Biaya Pengganti (Replacement Cost) : Pengertian Serta Menghitung Biaya Pengganti

Silahkan Bagikan Tulisan-Artikel ini :
Pengertian Biaya Pengganti. Dalam konteks ilmu ekonomi, biaya dapat diartikan sebagai suatu pengorbanan yang harus dilakukan untuk melaksanakan suatu proses produksi yang dinyatakan dengan satuan uang sesuai harga pasar yang berlaku, baik yang sudah terjadi ataupun yang akan terjadi. Atau Dengan kata lain, biaya merupakan sejumlah uang yang dikeluarkan oleh suatu perusahaan atau perorangan untuk memproduksi barang atau jasa.

Istilah “biaya” sendiri sebetulnya memiliki banyak arti, bergantung pada maksud dari pemakaian istilah biaya tersebut. Sebagai contoh : Mulyadi, dalam “Akuntansi Biaya”, membedakan arti biaya dalam dua pengertian, yaitu :
  • dalam arti luas, biaya berarti pengorbanan sumber ekonomis yang diukur dalam satuan uang, yang telah terjadi atau mungkin terjadi untuk mencapai tujuan tertentu.
  • dalam arti sempit, biaya berarti bagian dari harga pokok yang dikorbankan dalam usaha untuk memperoleh penghasilan.

Sedangkan Supriyono, dalam “Akuntansi Biaya Pengumpulan Biaya dan Penentuan Harga Pokok”, juga membedakan arti biaya ke dalam dua pengertian yang berbeda, yaitu :
  • biaya dalam arti costatau harga pokok, merupakan jumlah yang dapat diukur dalam satuan uang dalam rangka pemilikan barang dan jasa yang diperlukan perusahaan, baik pada masa lalu (harga perolehan yang telah terjadi) maupun pada masa yang akan datang (harga perolehan yang akan terjadi).
  • biaya dalam artiexpenseatau beban, merupakan biaya yang dikorbankan atau dikonsumsi dalam rangka memperoleh pendapatan (revenues) dalam suatu periode akuntansi tertentu.


Secara umum, biaya pengganti atau “replacement cost” dapat digunakan untuk memperkirakan jumlah dana yang mungkin diperlukan untuk menduplikasi bisnis lain. Konsep ini dapat digunakan untuk menetapkan salah satu dari beberapa kemungkinan titik harga yang dapat digunakan dalam perumusan harga yang diusulkan untuk membayar pemegang saham perusahaan target sebagai bagian dari akuisisi. Konsep ini juga digunakan dalam penganggaran modal, yaitu ketika merumuskan perkiraan pendanaan yang dibutuhkan untuk mengganti aset yang ada saat mereka aus.

Selain itu, biaya pengganti atau “replacement cost” juga digunakan dalam bidang asuransi, yaitu dalam hal polis asuransi untuk menutupi kerusakan aset perusahaan. Pengertian ini sangat penting, karena perusahaan asuransi berkomitmen untuk membayar kepada entitas yang diasuransikan untuk biaya penggantian aset yang dijamin, jika aset tersebut rusak atau musnah. Perusahaan asuransi secara rutin menggunakan biaya pengganti untuk menentukan nilai barang yang diasuransikan. Selain perusahaan asuransi, seorang akuntan juga menggunakan biaya pengganti dengan mengandalkan depresiasi untuk membebankan biaya perolehan aset selama masa manfaatnya.

Berdasarkan hal tersebut, istilah “biaya pengganti” atau “replacement cost” dapat diartikan sebagai biaya yang berhubungan dengan penggantian suatu aktiva atau jasa yang akan terjadi (future cost) di waktu yang akan datang pada saat diadakan penggantian. Biaya pengganti juga berarti harga yang akan dikenakan biaya untuk mengganti aset yang ada dengan aset serupa pada harga pasar saat ini. Aset yang dimaksud dapat berupa properti real estat, jaminan investasi, atau piutang. Dengan kata lain, biaya pengganti merupakan harga yang akan dibayar entitas untuk mengganti aset yang ada pada harga pasar saat ini dengan aset serupa ;
  • jika aset yang bersangkutan telah rusak, maka biaya penggantinya berkaitan dengan kondisi aset yang sudah rusak sebelumnya.
  • biaya pengganti suatu aset dapat bervariasi dari nilai pasar aset tertentu tersebut, karena aset yang benar-benar akan menggantikannya mungkin memiliki biaya yang berbeda.
  • aset pengganti hanya harus melakukan fungsi yang sama, seperti : aset asli yang tidak harus merupakan salinan persis dari aset asli.

Sedangkan John Black, dalam “Dictionary of Economics”, mengartikan “biaya pengganti” atau “replacement cost” dengan sistem akuntansi di mana aset perusahaan dinilai dan tunjangan penyusutan mereka dihitung dengan menggunakan biaya penggantian gedung dan peralatan mereka. Singkatnya, biaya pengganti adalah biaya pembelian barang untuk mengganti aset yang ada.

Konsep biaya pengganti bermanfaat untuk penyusunan anggaran dan biaya standar serta capital budgeting, seperti : perencanaan, penambahan, penggantian atau pemberhentian aktiva tetap. Biaya pengganti dapat berfluktuasi, bergantung pada faktor-faktor seperti :
  • nilai pasar komponen yang digunakan untuk merekonstruksi atau membeli kembali asset.
  • biaya yang terlibat dalam menyiapkan aset untuk digunakan.


Menghitung Biaya Pengganti. Saat membuat keputusan tentang bangunan yang akan diganti dan biaya yang harus dikeluarkan, bisnis menggunakan nilai bersih sekarang atau “Net Present Value (NPV)”. Metode Net Present Value digunakan untuk menganalisis arus masuk dan arus kas keluar untuk mengambil keputusan pembelian. Hal ini menggunakan tingkat diskonto untuk memperkirakan tingkat pengembalian minimum atas aset.

Suatu perusahaan harus melakukan analisis terhadap arus kas keluar dari aset serta arus masuk yang dihasilkan oleh aset tersebut, sebelum membuat keputusan pembelian. Arus kas disesuaikan dengan nilai sekarang dengan menggunakan tingkat diskonto untuk membuatnya lancar. Perbedaan atau selisih antara nilai sekarang pada arus kas masuk dan arus kas keluar menginformasikan keputusan akhir.
  • apabila selisihnya positif, hal tersebut berarti aset tersebut menguntungkan, oleh karena itu perusahaan dapat melanjutkan pembelian.
  • apabila selisihnya negatif, hal tersebut berarti nilai arus keluar melebihi arus masuk dan perusahaan tidak boleh melanjutkan pembelian karena akan menyebabkan kerugian.

Hal tersebut merupakan pertimbangan khusus yang harus dilakukan saat menghitung biaya pengganti, yaitu memperhitungkan biaya penyusutan. Perusahaan mengkapitalisasi pembelian aset dengan memposting biaya aset baru ke akun aset dan akun aset disusutkan selama masa manfaat aset. Beberapa aset disusutkan dengan dua metode, yaitu :
  • metode garis lurus, yang berarti biaya aset dibagi dengan masa manfaat untuk menentukan jumlah penyusutan tahunan.
  • metode percepatan, sehingga lebih banyak penyusutan yang diakui di tahun-tahun awal dan lebih sedikit di tahun-tahun berikutnya.


Demikian penjelasan berkaitan dengan pengertian biaya pengganti (replacement cost) serta menghitung biaya pengganti.

Semoga bermanfaat.