Kinerja Organisasi : Pengertian, Indikator, Serta Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Organisasi

Silahkan Bagikan Tulisan-Artikel ini :
Pengertian Kinerja Organisasi. Suatu organisasi didirikan dengan maksud untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan bersama. Untuk dapat mencapai tujuan organisasi tersebut dibutuhkan suatu kinerja yang baik dan profesional dari para anggota organisasi tersebut. Kinerja atau performance merupakan tingkat pencapaian suatu tujuan, yaitu stratifikasi atau penilaian suatu pekerjaan dipandang dari seberapa tinggi tingkat pencapaian hasil atas tujuan yang ditetapkan. Kinerja juga dapat berarti suatu prestasi kerja yang dapat diukur, berkaitan dengan kemampuan dan keahlian pribadi yang mempengaruhi tim secara keseluruhan.

Konsep kinerja
dalam suatu organisasi dapat dipandang dari dua segi, yaitu kinerja pegawai dan kinerja organisasi. Kinerja pegawai merupakan hasil kerja perseorangan dalam suatu organisasi, sedangkan kinerja organisasi secara umum dapat diartikan sebagai totalitas hasil kerja yang dicapai oleh suatu organisasi. Kinerja organisasi juga berarti suatu gambaran mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan suatu program kegiatan atau kebijakan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, visi, dan misi organisasi yang dituangkan melalui perencanaan strategis suatu organisasi. Dengan kata lain, kinerja organisasi merupakan suatu pencapaian hasil (degree of accomplishment), yang artinya bahwa kinerja suatu organisasi dapat dilihat dari tingkatan sejauh mana organisasi dapat mencapai tujuan yang didasarkan pada tujuan yang sudah ditetapkan sebelumnya.


Selain itu, pengertian kinerja organisasi juga dapat dijumpai dalam beberapa pendapat yang telah dikemukakan oleh para ahli, diantaranya adalah : 
  • Hessel Nogi S. Tangkilisan, dalam bukunya yang berjudul "Manajemen Publik", menyebutkan bahwa kinerja organisasi adalah gambaran mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan tugas dalam suatu organisasi dalam mewujudkan sasaran, tujuan, visi, dan misi organisasi tersebut.
  • Muhammad Mahsun, dalam bukunya yang berjudul "Pengukuran Kinerja Sektor Publik", menyebutkan bahwa kinerja organisasi adalah suatu gambaran mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan suatu kegiatan, program, atau kebijakan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, visi, dan misi organisasi yang tertuang dalam strategic planning suatu organisasi.


Indikator Kinerja Organisasi. Indikator kinerja adalah ukuran kuantitatif atau kualitatif yang menggambarkan tingkat pencapaian suatu sasaran atau tujuan yang telah ditetapkan. Indikator kinerja juga merupakan kriteria yang digunakan untuk menilai keberhasilan pencapaian tujuan organisasi yang diwujudkan dalam ukuran-ukuran tertentu. Menurut pendapat dari Stepen P. Robbins dan Mery Coulter, dalam bukunya yang berjudul "Manajemen 2", menyebutkan bahwa indikator yang dapat digunakan untuk melihat baik tidaknya kinerja organisasi meliputi :
  • produktivitas. Produktivitas merupakan jumlah atau banyaknya barang dan jasa yang dapat dihasilkan oleh suatu organisasi dalam suatu periode tertentu.
  • efektivitas organisasi. Efektivitas organisasi merupakan tingkat kesesuaian dari produktivitas organisasi dibandingkan dengan  tujuan yang telah ditetapkan oleh organisasi. 
  • peringkat industri dan perusahaan. Peringkat ditentukan oleh pengukuran kinerja secara spesifik, yang memberikan indikator dalam menilai kinerja dan perbandingannya terhadap perusahaan lain. 

Muhammad Mahsun, berpendapat bahwa terdapat beberapa indikator yang dapat digunakan untuk menentukan baik tidaknya kinerja suatu organisasi yaitu sebagai berikut :
  • masukan (input). Masukan adalah segala sesuatu yang dibutuhkan agar pelaksanaan kegiatan organisasi dapat berjalan untuk menghasilkan keluaran, Indikator ini mengukur jumlah sumber daya  seperti dana, sumber daya manusia, dan sumber daya lain yang dimiliki organisasi.
  • proses (process). Organisasi merumuskan ukuran kegiatan, baik dari segi kecepatan, ketetapan, maupun tingkat akurasi pelaksanaan kegiatan tersebut. Rambu yang paling dominan dalam proses adalah tingkat efisiensi dan ekonomis pelaksanaan kegiatan organisasi. Efisiensi berarti berarti besarnya hasil yang diperoleh dengan pemanfaatan sejumlah masukan. Sedangkan ekonomis merupakan suatu kegiatan yang dilaksanakan lebih murah dibandingkan dengan standar biaya dan waktu yang telah ditentukan untuk itu.
  • keluaran (output). Keluaran adalah suatu yang diharapkan langsung dapat dicapai dari suatu kegiatan yang dapat berupa fisik atau non fisik. Tolak ukur keluaran digunakan untuk mengukur keluaran yang dihasilkan dari suatu kegiatan.
  • hasil (outcomes). Hasil adalah segala sesuatu yang mencerminkan berfungsinya keluaran kegiatan pada jangka menengah (efek langsung). Indikator hasil lebih utama dari sekedar keluaran. Hasil menggambarkan tingkat pencapaian atas hasil yang lebih tinggi yang mungkin mencakup kepentingan banyak pihak.
  • manfaat (benefit). Manfaat adalah sesuatu yang terkait dengan tujuan akhir dari pelaksanaan kegiatan. Indikator manfaat menggambarkan manfaat yang diperoleh dari indikator hasil. Manfaat tersebut akan dirasakan setelah beberapa waktu kemudian, khususnya dalam jangka menengah dan panjang.
  • dampak (impact). Dampak adalah pengaruh yang ditimbulkan baik positif ataupun negatif.

Sedangkan menurut Levine, dkk sebagaimana dikutip oleh Agus Dwiyanto dalam bukunya yang berjudul "Penilaian Kinerja Organisasi Publik", menyebutkan bahwa terdapat tiga konsep yang dapat digunakan sebagai acuan dalam mengukur baik tidaknya kinerja suatu organisasi publik, yaitu :
  • responsivitas (responsiveness). Responsivitas mengacu pada keselarasan antara program dan kegiatan pelayanan yang diberikan oleh organisasi publik dengan kebutuhan dan keinginan masyarakat. Semakin banyak kebutuhan dan keinginan masyarakat yang diprogramkan dan dijalankan oleh organisasi publik maka kinerja organisasi tersebut semakin baik.
  • responsibilitas (responsibility). Responsibilitas menjelaskan sejauh mana pelaksanaan kegiatan organisasi publik tersebut dilakukan sesuai dengan prinsip-prinsip administrasi yang benar atau sesuai dengan kebijakan organisasi, baik yang implisit maupun yang eksplisit. Semakin kegiatan organisasi publik tersebut dilaksanakan sesuai dengan prinsip-prinsip administrasi, peraturan, dan kebijakan organisasi maka kinerjanya dinilai semakin baik. 
  • akuntabilitas (accountability). Akuntabilitas mengacu pada seberapa besar kebijakan dan kegiatan organisasi publik tunduk pada para pejabat politik yang dipilih oleh rakyat. Dalam konteks ini, kinerja organisasi publik dinilai baik apabila seluruh atau setidaknya sebagian besar kegiatannya didasarkan pada upaya-upaya untuk memenuhi harapan dan keinginan para wakil rakyat.


Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Organisasi. Secara umum, faktor yang mempengaruhi kinerja organisasi dapat berasal dari internal maupun eksternal organisasi. :

1. Faktor Lingkungan Internal Organisasi.
Faktor lingkungan internal yang dapat mempengaruhi kinerja organisasi terdiri dari :
  • aspek-aspek input atau sumber-sumber daya yang dimiliki organisasi, seperti karyawan (sumber daya manusia), anggaran organisasi, sarana dan prasarana, informasi, serta budaya organisasi.
  • proses manajemen, yang meliputi perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, penganggaran, pengawasan, dan evaluasi.

2. Faktor Lingkungan Eksternal Organisasi.
Faktor lingkungan eksternal organisasi secara langsung atau tidak langsung akan ikut mempengaruhi kinerja suatu organisasi. Yang termasuk dalam faktor lingkungan eksternal organisasi diantaranya adalah kondisi politik, ekonomi, sosial budaya, dan teknologi, serta pihak-pihak yang terkait dengan penyediaan input, seperti wajib pajak, para pembuat kebijakan, dan lain sebagainya.


Misi suatu organisasi adalah untuk mencapai tujuan tertentu yang telah ditetapkan, maka informasi tentang kinerja organisasi merupakan suatu hal yang sangat penting. Informasi tentang kinerja organisasi dapat digunakan untuk mengevaluasi apakah proses kerja yang dilakukan organisasi selama ini sudah sejalan dengan tujuan yang diharapkan atau belum. 

Demikian penjelasan berkaitan dengan pengertian kinerja organisasi, indikator serta faktor yang mempengaruhi kinerja organisasi.

Semoga bermanfaat.