Identifikasi : Pengertian, Bentuk, Dan Proses Identifikasi

Silahkan Bagikan Tulisan-Artikel ini :
Pengertian Identifikasi. Secara etimologi, istilah “identifikasi” berasal dari bahasa Inggris, yaitu “identify” yang berarti meneliti atau menelaah. Berdasarkan arti kata tersebut, identifikasi bermakna suatu kegiatan mencari, menemukan, mengumpulkan, meneliti, mendaftarkan, mencatat data dan informasi dari “kebutuhan” lapangan.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), identifikasi diartikan dengan :
  1. n tanda kenal diri; bukti diri.
  2. penentu atau penetapan identitas seseorang, benda, dan sebagainya.
  3. Psi proses psikologi yang terjadi pada diri seseorang karena secara tidak sadar dia membayangkan dirinya seperti orang lain yang dikaguminya, lalu dia meniru tingkah laku orang yang dikaguminya itu.

Secara terminologi, istilah “identifikasi” dapat diartikan sebagai penentu atau penetapan identitas orang, benda, dan lain sebagainya. Identifikasi juga berarti pemberian tanda-tanda pada golongan barang-barang atau sesuatu, dengan tujuan membedakan komponen yang satu dengan yang lainnya, sehingga suatu komponen itu dikenal dan diketahui masuk dalam golongan mana. Dalam ilmu sosial, identifikasi dapat diartikan dengan suatu bentuk interaksi sosial di dalam masyarakat di mana seseorang memiliki kecenderungan atau keinginan untuk menjadi seperti orang lain yang dikagumi atau idola. Identifikasi merupakan suatu proses dalam diri seseorang dengan meniru perilaku orang lain yang dikagumi sehingga orang tersebut menjiwai, serta memiliki kepribadian dan karakter yang mirip dengan orang yang dikagumi.


Bentuk Identifikasi. Identifikasi dapat dibedakan menjadi beberapa bentuk, yaitu :

1. Identifikasi Kelas.
Identifikasi kelas atau “class identification” merupakan bentuk identifikasi yang terjadi pada kelas sosial tertentu. Contoh : seorang seseorang meniru orang atau tokoh (artis) yang dikaguminya.

2. Identifikasi Defensif.
Identifikasi defensif atau “defensive identification” merupakan bentuk identifkasi yang terjadi karena adanya rasa takut di dalam diri seseorang terhadap suatu hal. Contoh : anak penakut mengidentifikasi dirinya menjadi seorang petarung untuk menghadapi rasa takut terhadap orang lain.

3. Identifikasi Perkembangan.
Identifikasi perkembangan atau “development identification” merupakan bentuk identifikasi positif di mana seseorang yang dulunya tergantung pada pihak lain menjadi lebih mandiri. Contoh : seorang anak yang dulunya tergantung pada orang tua mengalami perkembangan diri dan hidup lebih mandiri.

4. Identifikasi Etnik.
Identifikasi etnik atau “ethnic identification” merupakan bentuk identifikasi yang terjadi pada kelompok etnis tertentu. Contoh : Orang asing (keturunan asing) yang berinteraksi dengan masyarakat di mana mereka tinggal dengan bahasa masyarakat setempat sehingga dapat berbaur masyarakat atau etnis daerah tersebut.


Proses Identifikasi. Proses indentifikasi dapat berlangsung dengan dua cara, yaitu :
  • dengan sendirinya atau tanpa disengaja.
  • dengan kesadaran penuh.
Indentifikasi terjadi karena seseorang memerlukan tipe-tipe ideal tertentu dalam proses hidupnya. Walaupun dapat berlangsung dengan tanpa disengaja, proses indentifikasi biasanya terjadi dalam suatu keadaan di mana seseorang yang mengidentifikasi benar-benar pihak lain, sehingga pandangan maupun sikap yang ada pada pihak yang menjadi idealnya dapat menjiwainya.

Berdasarkan makna dari identifikasi, proses identifikasi dapat dibedakan menjadi dua hal, sebagai berikut :

1. Identifikasi sebagai proses meniru.
Dalam proses ini, identifikasi biasanya akan dimulai dengan imitasi, di mana seseorang menempatkan dirinya pada posisi yang sama dengan orang yang dikaguminya. Proses identifikasi dan imitasi terlihat mirip, tetapi pada dasarnya keduanya berbeda. Perbedaan antara proses identifikasi dan proses imitasi tersebut adalah :

Proses identifikasi :
  • yang bersangkutan meniru meniru perilaku, menjiwai, serta memiliki kepribadian dan karakter yang mirip dengan orang yang dikagumi, atau dengan kata lain yang bersangkutan menempatkan dirinya pada posisi yang sama dengan orang yang dikagumi.
  • terjadi dalam waktu yang lama bahkan bersifat permanen.

Proses imitasi :
  • yang bersangkutan hanya sebatas meniru fisik dan tindakan, namun tidak menempatkan posisi dirinya seperti orang yang dikagumi.
  • bersifat sementara atau dalam jangka waktu tertentu saja.

2. Identifikasi sebagai kegiatan pengumpulan fakta.
Dalam proses ini, identifikasi dimaksudkan untuk mendapatkan kesimpulan yang pada umumnya berkaitan dengan identitas seseorang.


Demikian penjelasan berkaitan dengan pengertian identifikasi, bentuk dan proses identifikasi.

Semoga bermanfaat.