Pengertian Ekonomi Politik. Secara umum, ekonomi politik merupakan ilmu sekaligus pendekatan yang bersifat multidisiplin dalam ilmu sosial yang berbasis pada dua sub disiplin, yaitu ekonomi dan politik, yang keduanya dapat diterjemahkan ke dalam beberapa konsep lain, misalnya : antara individu dan masyarakat, antara negara dan pasar, serta antara regulasi dan kebebasan. Ekonomi merupakan segala upaya dan daya manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya guna mencapai suatu tingkat kemakmuran, sedangkan politik merupakan interaksi antara pemerintah dan masyarakat, dalam rangka proses pembuatan dan pelaksanaan keputusan yang mengikat tentang kebaikan bersama masyarakat yang tinggal dalam suatu wilayah tertentu.
Ekonomi politik dapat dilihat sebagai metodologi dalam lingkup kajian hubungan ekonomi dan politik. Hubungan itu dapat dilihat dari perilaku institusi politik yang bekerja menghasilkan suatu kebijakan ekonomi. Dalam perkembangan ilmu pengetahuan, ekonomi politik merupakan studi interdisipliner yang mengacu pada ilmu ekonomi, sosiologi, dan ilmu politik dalam menjelaskan bagaimana institusi politik, lingkungan politik, dan sistem ekonomi kapitalis, sosialis, komunis, atau sistem yang saling memengaruhi.
Ekonomi politik menunjukkan dua hal cara pandang, yaitu :
- Ekonomi politik (klasik) berdasar padasebuah teori yang meletakkan buruh'pekerja sebagai sumber dari nilai ekonomi. Teori ini (kritik ekonomi yang didasarkan pada profit motif) telah dibalik dan menyatakan bahwa keuntungan yang diperoleh berasal dari eksploitasi pekerja.
- Ekonomi politik mengacu pada studi relasi kuasa dan institusi-institusi dalam masyarakat, di mana mampu mempengaruhi cara mendapatkan dan menetapkan kebutuhan-kebutuhan hidup manusia. Hematnya, studi tentang ekonomi yang didasarkan pada asumsi : apa yang sedang berlangsung dalam perekonomian dan pengaruh relasi kuasa sosial. Pada tradisi teoritis, relasi kuasa ini terjadi di antara negara-negara atau di antara bagian-bagian masyarakat itu sendiri.
Selain itu, pengertian ekonomi politik dapat juga dijumpai dalam beberapa pendapat yang dikemukakan oleh para ahli, diantaranya adalah :
- Didik J. Rachbini, dalam “Ekonomi Politik: Paradigma dan Teori Pilihan Publik”, menjelaskan bahwa ekonomi politik adalah bagian dari ilmu sosial yang berbasis pada dua subdisiplin ilmu, yaitu politik dan ekonomi. Pembelajaran ilmu ekonomi politik merupakan pembelajaran ilmu yang bersifat interdisiplin, yaitu terdiri atas gabungan dua disiplin ilmu dan dapat digunakan untuk menganalisis ilmu sosial lainnya dengan isu-isu yang relevan dengan isu ekonomi politik. Fokus dari studi ekonomi politik adalah fenomena-fenomena ekonomi secara umum, yang bergulir serta dikaji menjadi lebih spesifik, yaitu menyoroti interaksi antara faktor-faktor ekonomi dan faktor-faktor politik. Namun, dalam perkembangan selanjutnya, istilah ekonomi politik selalu mengacu pada adanya interaksi antara aspek ekonomi dan aspek politik.
- Martin Staniland, dalam “What is political Economy? A Study of Social theory and Underdevelopment”, menjelaskan bahwa ekonomi politik adalah sebuah studi tentang teori sosial dan keterbelakangan. Lebih lanjut, Martin Staniland menguraikan definisi tentang ekonomi politik dan ekonomi. Isu ini memiliki dua sisi baik eksplanatori maupun normatif. Isu ini memunculkan pernyataan mengenai bagaimana kedua proses tersebut saling terkait dan mengenai bagaimana seharusnya mereka terkait.
- Mohtar Mas’oed dan Colin MacAndrews, dalam “Perbandingan Sistem Politik”, menjelaskan bahwa ekonomi politik adalah studi yang mengaji keterkaitan antara fenomenapolitik dengan ekonomi, antara negara dan pasar, antara lingkungan domestik daninternasional, dan antara pemerintah dengan masyarakat.
Pendekatan Ekonomi Politik. Dalam pendekatan ekonomi politik, masalah yang dihadapi antara lain mencakup variabel-variabel politik, variabel ekonomi, dan variabel sosial budaya. Sedangkan beberapa faktor yang mempengaruhi pendekatan ekonomi politik adalah :
- intervensi pemerintah, perubahan kebijakan, dan tindakan politik ekonomi.
- kenaikan harga di pasar.
- kemerosotan daya beli masyarakat.
- kelangkaan sumber daya.
- revolusi sosial dan transformasi industrial.
- revolusi dan kemajuan ilmu, pengetahuan, teknologi, komunikasi, dan informasi.
Pendekatan ekonomi politik banyak berbicara tentang konflik, di mana kerangka konseptual yang digunakan untuk analisisnya banyak disumbangkan dengan sosiologi. Pendekatan ekonomi politik meliputi :
1. Pendekatan Pilihan Publik.
Pilihan publik merupakan suatu sikap individu dalam menentukan pilihan mereka secara rasional. Dalam ekonomi politik, analisisnya tertuju pada actor. Aktor dianggap sebagai pelaku dari kegiatan ekonomi dan politik dan berlandaskan pada asumsi dasar individualisme metodologis, yang menempatkan sikap rasional idividu di dalam institusi non pasar. Namun karena sifatnya yang longitudinal, maka hasil yang dimunculkan oleh model-model pilihan publik berbeda-beda pada satu negara ke negara lainnya.
2. Pendekatan Neo Marxis.
Pendekatan neo marxis dalam ekonomi politik menekankan pada sifat holistik yakni analisis secara menyeluruh, mengenai pentingnya aspek-aspek ekonomi makro dari sistem ekonomi dan sistem politik. Selain itu, pendekatan neo marxis memiliki model yang memiliki aspek komparatif, yaitu berusaha membandingkan secara eksplisit. Pendekatan neo marxis juga menyoroti dan memodelkan berbagai perbedaan antar negara di bidang kesejahteraan, pertumbuhan ekonomi, dan ketergantungan kelas sosial di masyarakat.
Hubungan Antara Ilmu Ekonomi dengan Ilmu Politik. Pada masa lalu, ilmu ekonomi dan ilmu politik dianggap sebagai satu bidang ilmu tersendiri, yaitu ilmu politik ekonomi, yang merupakan pemikiran dan analisis kebijakan untuk kesejahteraan negara. Karena perkembangan ilmu pengetahuan maka ilmu politik ekonomi terpisah menjadi dua ilmu pengetahuan yaitu ilmu ekonomi dan ilmu politik.
Hal itulah yang menyebabkan ilmu ekonomi dan ilmu politik memiliki hubungan yang sangat erat. Kehidupan ekonomi dan kehidupan politik selalu saling bertemu, saling pengaruh mempengaruhi. Aktivitas-aktivitas politik yang terjadi dalam suatu negara sulit dilepaskan dari aktivitas-aktivitas ekonomi. Kedua aktivitas tersebut kadang sejalan dan saling bantu membantu, akan tetapi terkadang juga saling bertentangan secara diametral.
Ilmu ekonomi seringkali dikenal sebagai ilmu sosial yang bersifat choice oriented, hal di mana telah berpengaruh pada pengkhususan penelitian mengenai desicion making dalam ilmu politik modern. Akhirnya pemikiran yang berpangkal tolak dari faktor kelangkaan telah memaksa ilmu ekonomi untuk lebih banyak berikhtiar ke arah ramalan berdasarkan perhitungan-perhitungan yang seksama, sehingga ilmu ekonomi modern jarang bersifat spekulatif. Ikhtiar inilah yang mempengaruhi para ahli ilmu politik untuk mendasarkan teori dan metodologinya pada suatu pendekatan yang lebih ilmiah, yang dikenal dengan pendekatan tingkah laku (behavioral approach).
Demikian penjelasan berkaitan dengan pengertian dan pendekatan ekonomi politik, serta hubungan antara ilmu ekonomi dan ilmu politik.
Semoga bermanfaat.