Konsep Dan Strategi Pemberdayaan Karyawan (Employee Empowerment)

Silahkan Bagikan Tulisan-Artikel ini :
Pemberdayaan karyawan atau “employee empowerment” merupakan suatu upaya yang dilakukan, baik oleh perusahaan atau pimpinan perusahaan, dalam memampukan atau memberikan kesempatan, kepercayaan, tanggung jawab dan wewenang kepada karyawan untuk merencanakan, melaksanakan, dan mengendalikan rencana pekerjaan menjadi komitmen dari karyawan itu sendiri.

Aileen Mitchell Stewart
, dalam “Empowering People (Pemberdayaan Sumber Daya Manusia)”, menyebutkan bahwa yang dimaksud dengan pemberdayaan karyawan adalah memampukan dan memberi kesempatan kepada karyawan untuk merencanakan, melaksanakan rencana, dan mengendalikan rencana pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya atau tanggung jawab kelompoknya.

Hal penting dalam pemberdayaan karyawan adalah :
  • pemberian tanggung jawab dan wewenang kepada karyawan.
  • menciptakan kondisi saling percaya antar manajemen dan karyawan.
  • adanya employee involvement, yaitu melibatkan karyawan dalam pengambilan keputusan.


Konsep Pemberdayaan Karyawan. Pemberdayaan bagi seseorang karyawan akan meningkatkan kemampuannya dalam melaksanakan setiap tugas dan pekerjaannya. Hal ini sangat penting dalam kaitannya dengan upaya perusahaan dalam usaha mencapai tujuannya. Aileen Mitchell Stewart menjelaskan bahwa konsep pemberdayaan karyawan dalam suatu perusahaan adalah sebagai berikut :

1. Enabling.
Enabling atau membuat mampu, maksudnya adalah memastikan bahwa karyawan suatu perusahaan mempunyai segala sumber daya yang mereka perlukan untuk dapat diberdayakan secara penuh. Sumber daya dimaksud meliputi pengetahuan dan pengalaman untuk mencapai tujuan yang disepakati.

2. Facilitating.
Facilitating atau memperlancar, maksudnya adalah tugas pokok dari manajemen perusahaan adalah untuk meniadakan halangan, rintangan atau penundaan yang menghalangi karyawan untuk melakukan pekerjaan sebaik-baiknya. Halangan dimaksud dapat berupa kurang memadainya informasi dan pendidikan.

3. Consulting.
Consulting atau berkonsultasi, maksudnya adalah manajemen perusahaan berusaha memberdayakan pengetahuan dan pengalaman dari karyawan serta memanfaatkannya. Untuk itu diperlukan komunikasi yang baik dengan karyawan, tidak hanya berkaitan dengan masalah-masalah sehari-hari tetapi juga berkaitan dengan masalah strategis perusahaan.

4. Collaborating.
Collaborating atau bekerja sama, maksudnya adalah kerja sama yang terjalin antara manajer dengan karyawan menjadi tujuan terakhir yang akan membuktikan tidak hanya seberapa besar kecakapan manajer dalam pemberdayaan, tetapi juga seberapa kuat kemauannya dan diperlukan koordinasi untuk melaksanakannya secara penuh dari setiap program pemberdayaan.

5. Mentoring.
Mentoring atau membimbing, maksudnya adalah manajer perusahaan bertindak sebagai teladan dan pelatih bagi karyawan perusahaan. Mentoring merupakan tahap hidup dan teknik manajemen, di mana dalam mentoring seorang manajer melalui karyawan perusahaan akan merumuskan permasalahan dan menemukan pemecahannya.

6. Supporting.
Supporting atau mendukung, maksudnya adalah memberikan dukungan yang tepat, jauh lebih utama daripada peran kepemimpinan tradisional ataupun pengendalian. Supporting dapat dilakukan dengan cara mempermudah berkonsultasi, melatih, dan membimbing.


Strategi Pemberdayaan Karyawan. Selain diperlukannya konsep tersebut di atas, upaya pemberdayaan karyawan dalam suatu perusahaan juga dilakukan dengan menggunakan beberapa strategi. Strategi dimaksud adalah sebagai berikut :

1. Pembinaan dan Konseling.
Pembinaan dan konseling merupakan proses bantuan yang diberikan oleh perusahaan kepada karyawan, dalam hal :
  • ada karyawan yang mengalami masalah kerja karena adanya keterbatasan pemahaman akan pekerjaan yang dihadapinya.
  • ada permasalahan pribadi pada diri karyawan sehingga mengganggu kinerjanya.

Pembinaan dan konseling merupakan suatu strategi yang digunakan dengan tujuan :
  • agar karyawan memiliki rasa kedekatan dengan perusahaan.
  • agar semua karyawan memiliki pandangan yang sama tentang tujuan perusahaan.

2. Beri Ruang untuk Berkreativitas.
Memberikan ruang kepada karyawan untuk berkreasi merupakan salah satu strategi yang penting dalam pemberdayaan karyawan. Manajemen perusahaan dapat membuat karyawan terlibat langsung dengan pekerjaan, seperti mengidentifikasi masalah dan memikirkan strategi penyelesaiannya. Dengan strategi ini, kemampuan dan cara berpikir karyawan dapat berkembang sehingga dapat meningkatkan kinerjanya, selain juga sebagai bentuk penghargaan perusahaan akan ide-ide dan pemikiran yang dimiliki setiap karyawannya.

3. Bangun Kepercayaan.
Strategi ini dapat dilakukan dengan beberapa cara, seperti :
  • memberi kesempatan karyawan ikut berpartisipasi dalam pembuatan kebijakan perusahaan.
  • menyediakan akses informasi yang cukup.
  • melaksanakan pelatihan.

Membangun kepercayaan terhadap karyawan sangat penting dalam pemberdayaan karyawan. Adanya kepercayaan terhadap karyawan akan memungkinkan :
  • terbangunnya sistem perusahaan yang baik.
  • karyawan tidak takut dalam menyampaikan pendapatnya karena merasa berada dan didukung oleh lingkungan yang saling menghormati.

4. Latih Kepercayaan Diri Karyawan.
Membangun kepercayaan diri dari karyawan dapat dilakukan dengan menumbuhkan sikap saling percaya terhadap kemampuan kerja dari masing-masing karyawan dalam perusahaan.

5. Menjaga Kredibilitas.
Dalam strategi ini, perusahaan harus dapat menciptakan lingkungan kompetisi yang baik sehingga masing-masing karyawan dapat menunjukkan performa dan kredibilitas-nya. Kredibilitas di sini adalah berkaitan dengan bagaimana manajer memandang karyawan sebagai partnernya.

6. Menanamkan Nilai Akuntabilitas.
Strategi selanjutnya dalam pemberdayaan karyawan adalah dengan melakukan pertanggung jawaban (akuntabilitas) akan kerja yang sudah diberikan kepada karyawan. Hal ini dilakukan dengan menetapkan secara transparan peran, standar penilaian, dan tujuan dari setiap pekerjaan yang diberikan kepada karyawan. Akuntabilitas ini juga melingkupi upaya evaluasi rutin terhadap kinerja karyawan. Beberapa cara yang dapat dilakukan dalam membentuk akuntabilitas karyawan adalah :
  • melakukan training dalam evaluasi kinerja.
  • memberi tugas yang terukur akan standar penilaiannya.
  • melibatkan karyawan dalam penentuan standar penilaian tersebut.
  • menyediakan waktu dalam pemberian feedback.

7. Komunikasi yang Terbuka.
Komunikasi yang terbuka antara manajer dan karyawan merupakan strategi yang sangat penting dalam pemberdayaan karyawan. Adanya komunikasi yang baik antara manajer dan karyawan akan mempermudah dalam penyebaran dan penyampaian informasi perusahaan, termasuk informasi berkaitan dengan berbagai kendala yang tengah dihadapi oleh perusahaan.


Sejalan dengan strategi pemberdayaan karyawan tersebut, Sharafat Khan, dalam “They Key to being a Leader Company: Empowerment”, yang dimuat dalam Journal Personality and Partisipation, menyebutkan bahwa model pemberdayaan karyawan memiliki beberapa tahapan, yaitu :

1. Desire.
Desire atau keinginan merupakan segala kebutuhan terhadap sesuatu yang dianggap kurang. Desire adalah tahapan pertama dalam model pemberdayaan karyawan, yaitu dengan melibatkan karyawan dalam hal :
  • memberi kesempatan kepada karyawan untuk mengidentifikasi permasalahan.
  • memperkecil directive personality dan memperluas keterlibatan karyawan.

2. Trust.
Trust atau kepercayaan merupakan suatu sikap yang ditunjukkan saat merasa cukup tahu dan menyimpulkan bahwa dirinya telah mencapai kebenaran. Beberapa hal yang dapat dilakukan dalam membangun kepercayaan terhadap karyawan adalah :
  • memberi kesempatan pada karyawan untuk berpartisipasi dalam pembuatan kebijakan.
  • menyediakan pelatihan yang mencukupi bagi kebutuhan kerja.
  • menghargai perbedaan pandangan dan menghargai kesuksesan yang diraih karyawan.

3. Confident.
Confident atau kepercayaan diri merupakan suatu sikap atau keyakinan atas kemampuan diri sendiri, sehingga dalam melakukan tindakan tidak terlalu sering merasa cemas, merasa bebas untuk melakukan hal-hal yang sesuai dengan keinginan, dan memiliki tanggung jawab atas keputusan dan tindakan yang dilakukan. Adanya kepercayaan diri akan menimbulkan rasa saling percaya akan kemampuan dari masing-masing karyawan sehingga akan tumbuh sikap menghargai kemampuan yang dimiliki karyawan lainnya. Beberapa hal yang dapat dilakukan untuk menumbuhkan sikap confident diantaranya adalah :
  • menggali ide dan saran dari karyawan.
  • memperluas tugas dan membangun jaringan antar departemen.

4. Credibility.
Credibility atau kredibilitas merupakan kualitas, kapabilitas, atau kekuatan untuk menimbulkan kepercayaan. Menjaga kredibilitas dapat dilakukan dengan memberikan penghargaan serta mengembangkan lingkungan kerja yang mendorong kompetisi yang sehat yang nantinya berimbas pada kinerja yang tinggi. Beberapa hal yang berkaitan dengan kredibilitas, diantaranya adalah :
  • memandang karyawan sebagai partner yang strategis.
  • peningkatan target di semua bagian pekerjaan.

5. Accountability.
Accountability atau wewenang merupakan hak dan kekuasaan untuk bertindak. Beberapa hal yang termaksud dalam accountability adalah :
  • memberikan tugas yang jelas dan ukuran yang jelas.
  • melibatkan karyawan dalam penentuan standar dan ukuran.
  • memberikan bantuan pada karyawan dalam menyelesaikan beban kerja.
  • menyediakan waktu pemberian feed back.
Wewenang yang diberikan oleh perusahaan harus dapat dipertanggungjawabkan oleh karyawan.

6. Communication.
Communication atau komunikasi merupakan suatu proses penyampaian informasi (pesan, ide, gagasan) dari satu pihak kepada pihak lain. Keterbukaan dalam berkomunikasi dapat menciptakan saling memahami antara karyawan dan manajemen perusahaan. Beberapa hal yang termaksud dalam komunikasi adalah :
  • menyediakan waktu untuk mendapatkan informasi dan mendiskusikan permasalahan secara terbuka.
  • menetapkan kebijakan open door communication.


Pada prinsipnya pemberdayaan karyawan atau employee empowerment merupakan filosofi dan strategi yang digunakan oleh suatu perusahaan untuk memberi ruang bagi karyawannya dalam membuat keputusan dan berperilaku sesuai dengan tujuan perusahaan.

Demikian penjelasan berkaitan dengan konsep dan strategi pemberdayaan karyawan (employee empowerment).

Semoga bermanfaat.