Pengertian Peradaban. Istilah peradaban berasal dari kata dasar "adab" yang berarti tata krama, perilaku, atau sopan santun. Istilah peradaban mempunyai banyak arti dalam kaitannya dengan masyarakat manusia. Istilah peradaban sering dipakai untuk menunjukkan pendapat atau penilaian orang terhadap perkembangan dari suatu kebudayaan. Oleh karena itu, banyak orang menggunakan istilah peradaban sebagai persamaan yang lebih luas dari istilah budaya atau kebudayaan.
Secara umum, peradaban dapat diartikan sebagai segenap perilaku sopan santun dan tata krama yang diwujudkan dalam suatu masyarakat. Peradaban juga dapat berarti :
- bagian dari kebudayaan yang halus, indah, maju, dan tinggi.
- kumpulan dari suatu identitas terluas dari semua hasil budi daya manusia yang mencakup seluruh aspek kehidupan manusia yang berupa fisik seperti bangunan, jalan, ataupun non fisik seperti nilai-nilai tatanan, seni budaya maupun ilmu pengetahuan dan teknologi, yang diidentifikasi dari unsur obyek umum, seperti bahasa, sejarah, agama, kebiasaan, institusi, ataupun dengan identifikasi diri yang subyektif.
- tingkat kemajuan sebuah kebudayaan suatu masyarakat yang dipengaruhi oleh ilmu pengetahuan dan pendidikan.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, peradaban diartikan dengan :
- kemajuan (kecerdasan, kebudayaan) lahir batin.
- hal yang menyangkut sopan santun, budi bahasa, dan kebudayaan.
Pengertian Peradaban Menurut Pendapat Para Ahli. Selain pengertian peradaban tersebut di atas, para ahli telah juga mengemukakan pendapatnya tentang apa yang dimaksud dengan peradaban, beberapa diantaranya adalah sebagai berikut :
- Koentjaraningrat, berpendapat bahwa peradaban adalah bagian yang halus dan indah seperti seni masyarakat yang sudah maju di dalam kebudayaan tertentu, artinya mempunyai peradaban yang tinggi. Istilah kebudayaan menurut Koetjaraningrat, biasanya digunakan untuk menunjukkan pendapat dan penilaian kita terhadap perkembangan kebudayaan yang mana ketika waktu perkembangan kebudayaan mencapai puncaknya berbentuk unsur-unsur budaya yang sifatnya halus, indah, tinggi, sopan, luhur, dan sebagainya, maka masyarakat pemilik kebudayaan tersebut dikatakan sudah mempunyai peradaban yang tinggi.
- Alfred Weber, berpendapat bahwa peradaban mengacu pada pengetahuan praktis dan intelektual serta sekumpulan cara yang bersifat teknis yang fungsinya untuk mengendalikan alam. Alfred Weber menjelaskan bahwa kebudayaan tersusun atas serangkaian nilai, prinsip, normatif, dan juga ide yang sifatnya unik. Aspek tersebut lebih kepada bersifat kumulatif dan lebih siap untuk disebar, lebih rentang kepada suatu penilaian, dan juga lebih berkembang jika dibandingkan dengan aspek kebudayaan. Peradaban sifatnya impersonal dan obyektif, sedangkan kebudayaan bersifat personal, subyektif, dan unik.
- Arnold Toynbee, berpendapat bahwa peradaban adalah suatu kebudayaan yang telah mencapai taraf perkembangan teknologi yang lebih tinggi. Arnold Toynbee juga menyatakan bahwa peradaban merupakan kumpulan semua hasil budi daya manusia, yang meliputi semua aspek kehidupan manusia, baik fisik seperti bangunan, jalan, dan lain-lain maupun non fisik seperti nilai-nilai, tatanan, seni budaya, dan lain-lain.
Ciri-Ciri Peradaban. Peradaban mempunyai ciri-ciri tertentu yang juga merupakan karakteristik peradaban. Ciri penting dalam suatu peradaban adalah berbudaya, yang meliputi faktor :
- religi.
- bahasa.
- seni.
- ilmu pengetahuan.
Atau dengan kata lain, peradaban merupakan tahap kebudayaan tertentu dan telah maju yang berdasarkan penguasaan religi, bahasa, seni, ilmu pengetahuan, dan lain sebagainya.
Dalam suatu tatanan masyarakat yang beradab, dapat ditandai dengan ciri-ciri sebagai berikut :
- adanya pembangunan kota-kota baru dengan sistem tata ruang yang lebih baik, indah dan juga modern.
- sistem pemerintahan yang baik, karena adanya hukum dan peraturan.
- berkembangnya beragam ilmu pengetahuan dan teknologi yang lebih maju, seperti astronomi, kesehatan, arsitektur, kesenian, keagamaan, dan lain sebagainya.
- masyarakat dalam berbagai jenis pekerjaan, keahlian, dan strata sosial yang lebih kompleks.
Pengertian Kebudayaan. Kebudayaan merupakan hasil cipta, rasa, dan karsa manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya yang kompleks yang mencakup pengetahuan, keyakinan, seni, susila, hukum adat, serta setiap kecakapan dan kebiasaan. Kebudayaan, dari kata dasar budaya berasal dari bahasa Sansekerta yaitu 'buddhayah', yang merupakan bentuk jamak dari 'buddi' yang berarti hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia. Kebudayaan dalam bahasa Inggris yaitu 'culture', yang berasal dari bahasa Latin 'colere' yang berarti mengolah atau mengerjakan. Dalam bahasa Indonesia istilah 'culture' diterjemahkan sebagai kultur.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, kebudayaan diartikan sebagai :
- Hasil kegiatan dan penciptaan batin (akal budi) manusia seperti kepercayaan, kesenian, dan adat istiadat.
- Antar keseluruhan pengetahuan manusia sebagai makhluk sosial yang digunakan untuk memahami lingkungan serta pengalamannya dan yang menjadi pedoman tingkah lakunya.
Pengertian Kebudayaan Menurut Pendapat Para Ahli. Terdapat sangat banyak pengertian kebudayaan yang dikemukakan oleh para ahli, tergantung dari sudut pandang keilmuan para ahli tersebut. Beberapa pengertian kebudayaan menurut para ahli diantaranya adalah sebagai berikut :
- Koentjaraningrat, berpendapat bahwa kebudayaan adalah keseluruhan gagasan, tindakan, dan hasil karya manusia yang tersusun dalam kehidupan masyarakat, yang didapatkannya dengan belajar.
- Selo Soemardjan dan Soelaeman Soenardi, berpendapat bahwa kebudayaan adalah semua hasil karya, cipta, dan rasa masyarakat. Karya masyarakat menghasilkan teknologi dan kebudayaan kebendaan atau kebudayaan jasmaniah (material culture) yang diperlukan oleh manusia untuk menguasai alam sekitarnya agar kekuatan serta hasilnya dapat diabdikan untuk keperluan masyarakat.
- Ki Hajar Dewantara, berpendapat bahwa kebudayaan adalah buah budi manusia yaitu hasil perjuangan manusia terhadap dua pengaruh kuat. yakni alam dan jaman (kodrat dan masyarakat) yang merupakan bukti kejayaan hidup manusia untuk mengatasi berbagai rintangan dan kesukaran di dalam hidup dan penghidupannya guna mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang pada lahirnya bersifat tertib dan damai.
Perbedaan Antara Peradaban dan Kebudayaan. Antara peradaban dan kebudayaan terdapat perbedaan prinsip yang membedakan di antara keduanya. Perbedaan prinsip antara peradaban dan kebudayaan tersebut adalah :
- peradaban, merupakan sesuatu yang telah selesai. Misalkan : bentuk bangunan, seperti candi Borobudur, Tebok Besar China, dan lain-lain.
- kebudayaan, merupakan sesuatu yang sedang menjadi. Misalnya : pakaian, makanan, dan segala hal yang masih mempunyai kecenderungan untuk selalu berkembang.
Selain perbedaan tersebut, masih terdapat perbedaan antara peradaban dan kebudayaan yang dikemukakan oleh para ahli, diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Oswald Spengler.
Peradaban adalah tingkat kebudayaan pada saat telah mencapai taraf tinggi serta kompleks. Oswald Spengler berpendapat bahwa peradaban merupakan tingkat kebudayaan ketika tidak lagi mempunyai aspek produktif, beku, serta mengkristal. Perbedaannya dengan kebudayaan adalah :
- kebudayaan pada sesuatu yang hidup dan juga kreatif.
2. Albion Small.
Peradaban adalah kemampuan manusia di dalam mengendalikan dorongan dasar kemanusiaannya untuk dapat meningkatkan kualitas hidupnya. Albion Small berpendapat bahwa peradaban berhubungan dengan adanya suatu perbaikan yang bersifat kualitatif serta menyangkut kondisi batin manusia, sehingga yang membedakan dengan kebudayaan adalah :
- kebudayaan mengacu pada kemampuan manusia di dalam mengendalikan alam dengan melalui ilmu pengetahuan serta teknologi.
- kebudayaan mengacu pada suatu yang bersifat material, faktual, relevan, serta konkret.
3. Alfred Weber.
Peradaban adalah mengacu pada pengetahuan praktis serta intelektual, serta merupakan sekumpulan cara yang bersifat teknis yang difungsikan untuk mengendalikan alam. Peradaban bersifat impersonal serta obyektif. Perbedaannya dengan kebudayaan adalah :
- kebudayaan terdiri dari serangkaian nilai, prinsip, normatif, serta ide yang bersifat unik.
- kebudayaan bersifat personal, subyektif dan unik.
Aspek dari peradaban lebih bersifat kumulatif dan juga lebih siap untuk disebar, lebih rentan terhadap suatu penilaian, serta lebih berkembang dibandingkan dengan aspek kebudayaan.
Setiap masyarakat mempunyai peradaban yang berbeda antara yang satu dengan yang lainnya. Peradaban mengacu pada kehidupan yang nyaman. Indikator dari peradaban adalah organisasi sosial berkebudayaan tinggi, dan cara berkehidupan yang sudah maju.
Demikian penjelasan berkaitan dengan perbedaan antara peradaban dengan kebudayaan.
Semoga bermanfaat.