Jaringan Pada Tumbuhan

Silahkan Bagikan Tulisan-Artikel ini :
Pengertian Jaringan. Ilmu yang mempelajari tentang jaringan disebut dengan histologi. Sedangkan cabang ilmu dalam biologi yang khusus mempelajari tentang perubahan bentuk dan fungsi dari sebuah jaringan yang berkaitan dengan penyakit disebut histopatologi. Dalam ilmu biologi, yang dimaksud dengan jaringan adalah sekumpulan sel yang memiliki bentuk dan fungsi yang sama. Jaringan-jaringan yang berbeda dapat saling bekerja sama untuk menciptakan suatu fungsi fisiologi yang sama sehingga menggerakkan dan membentuk sebuah organ. 

Jaringan pada tumbuhan berbeda dengan jaringan pada hewan dan manusia.  Jaringan pada tumbuhan lebih sederhana apabila dibandingkan dengan jaringan pada hewan dan manusia. Tumbuhan tidak memiliki kemampuan untuk bergerak dan berpindah tempat secara aktif, hal tersebut juga mempengaruhi bentuk jaringan yang dimiliki oleh tumbuhan. 


Jenis Jaringan Pada Tumbuhan. Jaringan pada tumbuhan dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu :

A. Jaringan Maristem.
Jaringan maristem adalah kumpulan sel-sel pembentuk kulit terluar pada tumbuhan. Fungsi dari jaringan maristem adalah melindungi bagian dalam tumbuhan terhadap adanya kerusakan mekanis serta kekeringan. Jaringan maristem mempunyai sifat yang aktif dan dapat memperbanyak dirinya sendiri. 

Ciri-ciri jaringan maristem  adalah : 
  • ukuran sel yang kecil.
  • terdiri atas sel-sel muda dalam fase pembelahan dan pertumbuhan.
  • sel berdinding tipis.
  • mempunyai nukleus yang relatif besar.
  • vakuola berukuran kecil.
  • di dalamnya banyak mengandung sitoplasma.
  • selnya berbentuk kubus.

Jenis Jaringan Maristem. Jaringan maristem dapat dibedakan menjadi beberapa jenis yang didasarkan pada :

1. Asal usul jaringan.
Berdasarkan asal usul-nya, jaringan maristem dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu :
  • jaringan maristem  primer, merupakan perkembangan lebih lanjut dari pertumbuhan embrio, seperti yang ada pada ujung batang dan ujung akar (maristem apikal). Kegiatan jaringan maristem primer membuat barang dan akar bertambah panjang. 
  • jaringan maristem sekunder, merupakan jaringan maristem yang berasal dari jaringan permanen, yaitu kambium dan kambium gabus. Kegiatan jaringan maristem sekunder membuat bertambah besarnya tubuh tumbuhan. Contoh jaringan maristem sekunder adalah kambium. Kambium adalah lapisan sel-sel tumbuhan yang aktif membelah dan terdapat diantara xilem dan floem. Kambium terbentuk dari dalam jaringan maristem yang telah ada pada akar dan batang serta membentuk jaringan sekunder pada bidang yang sejajar dengan akar dan batang.

2. Letak jaringan.
Berdasarkan letak-nya, jaringan maristem dapat dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu :
  • jaringan maristem apikal, adalah jaringan maristem yang terdapat pada ujung kan dan pada ujung batang. Maristem apikal selalu menghasilkan sel-sel untuk tumbuh memanjang. Jaringan yang terbentuk dari maristem apikal disebut jaringan primer.
  • jaringan maristem interkalar atau  maristem antara, adalah jaringan maristem yang terletak di antara jaringan maristem primer dan jaringan permanen. Pertumbuhan sel maristem interkalar menyebabkan pemanjangan batang lebih cepat, sebelum tubuhnya bunga. Contoh tumbuhan yang mempunyai jaringan maristem interkalar adalah batang rumput-rumputan (graminae).
  • jaringan maristem lateral, adalah jaringan maristem yang menyebabkan pertumbuhan sekunder. Pertumbuhan sekunder  adalah proses pertumbuhan yang menyebabkan bertambah besarnya akar dan batang tumbuhan. Jaringan maristem lateral  disebut juga sebagai kambium.


B. Jaringan Permanen atau Tetap.
Jaringan permanen atau jaringan tetap adalah jaringan yang telah berhenti membelah. Ciri-ciri jaringan permanen adalah :
  • tidak aktif membelah diri.
  • berukuran lebih besar dari pada jaringan maristem.
  • memiliki vakuola yang berukuran besar, sehingga memiliki plasma sel yang sedikit dan merupakan selaput yang menempel pada dinding sel.
  • di sela-sela selnya mempunyai ruang antar sel.
  • sel telah mengalami penebalan dinding sesuai dengan fungsinya.

Jenis Jaringan Permanen. Jaringan permanen dapat dibedakan menjadi beberapa jenis, yaitu : 

1. Jaringan Epidermis
Jaringan epidermin letaknya paling luar dan menutupi tubuh tumbuhan. Jaringan epidermis merupakan jaringan yang tersusun rapat, tanpa rongga antar sel dan umumnya terdiri dari satu lapis sel. Ciri-ciri jaringan epidermis  adalah :
  • mempunyai susunan sel yang rapat tanpa disertai ruang antar sel.
  • tersusun atas sel-sel hidup.
  • dinding sel yang beragam dengan bergantung posisi dan jenis tumbuhan.
  • mempunyai protoplasma hidup yang memuat kristal garam, gerah, kristal silikat, dan minyak.
  • mempunyai vakuola yang berukuran besar yang dapat berisi antosianin.
  • tidak berkloroplas, kecuali pada sel penutup, pada hidrofit, dan tumbuhan di bawah naungan.
  • mengalami modifikasi dengan membentuk derivat jaringan epidermis seperti stomata, vilamen, trikomata (rambut-rambut), sel kersik (sel silika), spina (duri), dan sel kipas.

Jaringan epidermis  berfungsi sebagai :
  • pelindung jaringan di sebelah dalam tubuh tumbuhan.
  • membatasi penguapan.
  • penyerapan dan penyimpanan air.
  • penyokong mekanik. 

2. Jaringan Pengangkut
Jaringan pengangkut merupakan jaringan yang bertugas mengangkut zat. Jaringan pengangkut menyusun xilem dan floem
  • xilem atau pembuluh kayu, merupakan jaringan pengangkut yang berfungsi mengangkut air dan zat-zat yang terlarut di dalamnya dari akar menuju daun.
  • floem atau  pembuluh tapis, merupakan jaringan pengangkut  yang berfungsi untuk mengangkut hasil fotosintesis dari daun ke seluruh tubuh tumbuhan.

Jaringan pengangkut dimiliki oleh tumbuhan berpembuluh (tracheophyta). Gymnospermae memiliki jaringan trakeida, serabut trakeida, dan parenkim kayu sebagai penyusun xilem. Angiospermae memiliki tambahan jaringan trakea selain jaringan yang dimiliki gymmnospermae. Floem atau pembuluh tapis tersusun dari :
  • buluh tapis, berbentuk tabung dengan ujung yang berlubang.
  • sel pengiring, berbentuk silinder dengan plasma yang dekat.
  • serabut floem, berbentuk panjang dengan ujung berimpit dan dindingnya tebal.
  • parenkim floem, selnya hidup dan mempunyai dinding primer dengan lubang kecil yang disebut dengan noktah. Parenkim floem berisi tepung, damar, atau kristal.

3. Jaringan Dasar
Jaringan dasar menyusun sebagian besar tubuh tumbuhan (biomassa). Kelompok jaringan ini memiliki banyak fungsi yang tergantung pada tempatnya berada. Jaringan dasar mengisi bagian terbesar dari suatu organ, menyusun daging buah, kulit batang, isi umbi, atau metabolit sekunder tertentu (seperti alkaloid dan terpenoid). Jaringan dasar juga dapat mengalami kematian dengan mengosongkan isi sel-selnya untuk membentuk struktur berongga (aerenkim) seperti ruang dalam gelembung pada tangkai daun enceng gondok atau rongga dalam buluh bambu. 

Jaringan dasar terdiri dari :
  • jaringan parenkim, merupakan jaringan yang tersusun dari sel-sel yang telah dewasa tetapi masih dapat melakukan pembelahan. Fungsi dari jaringan parenkim adalah sebagai penyimpan cadangan makanan, tempat fotosintesis, penutupan luka, regenerasi, dan penyusun utama berbagai alat tubuh atau organ tumbuhan.
  • jaringan kolenkim, merupakan jaringan yang tersusun dari sel-sel yang masih hidup dengan dinding sel yang tipis dan mengalami penebalan pada sudut-sudut selnya. Fungsi jaringan kolenkim adalah sebagai penguat pada tumbuhan yang masih muda. Jaringan kolenkim terdapat pada organ akar, batang, daun, bunga, dan buah.
  • jaringan sklerenkim, merupakan jaringan yang tersusun dari sel-sel yang mengalami penebalan di seluruh bagian sel. Sel-sel penyusun sklerenkim berupa sel yang mati dengan dinding sel dari  zat lignin. Fungsi jaringan sklerenkim adalah sebagai penguat pada tumbuhan yang sudah dewasa. Jaringan sklerenkim terdapat pada tumbuhan yang sudah berkayu.
  • jaringan klorenkim, merupakan jaringan yang tersusun dari sel-sel yang mengandung banyak plastida kloroplas. Jaringan klorenkim disebut juga debagai parenkim asimilasi. Sel-sel klorenkim mengandung klorofil dan berada di luar daun. Fungsi jaringan klorenkin adalah untuk fotosintesis yaitu fotosintesis karbohidrat. 


Selain itu, terdapat juga jaringan gabus, yang mempunyai fungsi untuk melindungi jaringan lain agar tidak kehilangan banyak air. Jaringan gabus terdiri dari dua macam yaitu :
  • felem, adalah jaringan gabus yang dibentuk oleh kambium gabus berarah luar dan sel-selnya mati.
  • feloderm, adalah jaringan gabus yang dibentuk oleh kambium gabus ke arah dalam dan sel-selnya hidup yang menyerupai parenkim.
 
Demikian penjelasan berkaitan dengan jaringan pada tumbuhan.

Semoga bermanfaat.