Karakteristik Individu : Pengertian, Indikator, Dan Faktor Yang Mempengaruhi Karakteristik Individu

Silahkan Bagikan Tulisan-Artikel ini :
Pengertian Karakteristik Individu. Setiap orang atau individu memiliki karakteristik yang berbeda-beda, seperti dalam hal kemampuan, kepercayaan pribadi, harapan kebutuhan, serta pengalaman masa lalunya. Karakteristik individu tersebut akan dibawa oleh individu yang bersangkutan ketika ia memasuki suatu lingkungan yang baru, termasuk di dalamnya lingkungan kerja.

Secara umum, karakteristik individu dapat diartikan sebagai suatu kepribadian atau watak yang khas yang dimiliki oleh seorang individu dan memiliki minat, tujuan, kebutuhan, serta kemampuan yang berbeda antara individu yang lainnya. Karakteristik individu merupakan minat, sikap, dan kebutuhan yang dibawa seorang individu di dalam situasi kerja. Karakteristik individu dapat menggambarkan ciri khas yang melekat pada diri seorang individu dalam kehidupannya terutama dalam bertindak dan berperilaku.

Selain itu, pengertian karakteristik individu juga dapat dijumpai dalam beberapa pendapat yang dikemukakan oleh para ahli, diantaranya adalah :
  • Miftah Thoha, dalam “Perilaku Organisasi Konsep Dasar dan Aplikasinya”, menyebutkan bahwa karakteristik individu adalah perilaku atau karakter yang ada pada diri seorang karyawan, baik positif maupun negatif.
  • Ratih Hurriyati, dalam “Bauran Pemasaran dan Loyalitas Konsumen”, menyebutkan bahwa karakteristik individu adalah proses psikologi yang mempengaruhi individu dalam memperoleh, mengkonsumsi serta menerima barang dan jasa serta pengalaman. Karakteristik individu merupakan faktor internal (interpersonal) yang menggerakan dan mempengaruhi individu.
  • Malayu S.P. Hasibuan, dalam “Manajemen Sumber Daya Manusia”, menyebutkan bahwa karakteristik individu adalah sifat pembawaan seseorang yang dapat diubah dengan lingkungan dan pendidikan.
  • K.J. Ivancevich dan M. Matteson, dalam “Perilaku Manajemen dan Organisasi”, menyebutkan bahwa karakteristik individu adalah orang yang memandang berbagai hal secara berbeda akan berperilaku yang berbeda, orang yang memiliki sikap yang berbeda akan memberikan respon yang berbeda terhadap perintah, dan berbeda berinteraksi dengan atasan, rekan kerja maupun bawahannya


Indikator Karakteristik Individu. Setiap orang memiliki pandangan, tujuan, kebutuhan, dan kemampuan yang berbeda satu sama lain. Perbedaan tersebut akan terbawa dalam dunia kerja, yang akan menyebabkan kepuasan satu orang dengan yang lain berbeda pula, meskipun bekerja ditempat yang sama. Menurut “Teori Path-Goal” disebutkan bahwa indikator karakteristik individu adalah :
  • letak kendali atau locus of control”, yaitu berkaitan dengan keyakinan individu sehubungan dengan penentuan hasil.
  • kesediaan untuk menerima, yaitu pengaruh (authoritarianism) kesediaan orang untuk menerima pengaruh dari orang lain.
  • kemampuan kerja, yaitu kemampuan dan pengalaman bawahan akan mempengaruhi apakah mereka dapat bekerja lebih berhasil dengan pemimpin yang berorientasi prestasi (achievementoriented) yang telah menentukan tantangan sasaran yang harus dicapai dan mengharapkan prestasi yang tinggi, atau pemimpin yang supportive yang lebih suka memberi dorongan dan mengarahkan mereka.

Henry Simamora, dalam “Manajemen Sumber Daya Manusia”, menjelaskan bahwa karakteristik individu dapat diidentifikasi melalui beberapa indikator sebagai berikut :

1. Keahlian.
Keahlian terdiri atas pengetahuan kerja dan kepemilikan sertifikat kompetensi. Keahlian individu meliputi :
  • keahlian teknis, yaitu keahlian pokok pekerjaan dan kemampuan menerapkan teknik dan prosedur mengenai bidang kegiatan tertentu.
  • keahlian interaksi atau hubungan antar manusia, yaitu keahlian untuk bekerja sama dengan orang lain, mengenai pikiran dan perasaan orang lain serta mampu merangsang dan mendorong orang lain termasuk rekan sekerja.
  • keahlian konseptual, yaitu keahlian mental dalam mendukung seluruh kegiatan organisasi agar organisasi dapat mencapai tujuan.

2. Kemampuan.
Kemampuan merupakan suatu kapasitas individu untuk melaksanakan berbagai tugas dalam suatu pekerjaan yang terdiri dari kekuatan fisik dan kemampuan intelektual.
  • kemampuan fisik, adalah kemampuan yang diperlukan untuk melaksanakan tugas‐tugas yang menuntut stamina dan kecekatan.
  • kemampuan intelektual, adalah analisis karakteristik individu, komitmen organisasi beban kerja dan kemampuan untuk menjalankan kegiatan mental. Kemampuan intelektual didapat dari tes IQ dan dari pendidikan formal.

3. Kebutuhan.
Kebutuhan merupakan jumlah keperluan baik yang dapat bersifat fisiologis, psikologis, maupun sosiologis yaitu tingkat kebutuhan pangan, sandang, papan, rohani, dan tingkat sosial.

4. Sikap.
Sikap merupakan kesiap-siagaan mental yang dipelajari dan diorganisasi melalui pengalaman dan memiliki pengaruh tertentu atas cara tanggap terhadap objek dan situasi yang berhubungan dengannya yaitu sikap dalam mendukung usaha pencapaian tujuan organisasi.


Faktor yang Mempengaruhi Karakteristik Individu. Terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi karakteristik individu. Stephen P. Robbins dan Timothy A. Judge, dalam “Perilaku Organisasi”, menjelaskan bahwa beberapa faktor yang dapat mempengaruhi karakteristik individu adalah :

1. Usia.
Hubungan kinerja dengan umur sangat erat kaitannya, alasannya adalah adanya keyakinan yang meluas bahwa kinerja merosot dengan meningkatnya usia. Pada karyawan yang berumur tua juga dianggap kurang luwes dan menolak teknologi baru. Namun di lain pihak ada sejumlah kualitas positif yang ada pada karyawan yang lebih tua, meliputi pengalaman, pertimbangan, etika kerja yang kuat, dan komitmen terhadap mutu, karyawan yang lebih muda cenderung mempunyai fisik yang kuat, sehingga diharapkan dapat bekerja keras.

2. Jenis Gender.
Manusia dibedakan berdasarkan jenis gendernya, yaitu pria dan wanita. Tidak ada perbedaan yang konsisten antara pria dan wanita dalam kemampuan memecahkan masalah, keterampilan analisis, dorongan kompetitf, motivasi, sosialibitas atau kemampuan belajar.

3. Status Pernikahan.
Seseorang yang telah menikah merasa lebih mantap dengan pekerjaannya, hal ini dikarenakan bahwa mereka melihat sebagai jaminan untuk masa depannya. Karyawan yang telah menikah memiliki tanggungan yang lebih besar dibanding karyawan yang belum menikah. Sehingga dapat dikatakan status pernikahan dapat memberikan kontribusi terhadap produktivitas kerja karyawan.

4. Jumlah Tanggungan.
Semakin banyak jumlah tanggungan seorang karyawan maka akan semakin besar tingkat ketergantungan terhadap perusahaan. Seorang yang memiliki tanggungan akan merasa bahwa pekerjaan mereka sangat berharga dan menjadi penting, karena penghasilan yang diperoleh dari pekerjaan tersebut akan digunakan untuk menghidupi anggota keluarga yang menjadi tanggungan. Mengakibatkan kemungkinan tingkat peputaran karyawan menjadi berkurang dan karyawan akan berusaha mempertahankan atau meningkatkan produktivitas kerjanya.

5. Pengalaman Kerja.
Pengalaman kerja yang lama akan membuat pegawai lebih merasa betah dalam organisasi, disebabkan karena telah beradaptasi dengan lingkungannya yang cukup lama sehingga seorang pegawai nyaman dengan pekerjaannya dan karena adanya kebijakan instansi atau perusahaan mengenai jaminan hidup di hari tua. Faktor yang dapat mempengaruhi pengalaman kerja seseorang adalah waktu, frekuensi, jenis tugas, penerapan dan hasil.


Demikian penjelasan berkaitan dengan pengertian karakteristik individu, indikator dan faktor yang mempengaruhi karakteristik individu.

Semoga bermanfaat.