Model Pembelajaran Learning Cycle (Siklus Belajar) : Pengertian, Perkembangan Tahapan, Serta Kelebihan Dan Kekurangan Model Pembelajaran Learning Cycle

Silahkan Bagikan Tulisan-Artikel ini :
Pengertian Model Pembelajaran Learning Cycle. Learning cycle atau siklus belajar adalah suatu model pembelajaran yang berpusat pada peserta didik (student centered). Model pembelajaran learning cycle atau siklus belajar merupakan salah satu model pembelajaran yang berlandaskan pada pandangan konstruktivisme, yaitu suatu proses membangun atau menyusun suatu pemahaman terhadap pengetahuan yang baru dalam struktur kognitif siswa berdasarkan pengalaman nyata yang dialaminya dan hasil interaksinya dengan lingkungan sekelilingnya.

Model pembelajaran learning cycle pertama kali dikembangkan pada sekitar tahun 1970 - 1974 oleh Robert Karplus dalam rangka memperbaiki kurikulum sains dalam Science Curriculum Improvement Study (SCIS). Model pembelajaran learning cycle adalah suatu cara alami untuk belajar dan memenuhi tujuan pendidikan yang utama, yaitu membantu peserta didik belajar bagaimana cara berpikir. Pengertian dari model pembelajaran learning cycle dapat dijumpai dalam beberapa pendapat yang dikemukakan oleh para ahli, beberapa diantaranya adalah :
  • Ngalimun, dalam "Strategi dan Model Pebelajaran", menyebutkan bahwa model pembelajaran learning cycle adalah rangkaian tahap-tahap kegiatan (fase) yang diorganisasi sedemikian rupa sehingga pembelajar (peserta didik) dapat menguasai kompetensi-kompetensi yang harus dicapai dalam pembelajaran dengan jalan berperan aktif. 
  • Anthony W. Lorsbach, dalam "The Learning Cycle As a Tool for Planning Science Instruction", menyebutkan bahwa model pembelajaran learning cycle adalah sebuah model pembelajaran dalam ilmu pendidikan yang konsisten dengan teori-teori kontemporer tentang bagaimana individu belajar. 


Perkembangan Tahapan Model Pembelajaran Learning Cycle. Tahapan model pembelajaran learning cycle mengalami beberapa tahapan. Berikut perkembangan tahapan dalam model pembelajaran learning cycle :

1. Tahapan Model Pembelajaran Learning Cycle Menurut Robert Karplus.
Robert Karplus adalah orang pertama yang mengenalkan dan mengembangkan model pembelajaran learning cycle. Menurut Robert Karplus tahapan dalam model pembelajaran learning cycle adalah sebagai berikut :
  • exploration.
  • invention.
  • discovery.

2. Tahapan Model Pembelajaran Learning Cycle Menurut Charles R. Barman.
Charles R. Barman mengembangkan tahapan model pembelajaran learning cycle yang dikemukakan oleh Robert Karplus. Menurut Charles R.Barman tahapan dalam  model pembelajaran learning cycle adalah sebagai berikut :
  • exploration phase.
  • concept introduction.
  • concept application.

3. Model Pembelajaran Learning Cycle 4 Fase (4-E Science Learing Cycle).
Menurut  A.A. Carin dalam "Teaching Science Throygh Discovery", menyebutkan bahwa model pembelajaran learning cycle 4 fase (4-E science learning cycle) atau model siklus belajar sains 4-E memiliki beberapa tahapan sebagai berikut :
  • exploration phase (fase penyelidikan). Pada tahap ini, para peserta didik belajar melalui keterlibatan dan tindakan-tindakan, gagasan-gagasan mereka dan hubungan -hubungan dengan materi baru yang diperkenalkan dengan bimbingan pendidik sehingga memungkinkan peserta didik menerapkan pengetahuan sebelumnya, mengembangkan minat, menumbuhkan dan memelihara rasa ingin tahu terhadap materi tersebut.
  • explanation phase (fase pengenalan). Pada tahap ini, para peserta didik ditunjukkan untuk mengembangkan mental. Tujuan dari tahapan ini adalah pendidik membantu para peserta didik dalam memperkenalkan konsep sederhana, jelas dan langsung yang berkaitan dengan tahapan atau fase sebelumnya.
  • expansion phase (fase perluasan). Pada tahap ini, para peserta didik mengembangkan konsep-konsep yang baru dipelajari untuk diterapkan pada contoh-contoh lain dan dipakai sebagai ilustrasi sehingga dapat membantu peserta didik mengembangkan gagasan-gagasan mereka dalam kehidupannya.
  • evaluation phase (fase evaluasi). Pada tahap ini, para peserta didik akan memberikan penjelasannya berkaitan dengan siklus pembelajaran. Evaluasi dapat berlangsung pada setiap fase pembelajaran dengan tujuan untuk menggiring pemahaman peserta didik terhadap pemahaman akan konsep serta mengetahui perkembangan keterampilan dalam proses yang telah dilakukan. 

4. Model Pembelajaran Learning Cycle 5 Fase (5-E).
Model pembelajar learning cycle 5 fase merupakan penyempurnaan dari tahapan model pembelajaran learning cycle sebelumnya. Tahapan dalam model pembelajaran learning cycle 5 fase adalah sebagai berikut :
  • engagement (keterlibatan). Dalam tahap ini, pendidik terlibat secara langsung dan berada di tengah kegiatan pembelajaran. Pendidik menciptakan masalah, menilai pengetahuan awal peserta didik, membantu peserta didik dalam membuat hubungan, dan menginformasikan langkah ke tahap atau fase berikutnya.
  • exploration (eksplorasi). Dalam tahap ini, peserta didik mengumpulkan data untuk memecahkan masalah, sedangkan pendidik memastikan bahwa peserta didik mengumpulkan dan mengatur data mereka untuk memecahkan masalah yang dihadapinya.
  • explanation (penjelasan). Pada tahap ini, peserta didik menggunakan data yang mereka kumpulkan untuk memecahkan masalah dan melaporkan apa yang mereka lakukan dan mencoba untuk mencari tahu jawaban atas masalah yang disajikan. Pendidik juga memperkenalkan kosa kata baru, frasa atau kalimat untuk label apa yang peserta didik sudah tahu.
  • elaboration (elaborasi). Pada tahap ini, pendidik memberi peserta didik informasi baru yang lebih luas terhadap apa yang mereka telah pelajari di bagian-bagian awal dari siklus belajar. Sedangkan pendidik akan menciptakan masalah agar peserta didik mampu memecahkan masalah dengan menerapkan apa yang telah mereka pelajari.
  • evaluation (evaluasi). Pada tahap ini, pendidik akan mengadakan evaluasi dengan tes pada akhir setiap tahap.

5. Model Pembelajaran Learning Cycle 6 Fase (6-E).
Perkembangan selanjutnya dari model pembelajaran learning cycle adalah learning cycle 6-E. Menurut Santoso dalam "Dinamika Kelompok", menyebutkan bahwa tahapan pembelajaran learning cycle 6 fase adalah sebagai berikut :
  • fase identifikasi (identification). Pada tahap ini, pendidik akan mengidentifikasi tujuan pembelajaran khusus sesuai dengan materi yang akan diajarkan.
  • fase mengakses (invite). Pada tahap ini, pendidik akan mengakses pengetahuan terdahulu yang dimiliki oleh peserta didik dengan tujuan untuk mengetahui apa saja yang sudah diketahui oleh peserta didik yang berkaitan dengan topik bahasan.
  • fase menyelidiki (eksplorasi). Pada tahap ini, pendidik akan menyelidiki tentang pengetahuan terdahulu yang telah diketahui oleh peserta didik, selanjutnya mengoreksi apakah pengetahuan tersebut sudah benar, setengah benar, atau salah. Peserta didik diberi kesempatan untuk bekerja sama dalam kelompok kecil tanpa pengajaran langsung dari pendidik. Dalam tahap ini pendidik berperan sebagai fasilitator.
  • fase menjelaskan (explain). Pada tahap ini, pendidik akan memperkenalkan konsep baru yang berkaitan dengan konsep pada fase eksplorasi dan memberikan kesempatan pada peserta didik untuk menghubungkan pemahaman baru dengan pengetahuan terdahulu. Pendidik harus mendorong siswa untuk menjelaskan konsep dengan kalimat mereka sendiri dengan saling menghargai dan mendengarkan.
  • fase merinci (elaborate). Pada tahap ini, pendidik memberikan kesempatan pada peserta didik untuk menerapkan pemahaman baru pada konteks yang berbeda. Hal ini bisa dilakukan dengan cara memberikan tantangan atau latihan soal tentang pemahaman baru tersebut.
  • fase menilai (evaluasi). Pada tahap ini, pendidik akan menilai perubahan-perubahan dalam situasi baru. Pendidik dapat mengamati pengetahuan atau pemahaman peserta didik dalam hal penerapan konsep baru tersebut.

6. Model Pembelajaran Learning Cycle 7 Fase (7-E).
Model pembelajaran learning cycle 7 fase dikembangkan oleh Arthur Eisenkraft , yang merupakan penyempurnaan dari model pembelajaran learning cycle 6 fase. Tahapan dalam model pembelajaran learning cycle 7 fase adalah sebagai berikut :
  • elicit (mendatangkan pengetahuan awal peserta didik). Tahap ini untuk mengetahui sampai di mana pengetahuan peserta didik terhadap pelajaran yang akan dipelajari dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan yang menstimulus pengetahuan awal siswa sehingga timbul respon dari pemikiran siswa serta menimbulkan kepenasaran tentang jawaban dari pertanyaan-pertanyaan yang akan diajukan oleh pendidik.
  • engage (mempertunangkan). Tahap di mana peserta didik dan pendidik akan saling memberikan informasi dan pengalaman tentang pertanyaan-pertanyaan awal tadi, memberikan peserta didik ide dan rencana pembelajaran sekaligus memotivasi siswa agar lebih berminat untuk mempelajari konsep dan memperhatikan pendidik dalam mengajar. Tahap ini dapat dilakukan dengan demonstrasi, diskusi, membaca atau aktivitas lain yang digunakan untuk membuka pengetahuan peserta didik dan mengembangkan rasa keingin-tahuan peserta didik.
  • explore (menyelidiki). Tahap yang membawa peserta didik untuk memperoleh pengetahuan dengan pengalaman langsung yang berhubungan dengan konsep yang akan dipelajari. Peserta didik dapat mengobservasi, bertanya, dan menyelidiki konsep dari bahan-bahan pembelajaran yang telah disediakan sebelumnya.
  • explain (menjelaskan). Tahap yang di dalamnya berisi ajakan terhadap peserta didik untuk menjelaskan konsep-konsep dan definisi-definisi awal yang mereka dapatkan ketika fase eksplorasi. Kemudian dari definisi dan konsep yang telah ada didiskusikan sehingga pada akhirnya menuju konsep dan definisi yang lebih formal.
  • elaborate (menerapkan). Tahap yang bertujuan untuk membawa peserta didik menerapkan simbol-simbol, definisi-definisi, konsep-konsep, dan keterampilan-keterampilan pada permasalahan-permasalahan yang berkaitan dengan contoh dari pelajaran yang dipelajari.
  • evaluate (menilai). Tahap evaluasi dari hasil pembelajaran yang telah dilakukan. Pada tahap ini dapat digunakan berbagai strategi penilaian formal dan informasi. Pendidik diharapkan secara terus menerus dapat mengobservasi dan memperhatikan peserta didik terhadap kemampuan dan keterampilan untuk menilai tingkat pengetahuan dan kemampuannya, kemudian melihat perubahan pemikiran peserta didik terhadap pemikiran awalnya.
  • extend (memperluas). Tahap ini bertujuan untuk berfikir, mencari, menemukan, dan menjelaskan contoh penerapan konsep yang telah dipelajari bahkan kegiatan ini dapat membangkitkan keingin-tahuan peserta didik untuk mencari hubungan konsep yang mereka pelajari dengan konsep lain yang sudah atau belum mereka pelajari.


Kelebihan dan Kekurangan Model Pembelajaran Learning Cycle. Sebagaimana model pembelajaran yang lain, model pembelajaran learning cycle juga memiliki kelebihan dan kekurangan. Menurut L.E. Pinto, dalam "Strategi Pengajaran", menyebutkan bahwa kelebihan dan kekurangan model pembelajaran learning cycle adalah sebagai berikut :

1. Kelebihan model pembelajaran learning cycle :
  • meningkatkan motivasi belajar siswa. Hal ini dikarenakan dalam proses pembelajaran peserta didik dilibatkan secara aktif. Metode pembelajaran ini mampu memberikan motivasi kepada peserta didik untuk menjadi lebih aktif dan menambah rasa keingin-tahuan peserta didik. 
  • membantu mengembangkan sikap ilmiah peserta didik. Maksudnya melatih peserta didik belajar melakukan konsep melalui kegiatan eksperimen.
  • pembelajaran menjadi lebih bermakna. Maksudnya antara pendidik dan peserta didik dalam menjalankan tahapan-tahapan pembelajaran akan saling mengisi satu sama lain.
  • memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk berfikir, mencari, menemukan, dan menjelaskan. Hal tersebut dapat dilihat dalam penerapan konsep yang telah mereka pelajari.

2. Kekurangan model pembelajaran learning cycle :
  • efektivitas pembelajaran rendah. Hal tersebut akan terjadi apabila pendidik kurang menguasai materi dan langkah-langkah pembelajaran.
  • menuntut kesungguhan dan kreativitas pendidik. Kesungguhan dan kreativitas pendidik sangat diperlukan dalam merancang dan melaksanakan proses pembelajaran.
  • memerlukan pengelolaan kelas yang lebih terencana dan terorganisasi. Untuk keberhasilan penerapan model pembelajaran learning cycle dalam proses belajar mengajar diperlukan pengelolaan kelas yang terencana dan terorganisasi.
  • memerlukan waktu dan tenaga yang lebih banyak dalam menyusun dan melaksanakan pembelajaran. Banyak hal yang harus dipersiapkan oleh pendidik, baik  berkaitan dengan waktu maupun tenaga, sehingga model pembelajaran learning cycle dapat diterapkan dalam proses belajar mengajar dengan baik. 


Demikian penjelasan berkaitan dengan pengertian model pembelajaran learning cycle (siklus belajar), perkembangan tahapan model pembelajaran learning cycle, serta kelebihan dan kekurangan model pembelajaran learning cycle.

Semoga bermanfaat.