Bumi tersusun dari beberapa lapisan yang berbeda. Demikian juga ketebalan tiap lapisan bumi juga berbeda-beda. Kulit bumi yang berada di daratan (benua) lebih tebal dibandingkan kulit bumi yang berada di lautan (samudra).
Secara umum, lapisan yang menyusun bumi terdiri dari tiga bagian, yaitu lapisan kulit bumi (litosfer), lapisan mantel bumi (astenosfer), dan lapisan inti bumi (barisfer). Jadi kalau diibaratkan, bumi seperti sebutir telor, kulit telor mewakili kulit bumi, putih telor mewakili mantel bumi, sedangkan kuning telor mewakili inti bumi.
1. Kulit Bumi (Litosfer).
Kulit bumi atau litosfer merupakan lapisan bumi yang paling tipis, meskipun demikian di lapisan kulit bumi inilah ditemukan kehidupan makhluk hidup. Hal itu karena lapisan kulit bumi berada paling dekat dengan atmosfer dan mendapatkan sinar matahari langsung. Atmosfer adalah suatu lapisan gas yang menyelimuti bumi, di mana salah satu dari gas yang menyelimuti bumi tersebut adalah oksigen yang sangat dibutuhkan untuk kehidupan makhluk hidup.
Lapisan kulit bumi mempunyai ketebalan hingga 70 km, yang tersusun dari ribuan senyawa mineral, lebih kurang 90 unsur kimia, serta terdiri dari berbagai macam batuan yang terdiri dari batuan beku, batuan sedimen, dan batuan metamorf. Selain itu, lapisan kulit bumi memiliki suhu yang sangat beragam, mulai dari suhu di bawah 0 derajat celcius yang dapat ditemui di daerah kutub utara maupun selatan, sampai dengan yang memiliki suhu 1.100 derajat celcius yang terdapat di perbatasan antara kerak bumi dan lapisan selimut bumi.
Bebatuan yang menyusun kulit bumi, meliputi :
a. Batuan Beku.
Batuan beku adalah batuan yang terbentuk karena magma pijar yang mendingin menjadi padat. Berdasarkan tempat pendinginannya, batuan beku dapat dibagi menjadi tiga macam, yaitu :
- Batuan beku dalam (batuan tubir). Batuan ini terbentuk jauh di dalam kulit bumi dan hanya terdiri atas kristal saja. Karena proses pendinginannya sangat lambat, maka kristal yang terbentuk berwujud besar. Contohnya : batu granit.
- Batuan beku luar (batuan leleran). Batuan ini membeku di luar kulit bumi, sehingga temperaturnya menurun dengan cepat. Batuan ini terdiri dari kristal besar, kecil dan bahan amorf. Contohnya : batu liparit. Ada juga yang hanya terdiri atas bahan amorf. Contohnya : batu apung.
- Batuan beku gang (batuan korok). Batuan ini terbentuk di dalam korok-korok atau gang-gang. Karena tempatnya dekat permukaan, proses pendinginannya lebih cepat. Batuan ini bisa berbentuk kristal besar, kristal kecil, dan bahkan ada yang tidak mengkristal. Contohnya : bahan amorf dan granit fosfir.
b. Batuan Sedimen (Batuan Endapan).
Batuan sedimen merupakan salah satu materi pembentuk struktur lapisan bumi selanjutnya, yang terbentuk dari berbagai jenis dan macam batu yang lapuk dan hancur. Berdasarkan perantaranya, batuan sedimen dapat dibagi menjadi tiga macam, yaitu :
- Batuan sedimen aeris atau aeolis, pengangkut batuan ini adalah angin. Contohnya : tanah tuf dan tanah pasir di gurun.
- Batuan sedimen glasial, pengangkut batuan ini adalah es. Contohnya : moraine.
- Batuan sedimen aquatis, pengangkut batuan ini adalah air.
Batuan sedimen aquatis terdiri dari tiga macam batuan yaitu :
- breksi, yaitu batuan sedimen yang terdiri atas batu-batu yang bersudut tajam yang sudah direkat satu sama lain.
- konglomerat, yaitu batuan sedimen yang terdiri atas batu-batu yang bulat-bulat yang sudah direkat satu sama lain.
- batu pasir, yaitu batuan sedimen yang terdiri atas kristal-kristal.
Berdasarkan tempat pengendapannya, batuan sedimen dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu :
- Batuan sedimen lakustre, yaitu batuan sedimen yang diendapkan di danau. Contohnya : batu turf danau.
- Batuan sedimen kontinental, yaitu batuan sedimen yang diendapkan di darat. Contoh : tanah los dan tanah gurun pasir.
- Batuan sedimen marine, yaitu batuan sedimen yang diendapkan di laut. Contoh : endapan radiolaria di laut dalam.
c. Batuan Metamorf.
Batuan metamorf merupakan perubahan lanjutan dari batuan beku maupun batuan sedimen. Jenis batuan metamorf tersebut antara lain :
- Batuan metamorf termal (karena suhu tinggi), merupakan batuan metamorf yang berada di sekitar gunung berapi, di mana batuan tersebut bersentuhan dengan magma. Contoh : batu marmer.
- Batuan metamorf kataklastik (karena tekanan tinggi), merupakan batuan metamorf yang terbentuk akibat mendapat tekanan yang besar sehingga menjadi batu. Contoh : batu filit.
- Batuan metamorf dinamo termal, merupakan batu metamorf yang berubah akibat adanya tekanan yang tinggi dan suhu tinggi, sehingga berubah menjadi batuan genes dan amfibolit.
Berdasarkan senyawa penyusunnya, lapisan kulit bumi dapat dibedakan menjadi dua, yaitu :
a. Lapisan Sial.
Sesuai dengan namanya, lapisan sial adalah lapisan kulit bumi yang tersusun atas logam silisium (Si) dan aluminium (Al). Persenyawaan dari kedua unsur tersebut membentuk senyawa SiO2 dan Al2O3. Dalam lapisan ini terdapat bebatuan sedimen, granit, andesit, beberapa jenis bebatuan metamorf, dan berbagai bebatuan jenis lain yang terdapat di daratan (benua). Lapisan sial disebut juga dengan lapisan kerak, yang bersifat padat dan kaku. Lapisan ini mempunyai ketebalan rata-rata sekitar 35 km. Lapisan sial dapat dibedakan menjadi dua bagian, yaitu :
- Lapisan kerak benua, merupakan benda padat yang tersusun dari, bagian atasnya berupa batuan beku granit dan pada bagian bawahnya berupa batuan beku basalt. Kerak ini yang kemudian ditempati sebagai benua.
- Lapisan kerak samudera, merupakan benda padat yang terdiri atas endapan di laut bagian atas, kemudian di bawahnya bebatuan vulkanik dan yang paling bawah tersusun atas batuan beku gabro dan peridotit. Kerak ini yang kemudian mengisi samudera.
b. Lapisan Sima.
Lapisan sima adalah lapisan kulit bumi yang tersusun atas logam silium (Si) dan Magnesium (Mg). Persenyawaan dari kedua unsur tersebut membentuk senyawa SiO2 dan MgO. Lapisan ini mempunyai berat jenis lebih besar dari lapisan sial karena mengandung besi dan magnesium, yaitu senyawa mineral ferromagnesium dan batuan basalt. Lapisan sima bersifat elastis dan mempunyai ketebalan rata-rata sekitar 65 km.
2. Lapisan Mantel Bumi (Astenosfer).
Lapisan kedua dari struktur lapisan bumi adalah lapisan mantel atau selimut bumi. Lapisan mantel bumi ini merupakan lapisan yang paling tebal, yaitu dengan ketebalan mencapai 2.900 km, serta memiliki kandungan magma yang dapat dilihat ketika terjadi erupsi pada gunung berapi, oleh karenanya lapisan mantel bumi ini memiliki suhu yang paling panas hingga mencapai 3.000 derajat celcius. Pada lapisan mantel bumi terkandung berbagai macam unsur, seperti besi, aluminium, magnesium, kalium, silikon, dan oksigen.
Lapisan mantel bumi dapat dibedakan menjadi dua, yaitu :
- Lapisan mantel bumi atas, merupakan mantel bumi yang terletak setelah kulit bumi, yang memiliki kedalaman hingga 400 km. Lapisan bumi ini bersifat plastis hingga semiplastis yang disebabkan oleh suhu dan tekanan yang berada pada bagian bumi ini mengalami kesetimbangan.
- Lapisan mantel bumi bawah, merupakan struktur lapisan bumi yang berada pada ke dalaman sampai dengan 2.900 km, hingga mencapai perbatasan dengan inti bumi
3. Lapisan Inti Bumi (Barisfer).
Lapisan inti bumi disebut juga dengan istilah core adalah lapisan bumi paling dalam dan paling tebal, dengan ketebalan antara 2.900 km sampai dengan 6.730 km. Lapisan inti bumi tersusun dari nikel dan besi. Lapisan inti bumi ini mempunyai massa hampir sepertiga dari keseluruhan massa bumi.
Lapisan inti bumi dapat dibedakan menjadi dua, yaitu :
- Lapisan inti bumi bagian luar (outer core), merupakan lapisan inti bumi yang berada pada kedalaman 2.890 km sampai dengan 5.100 km. Pada struktur lapisan inti bumi bagian luar ini mempunyai suhu mencapai 2.000 derajat celcius. Tersusun dari silika, sulfur, dan O2 bersifat cair. Aktivitas di inti bumi bagian luar ini menyebabkan medan magnet di sekitar bumi. Hal inilah yang kemudian membentuk kutub utara dan kutub selatan di permukaan bumi.
- Lapisan inti bumi bagian dalam (inner core), merupakan pusat terdalam dari inti bumi dengan kedalaman mencapai 5.100 km hingga 6.730 km dari kulit bumi. Dengan diameter inti dalam bumi mencapai 2.700 km, serta mempunyai suhu mencapai 4.500 derajat celcius bahkan dapat lebih dari itu. Pada lapisan ini mengandung material yang serupa dengan meteroit logam yang tersusun atas besi dan nikel.
Demikian penjelasan berkaitan dengan struktur lapisan bumi.
Semoga bermanfaat.