Metode Dan Tahapan Pengukuran Kinerja

Silahkan Bagikan Tulisan-Artikel ini :
Secara sederhana, kinerja atau "performance" dapat diartikan sebagai tingkat pencapaian hasil. Konsep kinerja pada dasarnya dapat dipandang dari dua segi, yaitu :
  • kinerja karyawan, merupakan suatu prestasi yang diraih oleh seseorang dalam melaksanakan tugas dan kewajiban yang dibebankan kepadanya.
  • kinerja organisasi, merupakan totalitas hasil kerja yang dicapai suatu organisasi.

Untuk dapat menilai seberapa baik kinerja yang telah dihasilkan oleh karyawan dalam suatu organisasi dibutuhkan suatu sistem pengukuran kinerjaDon R. Hansen dan Maryanne M. Mowen dalam bukunya yang berjudul "Manajemen Biaya", menyebutkan bahwa pengukuran kinerja dapat dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu :
  • pengukuran kinerja tradisional. Pengukuran kinerja tradisional dilakukan dengan cara membandingkan kinerja aktual dengan kinerja yang dianggarkan atau biaya standar sesuai dengan karakteristik pertanggung-jawabannya.
  • pengukuran kinerja kontemporer. Pengukuran kinerja kontemporer dilakukan berdasarkan aktivitas. Ukuran kinerja dirancang untuk menilai seberapa baik aktivitas yang dilakukan dan dapat mengidentifikasi apakah telah dilakukan perbaikan yang berkesinambungan.


Metode Pengukuran Kinerja. Sistem pengukuran kinerja merupakan suatu mekanisme yang digunakan untuk memperbaiki suatu kemungkinan bahwa organisasi yang bersangkutan akan mengimplementasikan strateginya dengan baik. Sistem pengukuran kinerja yang baik adalah sekumpulan ukuran kinerja yang menyediakan informasi yang berguna bagi organisasi sehingga membantu mengelola, mengontrol, merencanakan, dan melaksanakan aktivitas-aktivitas yang dilakukan oleh suatu organisasi. Terdapat beberapa metode pengukuran kinerja yang dapat dilakukan, diantaranya adalah :

1. Balance Scorecard (BSC)
Metode Balance Scorecard (BSC) merupakan metode pengukuran kinerja yang sangat populer. Kerangka kerja metode ini dengan menggunakan empat perspektif, yaitu :
  • perspektif keuangan (finansial). 
  • perspektif pelanggan. 
  • proses bisnis internal. 
  • perspektif pembelajaran dan pertumbuhan. 

dengan titik awal strategi sebagai dasar perancangan sistem pengukuran kinerja. Metode ini bukan merupakan daftar pengukuran statis, melainkan suatu kerangka logis untuk melaksanakan dan menyelaraskan program-program yang berfokus pada strategi. Scorecard menterjemahkan visi dan strategi unit bisnis ke dalam tujuan dan ukuran di empat perspektif yang berbeda.

2. Sustainability Balance Scorecard (SBSC)
Metode Sustainability Balance Scorecard (SBSC) merupakan pengembangan dan perluasan dari model Balance Scorecard (BSC) dengan menambahkan aspek lingkungan dan sosial. Metode ini menunjukkan hubungan kausal antara kinerja ekonomi, lingkungan, dan sosial dari perusahaan.

3. Performance Pyramid System (PPS).
Metode Performance Pyramid System merupakan sistem pengukuran kinerja yang saling terkait dari variabel kinerja yang berbeda, yang dikontrol pada tingkat organisasi yang berbeda. Tujuan dari metode ini adalah link suatu strategi organisasi dengan operasi-operasi yang menterjemahkan tujuan-tujuan dari atas ke bawah (prioritas pelanggan) dan pengukuran dari bawah ke atas. Pengukuran kinerja dengan metode ini mencakup empat tingkat tujuan yang membahas efektivitas organisasi eksternal dan efisiensi internal. 

Richard L. Lynch dan Kelvin Cross dalam bukunya yang berjudul "Performance Measurement System, Hanbook of Cost Management" menyebutkan bahwa metode Performance Pyramid System (PPS) berguna untuk menggambarkan bagaimana tujuan dikomunikasikan sampai tingkat operasional dan bagaimana langkah-langkah yang disampaikan kembali ke tingkat yang lebih tinggi. Kekuatan utama metode ini adalah usahanya untuk mengintegrasikan tujuan-tujuan perusahaan dengan indikator kinerja operasional. Hanya saja metode ini tidak menyediakan mekanisme untuk mengidentifikasi indikator kinerja kunci dan juga tidak secara eksplisit mengintegrasikan konsep perbaikan terus menerus.

4. Integrated Performance Measurement System (IPMS)
Metode Integrated Performance Measurement System (IPMS) merupakan metode sistem pengukuran kinerja yang bertujuan agar sistem pengukuran kinerja lebih robust, terintegrasi, efektif dan efisien. Metode ini menjadikan keinginan stakeholder menjadi titik awal dalam melakukan perancangan sistem pengukuran kinerja.

5. Integrated Environment Performance Measurenment System (IEPMS)
Metode Integrated Environment Performance Measurenment System (IEPMS) merupakan metode pengukuran kinerja yang berkaitan dengan lingkungan. Metode ini menggunakan ukuran-ukuran kuantitatif dan kualitatif yang digunakan secara bersama-sama.

6. Productivity Measurement and Enchancement System (ProMES).
Metode Productivity Measurement and Enchancement System (ProMES) didasarkan pada teori perilaku kerja, yang berpandangan bahwa motivasi dilihat sebagai suatu proses alokasi sumber daya ke seluruh tindakan dan tugas, di mana sumber daya tersebut adalah waktu dan tenaga seseorang. Kekuatan motivasi seseorang adalah hasil dari tindakan, produk, evaluasi, hasil, dan terpenuhinya kebutuhan orang tersebut. Metode ini dapat dikembangkan dan diimplementasikan dengan tujuh langkah sebagai berikut :
  • membentuk tim desain yang terdiri dari orang-orang sebagai pengawas dan fasilitator yang mengerti metode Productivity Measurement and Enchancement System (ProMES).
  • identifikasi tujuan untuk unit.
  • mengidentifikasi salah satu ukuran lebih kuantitatif untuk setiap tujuan yang ditetapkan.
  • menetapkan kemungkinan.
  • desain sistem umpan balik.
  • menanggapi umpan balik.
  • memonitoring proyek dari waktu ke waktu.

Salah satu hal yang menarik dari metode ini adalah pendekatan button-up. Hanya saja. pendekatan button-up ini kekurangan yaitu konsistensi vertikal tidak dapat diterima begitu saja, sehingga dapat mengakibatkan pengukuran kinerja unit bisnis tidak sejalan dengan pengukuran kinerja perusahaan. Sedangkan kelemahan dari metode Productivity Measurement and Enchancement System (ProMES) adalah indikator tidak harus selalu diimbangi jika tujuan tidak seimbang.


Tahapan Pengukuran Kinerja. Terdapat beberapa tahapan dalam pengukuran kinerja. Tahapan dimaksud adalah sebagai berikut :
  • mendefinisikan misi, penetapan tujuan, sasaran, dan strategi organisasi. Misi bertujuan untuk meyakinkan adanya satu kesatuan tujuan dalam suatu organisasi. Sasaran merupakan tujuan organisasi yang sudah dinyatakan secara eksplisit dengan disertai batasan waktu yang jelas. Sedangkan strategi merupakan cara atau teknik yang digunakan oleh organisasi untuk mencapai tujuan dan sasaran.
  • penetapan dan pengembangan indikator. Indikator kinerja adalah sesuatu yang akan dihitung dan diukur yang mengacu pada penilaian kinerja secara tidak langsung, yaitu segala hal yang sifatnya hanya merupakan indikasi-indikasi kinerja. Ukuran kinerja mengacu pada penilaian kinerja secara langsung.
  • pengkuran kinerja dan penilaian hasil pengukuran. Hal ini dimaksudkan untuk mengukur tingkat ketercapaian tujuan dan sasaran-sasaran organisasi. Apabila suatu organisasi sudah mempunyai indikator dan ukuran kinerja yang jelas, maka pengukuran kinerja dapat diimplementasikan. Mengukur tingkat ketercapaian tujuan, sasaran, dan strategi adalah membandingkan hasil aktual dengan indikator dan ukuran kinerja yang telah ditetapkan.
  • pelaporan hasil-hasil secara formal. Pelaporan hasil secara formal akan memberikan gambaran kepada penerima informasi mengenai nilai kinerja yang berhasil dicapai organisasi. Informasi capaian kinerja dapat dijadikan : 1. sebagai bentuk pertanggung-jawaban atas hasil yang dicapai, proses yang dilakukan dan sumber daya yang telah dipercayakan untuk dikelola. Hasil pengukuran terhadap pencapaian kinerja dijadikan dasar bagi manajemen organisasi untuk perbaikan kinerja pada periode berikutnya. Selain itu, juga dapat dijadikan dasar pemberian penghargaan dan hukuman terhadap manajer dan anggota organisasi lainnya. 2. sebagai umpan balik. Pengukuran kinerja yang dilakukan setiap periode waktu tertentu sangat bermanfaat untuk menilai kemajuan yang telah dicapai oleh organisasi. 


Demikian penjelasan berkaitan dengan metode dan tahapan pengukuran kerja.

Semoga bermanfaat.