Pengertian Ulul Azmi. Nabi dan rasul merupakan orang-orang yang dipilih Allah swt untuk menerima dan menyebarkan wahyu dan risalah Allah swt kepada umat manusia. Dari sekian nabi dan rasul yang telah dipilih oleh Allah swt terdapat beberapa nabi dan rasul yang termasuk dalam golongan "ulul azmi".
Istilah "ulul azmi" berasal dari bahasa Arab, yaitu "Ulu al-Azmi". Kata "ulu" atau "uli" berarti memiliki. Sedangkan "azmi" berarti tekad atau keteguhan hati. Sehingga secara umum, ulul azmi dapat diartikan sebagai sebuah gelar khusus yang disematkan pada golongan nabi dan rasul pilihan yang mempunyai ketabahan dan kesabaran luar biasa, khususnya saat mereka sedang menjalankan dakwah dalam menyebarkan agama Allah swt. Ulul azmi juga dapat berarti gelar kenabian yang diberikan kepada nabi dan rasul yang memiliki ketabahan dan kesabaran yang luar biasa dalam mengajarkan tauhid.
Baca juga : Pengertian Tawakal, Keutamaan Dan Hikmah Tawakal
Allah swt berfirman dalam QS. Al-Ahqaaf : 35 sebagai berikut :
"Faashbir kamaa shabara uuluul 'azmi minarrasuli walaa tasta'jil lahum kaannahum yauma yarauna maa yuu'aduuna lam yalbatsuu ilaa saa'atan min nahaarin balaaghun fahal yahlaku ilaal qaumul faasiquun."
yang artinya :
"Maka bersabarlah kamu seperti orang-orang yang mempunyai keteguhan hati dari rasul-rasul telah bersabat dan janganlah kamu meminta disegerakan (azab) bagi mereka. Pada hari mereka melihat azab yang diancamkan kepada mereka (merasa) seolah-olah tidak tinggal (di dunia) melainkan sesaat pada siang hari. (Inilah) suatu pelajaran yang cukup, maka tidak dibinasakan melainkan kaum yang fasik."
Baca juga : Pengertian Kiamat, Penggolongan, Dan Tanda-Tanda Kiamat, Serta Pandangan Beberapa Agama Tentang Kiamat
Ciri-Ciri Ulul Azmi. Terdapat beberapa ciri yang menjadikan seorang nabi dan rasul digolongkan sebagai ulul azmi. Ciri-ciri dimaksud adalah :
- memiliki seruan dakwah universal untuk umat manusia maupun umat jin.
- menyampaikan syariat dan agama Allah swt.
- menyampaikan kitab samawi.
- menerima perjanjian serta wasiat dari Allah swt.
- senantiasa berdoa dan memohon kepada Allah swt agar kaumnya diberikan hidayah dan dihindarkan dari azab Allah swt.
- memiliki keteguhan hati yang kuat disertai dengan kesabaran dan ketabahan hati yang luar biasa dalam menghadapi berbagai bentuk rintangan dan tantangan dalam mendakwahkan agama Allah swt.
Baca juga : Pengertian Hukum Islam
Nabi dan Rasul yang Termasuk Ulul Azmi. Allah swt berfirman dalam QS. Al-Ahzaab : 7 sebagai berikut :
"Wa-idz akhadznaa minannabii-yiina miitsaaqahum waminka wamin nuuhin wa-ibraahiima wamuusa wa'iisaabni maryama wa-akhadznaa minhum miitsaaqan ghaliizhan."
yang artinya :
"Dan (ingatlah) ketika Kami mengambil perjanjian dari nabi-nabi dan dari kamu (Muhammad), dari Nuh, Ibrahim, Musa, Isa putera Maryam, dan Kami telah mengambil dari mereka perjanjian yang teguh."
Dari firman Allah swt tersebut, dapat kita ketahui bahwa terdapat lima nabi dan rasul yang termasuk dalam golongan ulul azmi, yaitu Nuh, Ibrahim, Musa, Isa putera Maryam, dan Muhammad.
1. Nabi Nuh.
Nabi Nuh merupakan rasul pertama, yang merupakan leluhur dari rasul ulul azmi yang lain. Dalam Al Quran, nama Nuh disebutkan sebanyak 43 kali. Allah melebihkan nabi Nuh atas segala umat, dan disebutkan bahwa nabi Nuh adalah hamba Allah yang banyak bersyukur.
Nabi Nuh diutus oleh Allah swt untuk berdakwah dan mengajak kaumnya untuk meninggalkan sembahan berhala dan kembali ke jalan Allah swt. Namun kaum Nuh tidak menyambut seruan tersebut, bahkan menuduh nabi Nuh sesat, pendusta, dan gila. Kaum nabi Nuh merupakan salah satu generasi terkeji yang pernah hidup dalam sejarah manusia, yang menimbulkan kezaliman dan kerusakan. Setelah berdakwah sekian lama, dan tetap terjadi penolakan dari kaumnya, bahkan anak Nabi Nuh sendiri yang bernama Kan'an dan isterinya menentang ajaran yang disampaikan oleh nabi Nuh. Pada satu titik, nabi Nuh memohon pertolongan kepada Allah swt. Allah kemudian memerintahkan nabi Nuh agar membuat bahtera dan memerintahkan juga untuk membawa binatang-binatang ke bahtera yang telah dibuatnya tersebut secara berpasangan, jantan dan betina. Setelah semua selesai, Allah swt mengirimkan azab kepada kaum nabi Nuh berupa banjir bah yang menenggelamkan seluruh kaum nabi Nuh kecuali yang berada di dalam bahtera.
Dalam Al Quran disebutkan bahwa manusia yang menaiki bahtera adalah nabi Nuh sendiri, keluarganya yang beriman, dan para pengikutnya. Tidak disebutkan berapa jumlah pastinya berapa pengikut nabi Nuh yang ikut dalam bahtera, hanya saja dijelaskan bahwa orang-orang beriman yang bersama dengan nabi Nuh berjumlah hanya sedikit.
2. Nabi Ibrahim.
Dalam Al Quran, nama Ibrahim disebutkan sebanyak 69 kali. Nabi Ibrahim mendapat julukan "khalilullah" yang berarti "kesayangan Allah". Nabi Ibrahim merupakan leluhur umat Muslim, dan disebutkan sebagai bapak dari para nabi serta imam bagi manusia. Keluarga nabi Ibrahim dilebihkan atas segala umat manusia dan keturunannya dianugerahi kitab dan hikmah. Nabi Ibrahim sangat dihormati oleh pemeluk tiga agama, yaitu Yahudi, Nasrani, dan Islam. Agama Islam yang dibawa oleh nabi Muhammad dipandang sebagai kesinambungan dari ajaran nabi Ibrahim.
Nabi Ibrahim hidup pada jaman raja Namruj, di mana pada saat itu masyarakatnya menyembah berhala. Nabi Ibrahim diutus oleh Allah swt untuk berdakwah pada masyarakat saat itu (termasuk kepada ayahnya) agar meninggalkan penyembahan terhadap berhala. Nabi Ibrahim menyeru kepada mereka untuk bertakwa kepada Allah swt, mengesakan-Nya, dan meninggalkan sesembahan lain yang mereka lakukan. Karena tidak senang dengan dakwah yang dilakukan oleh nabi Ibrahim, raja Namruj memerintahkan untuk menangkap dan membakar nabi Ibrahim hidup-hidup. Namun Allah swt membuat api menjadi dingin sehingga tidak menyakiti nabi Ibrahim.
Setelah kejadian tersebut, nabi Ibrahim kemudian hijrah menuju Palestina. Nabi Ibrahim menikah dengan Siti Hajr dan Sarah. Dari kedua isteri tersebut nabi Ibrahim mempunyai dua anak, dari Siti Hajr melahirkan Ismail yang dikemudian hari salah satu keturunannya adalah nabi Muhammad. Sedangkan dari Sarah melahirkan Ishaq yang dikemudian hari menurunkan Bani Israil.
Ada satu peristiwa penting di saat Ismail mulai beranjak dewasa. Allah swt menguji keimanan Nabi Ibrahim dengan memberikannya mimpi untuk menyembelih putranya, yaitu Ismail. Karena ketaatannya kepada Allah swt, nabi Ibrahim dan Ismail dengan ikhlas melakukan perintah tersebut. Karena ketaatan dan ketakwaaan nabi Ibrahim dan Ismail tersebut, ketika nabi Ibrahim hendak menyembelih Ismail, Allah swt menggantinya dengan hewan sembelihan yang besar. Peristiwa tersebut sampai sekarang dikenang dan diabadikan oleh umat Islam sebagai salah satu perayaan hari besar keagamaan, yaitu Idul Adha. Selain itu, bersama dengan Ismail, nabi Ibrahim diperintahkan oleh Allah swt untuk meninggikan pondasi Ka'bah.
3. Nabi Musa.
Nabi Musa merupakan keturunan dari Lewi bin Ya'qub bin Ishaq bin Ibrahim. Dalam Al Quran, nama Musa disebutkan sebanyak 136 kali dan menjadikannya sebagai manusia yang namanya paling banyak disebut dalam Al Quran. Nabi Musa mendapat julukan "kalimullah" yang berarti "orang yang berbicara dengan Allah". Dalam Al Quran disebutkan bahwa nabi Musa :
- orang yang membawa bukti-bukti kebenaran.
- orang yang diberi petunjuk oleh Allah swt.
- orang yang dilebihkan atas orang yang lain.
- orang yang memiliki kedudukan terhormat di sisi Allah swt.
Dalam menjalankan tugas kerasulannya, nabi Musa didampingi oleh saudaranya, yaitu nabi Harun. Nabi Musa hidup pada jaman kerajaan Firaun. Pada masa pemerintahannya, Firaun menjadikan Bani Israil sebagai budak dan memerintahkan seluruh rakyatnya untuk tunduk dan menyembah kepadanya. Bahkan Firaun menganggap dirinya sebagai dewa (Tuhan).
Nabi Musa diutus oleh Allah swt untuk mendakwahi Firaun agar kembali ke jalan (ajaran) Allah swt dan memintanya untuk membebaskan Bani Israil dari perbudakan dan penindasan serta membawa Bani Israil keluar dari Mesir. Akan tetapi Firaun menolak risalan yang disampaikan dan permintaan dari nabi Musa. Saat nabi Musa membawa Bani Israil keluar dari Mesir, Firaun yang mengejar rombongan nabi Musa akhirnya dihancurkan dan ditenggelamkan oleh Allah swt di laut Merah. Dalam menjalankan dakwahnya, Nabi Musa diberikan mu'jizat oleh Allah swt, diantaranya adalah merubah tongkat menjadi ular, membelah laut Merah, dan mu'jizat paling besar yang diberikan oleh Allah swt kepada nabi Musa adalah kitab Taurat.
Saat setelah Bani Israil berhasil dibawa oleh nabi Musa keluar dari Mesir, dan ketika nabi Musa bermunajad di atas gunung Sinai, Bani Israil justru mengingkari risalah yang disampaikan oleh nabi Musa. Mereka kembali menyembah patung sapi betina yang dibuat oleh Samiri, dan mengancam akan membunuh nabi Harun yang mengingatkan mereka. Bani Israil kembali mengingkari nabi Musa, saat Nabi Musa memerintahkan Bani Israil berperang agar bisa memasuki Palestina, mereka menolah dan justru meminta Allah swt dan nabi Musa berperang sendiri melawan penduduk tersebut, sementara mereka akan menanti. Oleh karenanya, Allah swt mengharamkan negeri itu pada Bani Israil selam empatpuluh tahun, dan selama itu mereka akan berputar-putar kebingungan di muka bumi.
4. Nabi Isa putra Maryam.
Nabi Isa merupakan satu dari dua nabi, selain nabi Adam, yang dilahirkan tanpa perantaraan seorang ayah. Ia dilahirkan oleh Maryam (karena kehendak Allah swt) sehingga nabi Isa dikenal sebagai Isa Ibnu Maryam (Isa putra Maryam). Allah swt mengaruniai kenabian Isa melalui "Rahul Qudus". Nabi Isa merupakan keturunan Ya'qub bin Ishaq bin Ibrahim. Dalam Al Quran, nama Isa disebutkan sebanyak 25 kali, dan nama Ibnu Maryam disebutkan sebanyak 23 kali.
Nabi Isa memiliki ketabahan dan keteguhan yang luar biasa selama mendakwahkan agama dan risalah Allah swt, terutama saat nabi Isa bersabar menghadapi tuduhan sebagai penista kaum Yahudi, pengkhianatan muridnya, bahkan ketika ia hendak dibunuh. Kehadiran nabi Isa merupakan penggenapan Taurat, juga sebagai seorang rasul Allah yang diberikan berbagai mu'jizat dalam menyebarkan risalah dan agama Allah swt. Beberapa mu'jizat yang diberikan Allah swt kepada nabi Isa diantaranya adalah menghidupkan orang mati, menurunkan makanan dari langit, dan mu'jizat yang paling besar yang diterima nabi Isa dari Allah swt adalah kitab Injil. Nabi Isa diutus Allah swt untuk :
- menyampaikan tentang kehalalan sebagian perkara yang sebelumnya diharamkan untuk Bani Israel.
- menuntun Bani Israel kembali percaya dan berserah diri kepada Tuhan mereka.
- meluruskan ajaran agama pada jaman itu, karena terdapat banyak ajaran agama yang membaurkan Taurat (kitab Allah) dengan berbagai ajaran manusia.
Kehidupan nabi Isa menggambarkan kezuhudan dan ketaatan dalam beribadah kepada Allah swt. Manakala dakwah yang dilakukan oleh nabi Isa telah sepenuhnya diingkari oleh kaumnya, maka Allah swt menyelamatkan nabi Isa terhadap tipu daya orang-orang kafir Yahudi. Dakwah yang dilakukan oleh nabi Isa belumlah selesai. Nabi Isa menyebutkan bahwa setelahnya akan ada seorang rasul bernama "Ahmad" sebagai penerus dakwahnya.
5. Nabi Muhammad SAW.
Nabi Muhammad terlahir dan dibesarkan sebagai orang Arab. Nabi Muhammad merupakan penggenapan para nabi yang telah diutus oleh Allah ke tengah-tengah umat manusia. Nabi Muhammad merupakan nabi dan rasul terakhir, sekaligus sebagai penutup para nabi-nabi sebelumnya. Ajaran yang dibawa oleh nabi Muhammad merupakan penyempurna dari ajaran-ajaran para nabi dan rasul terdahulu.
Allah swt memberikan banyak mu'jizat kepada nabi Muhammad sebagai bukti kenabian dan kerasulannya, dua diantaranya adalah :
- Peristiwa Isra Mi'raj, yang membawa nabi Muhammad bertemu kepada Allah swt. Dari peristiwa Isra Mi'raj inilah turun perintah untuk melaksanakan sholat dalam lima waktu. Hingga saat ini peristiwa Isra Mi'raj diperingati sebagai salah satu hari besar keagamaan dalam Islam.
- Al Quran. Kitab Al Quran merupakan wahyu Allah swt yang diturunkan kepada nabi Muhammad, yang terkandung lafadz ikrar "Bismillahirrahmanirrahim" sebagai tanda penggenapan kitab-kitab Allah swt terdahulu, agar umat manusia berserah diri sepenuhnya kepada Allah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang, dan untuk digunakan sebagai pedoman hidup bagi manusia agar selamat di dunia dan di akhirat kelak. Allah swt menjamin kemurnian isi Al Quran, tidak seperti beberapa kitab terdahulu yang sebagiannya pernah mengalami campur tangan dari Ahli Kitab, dan sebagian lain berada dalam berbagai versi.
Meskipun ajaran yang disampaikan oleh nabi Muhammad ditentang oleh kaum kafir Quraisy, hingga nabi Muhammad dan para pengikutnya hijrah dari Mekkah ke Madinah, tetapi Allah swt selalu memberikan pertolongan dan keselamatan untuk nabi Muhammad dan pengikutnya yang beriman. Hingga saat ini, agama Islam telah menyebar ke seluruh penjuru dunia, dan menjadi agama banyak dianut oleh umat manusia.
Demikian penjelasan berkaitan dengan pengertian dan ciri-ciri ulul azmi, serta nabi dan rasul yang termasuk dalam golongan ulul azmi.
Semoga bermanfaat.