Fabel : Pengertian, Ciri-Ciri, Struktur, Dan Jenis Fabel

Silahkan Bagikan Tulisan-Artikel ini :
Fabel atau cerita tentang binatang pertama kali dikenal oleh masyarakat India. Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Sir Richard Windsted, ditemukan ukiran-ukiran pada "Stupa" di Barhut Allahabad India, yang diperkirakan dibuat pada abad kedua Sebelum Masehi, yang menggambarkan adegan-adegan dari dongeng binatang yang berasal dari cerita agama Budha yang dikenal sebagai "Jatakas". Fabel kemudian menyebar keluar wilayah India, ke arah barat yaitu ke Afrika dan ke arah timur yaitu ke Indonesia dan Malaysia bagian barat. 

Pengertian Fabel
. Secara etimologi, istilah "fabel" berasal dari bahasa Latin, yaitu "fabula" yang berarti berbagai bentuk drama. Istilah fabel yang selama ini dikenal merupakan serapan dari bahasa Inggris, yaitu "fable" yang dapat diartikan sebagai suatu cerita yang menceritakan kehidupan hewan yang berperilaku menyerupai manusia. Dalam fabel, semua tokoh yang ada dalam cerita diwakili oleh binatang. Mereka dapat bicara, mempunyai perasaan, berpikir, bersikap, dan memiliki emosi layaknya manusia pada umumnya. Contoh fabel : Si Kancil, Rusa dan Kura-Kura, Kera yang Banyak Akal, Buaya yang Serakah, dan lain sebagainya.

James Danandjaja dalam bukunya yang berjudul "Folklor Indonesia : Ilmu Gosip. Dongeng, dan lain-lain", menyebutkan bahwa fabel merupakan dongeng yang ditokohi binatang peliharaan dan binatang liar, seperti binatang menyusui, binatang melata (reptilia), ikan, dan serangga. Binatang-binatang itu dalam cerita jenis ini dapat berbicara dan berakal budi seperti manusia. Sedangkan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, fabel diartikan dengan cerita yang menggambarkan watak dan budi manusia yang pelakunya diperankan oleh binatang (berisi pendidikan moral dan budi pekerti).


Ciri-Ciri Fabel. Fabel mempunyai karakteristik yang membedakannya dengan jenis cerita yang lain. Karakteristik tersebut merupakan ciri-ciri dari fabel, yang meliputi :
  • tokoh-tokoh dalam fabel diperankan oleh binatang.
  • tokoh-tokoh binatang dalam fabel berperilaku layaknya manusia yang dapat berpikir, berbicara, berperilaku, dan mempunyai sifat-sifat seperti manusia.
  • karakter tokoh dalam fabel tidak dijelaskan secara terperinci.
  • pada umumnya tema yang diangkat adalah tentang hubungan sosial.
  • memiliki alur cerita yang sederhana, singkat, dan cepat sehingga sangat mudah dipahami.
  • latar yang digunakan umumnya adalah alam, seperti hutan, sungai, dan lain sebagainya.
  • cerita dalam fabel mempunyai rangkaian peristiwa yang menunjukkan kejadian sebab akibat, yang diurutkan dari awal sampai akhir.
  • bahasa yang digunakan adalah naratif untuk menggambarkan peristiwa, kalimat langsung yang berupa dialog para tokoh, dan menggunakan kata sehari-hari dalam situasi tidak formal (bahasa percakapan).
  • fabel mengandung amanat atau pesan moral kepada pembacanya.


Struktur Fabel. Struktur dari fabel meliputi :
  • orientasi, merupakan bagian permulaan pada cerita fabel yang berisikan pengenalan cerita fabel tersebut, seperti pengenalan tokoh, pengenalan latar tempat dan waktu, pengenalan tema, dan lain sebagainya.
  • komplikasi, merupakan klimaks pada sebuah cerita yang berisikan mengenai puncak masalah yang dialami dan dirasakan oleh tokoh utama. Ini merupakan bagian inti dari cerita fabel.
  • resolusi, merupakan bagian dari teks yang berisikan pemecahan permasalahan yang dialami dan dirasakan oleh tokoh utama.
  • koda, merupakan bagian terakhir dari teks cerita yang berisikan penjelasan tentang terjadinya perubahan pada setiap tokoh, pesan-pesan moral dan/atau amanat yang terdapat di dalam cerita fabel tersebut. 


Jenis Fabel. Fabel dapat dibedakan dalam beberapa jenis yang didasarkan pada waktu kemunculannya, yaitu :

1. Fabel Klasik.
Fabel klasik adalah cerita yang sudah ada sejak jaman dulu dan tidak diketahui kapan waktu kemunculannya. Fabel klasik diwariskan secara lisan dari generasi ke generasi berikutnya. Ciri-ciri dari fabel klasik adalah :
  • ceritanya sangat pendek.
  • tema cerita  sangat sederhana.
  • penuh dengan pesan moral atau petuah kepada pembacanya.
  • tokoh hewan dalam fabel klasik masih memiliki sifat hewani.

2. Fabel Modern.
Fabel modern adalah cerita yang kemunculannya belum terlalu lama, yang sengaja ditulis oleh pengarangnya sebagai bentuk ekspresi kesastraan. Ciri-ciri fabel modern adalah :
  • ceritanya dapat panjang atau pendek.
  • tema cerita lebih rumit.
  • karakter setiap tokoh dalam cerita dibuat unik.
  • fabel modern terkadang berupa epik atau saga.


Fabel termasuk jenis cerita fiksi, bukan kisah tentang dunia nyata. Fabel merupakan cerita moral karena pesan yang yang ada di dalam cerita fabel berkaitan erat dengan moral. Secara umum, fabel dibuat untuk mendidik anak-anak melalui cerita dengan tokoh binatang, karena biasanya anak-anak tertarik dengan dunia binatang. Diharapkan melalui fabel, anak-anak dapat mengikuti hal-hal baik yang ditunjukkan oleh para tokoh utama dalam cerita fabel tersebut.

Demikian penjelasan berkaitan dengan pengertian fabel, ciri-ciri, struktur, dan jenis fabel.

Semoga bermanfaat.