Pengertian Pengorganisasian (Organizing), Unsur, Manfaat, Prinsip, Dan Proses Pengorganisasian (Organizing)

Silahkan Bagikan Tulisan-Artikel ini :
Pengertian Pengorganisasian (Organizing). Pengorganisasian merupakan salah satu fungsi dari manajemen. Secara umum, pengorganisasian dapat diartikan sebagai proses kegiatan penyusunan struktur organisasi sesuai dengan tujuan-tujuan, sumber-sumber, dan lingkungannya. Pengorganisasian juga dapat diartikan sebagai :
  • langkah untuk menetapkan, menggolongkan, dan mengatur berbagai macam kegiatan, menetapkan tugas-tugas pokok, wewenang, dan pendelegasian wewenang oleh pimpinan kepada staf (bawahan) dalam rangka mencapai tujuan organisasi. 
  • langkah untuk merancang struktur formal, menetapkan, menggolongkan, dan mengatur berbagai macam kegiatan, menetapkan tugas-tugas pokok, wewenang dan pendelegasian wewenang oleh pimpinan kepada staf dalam rangka mencapai tujuan organisasi dengan efisien.

Pengorganisasian dimaksudkan agar seorang manajer dapat menempatkan orang-orangnya dalam struktur formal yang di dalamnya terkandung tugas-tugas serta hak dan kewajiban atas penggunaan sumber daya organisasi untuk mencapai tujuan dari organisasi. Struktur formal organisasi atau dikenal sebagai struktur organisasi, dapat mempengaruhi sikap dan perilaku karyawan terhadap pekerjaan mereka. Struktur organisasi yang sesuai dan tepat akan dapat meminimalkan biaya dan meningkatkan efisiensi.


Pengertian Pengorganisasian (Organizing) Menurut Pendapat Para Ahli. Selain pengertian tersebut, banyak ahli juga telah mengemukakan pendapatnya tentang apa yang dimaksud dengan pengorganisasian, diantaranya adalah :
  • T. Hani Handoko, berpendapat bahwa pengorganisasian adalah proses penyusunan struktur organisasi yang sesuai dengan tujuan organisasi, sumber daya yang dimiliki, dan lingkungan yang melingkupinya.
  • Melayu S.P. Hasibuan, berpendapat bahwa pengorganisasian adalah suatu proses penentuan, pengelompokan, dan pengaturan berbagai macam aktivitas yang diperlukan untuk mencapai tujuan, menempatkan orang-orang pada setiap aktivitas dimaksud, menyediakan alat-alat yang diperlukan, menetapkan kewenangan yang secara relatif didelegasikan  kepada setiap individu yang akan melakukan aktivitas-aktivitas tersebut.
  • Jaafar Muhammad, berpendapat bahwa pengorganisasian adalah penyusunan sumber-sumber organisasi dalam bentuk kesatuan dengan cara yang berkesan agar tujuan dan obyektif organisasi yang dirancang dapat dicapai.
  • S.C. Certo, berpendapat bahwa pengorganisasian adalah proses terciptanya penggunaan secara tertib terhadap seluruh sumber daya yang dimiliki oleh sistem manajemen. Kata tertib menekankan bahwa penggunaan tersebut berdasarkan pada tujuan serta penggunaan sumber daya yang benar sehingga tidak mengakibatkan pemborosan sumber daya dalam proses pencapaian tujuan organisasi.
  • James A.F. Stoner, berpendapat bahwa pengorganisasian adalah suatu cara pengaturan pekerjaan dan pengalokasian pekerjaan di antara para anggota organisasi sehingga tujuan organisasi dapat dicapai secara efisien.
  • George R. Terry, berpendapat bahwa pengorganisasian adalah cara untuk mengumpulkan orang-orang dan menempatkan mereka menurut kemampuan dn keahliannya dalam pekerjaan yang sudah direncanakan.
  • Schermerhorn, berpendapat bahwa pengorganisasian adalah proses mengatur orang-orang dan sumber daya lainnya untuk bekerja ke arah tujuan bersama.
  • Gatewood, Taylor, dan Farell, berpendapat bahwa pengorganisasian adalah aktivitas yang terlibat dalam suatu struktur organisasi yang sesuai, memberi tugas kepada pekerja serta membentuk hubungan yang berguna di antara pekerja dan tugas-tugasnya.


Unsur Pengorganisasian (Organizing). Dari sejumlah pengertian pengorganisasian tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa pengorganisasian merupakan pembentukan struktur organisasi yang di dalamnya terkandung unsur-unsur :
  • penugasan formal bagi individu-individu dan bagian-bagian organisasi.
  • hubungan komunikasi dan pelaporan formal termasuk garis kewenangan, penanggung jawab keputusan, jumlah tingkat hierarki, dan jenjang kontrol manajer.
  • susunan struktur organisasi, untuk memastikan terjadinya koordinasi yang efektif bagi seluruh karyawan lini dan bagian organisasi. 


Manfaat Pengorganisasian (Organizing). Terdapat beberapa manfaat dari proses pengorganisasian, yaitu :
  • mempertegas hubungan antara anggota satu dengan yang lain.
  • setiap anggota organisasi dapat mengetahui apa tugas dan dan tanggung jawab masing-masing sesuai dengan posisinya dalam struktur organisasi.
  • setiap anggota organisasi dapat mengetahui kepada siapa harus bertanggung jawab.
  • dapat dilaksanakan pendelegasian wewenang dalam organisasi secara tegas, sehingga setiap anggota organisasi mempunyai kesempatan yang sama untuk berkembang.
  • akan tercipta pola hubungan yang baik antar anggota organisasi, sehingga memungkinkan tercapainya tujuan organisasi dengan mudah.


Prinsip Pengorganisasian (Organizing Principles). Untuk melaksanakan fungsi pengorganisasian secara efektif, diperlukan pedoman tertentu sehingga manajer dapat mengambil keputusan dan bertindak sesuai dengan keputusan yang diambilnya tersebut. Pedoman yang harus dilakukan sehingga pengorganisasian dalam manajemen dapat dilakukan dengan efektif atau disebut juga dengan prinsip-prinsip pengorganisasian, meliputi :
  • prinsip spesialisasi kerja (work specialization). Prinsip ini disebut juga sebagai prinsip pembagian kerja atau division of work. Spesialisasi kerja adalah pembagian tugas-tugas atau pekerjaan yang kompleks menjadi beberapa sub pekerjaan kepada karyawannya. Keuntungan dari spesialisasi pekerjaan ini adalah meningkatnya produktivitas dan efisiensi pekerjaan karena setiap karyawan melakukan pekerjaan yang sama setiap harinya sehingga kecepatan kerja dan kualitas kerja dapat dijaga dengan baik.
  • prinsip otortas atau wewenang (authority). Yang dimaksud dengan otoritas atau wewenang adalah hak untuk melakukan sesuatu, membuat keputusan, memerintah orang lain untuk melakukan sesuatu (atau tidak melakukan sesuatu), dan hak untuk mengalokasikan sumber daya atas nama organisasi untuk mencapai tujuan organisasi. Berdasarkan prinsip ini, semua fungsi, tugas, wewenang, dan hubungan antar manajer dan bawahannya harus didefinisikan dan ditentukan secara jelas. Pengklasifikasian hubungan wewenang dan tanggung jawab dapat membantu organisasi mencapai koordinasi yang lebih baik dan lebih efektif.
  • prinsip rantai komando (chain of command). Rantai komando merupakan konsep penting untuk membangun suatu struktur organisasi yang kuat. Rantai komando dapat diartikan sebagai garis kewenangan tanpa putus yang membentang dari puncak manajemen hingga ke karyawan level terendah, serta menjelaskan siapa yang harus bertanggung jawab dan melapor kepada siapa. Rantai komando juga dapat disebut sebagai aliran pelaporan. Rantai komando didasarkan pada dua prinsip yaitu : 1. Kesatuan Komando (Unity of Command). Dalam prinsip ini, karyawan hanya menerima perintah dan bertanggung jawab kepada satu atasan saja. 2. Jenjang Berangkai (Scalar Chain). Prinsip ini adalah garis vertikal wewenang dari atas sampai bawah. Setiap karyawan harus menyadari posisi mereka dalam hierarki organisasi. Garis wewenang ini akan menunjukkan apa yang menjadi wewenang dan tanggung jawabnya.
  • prinsip pendelegasian wewenang (delegation). Yang dimaksud dengan pendelegasian wewenang adalah salah satu hal yang penting dalam organisasi. Tanpa adanya pendelegasian wewenang, seorang manajer harus mengerjakan sendiri semua pekerjaannya. Pendelegasian wewenang dapat diartikan sebagai pelimpahan wewenang dari seorang manajer kepada bawahannya untuk melakukan sesuatu atau wewenang untuk pengambilan suatu keputusan. Keberhasilan seorang manajer pada dasarnya sangat bergantung pada kemampuannya untuk mendelegasikan wewenang dan pekejaan kepada bawahannya.
  • prinsip rentang kendali (span of control). Yang dimaksud dengan rentang kendali atau rentang manajemen adalah jumlah karyawan yang dapat dikendalikan secara efektif oleh seorang atasan, baik manajer atau supervisor, dalam satu waktu. Rentang kendali sangat penting untuk mengetahui desain dan dinamika kelompok pada organisasi yang bersangkutan. Rentang kendali yang sempit akan mempermudah seorang manajer untuk melakukan supervisi terhadap bawahannya dan memperlancar komunikasi dengan bawahannya. Sedangkan, rentang kendali yang lebar dapat memberikan kesempatan yang lebih banyak kepada bawahnya dan melatih bawahannya untuk lebih independen atau mandiri.


Proses Pengorganisasian (Organizing). Proses pengorganisasian harus dilaksanakan dengan hati-hati dengan mempertimbangkan beberapa aspek yang berkaitan dengan pekerjaan-pekerjaan apa yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan serta penetapan tugas bagi masing-masing individu. Proses pengorganisasian meliputi lima langkah, yaitu :
  • meninjau ulang rencana dan tujuan organisasi untuk melihat aktivitas-aktivitas apa saja yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan dan melaksanakan rencana tersebut.
  • menetapkan aktivitas-aktivitas pekerjaan yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan (mendesain pekerjaan).
  • mengklasifikasikan atau mengelompokkan pekerjaan-pekerjaan yang serupa dan saling berkaitan (departemenisasi).
  • memberikan penugasan dan delegasi kewenangan untuk melaksanakan pekerjaan-pekerjaan tersebut (pendelegasian pekerjaan).
  • menyusun hubungan hierarki (vertikal dan horizontal) antar orang-orang di dalam organisasi, agar terlihat jelas aliran tanggung jawab dalam pembuatan keputusan dan hubungan koordinasi antar bagian (rentang manajemen atau rantai komando).

Sedangkan menurut Netti Siska Nurhayati, terdapat empat pilar dalam pengorganisasian, yaitu :
  • pembagian kerja (division of work).
  • pengelompokan pekerjaan (departmentalization).
  • penentuan relasi antar bagian dalam organisasi (hierarchy).
  • penentuan mekanisme untuk mengintegrasikan aktivitas antar bagian dalam organisasi (coordination). 


Proses pengorganisasian yang dilaksanakan oleh para manajer diantaranya adalah :
  • pembagian pekerjaan.
  • memberikan tugas kepada orang-orang untuk mengerjakannya.
  • mengalokasikan sumber daya yang dimiliki.
  • mengkoordinasikan upaya-upaya yang akan ditempuh.


Dalam pengorganisasian, penyusunan struktur organisasi merupakan hal yang sangat penting agar setiap orang yang berada dalam organisasi tersebut mengetahui dengan jelas tugas atau pekerjaannya, tanggung jawab, hak dan wewenang mereka. 
 
Demikian penjelasan berkaitan dengan pengertian pengorganisasian (organizing), unsur, manfaat, prinsip, dan proses pengorganisasian (organizing).

Semoga bermanfaat.