Pengertian Kekuasaan Dalam Manajemen

Silahkan Bagikan Tulisan-Artikel ini :
Sering kali orang menyamakan antara kekuasaan dan wewenang. Dalam beberapa hal, antara kekuasaan dan wewenang memang mempunyai kemiripan. Akan tetapi, di antara keduanya adalah berbeda. Yang dimaksud dengan :
  • Wewenang adalah hak untuk melakukan sesuatu. 
  • Kekuasaan adalah kemampuan untuk melakukan wewenang atau hak tersebut.

Baca juga : Pengertian Wewenang Dalam Manajemen

Sehingga yang dimaksud dengan kekuasaan adalah kemampuan untuk mempengaruhi individu, kelompok, keputusan atau kejadian. Wewenang tanpa kekuasaan atau kekuasaan tanpa wewenang akan menyebabkan konflik dalam organisasi. 

Seorang pemimpin dapat mempengaruhi perilaku dari organisasi  adalah karena hasil dari :  
  • Kekuasaan posisi (position power), didapat dari wewenang formal suatu organisasi. Besarnya kekuasaan ini tergantung seberapa besar wewenang didelegasikan kepada individu yang menduduki posisi tersebut. Kekuasaan posisi akan semakin besar bila atasan telah mempercayai individu tersebut, atau ;
  • Kekuasaan pribadi (personal power), didapat dari para pengikut dan didasarkan atas seberapa besar para pengikut mengagumi, respek, dan merasa terikat pada seorang pemimpin.
atau kombinasi dari kekuasaan posisi dan kekuasaan pribadi tersebut.
Baca juga : Koordinasi Dalam Manajemen

Sumber Kekuasaan. Suatu kekuasaan dalam organisasi dapat diklasifikasikan berdasarkan sumbernya. Sumber kekuasaan adalah :
  1. Kekuasaan balas jasa (reward power). Termasuk dalam kekuasaan posisi. Kekuasaan ini berasal dari sejumlah balas jasa positif, seperti uang, perlindungan, perkembangan karier, dan lain sebagainya, yang diberikan kepada pihak penerima untuk melaksanakan perintah atau persyaratan lainnya.
  2. Kekuasaan paksaan (coercive power).  Termasuk dalam kekuasaan positif. Kekuasaan ini berasal dari perkiraan yang dirasakan orang bahwa hukuman, seperti dipecat, ditegur, dan lain sebagainya, akan diterimanya bila mereka tidak melaksanakan perintah pimpinan.
  3. Kekuasaan sah (legitimate power). Termasuk dalam kekuasaan posisi. Kekuasaan ini berkembang dari nilai-nilai intern yang mengemukakan bahwa seseorang pimpinan mempunyai hak sah untuk mempengaruhi bawahan.
  4. Kekuasaan pengendalian informasi (control of information power). Termasuk dalam kekuasaan posisi. Kekuasaan ini berasal dari pengetahuan dimana orang lain tidak mempunyainya. Cara ini digunakan dengan pemberian atau penahanan informasi yang dibutuhkan.
  5. Kekuasaan panutan (referent power). Termasuk dalam kekuasaan pribadi. Kekuasaan ini didasarkan atas identifikasi orang-orang dengan seorang pimpinan dan menjadikan pemimpin itu sebagai panutan atau simbol. Karisma pribadi, keberanian, simpatik, dan sifat-sifat lain adalah faktor-faktor penting dalam kekuasaan panutan.
  6. Kekuasaan ahli (expert power). Termasuk dalam kekuasaan pribadi. Kekuasaan ini merupakan hasil dari keahlian atau ilmu pengetahuan seorang pemimpin dalam bidangnya dimana pemimpin tersebut ingin mempengaruhi orang lain.
Berkaitan dengan kekuasaan tersebut, David McClelland mengatakaan, bahwa suatu kekuasaan mempunyai dua sisi, yaitu : 

1. Sisi Negatif
Sisi negatif mengandung arti bahwa memiliki kekuasaan berarti menguasai orang lain yang lebih lemah. Kepemimpinan yang didasarkan atas sisi negatif kekuasaan memperlakukan orang sebagai tidak lebih baik dari bidak yang digunakan atau bila perlu dikorbankan. Hal ini jelas merugikan karena orang-orang yang merasa hanya sebagai bidak akan cederung menentang kepemimpinan atau menjadi pasif.

2. Sisi Positif.
Sisi positif kekuasaan ditandai dengan perhatian pada pencapaian tujuan kelompok. Ini meliputi penggunaan pengaruh atas nama, dan bukan kekuasaan di atas orang lain. Manajer yang menggunakan kekuasaan positif mendorong anggota kelompok untuk mengembangkan kekuatan dan kecakapan yang mereka butuhkan untuk meraih sukses sebagai perseorangan atau anggota suatu organisasi.  Penggunaan kekuasaan secara tepat merupakan motivator besar bagi anggota organisasi.
Batasan dalam Kekuasaan. Terdapat batas-batasan tertentu bagi seorang dalam menjalankan wewenang dan kekuasaan-nya. Batasan-batasan tersebut bisa dari dalam (internal) atau dari luar (eksternal).
  • Batasan internal meliputi anggaran dasar dan anggaran rumah tangga organisasi, anggaran (budget), kebijaksanaan, peraturan, dan prosedur, serta deskripsi jabatan.
  • Batasan eksternal meliputi undang-undang dan peraturan pemerintah, perjanjian kerja kolektif, perjanjian dengan pihak luar organisasi.

Lingkup wewenang dan kekuasan manajerial ini akan semakin luas pada manajemen puncak suatu organisasi dan semakin menyempit pada tingkatan yang lebih rendah dari rantai komando.

Baca juga : Pendelegasian Wewenang

Adanya wewenang akan menimbulkan suatu tanggung jawab. 
  • Tanggung jawab (responsibility) adalah kewajiban untuk melakukan sesuatu yang timbul bila seoarang bawahan menerima wewenang manajer untuk mendelegasikan tugas atau fungsi tertentu. Atau istilah lain yang sering digunakan, yaitu akuntabilitas (accountability) yang berkenaan dengan kenyataan bahwa bawahan akan selalu diminta pertanggung-jawabannya atas pemenuhan tanggung jawab yang dilimpahkan kepadanya. 

Jadi, akuntabilitas adalah faktor di luar individu dan perasaan pribadinya. Pemegang akuntabilitas berarti bahwa seseorang atasan dapat memberlakukan hukuman atau balas jasa kepadanya tergantung bagaimana dia sebagai bawahan telah menjalankan tanggung jawabnya.

Sedangkan satu hal yang berkaitan dengan kekuasaan adalah pengaruh.
  • Pengaruh (influence) adalah suatu transaksi sosial di mana seseorang atau kelompok dibujuk oleh seseorang atau kelompok lain untuk melakukan kegiatan sesuai dengan harapan mereka yang mempengaruhi. 

Baca juga : Pengertian Monitoring Dan Evaluasi Serta Tahapan Proses Monitoring Dan Evaluasi

Pengaruh tercermin dalam peribahan perilaku atau sikap yang diakibatkan secara langsung dari tindakan atau keteladanan orang atau kelompok lain. Pengaruh dapat timbul karena status jabatan, kekuasaan mengawasi dan menghukum, pemilikan  informasi lebih lengkap, ataupun penguasaan saluran komunikasi yang lebih baik. Proses pengaruh tergantung pada tiga unsur, yaitu pihak yang mempengaruhi, metoda mempengaruhi, dan pihak yang dipengaruhi.

Demikian penjelasan berkaitan dengan kekuasaan dalam manajemen.

Semoga bermanfaat.