Kelas Sosial : Pengertian, Aspek, Jenis, Metode Penentuan, Dan Faktor Penentu Kelas Sosial, Serta Hubungan Antara Kelas Sosial Dan Status Sosial

Silahkan Bagikan Tulisan-Artikel ini :
Pengertian Kelas Sosial. Istilah kelas sosial atau “golongan sosial” merujuk kepada perbedaan hierarkis (stratifikasi) antara manusia atau kelompok manusia dalam masyarakat atau budaya. Secara umum, kelas sosial dapat diartikan sebagai pembagian atau klasifikasi golongan dalam masyarakat yang didasarkan pada kriteria tertentu, seperti : ekonomi, pendidikan, status ekonomi, agama, keturunan, dan lain sebagainya.

Kelas sosial juga dapat berarti
pembagian anggota masyarakat ke dalam suatu hierarki status kelas yang berbeda sehingga para anggota setiap kelas secara relatif mempunyai status yang sama, dan para anggota kelas lainnya mempunyai status yang lebih tinggi atau lebih rendah. Dengan kata lain, kelas sosial merupakan suatu strata (lapisan) orang-orang yang berkedudukan sama dalam kontinum (rangkaian kesatuan) status sosial. Maksudnya adalah bahwa dalam masyarakat terdapat orang-orang yang secara sendiri-sendiri atau bersama-sama memiliki kedudukan sosial yang kurang lebih sama dan mereka yang memiliki kedudukan kurang lebih sama tersebut akan berada pada suatu lapisan yang kurang lebih sama pula.

Selain itu, pengertian kelas sosial juga dapat dijumpai dalam beberapa pendapat yang dikemukakan oleh para ahli diantaranya adalah :
  • Pitirim A. Sorokin, dalam “Social Stratification”, menyebutkan bahwa kelas sosial adalah pembedaan penduduk atau masyarakat ke dalam kelas-kelas secara bertingkat (hierarchis), yang diwujudkan dalam lapisan atau kelas tinggi, sedang, dan kelas rendah. Lebih lanjut Pitirim A. Sorokin menjelaskan bahwa semakin tinggi perekonomian seseorang maka semakin tinggi pula kedudukannya, dan bagi mereka yang kondisi perekonomiannya bagus (berkecukupan) akan masuk dalam kategori kelas tinggi (high class), begitu juga sebaliknya bagi mereka yang kondisi perekonomiannya cukup atau bahkan kurang, mereka akan masuk dalam kategori kelas menengah (middle class) dan kelas bawah (lower class).
  • Bernard Barber, dalam “Social Stratification, Structur and Trends Mobility in Western Society”, menyebutkan bahwa kelas sosial adalah himpunan keluarga-keluarga. Menurut Bernard Barber, kedudukan seorang anggota keluarga dalam suatu anggota kelas terkait dengan kedudukan anggota keluarga lain. Bilamana seorang kepala keluarga atau anggota keluarga menduduki suatu status tinggi maka status anggota keluarga yang lain akan mendapatkan status yang tinggi pula. Sebaliknya apabila status kepala keluarga mengalami penurunan maka menurun pula status anggota keluarganya.
  • Peter L. Berger dan Thomas Luckmann, dalam “The Social Construction of Reality”, menyebutkan bahwa kelas sosial adalah stratifikasi sosial menurut ekonomi dalam arti yang luas, yaitu meliputi tingkat pendapatan, tingkat pendidikan, dan kekuasaan yang dimilikinya.


Aspek Kelas Sosial. Konsep kelas sosial melibatkan berbagai aspek. Vincent Jeffries dan Edward H. Ransford, dalam “Basic Conceps and Theories of Class Stratification: Social Stratification A Multiple Hierarchy Approach”, menyebutkan bahwa konsep kelas sosial melibatkan perpaduan antara berbagai aspek, yaitu :
  • ekonomi.
  • pekerjaan.
  • pendidikan.

Lebih lanjut, dijelaskan bahwa ekonomi bukanlah satu-satunya dasar yang dijadikan pedoman untuk mengklasifikasikan adanya kelas sosial, akan tetapi harus juga melibatkan dua aspek yang lain, karena pada dasarnya ketiga aspek tersebut saling berkaitan dengan erat. Sebagai contoh : orang yang kondisi ekonominya baik (kaya), belum tentu mempunyai pendidikan yang tinggi (sarjana). Akan tetapi, pendidikan dan juga pekerjaan merupakan aspek penting dari kelas sosial, karena pendidikan sering menjadi prasyarat untuk seseorang mendapatkan pekerjaan yang layak.


Jenis Kelas Sosial. Secara umum, kelas sosial dalam masyarakat dapat dibedakan dalam tiga jenis. Muliyanto Sumardi dan Hans Diecter Evers, dalam “Kemiskinan dan Kebutuhan Pokok”, menjelaskan bahwa pembagian ketiga jenis kelas tersebut adalah sebagai berikut :

1. Kelas atas (upper class).
Mereka yang termasuk dalam kelas ini adalah golongan yang kaya raya, seperti : kelompok konglomerat, kelompok eksekutif, dan lain sebagainya. Orang-orang yang termasuk dalam kelas atas dapat mencukupi segala kebutuhan hidupnya dengan mudah, memiliki sarana dan prasarana yang memadahi dalam segala hal, sehingga kesempatan untuk berusaha dan mendapatkan pendidikan sangat besar.

2. Kelas menengah (middle class).
Mereka yang termasuk dalam kelas ini adalah orang-orang dengan tingkatan yang sedang-sedang saja, kedudukan dalam masyarakat terpandang, kebutuhan terhadap pendidikan, dan mereka tidak merasa khawatir akan kekurangan, walaupun penghasilan yang mereka peroleh tidaklah berlebihan tetapi mereka mempunyai sarana dan prasarana yang cukup. Kelas menengah biasanya diisi oleh kaum professional, para pemilik toko, dan bisnis yang lebih kecil.

3. Kelas bawah (lower class).
Kelas bawah merupakan golongan masyarakat yang berpendapatan jauh lebih sedikit dibandingkan kebutuhan pokoknya. Mereka yang termasuk dalam kelas ini adalah para buruh kasar, pembantu rumah tangga, dan lain sebagainya. Penghargaan mereka terhadap kehidupan dan pendidikan sangat kecil bahkan sering kali terabaikan. Dalam banyak kasus, mereka yang termasuk dalam kelas ini memiliki perhatian yang kurang (rendah) terhadap keluarga, karena mereka tidak mempunyai waktu luang untuk berkumpul dan berhubungan dengan anggota keluarga.

Karl Marx, dalam “Social Theory of Class”, menyebutkan bahwa kelas sosial dapat dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu :
  • golongan kapitalis atau borjuis, adalah mereka yang menguasai tanah dan alat produksi.
  • golongan menengah, yang terdiri dari para pegawai pemerintah.
  • golongan proletary, adalah mereka yang tidak memiliki tanah dan alat produksi. Termasuk didalamnya adalah kaum buruh atau pekerja pabrik.

Sedangkan William Lloyd Warner, dalam “Social Class in America”, menyebutkan bahwa kelas sosial masyarakat dapat dibedakan dalam enam kelas, yaitu :
  • kelas atas-atas (upper-upper class), yang meliputi : keluarga kaya lama dan yang telah memiliki pengaruh dalam masyarakat.kelas atas bawah (lower upper class), yang meliputi : keluarga yang belum lama (baru) menjadi kaya.
  • kelas menengah atas (upper middle class), yang meliputi : kebanyakan pengusaha dan golongan profesional yang berhasil.
  • kelas menengah bawah (lower middle class), yang meliputi : pegawai kantor/pemerintah dan orang-orang semi profesional.
  • kelas bawah atas (upper lower class), yang meliputi : sebagian besar pekerja tetap atau golongan pekerja.
  • kelas bawah bawah (lower-lower class), yang meliputi : para pekerja tidak tetap, penganggur, dan buruh musiman.


Metode Penentuan Kelas Sosial. Kelas sosial atau golongan sosial timbul karena adanya perbedaan status di kalangan masyarakat. Untuk menentukan kelas sosial, menurut S. Nasution, dalam “Sosiologi Pendidikan”, dapat dilakukan dengan menggunakan tiga metode, yaitu :

1. Metode obyektif.
  • Dalam metode obyektif, kelas sosial ditentukan berdasarkan kriteria obyektif, diantaranya adalah : jumlah pendapatan.
  • lama atau tinggi pendidikan.
  • jenis pekerjaan.

2. Metode subyektif.
Dalam metode subyektif, kelas sosial ditentukan berdasarkan pandangan anggota masyarakat menilai dirinya dalam hierarki kedudukan kedalam kelompok ini.

3. Metode reputasi.
Metode reputasi dikembangkan oleh William Lloyd Warner. Dalam metode ini, kelas sosial ditentukan berdasarkan bagaimana anggota masyarakat menempatkan masing-masing orang dalam kelas masyarakat tersebut.

Metode reputasi tersebut menutupi kelemahan metode obyektif dan metode subyektif. Kelemahan penggolongan kelas sosial dengan menggunakan metode obyektif dan subyektif adalah bahwa penggolongan tersebut sering kali tidak sesuai dengan anggapan orang dalam kehidupan sehari-hari yang nyata tentang kelas atau golongan sosial masing-masing orang.


Faktor Penentu Kelas Sosial. Terdapat beberapa faktor yang dapat menentukan kelas sosial seseorang dalam masyarakat, diantaranya adalah :

1. Kekayaan dan penghasilan.
Uang diperlukan pada kedudukan kelas sosial atas. Untuk dapat memahami peran uang dalam menentukan kelas sosial, kita harus menyadari bahwa pada dasarnya kelas sosial merupakan suatu cara hidup. Diperlukan banyak sekali uang untuk dapat hidup menurut cara hidup orang berkelas sosial atas. Penghasilan yang diperoleh dari pekerjaan profesional lebih berfungsi daripada penghasilan yang berwujud upah pekerjaan kasar. Sumber dan jenis penghasilan seseorang inilah yang memberi gambaran tentang latar belakang keluarga dan kemungkinan cara hidupnya.

2. Pekerjaan.
Pekerjaan merupakan salah satu indikator terbaik untuk mengetahui cara hidup seseorang. Oleh karena itu juga pekerjaan merupakan salah satu indikator terbaik untuk mengetahui kelas sosial seseorang.

3. Pendidikan.
Pendidikan merupakan hal yang sangat berpengaruh terhadap lahirnya kelas sosial di masyarakat, hal ini disebabkan karena apabila seseorang mendapatkan pendidikan yang tinggi maka memerlukan biaya dan motivasi yang besar, kemudian jenis dan tinggi- rendahnya pendidikan juga mempengaruhi jenjang kelas sosial. Pendidikan juga bukan hanya sekedar memberikan keterampilan kerja, tetapi juga melahirkan perubahan mental, selera, minat, tujuan, etiket, cara berbicara hingga perubahan dalam keseluruhan cara hidup seseorang.

Sedangkan James F. Engel, Roger D. Blackwell, dan Paul W. Miniard, dalam “Perilaku Konsumen”, menyebutkan bahwa sebagaimana pendapat dari Gilbert dan Kahl, bahwa beberapa faktor yang dapat menentukan kelas sosial seseorang dalam masyarakat, adalah :

1. Faktor ekonomi.
Faktor ekonomi meliputi :
  • status pekerjaan.
  • pendapatan.
  • harta benda.

2. Faktor interaksi.
Faktor interaksi meliputi :
  • prestis individu.
  • asosiasi
  • sosialisasi.

3. Faktor politik.
Faktor politik meliputi :
  • kekuasaan.
  • kesadaran kelas.
  • mobilitas.


Hubungan antara Kelas Sosial dan Status Sosial. Terdapat hubungan antara kelas sosial dan status sosial. Hubungan dimaksud adalah :
  • status sosial merupakan penggolongan relatif para anggota setiap kelas sosial dari segi faktor-faktor status tertentu, seperti : kekayaan, kekuasaan, dan martabat.


Demikian penjelasan berkaitan dengan pengertian kelas sosial, aspek, jenis, metode penentuan, dan faktor penentu kelas sosial, serta hubungan antara kelas sosial dan status sosial.

Semoga bermanfaat.