Pengertian Dongeng. Secara umum, dongeng adalah suatu karya sastra lama yang isinya berupa cerita yang luar biasa serta penuh khayalan atau fiksi, yang oleh masyarakat umum diakui sebagai cerita yang tidak benar-benar terjadi. Dongeng merupakan suatu bentuk cerita tradisional yang disampaikan secara turun temurun dari satu generasi ke generasi berikutnya, dengan tujuan untuk menyampaikan ajaran moral dan juga untuk menghibur.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, dongeng diartikan dengan :- cerita yang tidak benar-benar terjadi (terutama tentang kejadian zaman dulu yang aneh-aneh).
- ki perkataan (berita dan sebagainya) yang bukan-bukan atau tidak benar.
Selain itu, pengertian dongeng juga dapat dijumpai dalam beberapa pendapat yang dikemukakan oleh para ahli, diantaranya adalah :
- W.J.S. Poerwadarminta, menyebutkan bahwa dongeng adalah cerita tentang kejadian zaman dahulu yang aneh-aneh atau cerita yang tidak terjadi, yang diceritakan terutama untuk hiburan meskipun banyak juga melukiskan tentang kebenaran, berisikan pelajaran (moral), bahkan sindiran.
- James Danandjaja, menyebutkan bahwa dongeng adalah suatu cerita rakyat yang tidak dianggap benar-benar terjadi oleh si empunya cerita, yang tidak terikat oleh suatu tempat ataupun waktu, dengan tujuan untuk menghibur.
Baca juga : Teori Fiksionalitas Dalam Sastra
Ciri-Ciri Dongeng. Dongeng mempunyai karakteristik tertentu yang merupakan ciri-ciri dari dongeng yang membedakannya dari cerita-cerita yang lain. Ciri-ciri dari dongeng adalah :
- diceritakan dengan alur yang sederhana.
- ditulis dalam alur cerita yang singkat dan bergerak cepat.
- karakter tokoh tidak diceritakan secara terperinci.
- biasanya disampaikan secara lisan sebagai hiburan atau cerita pengantar tidur atau apabila ditulis dilakukan dengan seperti gaya penceritaan secara lisan.
- pendahuluan dalam cerita sangat singkat dan langsung pada topik yang ingin diceritakan.
- mengandung pesan moral kepada pembaca atau pendengarnya.
Baca juga : Dunia Nyata Dalam Teks
Struktur Dongeng. Struktur dari dongeng terdiri dari tiga bagian, yaitu :
- pendahuluan, merupakan bagian pengantar dalam cerita dongeng, yang dibuat untuk menjelaskan secara ringkas isi cerita dongeng.
- isi atau peristiwa, merupakan bagian utama dan terpenting dari cerita dongeng, di mana isinya menceritakan setiap kejadian secara berurutan.
- penutup, merupakan bagian akhir dari cerita dongeng yang biasanya berisi pesan moral dan kata penutup.
Baca juga : Sistem Patronase Dalam Produk Sastra
Jenis Dongeng. Dongeng dapat dibedakan menjadi beberapa jenis, yaitu :
- mite atau mitos. Mite adalah jenis dongeng yang menceritakan hal-hal gaib, seperti cerita tentang dewa, peri, dan lain sebagainya.
- sage. Sage adalah jenis dongeng yang menceritakan tentang kepahlawanan, keperkasaan, atau kesaktian tokohnya.
- fabel. Fabel adalah jenis dongeng tentang binatang yang dapat berbicara dan bertingkah laku seperti manusia.
- legenda atau cerita rakyat. Legenda adalah jenis dongeng yang menceritakan tentang suatu peristiwa yang berkaitan dengan asal usul suatu tempat atau benda.
- cerita jenaka. Cerita jenaka adalah jenis dongeng yang berkembang dalam masyarakat yang bersifat komedi dan dapat membangkitkan tawa.
- cerita pelipur lara. Cerita pelipur lara adalah jenis dongeng yang bertujuan untuk menghibur para tamu dalam suatu perjamuan yang diceritakan oleh seorang ahli cerita.
- parabel atau cerita perumpamaan. Parabel adalah jenis dongeng yang mengandung kiasan atau ibarat nasehat-nasehat yang bersifat mendidik.
Unsur Dongeng. Unsur-unsur yang ada dalam dongeng adalah sebagai berikut :
1. Unsur intrinsik dongeng.
Unsur intrinsik dongeng merupakan semua elemen yang berasal dari dalam yang membentuk suatu cerita dongeng. Unsur intrinsik dari dongeng terdiri dari :
- tema, merupakan gagasan pokok yang mendasari terbentuknya sebuah cerita dongeng.
- latar atau setting, merupakan keterangan tentang ruang, waktu, serta suasana saat terjadinya peristiwa dalam suatu cerita dongeng.
- alur, merupakan jalan cerita dalam sebuah dongeng yang saling berkaitan berdasarkan hubungan sebab akibat. Pemahaman tentang alur akan memudahkan pembaca dalam memahami peristiwa dalam suatu cerita dongeng.
- tokoh, merupakan para pelaku dalam sebuah cerita dongeng.
- penokohan, merupakan cara pengarang menampilkan tokoh-tokoh berikut watak, sifat, sikap, kondisi fisik, serta karakter yang dimiliki oleh para tokoh tersebut.
- sudut pandang, merupakan cara pengarang menempatkan dirinya pada cerita dongeng dan dari sudut mana pengarang memandang suatu peristiwa dalam sebuah cerita dongeng.
- majas, merupakan gaya bahasa yang dipakai dalam cerita dongeng dengan bertujuan untuk memberikan efek-efek tertentu sehingga membuat cerita dongeng menjadi lebih hidup.
- amanat, merupakan pesan moral yang ingin disampaikan oleh pengarang cerita dongeng kepada pembaca.
2. Unsur ekstrinsik dongeng.
Unsur ekstrinsik dongeng merupakan semua elemen yang berasal dari luar yang mempengaruhi terbentuknya suatu cerita dongeng. Unsur ekstrinsik dari dongeng terdiri dari :
- latar belakang masyarakat, merupakan faktor-faktor di dalam lingkungan masyarakat pengarang yang mempengaruhi penulisan cerita dongeng tersebut, seperti kondisi sosial, politik, ekonomi, ideologi, serta nilai dan norma yang berlaku dalam masyarakat tersebut.
- latar belakang pengarang, merupakan faktor-faktor di dalam diri pengarang yang mempengaruhi penulisan suatu cerita dongeng, seperti riwayat hidup pengarang, kondisi psikologis, aliran sastra pengarang, dan lain sebagainya.
Baca juga : Sastra Melayu Klasik
Cerita dongeng sering dipakai untuk membantu anak-anak belajar berimajinasi, membentuk, serta membangun karakter mereka.
Demikian penjelasan berkaitan dengan pengertian dongeng, ciri-ciri, struktur, jenis, dan unsur dongeng.
Semoga bermanfaat.