Biaya Kualitas (Quality Cost) : Pengertian, Jenis, Serta Dasar Pengukuran Biaya Kualitas (Quality Cost)

Silahkan Bagikan Tulisan-Artikel ini :
Pengertian Biaya Kualitas. Baik biaya maupun kualitas mempunyai banyak pengertian, yang masing-masing bergantung pada konteks yang dibicarakan dan kriteria yang digunakan. Dalam ilmu ekonomi, biaya atau "cost " dapat diartikan sebagai suatu pengorbanan yang harus dilakukan untuk melaksanakan suatu proses produksi yang dinyatakan dengan satuan uang sesuai harga pasar yang berlaku, baik yang sudah terjadi ataupun yang akan terjadi. Sedangkan kualitas atau "quality" menurut International Organization for Standarization (ISO), diartikan sebagai totalitas karakteristik suatu produk baik barang atau jasa yang menunjang kemampuannya untuk memuaskan kebutuhan yang dispesifikasikan atau ditetapkan.

Berdasarkan dari pengertian biaya dan kualitas tersebut di atas maka secara umum, biaya kualitas atau "quality cost" dapat diartikan dengan segala biaya yang timbul dalam penanganan masalah kualitas, baik dalam rangka meningkatkan kualitas maupun biaya yang timbul akibat kualitas yang buruk (cost of poor quality). Biaya kualitas juga dapat berarti segala biaya yang timbul berkaitan dengan upaya mengubah produk berkualitas buruk (bad quality product) menjadi produk berkualitas baik (good quality product). Dengan lebih sederhana, biaya kualitas berarti segala biaya yang timbul dalam manajemen kualitas (quality mananajemen)

Biaya kualitas berkaitan dengan dua sub kategori dari aktivitas yang berkaitan dengan kualitas, yaitu :
  • aktivitas kontrol, adalah aktivitas yang dilakukan oleh perusahaan untuk menghindari atau mendeteksi kualitas buruk.
  • aktivitas gagal.
 

Jenis Biaya Kualitas. Menurut Feigenbaum dalam bukunya yang berjudul "Total Quality Control", dijelaskan bahwa biaya kualitas dapat dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu :

1. Biaya Pencegahan (Preventive Cost)
Biaya pencegahan adalah biaya yang dikeluarkan untuk mencegah terjadinya kegagalan pada proses pertamanya. Yang termasuk dalam biaya pencegahan diantaranya adalah :
  • biaya pelatihan (trainning cost).
  • biaya perencanaan kualitas (quality planning cost).

2. Biaya Penilaian (Appraisal Cost).
Biaya penilaian adalah biaya yang timbul saat melakukan penyaringan atau pendeteksian kegagalan produk. Yang termasuk dalam biaya penilaian diantaranya adalah :
  • biaya pengujian dan inspeksi (testing and inspection cost).
  • biaya peninjauan kualitas dan audit (quality review and audit cost).

3. Biaya Kegagalan (Failure Cost)
Biaya kegagalan atau disebut juga dengan biaya akibat kualitas buruk (cost of poor quality) adalah biaya timbul akibat buruknya kualitas maupun kegagalan produk yang tidak memenuhi standar pelanggan. Biaya kegagalan dapat dibedakan menjadi dua, yaitu : 
  • biaya kegagalan internal (internal failure cost), yang terjadi akibat buruknya kualitas selama proses produksi. Contoh : biaya perubahan desain (desain change cost), biaya kelebihan persediaan (excess inventory cost), dan lain sebagainya.
  • biaya kegagalan eksternal (external failure cost), yang terjadi akibat kegagalan produk yang telah dijual. Contoh : biaya purna jual (warranty cost), biaya pengembalian produk (return and recall cost), biaya ganti rugi (liability), dan lain sebagainya.

Salah satu strategi yang digunakan oleh manajemen perusahaan untuk mengeliminasi cost of poor quality adalah dengan menerapkan Metodologi Six Sigma. Dengan  Six Sigma, manajemen perusahaan dapat mengidentifikasikan penyebab-penyebab terjadinya kegagalan dan melakukan perbaikan-perbaikan untuk meningkatkan kualitas secara keseluruhan. 


Menurut Dorothea Wahyu Ariani dalam bukunya yang berjudul "Pengendalian Kualitas Statistik", mengutip dari pendapat Russel, menyebutkan bahwa biaya kualitas dapat digolongkan dalam dua kelompok besar, yaitu :

1. Cost of Conformance
Biaya yang termasuk dalam cost of conformance adalah :
  • biaya pencegahan.
  • biaya penilaian. 
hal tersebut dikarenakan biaya-biaya itu terjadi dalam rangka memastikan kualitas produk sesuai dengan keinginan pelanggan.

2. Cost of Non Conformance.
Biaya yang termasuk dalam cost of non conformance adalah :
  • biaya kegagalan internal.
  • biaya kegagalan eksternal.
hal tersebut dikarenakan biaya-biaya itu dikeluarkan karena perusahaan menghasilkan produk yang cacat dan opportunity cost karena ditolaknya produk barang atau jasa.

Selain itu, biaya kualitas juga dapat diklasifikasikan sebagai :
  • observable quality cost, adalah biaya-biaya yang tersedia atau berasal dari catatan akuntansi perusahaan. Seluruh biaya kualitas dapat diobservasi dan seharusnya tersedia dalam catatan akuntansi kecuali lost sales, customer dissatisfaction/customer complaints, dan lost market share.
  • hidden quality cost, adalah opportunity cost yang dihasilkan dari kualitas yang rendah. Seluruh hidden quality cost termasuk dalam kategori biaya kegagalan eksternal, dan sifatnya signifikan dan dapat diestimasi. 


Dasar Pengukuran Biaya Kualitas. Banyak perusahaan menggunakan ukuran biaya kualitas sebagai indikator keberhasilan program perbaikan kualitas, yang dapat dihubungkan dengan ukuran-ukuran biaya lain, yaitu :
  • biaya kualitas dibandingkan dengan nilai penjualan, semakin rendah nilai yang dihasilkan maka menunjukkan program kualitas semakin sukses.
  • biaya kualitas dibandingkan dengan keuntungan, semakin rendah nilai yang dihasilkan maka menunjukkan program perbaikan kualitas semakin sukses.
  • biaya kualitas dibandingkan dengan harga pokok penjualan (cost of goods sold), semakin rendah nilai yang dihasilkan maka menunjukkan program perbaikan kualitas semakin sukses.


Demikian penjelasan berkaitan dengan pengertian biaya kualitas (quality cost), jenis dan dasar pengukuran biaya kualitas (quality cost).

Semoga bermanfaat.