Terbentuknya Gunung Berapi. Gunung berapi terbentuk dari batuan cair panas yang disebut magma yang berasal dari perut bumi. Pada saat gunung meletus, magma naik ke permukaan melewati retakan-retakan yang ada di batuan padat dan kemudian meletus. Magma mengalir seperti sungai api, sambil menyeret bebatuan dan segala macam benda dan gas yang dilaluinya. Magma yang meletus dari gunung berapi disebut lava. Lava tersebut lama kelamaan mendingin dan mengeras menjadi bebatuan. Dari lava yang menumpuk tersebut dapat terbentuk sebuah gunung baru.
Baca juga : Pengertian Gempa Bumi Dan Jenis Gempa Bumi
Secara sederhana, gunung berapi dapat diartikan sebagai gunung yang terbentuk dari erupsi magma. Gunung berapi tidak dapat ditemui di semua tempat di bumi ini. Gunung berapi hanya dapat ditemui di tempat-tempat tertentu, yaitu :
Secara sederhana, gunung berapi dapat diartikan sebagai gunung yang terbentuk dari erupsi magma. Gunung berapi tidak dapat ditemui di semua tempat di bumi ini. Gunung berapi hanya dapat ditemui di tempat-tempat tertentu, yaitu :
- pada jalur punggungan tengah samudera.
- pada pada jalur pertemuan dua buah lempeng kerak bumi.
- pada titik-titik panas di muka bumi tempat keluarnya magma (hot spot), baik di benua maupun di samudera.
Sebagian besar gunung berapi yang aktif di dunia berada di pertemuan lempeng tektonik dan muncul di daerah-daerah yang berada di dalam Lautan Pasifik yang disebut sebagai cincing gunung berapi atau biasa disebut dengan ring of fire.
Pengertian Gunung Berapi. Menurut Mac Donald, yang dimaksud dengan gunung berapi adalah tempat bukaan berasalnya batuan pijar atau gas (dan umumnya keduanya), ke luar ke permukaan bumi, sehingga bahan batuan tersebut berakumulasi membentuk bukit atau gunung. Alzwar berpendapat bahwa gunung berapi adalah :
- timbulan di permukaan bumi, yang tersusun atas timbunan rempah gunung api.
- tempat dengan jenis dan kegiatan magma yang sedang berlangsung.
- tempat keluarnya batuan leleran dan rempah lepas gunung api dari dalam bumi.
Sementara Bronto berpendapat, bahwa yang dimaksud dengan gunung berapi adalah :
- setiap proses alam yang berhubungan dengan kegiatan gunung api, meliputi asal-usul pembentukan magma di dalam bumi hingga kemunculannya di permukaan bumi dalam berbagai bentuk dan kegiatannya.
- setiap magma yang muncul ke permukaan bumi adalah gunung berapi.
Struktur Gunung Berapi. Gunung berapi terdiri dari beberapa bagian, yaitu :
1. Kawah.
Kawah merupakan bentuk morfologi negatif atau depresi akibat kegiatan suatu gunung berapi, bentuknya relatif bundar.
2. Kaldera.
Bentuk morfologi dari kaldera seperti kawah, tetapi berdiameter lebih dari 2 kilometer. Kaldera terdiri atas :
- kaldera letusan, yang terjadi akibat letusan besar yang melontarkan sebagian bematerial tubuhnya.
- kaldera runtuhan, yang terjadi karena runtuhnya sebagian tubuh gunung api akibat pengeluaran material yang sangat banyak dari dapur magma.
- kaldera resurgent, yang terjadi akibat runtuhnya sebagian tubuh gunung berapi diikuti dengan runtuhnya blok bagian tengah.
- kaldera erosi, yang terjadi akibat erosi terus menerus pada dinding kawah sehingga melebar menjadi kaldera.
3. Rekahan dan Graben.
Rakahan merupakan retakan-retakan atau patahan pada tubuhn gunung berapi yang memanjang mencapai puluhan kilometer dan dalamnya mencapai ribuan meter. Sedangkan graben adalah rekahan paralel yang mengakibatkan amblasnya blok di antara rekahan.
4. Depresi Volkano-Tektonik.
Pembentukannya ditandai dengan deretan pegunungan yang berasosiasi dengan pembentukan gunung berapi akibat ekspansi volume besar magma asam ke permukaan yang berasal dari kerak bumi. Depresi ini dapat mencapai ukuran puluhan kilometer dengan kedalaman ribuan meter.
Jenis Gunung Berapi. Terdapat berbagai jenis gunung berapi di dunia ini yang dapat diklasifikasikan berdasarkan :
1. Berdasarkan aktivitasnya, gunung berapi dapat dibedakan menjadi :
- Gunung berapi aktif, yaitu gunung berapi yang masih bekerja dan mengeluarkan asap, gempa, dan letusan.
- Gunung berapi mati, yaitu gunung berapi yang tidak memiliki kegiatan erupsi lagi,
- Gunung berapi istirahat, yaitu gunung berapi yang dapat meletus sewaktu-waktu, kemudian istirahat.
2. Berdasarkan bentuknya, gunung berapi dapat dibedakan menjadi :
- Gunung berapi strato (kerucut), yaitu gunung berapi yang bentuknya kerucut, dengan lapisan lava dan abu yang berlapis-lapis. Gunung jenis ini paling banyak ditemui, yang terjadi karena letusan dan lelehan batuan panas dan cair. Lelehan yang sering terjadi menyebabkan lereng gunung berlapis-lapis sehingga disebut strato. Sebagian besar gunung berapi di Indonesia termasuk dalam jenis strato ini.
- Gunung berapi perisai, yaitu gunung berapi yang mempunyai bentuk kerucut dengan kemiringan kecil. Tubuh gunung berapi perisai tersusun atas aliran-aliran lava yang mengalir ke segala arah dan terbentuk oleh pertumbuhan aliran lava basaltik secara perlahan.
- Gunung berapi kubah, yaitu gunung berapi yang mempunyai bentuk kerucut cembung (kovek) dengan lereng curam. Aliran lava kental dari saluran pusat mengakibatkan aliran lava lambat dan membentuk lapisan yang tebal. Proses pendinginan dan pembekuan lava terjadi dengan cepat, sehingga mengakibatkan saluran lava menjadi tersumbat. Letusan yang terjadi pada gunung berapi jenis ini menimbulkan suara yang keras sebagai akibat tekanan dari perut bumi yang tersumbat.
- Gunung berapi kaldera, yaitu terbentuk karena habisnya magma di dapur magma akibat erupsi. Ketika erupsi gas-gas yang berada di magma cair menyebabkan timbulnya tekanan yang dapat menjadi sumber energi keluarnya magma. Ketika magma beserta material lain dan juga gas tersebut keluar akhirnya ruangan dapur menjadi kosong. Ruang kosong ini akhirnya diisi oleh material di atasnya dengan cara amblas ke bawah.
3. Berdasarkan tipe letusannya, gunung berapi dapat dibedakan menjadi :
- Tipe Hawai, memiliki tipe letusan dengan pancuran lava ke udara, pancuran lava bisa mencapai ketinggian 200 meter, mudah bergerak, dan mengalir secara bebas. Tipe gunung berapi ini mempunyai ciri-ciri lavanya yang cair dan tipis. Dalam perkembangannya gunung berapi ini akan berbentuk perisai.
- Tipe Strombolian, memiliki tipe letusan hingga mencapai 500 meter dengan pijaran seperti kembang api. Tipe gunung berapi ini mempunyai ciri magmanya sangat cair, ke arah permukaan sering dijumpai letusan pendek yang disertai dengan ledakan.
- Tipe Merapi, memiliki tipe letusan dengan ciri guguran lava pijar saat kubah lava runtuh. Tipe gunung berapi ini bercirikan lavanya yang cair kental, dapur magma relatif dangkal dengan tekanan gas yang agak rendah.
- Tipe Volcanian, memiliki tipe letusan yang membentuk volcano disertai dengan awan panas yang padat. Tipe gunung berapi ini bercirikan pembentukan awan debu berbentuk bunga kol, karena gas yang ditembakkan ke atas meluas hingga jauh di atas kawah. Mempunyai tekanan gas sedang dan lavanya kurang begitu cair, di samping mengeluarkan awan debu, tipe gunung berapi ini juga menghasilkan lava.
- Tipe Pelean (Pelee), memiliki tipe letusan yang biasa terjadi jika terdapat penyumbatan kawah di puncak gunung yang bentuknya seperti jarum, sehingga menyebabkan tekanan gas menjadi tambah besar. Apabila penyumbatan kawah tidak kuat, gunung berapi tersebut akan meletus.
- Tipe St. Vincent, memiliki tipe letusan yang disertai dengan longsoran besar dan awan panas yang bisa menutupi area yang luas. Letusan tipe ini akan menyebabkan air danau kawah akan tumbah bersama lava. Letusan ini mengakibatkan daerah di sekitar gunung akan diterjang lahar panas yang sangat berbahaya.
- Tipe Plinian (Perret), memiliki tipe letusan eksplosif yang sangat kuat dengan ketinggian letusan mencapai lebih dari 500 km. Tipe gunung berapi ini bercirikan mengeluarkan lava cair dengan tekanan gas yang tinggi. Kadang-kadang lobang kepundan tersumbat, sehingga mengakibatkan munculnya suara gemuruh sebelum terjadi letusan.
Dari apa yang telah disebutkan di atas, gunung berapi dapat juga diartikan sebagai fluida sistem saluran panas (batu dalam bentuk cair dan lava) yang memanjang dari kedalaman sekitar 10 kilometer di bawah permukaan bumi ke permukaan bumi, termasuk hasil pengendapan akumulasi bahan dikeluarkan pada saat meletus.
Demikian penjelasan berkaitan dengan pengertian gunung berapi serta struktur dan jenis gunung berapi.
Semoga bermanfaat.