Seni Rupa : Pengertian, Unsur, Klasifikasi, Fungsi, Tujuan, Dan Pendekatan Dalam Seni Rupa, Serta Aliran Dalam Seni Rupa

Silahkan Bagikan Tulisan-Artikel ini :
Pengertian Seni Rupa. Secara umum, seni rupa merupakan suatu cabang seni yang menghasilkan karya seni di mana bentuk dan kualitasnya dapat dirasakan oleh indera manusia, khususnya indera penglihatan dan indera peraba. Seni rupa juga berarti sebuah seni yang digunakan untuk menghasilkan karya dalam suatu bentuk baik dua dimensi maupun tiga dimensi yang dapat dinikmati oleh mata dan dirasakan melalui perabaan.

Kamaladevi Chattopadhyay
, dalam “National Biography Series”, menyebutkan bahwa Seni rupa adalah sebuah desakan ekspresi diri pada sebuah bentuk yang menjadikan seseorang mampu untuk meluapkan apa yang sedang dirasakannya sehingga mampu dirasakan banyak orang yang melihat karya tersebut. Sedangkan Sussane K. Langer, dalam “Problematika Seni”, menyebutkan bahwa yang dimaksud dengan seni rupa adalah sebuah bentuk karya manusia yang indah yang dapat dinikmati dengan rasanya oleh orang lain melalui bentuk indah tertentu. Karya seni rupa dapat dinikmati oleh masyarakat secara umum karena memiliki bentuk dan wujud nyata dan dapat dilihat.


Unsur Seni Rupa. Dalam proses seni yang terjadi pada seni rupa dilakukan dengan mengolah unsur-unsurnya. Beberapa unsur yang ada dalam karya seni rupa adalah :
  • titik, merupakan unsur terkecil dari suatu karya, titik digunakan untuk menciptakan unsur lain dengan cara menderetkannya menjadi suatu garis.
  • garis, merupakan hubungan antar titik yang menghasilkan guratan serba guna untuk membentuk unsur lain, seperti : bidang atau bentuk.
  • bidang, merupakan garis yang ujungnya saling bertemu dan membuat area tertutup.
  • bentuk, merupakan bidang yang memiliki volume (3D).
  • ruang, merupakan area yang terbentuk ketika memutuskan untuk menggunakan suatu media dalam berkarya.
  • gelap terang, sangat penting untuk diperhatikan agar karya yang dibuat seimbang, tidak terlalu terang dan menghilangkan detail atau terlalu gelap hingga pemirsa tidak dapat melihat detail.
  • tekstur, merupakan bagaimana suatu permukaan terasa saat diraba.
  • warna, merupakan unsur yang paling mencolok, sehingga terkadang hanya unsur ini yang diperhatikan oleh seseorang dalam menentukan suatu karya estetis.


Klasifikasi Seni Rupa. Seni rupa dapat dibedakan menjadi beberapa jenis yang didasarkan pada :

1. Fungsi.
Berdasarkan fungsinya, seni rupa terdiri dari :
  • seni rupa murni, yaitu jenis karya seni rupa yang dibuat hanya sekedar untuk dinikmati keindahan atau estetikanya.
  • seni rupa terapan, yaitu karya seni rupa yang sangat meninggikan fungsi guna atau kegunaan dibandingkan sisi keindahannya.

2. Wujud.
Berdasarkan wujudnya, seni rupa terdiri dari :
  • seni rupa 2 dimensi, yaitu jenis karya seni rupa yang hanya dapat dilihat dari satu sudut pandang saja dan mempunyai dimensi panjang dan lebar.
  • seni rupa 3 dimensi, yaitu jenis karya seni yang berbentuk seperti bangun ruang dan memiliki volume dimana dimensinya terdiri dari panjang, lebar, dan tinggi.

3. Masa atau periode.
Berdasarkan masa atau periode, seni rupa terdiri dari :
  • seni rupa tradisional, yaitu jenis karya seni rupa yang secara turun-temurun dijaga keaslian dalam hal norma, teknik, dan adat kebiasaan tertentu.
  • seni rupa modern, yaitu jenis karya seni rupa yang tidak terbatas pada tradisi atau adat istiadat suatu daerah tertentu layaknya seni rupa tradisional. Seni modern mulai mengembangkan seni rupa berdasarkan filsafat, ilmu dan prinsip-prinsip seni yang lebih mapan.
  • seni rupa kontemporer, yaitu jenis karya seni rupa yang terikat pada masa dan konteks keadaan sekitar ketika karya tersebut diciptakan. Seni rupa kontemporer merupakan seni yang tengah berjalan saat ini, detik ini, sekitar tahun dan abad ini (sedang berlangsung).

4. Bentuk karya yang dihasilkan.
Berdasarkan bentuk karya yang dihasilkan, seni rupa terdiri dari :
  • seni rupa murni, yaitu jenis karya seni rupa yang dihasilkan lebih berfokus pada nilai-nilai keindahan saja serta tidak memperdulikan nilai praktis dari karya seni yang dibuat. Contoh : seni Lukis, seni grafis, seni kaligrafi, seni patung, dan seni keramik.
  • seni desain, yaitu jenis karya seni rupa yang berhubungan dengan proses-proses kreatif ketika merancang bentuk. Contoh : arsitektur, desain busana, dan desain interior.
  • seni kriya, yaitu jenis karya seni rupa yang dibuat dengan menggunakan keterampilan tangan yang sangat memperhatikan nilai seni serta aspek-aspek fungsional pada hasil karya seni tersebut. Contoh : seni pahat, ukir kayu, kriya bambu, kriya rotan, dan kriya keramik.


Fungsi Seni Rupa. Pada prinsipnya, seni rupa memiliki dua fungsi pokok, yaitu :

1. Fungsi individu.
Fungsi individu merupakan fungsi yang bermanfaat bagi individu pencipta seni rupa tersebut, yang meliputi :
  • fungsi fisik, dipenuhi melalui seni pakai.
  • funsi emosional, dipenuhi melalui seni murni.

2. Fungsi sosial.
Fungsi sosial identik dengan para perupa murni yang sering menyerukan pesan sosial dan nilai-nilai positif lain, seperti :
  • hiburan.
  • alat komunikasi.
  • pendidikan.
  • keagamaan.


Tujuan Seni Rupa. Seni rupa memiliki beberapa tujuan, yaitu sebagai :
  • ekspresi pribadi, sebagai ungkapan emosional terdalam yang diwujudkan dalam simbolisasi rupa.
  • aktualisasi diri, sebagai upaya untuk membangun eksistensi pribadi melalui ungkapan estetis.
  • eksperimentasi, sebagai upaya pencarian dan percobaan mengolah berbagai unsur rupa dengan bermacam media untuk memperoleh orisinalitas karya estetis.
  • pembaruan nilai keindahan, sebagai upaya kreatif untuk menciptakan hal-hal baru dalam berungkap seni.
  • obyek ekonomi, sebagai penciptaan karya seni yang sejalan dengan selera masyarakat atau pemesan, untuk alasan perdagangan, galeri lelang, aset kekayaan, maupun peningkatan nilai ekonomi.
  • rekaman peristiwa, sebagai proses penciptaan karya seni untuk merekam suatu peristiwa tertentu yang menyentuh dan bermakna.
  • alat komunikasi, sebagai upaya untuk membangun berbagai gagasan atau imajinasi seniman sehingga dapat dipahami oleh masyarakat penikmatnya.
  • terapi kejiwaan, sebagai pengayaan jiwa bagi seniman maupun penikmatnya sehingga memperoleh ketenangan, hiburan, pelampiasan, maupun penyehatan rohani.
  • perluasan wacana, untuk meningkatkan apresiasi masyarakat sehingga memperoleh pengalaman baru dalam dalam mengamati karya seni itu.
  • politik, sebagai alat pendukung kampanye, dan propaganda ideologi politik tertentu.


Prinsip Seni Rupa. Yang dimaksud dengan prinsip seni rupa adalah berbagai cara untuk menyusun unsur karya seni agar menjadi padu, seimbang, serta memiliki efek tertentu yang pada akhirnya akan menghasilkan karya yang lebih natural, jelas, indah, menyenangkan, dan memberikan dampak yang lebih kuat ketika pandang. Beberapa prinsip dalam seni rupa adalah sebagai berikut :

1. Keseimbangan.
Keseimbangan atau “balance” merupakan prinsip yang bertanggung jawab pada kesan dari suatu susunan unsur-unsur seni rupa dengan memerhatikan bobot visual yang tidak berat sebelah sehingga akan menjadi daya tarik bagi para penikmat karya seni. Keseimbangan dapat dilakukan atau dibuat dengan :
  • menjaga kesimetrisan berbagai gambar yang ada.
  • tidak tampak simetris namun memberikan keseimbangan psikologis, seperti bagaimana sedikit warna merah mampu menyeimbangkan warna hijau yang terlalu banyak.
Suatu karya yang tidak seimbang akan memberikan perasaan tidak nyaman saat dilihat.

2. Kesatuan.

Kesatuan atau “utility” yang menunjang adanya hubungan serta keterkaitan unsur-unsur dalam seni rupa yang saling berpadu satu sama lain. Kesatuan dapat dicapai menggunakan beberapa pendekatan seperti :
  • kesamaan unsur.
  • kemiripan unsur.
  • keselarasan unsur.
  • keterikatan hingga keterkaitan unsur.

3. Penekanan.
Penekanan merupakan “point of interest” dari suatu karya. Menggunakan suatu obyek yang lebih dominan dari yang lainnya dapat membantu menarik perhatian yang melihat karya hanya dalam sekejap.

4. Kontras.
Kontras merupakan perbedaan yang sangat mencolok dari setidaknya dua unsur yang berbeda. Misalnya : titik putih di atas obyek hitam, atau tekstur logam di atas tekstur kain yang lembut. Kontras biasa digunakan untuk membuat penekanan atau gaya komunikasi ironi.

5. Kejelasan.
Kejelasan atau “clarity” merupakan taraf kemudahan suatu karya untuk dimengerti dan dipahami. Kejelasan lebih banyak digunakan pada seni terapan seperti desain website, desain produk, desain interior, dan lain sebagainya.

6. Proporsi.
Proporsi merupakan prinsip seni rupa yang memperhatikan perbandingan ukuran unsur-unsurnya. Ukuran-ukuran dari unsur seni rupa yang terdapat di dalamnya harus berada dalam perbandingan yang proporsional.

7. Komposisi.
Komposisi dalam sebuah karya seni merupakan prinsip yang sangat penting karena akan berpengaruh terhadap keindahan hasil karya seni. Komposisi merupakan organisasi dari unsur-unsur seni rupa yang disusun menjadi teratur, menarik, dan serasi.

8. Keselarasan.
Keselarasan atau “harmoni” merupakan prinsip seni rupa yang berarti adanya keserasian. Keserasian merupakan perpaduan unsur-unsur seni rupa. Perpaduan tersebut diatur dengan memiliki kedekatan bentuk atau kemiripan, perpaduan warna, atau unsur peran (fungsi) dalam menciptakan keindahan.

9. Irama.
Irama atau “rythm” merupakan pengulangan satu atau lebih unsur seni rupa secara teratur sehingga akan menimbulkan kesan gerak bagi orang yang melihatnya. Irama dapat dihasilkan dari pengulangan unsur garis, bentuk, atau variasi warna.


Aliran Seni Rupa. Terdapat banyak aliran dalam seni rupa, diantaranya adalah :
  • aliran neo-klasik, muncul pada sekitar tahun 1789 bersamaan dengan pecahnya revolusi Perancis, suatu revolusi yang tidak hanya merubah tata politik dan tata sosial, tetapi juga merubah kehidupan seni. Para seniman menjadi bebas dalam memperturutkan panggilan hati masing-masing, di mana mereka berkarya bukan karena adanya pesanan, melainkan semata-mata ingin melukis saja.
  • aliran romantik, muncul sebagai pemberontakan terhadap aliran neo-klasik. Aliran ini mengajak kembali pada alam, sebagai manusia yang tidak hanya memiliki pikiran tetapi juga memiliki perasaan dan emosi.
  • aliran realisme, merupakan aliran seni rupa yang memandang dunia tanpa ilusi, mereka menggunakan penghayatan untuk menemukan dunia.
  • aliran naturalisme, merupakan aliran seni rupa yang mencintai dan memuja alam dengan segenap isinya. Penganut aliran ini berusaha untuk melukiskan keadaan alam, khususnya dari aspek yang menarik, sehingga lukisan Naturalisme selalu bertemakan keindahan alam dan isinya.
  • aliran impresionis, merupakan aliran seni rupa yang menghasilkan karya yang agak kabur dan tidak mendetail.
  • aliran ekspresionisme, merupakan aliran seni rupa yang melukiskan aktualitas yang sudah didistorsikan ke arah suasana kesedihan, kekerasan ataupun tekanan batin.
  • aliran fauvisme, merupakan aliran seni rupa yang mengagungkan kebebasan dalam berekspresi.
  • aliran kubisme, merupakan aliran seni rupa yang beranggapan bahwa bentuk dasar dari segala bentuk adalah silinder , bola, balok, dan semua bentuk yang ada di dalam di pengaruhi oleh perspektif, sehingga bidang tertuju pada satu titik tengah.
  • aliran abstraksionime, merupakan aliran seni rupa yang berusaha melepaskan diri dari sensasi-sensasi atau asosiasis figuratif suatu obyek. Aliran Abstraksionis dibedakan menjadi dua, yaitu : 1. Abstrak kubistis, adalah abstrak dalam bentuk geometrik murni seperti lingkaran kubus dan segi tiga. 2. Abstrak nonfiguratif, adalah abstrak dalam arti seni lukis haruslah murni sebagai ugkapan perasaan, di mana garis mewakili garis, warna mewakili warna, dan lain sebagainya. Bentuk alami ditinggalkan sama sekali.
  • aliran futuris, muncul di Italia pada tahun 1909 sebagai reaksi terhadap aliran kubisme yang dianggap dinamis penuh gerak, karena itu tema-nya cenderung menggambarkan kesibukan-kesibukan.
  • aliran dadaisme, muncul sebagai pemberontak dari konsep aliran sebelumnya. Aliran ini mempunyai sikap memerdekakan diri dari hukum-hukum seni yang telah berlaku. Ciri aliran dadaisme adalah : sinis, nihil, dan berusaha melenyapkan ilusi.
  • aliran surealisme, merupakan aliran seni rupa yang banyak dipengaruhi oleh teori analisis psikologis. Surealisme sering tampil tidak logis dan penuh fantasi, seakan-akan melukis dalam mimpi.


Demikian penjelasan berkaitan dengan pengertian seni rupa, unsur, klasifikasi, fungsi, tujuan, dan pendekatan seni rupa, serta beberapa aliran dalam seni rupa.

Semoga bermanfaat.