar Penelitian Hukum”, menjelaskan bahwa yang dimaksud dengan penelitian adalah suatu kegiatan ilmiah yang didasarkan kepada suatu analisis serta konstruksi yang dilakukan dengan secara sistematis, metodologis, dan juga konsisten secara bertujuan untuk dapat mengungkapkan kebenaran ialah sebagai salah satu menifestasi keinginan manusia untuk dapat mengetahui mengenai apa yang sedang dihadapinya.
Dalam melakukan suatu penelitian, seorang peneliti harus memiliki sikap :
- obyektif. Seorang peneliti harus dapat memisahkan antara pendapat pribadi dengan kenyataan atau fakta yang ada.
- kompeten. Seorang peneliti yang baik harus memiliki kemampuan untuk dapat melakukan penelitian dengan menggunakan metode serta teknik penelitian tertentu.
- faktual. Seorang peneliti harus melakukan studi berdasarkan fakta atau kenyataan yang diperoleh, bukan berdasarkan harapan, obsesi atau angan-angan yang sifatnya abstrak.
Sifat Penelitian. Secara umum, sifat dari penelitian dapat dibedakan menjadi dua, yaitu :
1. Penelitian Empiris.
Penelitian empiris merupakan suatu penelitian yang didasarkan pada penyelidikan pada suatu objek yang nyata atau penelitian yang dilakukan melalui sebuah percobaan. Dalam penelitian empiris, informasi diperoleh melalui eksperimen, pengalaman, dan observasi.
2. Penelitian Non Empiris.
Penelitian non empiris merupakan suatu penelitian yang didasarkan pada penyelidikan pada suatu objek yang tidak nyata atau objek pikiran, seperti : statistik, matematika, dan fisika. Dalam peneitian non empiris, informasi diperoleh melalui rasio dan pengetahuan intuisi.
Selain itu, terdapat beberapa hal penting yang juga merupakan sifat dari penelitian, yang harus diperhatikan oleh seorang peneliti, yaitu :
- cermat, maksudnya adalah seorang peneliti tidak boleh terburu-buru dalam menarik suatu kesimpulan dari penelitian yang dilakukannya tersebut.
- tepat, maksudnya adalah penelitian yang dilakukan mengacu pada kebenaran suatu pernyataan yang ada, sehingga didapatkan ketepatan pada derajat dan pengukuran.
- sistematis, maksudnya adalah penelitian harus dilakukan dengan terorganisir sesuai dengan prosedur penelitian.
- dicatat, maksudnya adalah seorang peneliti harus mencatat semua data atau fakta yang didapat dari penelitian.
- objektif, maksudnya adalah dalam melakukan penelitian seorang peneliti harus bisa melihat dan menerima apapun fakta dan data yang diperoleh, tanpa melakukan manipulasi.
- dilakukan oleh peneliti yang terlatih atau memiliki kompetensi, maksudnya adalah peneliti mampu dalam menyelenggarakan penelitian, dengan metode dan teknik di lapangan.
- dilakukan dalam kondisi terkendali, maksudnya adalah penelitian harus dilaksanakan pada tempat dan waktu yang tepat sesuai dengan jadwal maupun perencanaannya.
Baca juga : Langkah-Langkah Dalam Penelitian
Jenis Penelitian. Sebelum melakukan penelitian, seorang peneliti harus mengetahui dan memahami terlebih dahulu jenis penelitian yang akan digunakannya, sehingga penelitian yang dilakukan akan terarah dan berjalan dengan baik. Terdapat beberapa jenis penelitian yang dapat digunakan dalam penelitian, diantaranya adalah :
1. Penelitian Kuantitatif.
Penelitian kuantitatif adalah jenis penelitian yang menekankan pada data-data atau angka-angka yang spesifik dengan struktur yang jelas. Atau dengan kata lain, penelitian kuantitatif memiliki ciri khas berhubungan dengan data numerik dan bersifat obyektif. Fakta dan fenomena yang diamati memiliki realitas objektif yang bisa diukur. Tujuan dari penelitian kuantitatif adalah untuk mengembangkan dan menggunakan model-model matematis, teori-teori dan hipotesis yang berkaitan dengan fenomena alam.
Secara umum, pendekatan yang digunakan dalam penelitian kuantitatif adalah :
- eksperimen. Pendekatan penelitian ini digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel independen (treatment atau perlakuan) terhadap variabel dependen (hasil) dalam kondisi yang terkendalikan. Kondisi dikendalikan agar tidak ada variabel lain (selain variabel treatment) yang mempengaruhi variabel dependen. Agar kondisi dapat dikendalikan, maka dalam penelitian eksperimen menggunakan kelompok kontrol. Penelitian eksperimen sering dilakukan di laboratorium.
- survei. Merupakan satu pendekatan dalam penelitian kuantitatif yang digunakan untuk mendapatkan data yang terjadi pada masa lampau atau saat ini, tentang keyakinan, pendapat, karakteristik perilaku, hubungan variabel, serta untuk menguji beberapa hipotesis tentang variabel sosiologis dan psikologis dari sampel yang diambil dari populasi tertentu. Teknik pengumpulan data dengan pengamatan (wawancara atau kuesioner) dan hasil penelitian cenderung untuk digeneralisasikan.
2. Penelitian Kualitatif.
Penelitian kualitatif adalah suatu penelitian yang menghasilkan suatu rumusan yang merupakan hasil dari penjelasan secara kualitas, yang dijelaskan oleh makna tertentu, dan tidak bersifat angka. Jenis penelitian ini memiliki sifat deskriptif dan cenderung menggunakan analisis, serta lebih menonjolkan proses dan makna dengan landasan teori yang dimanfaatkan sebagai pemandu agar fokus penelitian sesuai dengan fakta di lapangan. Landasan teori juga memiliki peran untuk memberikan gambaran umum tentang latar penelitian dan sebagai bahan pembahasan hasil penelitian. Dalam jenis penelitian ini, objek penelitian umumnya berjumlah terbatas.
Secara umum, pendekatan yang digunakan dalam penelitian kualitatif adalah :
- phenomenological research atau penelitian fenomenologi. Dalam pendekatan ini, peneliti melakukan pengumpulan data dengan observasi partisipan untuk mengetahui fenomena esensial partisipan dalam pengalaman hidupnya.
- grounded theory atau teori dasar. Dalam pendekatan ini, peneliti dapat menarik generalisasi terhadap apa yang diamati atau dianalisis secara induktif, teori abstrak tentang proses, tindakan atau interaksi berdasarkan pandangan partisipan yang diteliti.
- ethnography atau etnografi. Dalam pendekatan ini, peneliti melakukan studi terhadap budaya kelompok dalam kondisi yang alamiah melalui observasi dan wawancara.
- case studies atau studi kasus. Dalam pendekatan ini, peneliti melakukan pengujian secara rinci terhadap satu latar atau satu orang subyek atau satu tempat penyimpanan dokumen atau satu peristiwa tertentu.
- narrative research. Dalam pendekatan ini, peneliti melakukan studi terhadap satu orang individu atau lebih untuk mendapatkan data tentang sejarah perjalanan dalam kehidupannya. Data tersebut selanjutnya oleh peneliti disusun menjadi laporan naratif kronologis.
3. Penelitian Deskriptif.
Penelitian deskriptif adalah suatu penelitian yang dilakukan dengan menggunakan suatu metode tertentu untuk menggambarkan suatu hasil penelitian. Tujuan dari penelitian deskriptif adalah untuk memberikan deskripsi, penjelasan, juga validasi mengenai fenomena yang tengah diteliti. Hal yang perlu diperhatikan dalam menggunakan jenis penelitian deskriptif adalah :
- masalah yang dirumuskan harus layak untuk diangkat.
- mengandung nilai ilmiah.
- tidak bersifat terlalu luas.
- menggunakan data yang bersifat fakta dan bukan opini.
4. Penelitian Campuran.
Penelitian campuran adalah suatu penelitian yang dilakukan dengan menggunakan dua jenis penelitian sekaligus, yaitu : kuantitatif dan kuantitatif. R.B. Johnson, A.J. Onwuegbuzie, dan L.A. Turner, dalam “Toward A Definition of Mixed Methods Research”, yang dimuat dalam Journal of Mixed Methods Research, Volume : 1(2), Tahun 2007, menyebutkan bahwa penelitian campuran atau “mixed methods” adalah jenis penelitian di mana peneliti menggabungkan unsur-unsur pendekatan penelitian kualitatif dan kualitatif. Penelitian campuran berfokus pada pengumpulan, analisis, dan pencampuran data kuantitatif dan kualitatif dalam satu studi atau serangkaian studi.
Premis dasar yang digunakan dalam penelitian campuran adalah bahwa menggabungkan lebih dari satu jenis sumber data memberikan pemahaman yang lebih lengkap tentang masalah penelitian daripada pendekatan tunggal atau “mono metode”. Jenis penelitian ini melibatkan asumsi-asumsi filosofis, aplikasi pendekatan-pendekatan kualitatif dan kuantitatif, serta pencampuran kedua pendekatan tersebut dalam satu penelitian yang lebih kompleks dari sekadar mengumpulkan dan menganalisis dua jenis data.
Penggunaan jenis penelitian campuran dapat berfungsi untuk mengeksplorasi pandangan partisipan melalui penelitian kualitatif yang kemudian dianalisis berdasarkan sampel yang luas dengan penelitian kuantitatif ;
- pada fase pertama, digunakan jenis penelitian kuantitatif untuk mendapatkan data seputar “interpersonal difficulties”.
- pada fase kedua, digunakan jenis penelitian kualitatif untuk memberi validasi terhadap penelitian kuantitatif.
- fase terakhir, kembali menggunakan penelitian kuantitatif dengan memberikan perkembangan hipotesis bagi penelitian kualitatif lebih lanjut.
John W. Creswell dan V.L. Plano Clark, dalam “Designing and Conducting Mixed Methods Research”, menyebutkan bahwa setidaknya ada enam keuntungan menggunakan penelitian dengan metode campuran, yaitu :
- kekuatan dari satu pendekatan mengimbangi kelemahan pendekatan yang lain.
- penelitian dengan metode campuran jika digunakan dengan benar dapat memberikan lebih banyak bukti yang komprehensif dan meyakinkan.
- penelitian dengan metode campuran dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan penelitian tertentu meskipun pendekatan metode tunggal tidak dapat.
- penelitian dengan metode campuran dapat mendorong kolaborasi antar disiplin ilmu.
- penelitian dengan metode campuran mendorong penggunaan berbagai pandangan atau paradigma dalam dunia penelitian.
- penelitian dengan metode campuran “praktis” karena memungkinkan penggunaan berbagai teknik dan pendekatan yang paling baik dalam menjawab pertanyaan penelitian.
Baca juga : Skala Pengukuran Dalam Penelitian
Selain itu, penelitian juga dapat dibedakan menjadi tiga jenis yang didasarkan pada :
1. Sifat Masalah.
Berdasarkan sifat masalahnya, penelitian dapat dibedakan menjadi :
- penelitian historis, bertujuan untuk membuat rekonstruksi masa lampau, secara sistematis dan objektif dengan cara mengumpulkan, mengevaluasi, memverifikasi, dan mensintesiskan bukti-bukti untuk menegakkan fakta-fakta dan bukti-bukti guna memperoleh kesimpulan yang akurat.
- penelitian deskriptif, bertujuan untuk membuat deskripsi secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, dan sifat-sifat populasi daerah tertentu. Apabila, diambil beberapa sampelnya saja, disebut survey deskriptif.
- penelitian perkembangan atau “development research”, bertujuan untuk menyelidiki pola urutan pertumbuhan atau perubahan sebagai fungsi waktu.
- penelitian kasus dan penelitian lapangan atau “case study and field research”, bertujuan untuk mempelajari secara intensif tentang latar belakang keadaan sekarang dan interaksi lingkungan suatu unit sosial: Individu, kelompok dan masyarakat. Penelitian ini cirinya bersifat mendalam tentang suatu unit sosial tertentu yang hasilnya merupakan gambaran yang lengkap dan terorganisisir.
- penelitian eksperimen, bertujuan untuk menyelidiki kemungkinan sebab akibat dengan cara mengenakan kepada suatu atau lebih kondisi perlakukan dan membandingkan hasilnya dengan sesuatu atau lebih kelompok kontrol.
- penelitian korelasional, bertujuan untuk meneliti sejauhmana variasi-variasi pada suatu faktorberkaitan dengan variasi-variasi faktor lain berdasarkan koefisien korelasi.
- penelitian kausal komparatif, bertujuan untuk menyelidiki kemungkinan sebab akibat terjadinya suatu fenomena.
- penelitian tindakan atau “action research”, bertujuan untuk mengembangkan keterampilan-keterampilan baru atau cara-cara pendekatan baru dan untuk memecahkan masalah dengan cara penerapan langsung didunia kerja atau dunia aktual yang lain.
2. Tujuan.
Menurut Rusidi, dalam “Dasar-Dasar Penelitian Dalam Rangka Pengembangan Ilmu”, menyebutkan bahwa berdasarkan tujuannya, penelitian dapat dibedakan menjadi :
- penelitian penjajagan atau “eksplorative research”, yaitu penelitian yang masih terbuka dan masih mencari unsur-unsur, ciri-ciri, dan sifat-sifat. Penelitian ini biasanya belum memiliki hipotesis dan kerangka pemikiran. Untuk mengalirkan pikiran peneliti, biasanya digunakan pendekatan masalah dalam bentuk pertanyaan-pertanyaan penelitian, bukan kerangka pemikiran.
- penelitian penjelasan atau “eksplanatory atau confirmatory research”, yaitu penelitian yang menyoroti hubungan antar variabel dengan menggunakan kerangka pemikiran terlebih dahulu, kemudian dirumuskan dalam bentuk hipotesis.
- penelitian deskriptif atau “developmental research”, yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengetahui perkembangan sarana fisik tertentu atau frekuensi terjadinya sesuatu aspek fenomena sosial tertentu, dan untuk mendeskripsikan fenomena tertentu secara terperinci. Penelitian ini biasanya tanpa menggunakan hipotesis yang dirumuskan secara ketat, tetapi adakalanya ada yang menggunakan hipotesis tetapi bukan untuk diuji secara statistik.
3. Pendekatan.
Menurut Masri Singarimbun dan Sofian Effendi, dalam “Metode Penelitian Survai”, menyebutkan bahwa berdasarkan pendekatannya, penelitian dapat dibedakan menjadi :
- penelitian eksperimen, adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui akibat yang ditimbulkan dari suatu perlakuan yang diberikan secara sengaja oleh peneliti.
- penelitian evaluasi, adalah suatu prosedur ilmiah yang sistematis yang dilakukan untuk mengukur hasil program atau proyek terkait efektivitas suatu program apakah telah sesuai dengan tujuan yang direncanakan atau tidak, yang dilakukan dengan cara mengumpulkan, menganalisis dan mengkaji pelaksanaan program yang dilakukan secara logis dan objektif.
- penelitian grounded research, adalah penelitian yang mendasarkan diri kepada fakta dan menggunakan analisa perbandingan bertujuan untuk mengadakan generalisasi empiris, menetapkan konsep-konsep, membuktikan teori dan mengembangkan teori di mana pengumpulan data dan analisa data berjalan pada waktu yang bersamaan.
- analisis data sekunder, adalah analisis data yang dilakukan terhadap data yang sudah ada tanpa perlu melakukan wawancara, survey, observasi dan teknik pengumpulan data tertentu lainnya.
Demikian penjelasan berkaitan dengan sifat dan jenis penelitian.
Semoga bermanfaat.