Budaya : Pengertian, Ciri-Ciri, Unsur, Wujud Dan Komponen Budaya, Serta Fungsi Budaya

Silahkan Bagikan Tulisan-Artikel ini :
Pengertian Budaya. Secara etimologi, kata “budaya” berasal dari bahasa Sansekerta, yaitu “buddhayah” yang merupakan bentuk jamak dari “buddhi” yang berarti “budi atau akal”. Budaya berkaitan erat dengan budi dan akal manusia, maksudnya adalah budaya merupakan segala hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia.

Di Indonesia, kata “budaya” juga identik dengan kata “kultur” yang merupakan serapan dari kata dalam bahasa Inggris, yaitu “culture” yang berasal dari bahasa Latin, yaitu “colere”, yang berarti mengolah atau mengerjakan.

Sedangkan secara terminologi, budaya dapat diartikan sebagai suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sekelompok orang, serta diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya juga dapat berarti segala sesuatu yang mencakup semua hal yang di dapat atau dipelajari serta diturunkan oleh manusia sebagai anggota dari suatu masyarakat. Sedangkan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, budaya diartikan dalam beberapa pengertian sebagai berikut : 
  1. n pikiran; akal budi.
  2. adat istiadat.
  3. sesuatu mengenai kebudayaan yang sudah berkembang (beradab, maju).
  4. cak sesuatu yang sudah menjadi kebiasaan yang sudah sukar diubah.

Budaya merupakan suatu pola hidup menyeluruh, bersifat abstrak, komplek, dan luas. Banyak aspek budaya turut menentukan perilaku komunikatif. Unsur-unsur sosial-budaya ini tersebar dan meliputi banyak kegiatan sosial manusia.


Selain itu, pengertian budaya juga dapat dijumpai dalam beberapa pendapat yang dikemukakan oleh para ahli, diantaranya adalah :
  • Koentjaraningrat, dalam “Pengantar Ilmu Antropologi”, menyebutkan bahwa budaya adalah segala daya dan aktivitas manusia untuk mengolah serta mengubah semesta alam.
  • Parsudi Suparlan, dalam “Manusia Kebudayaan dan Lingkungan Persepsi Antropologi Budaya”, menyebutkan bahwa budaya adalah semua pengetahuan manusia yang dimanfaatkan untuk mengetahui dan memahami pengalaman serta lingkungan dialaminya.
  • Selo Soemardjan dan Soelaeman Somardi, dalam “Setangkai Bunga Sosiologi”, menyebutkan bahwa budaya adalah Kebudayaan sebagai semua hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat.
  • Melville J. Herskovits, dalam “The Myth of The Negro Past”, menyebutkan bahwa budaya adalah segala sesuatu yang berada di dalam masyarakat yang ditentukan dan dimiliki oleh sekelompok anggota masyarakat itu sendiri. Pengertian senada juga dikemukakan oleh Bronislaw Malinowski, dalam “Argonauts of the Western Pacific”. Pendapat keduanya tentang pengertian budaya sebagaimana dimaksud di atas sering disebut dengan “Cultural-Determinism”.


Ciri-Ciri Budaya. Suatu kebiasaan yang dimiliki oleh suatu masyarakat dapat dikatakan sebagai budaya apabila memiliki ciri-ciri diantaranya adalah sebagai berikut :

1. Dimiliki bersama oleh masyarakat yang bersangkutan.
Budaya dibentuk dan dikembangkan oleh suatu kelompok masyarakat tertentu secara bersama-sama. Hal tersebut berarti bahwa budaya bukanlah kebiasaan orang perorangan, tetapi terjadi dalam satu kelompok masyarakat tertentu, yang kepemilikannya memiliki jangkauan ruang dan waktu yang berbeda, di mana antara satu kelompok masyarakat dengan kelompok masyarakat yang lain memiliki budaya yang berbeda.

2. Dipelajari dan diwariskan.
Budaya tercipta dan bertahan melalui suatu proses interaksi sosial yang dipelajari dan diwariskan. Lewat proses itulah penyampaian ciri-ciri budaya dari suatu kelompok masyarakat dapat dilakukannya.

3. Bersifat adaptif.
Suatu kebiasaan dalam masyarakat yang dianggap sebagai budaya tidak hanya diwariskan kepada generasi selanjutnya, tetapi juga harus memiliki kemampuan untuk menyesuaikan diri terhadap berbagai situasi.

4. Berbasis simbol.
Budaya dapat diketahui dari representasi simbol-simbol tertentu yang memiliki makna yang yang mengekspresikan budaya tersebut, sehingga menjadi aspek krusial ketika berinteraksi dengan masyarakat.

Budaya menjadi salah satu hal yang tidak dapat ditinggalkan begitu saja, sehingga budaya diwariskan dan dilestarikan. Budaya dalam suatu kelompok masyarakat juga dapat beradaptasi sesuai dengan kemampuan dari masyarakat itu sendiri. Untuk melestarikan budaya tertentu, budaya memakai beberapa simbol agar bisa mencapai kemapanan tertentu pada suatu kelompok masyarakat.


Unsur Budaya. Suatu budaya terbentuk dari beberapa unsur, diantaranya adalah :
  • perilaku-perilaku tertentu.
  • kebiasaan-kebiasaan.
  • adat istiadat.
  • bahasa.
  • sistem religi (agama dan kepercayaan).
  • sistem pengetahuan.
  • sistem kemasyarakatan.

Melville J. Herkovits menyebutkan bahwa kebudayaan memiliki empat unsur pokok, yaitu:
  • alat-alat teknologi.
  • sistem ekonomi.
  • keluarga.
  • kekuasaan politik.

Sedangkan Bronislaw Malinowski menyebutkan bahwa unsur pokok dalam budaya adalah :
  • sistem norma sosial, yang memungkinkan kerja sama antara para anggota masyarakat untuk menyesuaikan diri dengan alam yang ada di sekelilingnya.
  • organisasi ekonomi.
  • alat-alat dan lembaga-lembaga atau petugas-petugas untuk pendidikan (keluarga adalah lembaga pendidikan utama).
  • organisasi kekuatan (politik).


Wujud dan Komponen Budaya. Menurut J.J. Hoenigman, dalam “The World of Man”, disebutkan bahwa wujud nyata dari budaya dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu :

1. Gagasan.
Gagasan sebagai wujud ideal adalah budaya yang berbentuk kumpulan ide-ide, gagasan, nilai-nilai, norma-norma, peraturan, dan lain sebagainya yang sifatnya abstrak, tidak dapat diraba atau disentuh. Wujud kebudayaan ini terletak di dalam alam pemikiran warga masyarakat. Jika masyarakat tersebut menyatakan gagasan mereka itu dalam bentuk tulisan, maka lokasi yang ideal dari budaya dimaksud berada dalam karangan dan buku-buku hasil karya para penulis warga masyarakat  yang bersangkutan.

2. Aktivitas.
Aktivitas atau tindakan adalah wujud budaya sebagai suatu tindakan berpola dari manusia dalam masyarakat tersebut. Wujud ini sering pula disebut dengan sistem sosial. Sistem sosial terdiri dari aktivitas-aktivitas manusia yang saling berinteraksi, mengadakan kontak, serta bergaul dengan manusia lainnya menurut pola-pola tertentu yang berdasarkan adat tata kelakuan. Sifatnya konkret, terjadi dalam kehidupan sehari-hari, dan dapat diamati dan didokumentasikan.

3. Artefak.
Artefak atau karya adalah wujud budaya fisik yang berupa hasil dari aktivitas, perbuatan, dan karya semua manusia dalam masyarakat, yaitu berupa benda-benda atau hal-hal yang dapat diraba, dilihat, dan didokumentasikan. Sifatnya paling konkret di antara ketiga wujud budaya. Dalam kenyataan kehidupan bermasyarakat, antara wujud budaya yang satu tidak bisa dipisahkan dari wujud budaya yang lain. 

Selanjutnya berdasarkan wujudnya tersebut, budaya dapat digolongkan atas dua komponen utama, yaitu :

1. Material.
Budaya yang sifatnya material mengacu pada semua ciptaan masyarakat yang nyata dan konkret. Termasuk dalam budaya material adalah temuan-temuan yang dihasilkan dari suatu penggalian arkeologi, seperti : mangkuk tanah liat, perhiasan, senjata, dan lain sebagainya. Termasuk juga dalam budaya material adalah barang-barang, seperti : televisi, pesawat terbang, bangunan gedung,  pakaian, dan lain sebagainya.

2. Non material.
Budaya yang sifatnya  non material mengacu pada ciptaan-ciptaan abstrak yang diwariskan dari generasi ke generasi, seperti : dongeng, cerita rakyat, lagu atau tarian tradisional.


Fungsi Budaya. Terdapat beberapa fungsi dari budaya, diantaranya adalah :

1. Sebagai identitas.
Budaya merupakan identitas yang menunjukkan pada peradaban suatu kelompok masyarakat. Sebagai identitas, budaya dapat dijadikan sebagai pembeda antara satu kelompok masyarakat satu dengan kelompok masyarakat lainnya.

2. Pembentuk perilaku dan sikap.
Budaya adalah wujud dari struktur sosial yang berasal dari gagasan manusia dan pemikiran yang dilakukan secara berulang sehingga membentuk sebuah kebiasaan. Dalam hal ini, budaya bertindak sebagai sebuah mekanisme yang membuat kendali, memberikan makna, dan menuntun sekaligus membentuk perilaku dan sikap dari sekelompok masyarakat.

3. Sebagai batas.
Budaya menjadi penentu batas-batas yang menciptakan adanya perbedaan antara satu kelompok masyarakat tertentu dengan kelompok masyarakat yang lain, yang menjadikan suatu kelompok masyarakat menjadi unik atau khas.

4. Sebagai media komunikasi.
Dalam budaya terdapat unsur bahasa, baik bahasa lisan maupun tulisan, yang merupakan sebuah sarana komunikasi antar individu dalam kelompok masyarakat. Selain itu, adanya berbagai bentuk budaya juga dapat digunakan sebagai media komunikasi untuk menyampaikan pesan atau makna tertentu lewat suatu produk budaya tersebut.


Demikian penjelasan berkaitan dengan pengertian budaya, ciri-ciri, unsur, wujud dan komponen budaya, serta fungsi budaya.

Semoga bermanfaat.