Berbagai Jenis Peta

Silahkan Bagikan Tulisan-Artikel ini :
Peta merupakan gambaran konvensional dari permukaan bumi yang umumnya digambarkan pada bidang datar dan diperkecil dengan menggunakan skala tertentu dan simbol-simbol tertentu untuk mempermudah penggunanya.

Peta sudah mulai dikenal manusia sejak berabad-abad tahun yang lalu. Peta pertama yang ditemukan adalah peta yang dibuat oleh bangsa Babilonia sekitar tahun 2.300 sebelum masehi. Peta ini berbentuk bulat yang terbuat dari bahan tanah liat. Seiring dengan perkembagan jaman, peta pun mengalami banyak perubahan, terutama sejak abad ke-15 di mana ilmu kartografi mengalami kejayaannya. Pada abad ke-15 peta sudah mulai dibuat dengan cara dicetak dengan alat cetak berbahan kayu yang sudah diukir bentuk peta. Selanjutnya pada abad ke-16, alat cetak peta diganti dengan bahan tembaga. Alat cetak dari tembaga ini menjadi patokan dasar pembuatan peta hingga teknik fotografis dikembangkan.

Baca juga : Pengertian Peta Serta Syarat Dan Fungsi Peta

Jenis Peta. Peta yang dibuat dan digunakan oleh manusia terdiri dari berbagai macam jenis peta, yang dapat dibedakan bendasarkan sebagai berikut : 

1. Sumber Datanya.
Berdasarkan sumber datanya, peta dibedakan menjadi :
  • Peta Induk (Basic Map), yaitu peta yang dihasilkan dari survei langsung di lapangan. Peta induk dapat digunakan sebagai dasar untuk membuat peta topografi, sehingga dapat dikatakan pula sebagai peta dasar. Peta dasar inilah yang dijadikan sebagai acuan dalam pembuatan peta-peta lainnya.
  • Peta Turunan (Derived Map), yaitu peta yang dibuat berdasarkan pada acuan peta yang sudah ada, sehingga tidak memerlukan survei langsung ke lapangan. Peta turunan ini tidak bisa digunakan sebagai peta dasar.
2. Isi Data Yang Disajikan.
Berdasarkan isi data yang disajikan, peta dibedakan menjadi :

a. Peta Umum.
Peta umum yaitu peta yang menggambarkan permukaan bumi secara umum yang meliputi semua unsur topografi di permukaan bumi, baik unsur alam maupun unsur buatan manusia, serta menggambarkan keadaan relief permukaan bumi yang dipetakan. Peta umum ini memuat semua penampakan yang terdapat di suatu daerah atau wilayah, baik kenampakan fisis (alam) seperti sungai, gunung, laut, danau, dan lain-lain, maupun kenampakan sosial budaya seperti jalan kereta api, jalan raya, dan lain-lain. Peta umum meliputi :
  • Peta topografi, yaitu peta yang menggambarkan permukaan bumi lengkap dengan bentuk reliefnya atau tinggi rendah permukaan bumi. Penggambaran relief permukaan bumi ke dalam peta digambarkan dalam bentuk garis kontur. Garis kontur adalah garis pada peta (garis khayal) yang menghubungkan tempat-tempat yang mempunyai ketinggian yang sama. Di Indonesia peta topografi dikerjakan oleh Jawatan Topografi Angkatan Darat berkoordinasi dengan Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional. Peta topografi biasanya berskala besar, yaitu 1 : 25.000 atau 1 : 50.000.
  • Peta chorografi (korografi), yaitu peta yang menggambarkan seluruh atau sebagian permukaan bumi yang bersifat umum, dan biasanya berskala sedang hingga kecil, yaitu skala 1 : 250.000 sampai 1 : 1.000.000. Misalnya : atlas.
  • Peta chartography (kartografi), yaitu peta yang menggambarkan sebagian permukaan bumi. Misalnya : peta yang hanya menggambarkan benua atau setengah bola bumi.
  • Peta Indonesia, yaitu peta yang menggambarkan wilayah Indonesia secara keseluruhan.
  • Peta dunia, yaitu peta umum yang berskala kecil dengan cakupan wilayah yang sangat luas.

b. Peta Tematik atau Peta Khusus.
Peta tematik atau peta khusus yaitu peta yang menggambarkan informasi dengan tema tertentu/khusus atau peta yang hanya menggambarkan satu atau dua kenampakan pada permukaan bumi yang ingin ditampilkan.  Misalnya : peta geologi, peta kepadatan penduduk, dan lain-lain. 
3. Skalanya.
Berdasarkan skalanya, peta dibedakan menjadi :
  • Peta Kadaster atau Peta Teknik, yaitu peta yang digunakan untuk keperluan teknik, dibuat dengan sangat rinci dan dengan skala yang sangat besar antara 1 : 100 sampai 1 : 5.000. Biasanya peta ini digunakan untuk menggambar luas sebidang tanah, perencanaan jaringan jalan, air, dan lain-lain.
  • Peta Skala Besar, yaitu peta yang mempunyai skala antara 1 : 5.000 sampai 1 : 250.000. Biasanya peta ini digunakan untuk menggambarkan daerah yang wilayahnya sempit atau digunakan untuk perencanaan wilayah.  Misalnya : peta kelurahan, peta kecamatan.
  • Peta Skala Sedang, yaitu peta yang mempunyai skala antara 1 : 250.000 sampai 1 : 500.000. Biasanya digunakan ungtuk menggambarkan daerah yang wilayahnya agak luas. Misalnya : peta propinsi Jawa Barat. 
  • Peta Skala Kecil, yaitu peta yang mempunyai skala antara 1 : 500.000 sampai 1 : 1.000.000. Biasanya digunakan untuk menggambarkan daerah yang wilayahnya luas, misalnya : peta Indonesia.
  • Peta Geografi/Peta Dunia, yaitu peta yang mempunyai skala lebih kecil dari 1 : 1.000.000. Biasanya digunakan untuk menggambarkan kelompok negara-negara. Misalnya : peta negara-negara eropa.
4. Betuk Atau Obyeknya.
Berdasarkan bentuk atau obyeknya, peta dibedakan menjadi :
  • Peta Stasioner, yaitu peta yang menggambarkan keadaan permukaan bumi yang datanya bersifat relatif tetap atau stabil. Misalnya : peta topografi, peta geologi, peta jenis tanah, dan lain-lain.
  • Peta Dinamis, yaitu peta yang menggambarkan keadaan permukaan bumi yang datanya bersifat selalu berubah (dinamis). Misalnya : peta kepadatan penduduk, peta jaringan komunikasi, dan lain-lain.
5. Tujuannya.
Berdasarkan tujuannya, peta dibedakan menjadi :
  • Peta Pendidikan (Educational Map), misalnya : peta lokasi sekolah.
  • Peta Ilmu Pengetahuan, misalnya : peta arah mata angin, peta penduduk.
  • Peta Informasi Umum (General Information Map), misalnya : peta pusat perbelanjaan.
  • Peta Turis (Tourism Map), misalnya : peta musium, peta rute bus.
  • Peta Navigasi, misalnya : peta pelayaran, peta penerbangan.
  • Peta Aplikasi (Application Map), misalnya : peta penggunaan tanah, peta curah hujan.
  • Peta Perancanaan, misalnya : peta jalur hijau, peta perumahan.

Demikian pengertian berkaitan dengan berbagai jenis peta.

Semoga bermanfaat.