Konjungsi (Kata Penghubung) : Pengertian, Jenis, Dan Fungsi Konjungsi (Kata Penghubung) Dalam Kalimat

Silahkan Bagikan Tulisan-Artikel ini :
Pengertian Konjungsi. Dalam suatu kalimat atau paragraph seringkali dijumpai adanya sebuah konjungsi atau kata penghubung atau kata sambung, yang berfungsi sebagai kata yang menyatukan antara subjek dan predikat, predikat dan objek, hingga keterangan.

Secara umum, konjungsi atau kata penghubung dapat diartikan sebagai kata yang menghubungkan kata dengan kata, frasa dengan frasa atau sebuah kata yang menghubungkan antar kalimat, atau antar paragraf. Konjungsi juga dapat berarti kata yang terkait atau ekspresi antara kata, antara kalimat, antara klausa dan antara frasa. Hasan Alwi, dkk dalam “Kamus Bahasa Indonesia”, menjelaskan bahwa konjungsi atau kata penghubung dalam bahasa Indonesia berarti kata tugas yang menghubungkan dua satuan bahasa yang sederajat, yaitu kata dengan kata, frasa dengan frasa, atau klausa dengan klausa. Biasanya untuk konjungsi antar klausa tempatnya di tengah kalimat, konjungsi antar kalimat berada di awal kalimat yaitu setelah tanda seru, tanda titik, atau tanda tanya. Sedangkan untuk konjungsi antar paragraf berada di bagian awal paragrafnya.

Selain itu, pengertian konjungsi atau kata penghubung juga dapat dijumpai dalam beberapa pendapat yang dikemukakan oleh para ahli, diantaranya adalah :
  • Harimurti Kridalaksana, dalam “Kelas Kata dalam Bahasa Indonesia”, menyebutkan bahwa konjungsi adalah kategori yang berfungsi untuk meluaskan satuan yang lain dalam konstruksi hipotaktis, dan selalu menghubungkan dua satuan lain atau lebih dalam konstruksi.
  • Abdullah Ambari, dalam “Intisari Tata Bahasa Indonesia”, menyebutkan bahwa konjungsi adalah kata yang bertugas menghubungkan kalimat, bagian kalimat atau kata dengan sekaligus menentukan macam hubungannya.
  • Abdul Chaer, dalam “Tata Bahasa Praktis Bahasa Indonesia”, menyebutkan bahwa konjungsi adalah kata-kata yang digunakan untuk menghubungkan kata dengan kata, klausa dengan klausa, atau kalimat dengan kalimat.


Jenis Konjungsi. Konjungsi atau kata hubung dapat dibedakan menjadi beberapa jenis. Abdul Chaer menjelaskan bahwa pada garis besarnya konjungsi dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu :

1. Konjungsi Koordinatif.
  • Konjungsi koordinatif merupakan kata penghubung yang menghubungkan dua unsur kalimat atau lebih yang kedudukannya sederajat atau setara. Misalnya :
  • penanda hubungan penambahan, contoh : dan.
  • penanda hubungan pendampingan, contoh : serta.
  • penanda hubungan pemilihan, contoh : atau.
  • penanda hubungan perlawanan, contoh : tetapi, melainkan.
  • penanda hubungan pertentangan, contoh : padahal, sedangkan.

2. Konjungsi Subordinatif.
Konjungsi subordinatif merupakan kata penghubung yang menghubungkan dua unsur kalimat (klausa) yang kedudukannya tidak sederajat. Misalnya :
  • penghubung subordinatif atributif, contoh : yang.
  • penghubung subordinatif tujuan, contoh : agar, supaya, biar.
  • penghubung subordinatif syarat, contoh : jika, kalau, jikalau, asal(kan), bila, manakala.
  • penghubung subordinatif waktu, contoh : sejak, semenjak, sedari, sewaktu, tatkala, ketika, sementara, begitu, seraya, selagi, selama, serta, sambil, demi, setelah, sesudah, sebelum sehabis, selesai, seusai, hingga, sampai.
  • penghubung subordinatif pengandaian, contoh : andaikan, seandainya, umpamanya, sekiranya.
  • penghubung subordinatif konsesif, contoh : biar(pun), walau(pun), sekalipun, sungguhpun, kendati(pun).
  • penghubung subordinatif pembandingan, contoh : seakan-akan, seolah-olah, sebagaimana, seperti, sebagai, laksana, ibarat, daripada, alih-alih.
  • penghubung subordinatif sebab, contoh : sebab, karena, oleh karena, oleh sebab.
  • penghubung subordinatif hasil, contoh : sehingga, sampai(sampai), maka(nya).
  • penghubung subordinatif alat, contoh : dengan, tanpa.
  • penghubung subordinatif cara, contoh : dengan, tanpa.
  • penghubung subordinatif komplementasi, contoh : bahwa.
  • penghubung subordinatif perbandingan, contoh : sama …. dengan, lebih …. dari(pada).


Fungsi Konjungsi Dalam Kalimat. Dalam sebuah kalimat, konjungsi (kata hubung) memiliki berbagai fungsi, sebagai berikut :

1. Konjungsi korelatif.
Dalam kalimat, konjungsi korelatif berfungsi untuk menggabungkan dua kata, klausa, maupun frasa yang memiliki arti atau status setara antara satu sama lain. Contoh : Film itu bisa ditonton oleh siapapun, baik itu anak-anak maupun orang dewasa.

2. Konjungsi subordinatif.
Dalam kalimat, konjungsi subordinatif berfungsi untuk menggabungkan dua kata, klausa, maupun frasa yang memiliki status bertingkat. Contoh : Iwan bekerja dengan giat agar dapat menabung untuk biaya pernikahannya.

3. Konjungsi koordinatif.
Dalam kalimat, konjungsi koordinatif berfungsi untuk menggabungkan dua kata, klausa, maupun frasa yang saling berbeda. Contoh : Ibu sedang memasak di dapur, sedangkan ayah sedang mencuci mobil di halaman.

Selain ketiga hal tersebut, fungsi lain dari konjungsi atau kata hubung dalam menghubungkan dua kata, klausa, maupun frasa adalah sebagai berikut :
  • Menyatakan kesanggupan melakukan sesuatu. Konjungsi atau kata hubung antar kata, klausa, atau frasa yang digunakan diantaranya adalah : sungguh, sekalipun, begitu, biarpun, walaupun demikian.
  • Menyatakan kelanjutan dari peristiwa. Konjungsi atau kata hubung antar kata, klausa, atau frasa yang digunakan diantaranya adalah : kemudian, setelah itu, lalu, sesudah itu.
  • Menyatakan tentang keadaan atau hal yang telah dinyatakan sebelumnya. Konjungsi atau kata hubung antar kata, klausa, atau frasa yang digunakan diantaranya adalah : lagi pula, selain itu, tambahkan pula.
  • Menerangkan tentang kebalikan dari hal yang terjadi. Konjungsi atau kata hubung antar kata, klausa, atau frasa yang digunakan diantaranya adalah : sebaliknya.
  • Menerangkan keadaan sebenarnya. Konjungsi atau kata hubung antar kata, klausa, atau frasa yang digunakan diantaranya adalah : bahwasanya, sesungguhnya.
  • Menguatkan keadaan. Konjungsi atau kata hubung antar kata, klausa, atau frasa yang digunakan diantaranya adalah : bahkan, malahan.
  • Bertentangan dengan keadaan. Konjungsi atau kata hubung antar kata, klausa, atau frasa yang digunakan diantaranya adalah : namun, (akan) tetapi.
  • Menjelaskan adanya konsekuensi. Konjungsi atau kata hubung antar kata, klausa, atau frasa yang digunakan diantaranya adalah : dengan demikian.
  • Menjelaskan akibat. Konjungsi atau kata hubung antar kata, klausa, atau frasa yang digunakan diantaranya adalah : oleh sebab itu, oleh karena itu.
  • Menjelaskan sesuatu yang mendahului terjadinya sebuah peristiwa yang telah diterangkan. Konjungsi atau kata hubung antar kata, klausa, atau frasa yang digunakan diantaranya adalah : sebelum(nya) itu.


Demikian penjelasan berkaitan dengan pengertian konjungsi (kata hubung), jenis dan fungsi konjungsi (kata hubung) dalam kalimat.

Semoga bermanfaat.