Identitas Budaya : Pengertian, Atribut, Dan Tahap Perkembangan Identitas Budaya

Silahkan Bagikan Tulisan-Artikel ini :
Identitas adalah ciri, tanda, atau jati diri yang melekat pada seseorang, kelompok, atau sesuatu sehingga membedakannya dengan yang lain. Identitas juga berarti jati diri yang dimiliki seseorang yang ia peroleh sejak lahir hingga melalui proses interaksi yang dilakukannya setiap hari dalam kehidupannya dan kemudian membentuk suatu pola khusus yang mendefinisikan tentang orang tersebut. Dalam praktik komunikasi, identitas tidak hanya memberikan makna tentang pribadi seseorang, tetapi lebih dari itu, menjadi ciri khas sebuah kebudayaan yang melatar-belakanginya. Ketika manusia itu hidup dalam masyarakat yang multi budaya, maka di sanalah identitas budaya itu diperlukan.

Sedangkan budaya adalah cara hidup yang berkembang dan dimiliki oleh seseorang atau sekelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya mengandung keseluruhan pengertian terkait dengan nilai sosial, norma sosial, ilmu pengetahuan serta keseluruhan struktur-struktur sosial, religius, dan lain-lain, tambahan lagi segala pernyataan intelektual, dan artistik yang menjadi ciri khas suatu masyarakat.


Pengertian Identitas Budaya. Pembahasan tentang identitas budaya seringkali dikacaukan dengan istilah identitas sosial. Padahal keduanya merupakan dua hal yang berbeda. Identitas sosial terbentuk dari struktur sosial yang terbentuk dalam sebuah masyarakat, sedangkan identitas budaya terbentuk melalui struktur kebudayaan suatu masyarakat, yaitu pola-pola persepsi, berpikir dan perasaan, sedangkan struktur sosial adalah pola-pola perilaku sosial.

Identitas budaya memiliki beberapa pendekatan dalam pengertiannya yaitu :
  1. Kesempurnaan rasa dalam seni dan kemanusiaan. 
  2. Pola yang terintegrasi dari pengetahuan manusia, keyakinan, dan perilaku, yang bergantung pada kemampuan atau kapasitasnya dalam pemikiran secara simbolik dan pembelajaran secara sosial. 
  3. Seperangkat sikap, nilai – nilai, sasaran dan tindakan yang diyakini bersama, yang kemudian menjadi ciri, sifat atau karakter dari sebuah organisasi atau kelompok.

Secara umum, identitas budaya dapat diartikan sebagai suatu karakter khusus yang melekat dalam suatu kebudayaan sehingga bisa dibedakan antara satu kebudayaan dengan kebudayaan yang lain. Identitas budaya juga dapat berarti rincian karakteristik atau ciri-ciri sebuah kebudayaan yang dimiliki oleh sekelompok orang yang diketahui batas-batasnya tatkala dibandingkan dengan karakteristik atau ciri-ciri kebudayaan orang lain. Hal tersebut berarti bahwa jika seseorang ingin mengetahui dan menetapkan identitas budaya, maka tidak hanya menentukan karakteristik atau ciri-ciri fisik atau biologis semata, tetapi juga mesti mengkaji identitas kebudayaan sekelompok manusia melalui tatanan berfikir (cara berpikir, orientasi berpikir), perasaan (cara merasa dan orientasi perasaan), dan cara bertindak (motivasi tindakan atau orientasi tindakan).


Pengertian tentang identitas budaya juga dapat dijumpai dalam beberapa pendapat yang dikemukakan oleh para ahli, beberapa diantaranya adalah sebagai berikut :
  • Alo Liliweri, dalam "Dasar-Dasar Komunikasi Antar Budaya", menyebutkan bahwa identitas budaya adalah ciri yang ditunjukkan seseorang karena orang itu merupakan anggota dari sebuah kelompok etnik tertentu, yang meliputi pembelajaran tentang dan penerimaan tradisi, sifat bawaan, bahasa, agama, keturunan dari suatu kebudayaan. Lebih lanjut, Alo Liliweri menjelaskan bahwa dalam praktik komunikasi identitas tidak hanya memberikan makna tentang pribadi seseorang, tetapi lebih jauh dari itu menjadi ciri khas sebuah kebudayaan yang melatar-belakanginya. Dan dari ciri khas tersebut seseorang dapat menemukan dari mana orang yang dia kenal. 
  • F.P. Rice, dalam "Adolecent, Development, Relationship, and Culture", menyebutkan bahwa identitas budaya adalah jumlah keseluruhan dari perasaan seseorang atau anggota kelompok terhadap simbol-simbol, nilai-nilai dan sejarah umum yang membuat mereka dikenal sebagai kelompok yang berbeda. 
  • Larry A. Samovar, Richard E. Porter, dan Edwin R. McDaniel, dalam "Komunikasi Lintas Budaya", menyebutkan bahwa identitas budaya adalah karakter khusus dari sistem komunikasi kelompok yang muncul dalam situasi tertentu.


Atribut Identitas Budaya. Menurut Daphne A. Jameson, dalam "Reconceptualizing Cultural Identity and Its Role in Intercultural Business Communication", yang diterbitkan dalam Journal of Business Communication (2007 : 281-285), menyebutkan bahwa identitas budaya memiliki atribut sebagai berikut :
  • cultural identity is affected by close relationship (identitas budaya dipengaruhi oleh hubungan dekat).
  • cultural identity changes over time (identitas budaya berubah sesuai dengan waktu).
  • cultural identity is closely intertwined with power and privilege (identitas budaya erat kaitannya dengan kekuasaan dan hak istimewa).
  • cultural identity may evoke emotions (identitas budaya bisa membangkitkan emosi).
  • cultural identity can be negotiated through communication (identitas budaya bisa dinegosiasikan melalui komunikasi).


Tahap Perkembangan Identitas Budaya. Proses perkembangan identitas budaya terjadi dengan melalui beberapa tahap, yaitu :
  • identitas budaya yang tak disengaja. Identitas budaya terbentuk secara tidak disengaja atau tidak disadari. Kita terpengaruh oleh budaya dominan hanya karena kita merasa budaya yang kita miliki kurang akomodatif, sehingga kita ikut-ikutan membentuk identitas baru. 
  • pencarian identitas budaya. Pencarian identitas budaya meliputi sebuah proses penanjakan, bertanya, dan uji coba atas sebuah identitas lain, di mana kita terus mencari dan belajar tentang itu dengan melakukan penelitian mendalam, bertanya pada keluarga atau teman, atau bahkan melacaknya secara ilmiah.
  • identitas budaya yang diperoleh. Bentuk identitas yang dirincikan oleh kejelasan dan keyakinan terhadap penerimaan diri kita melalui interaksi kebudayaan sehingga membentuk identitas kita.
  • konformitas dan internalisasi. Proses pembentukan identitas dapat diperoleh melalui internalisasi yang membentuk konformitas. Jadi, proses internalisasi berfungsi untuk membuat norma-norma yang kita miliki menjadi sama dengan norma-norma yang dominan, atau membuat norma yang kita miliki berasimilasi ke dalam kultur dominan. 
  • resistensi dan separatisme. Pembentukan identitas sebuah kultur dari sebuah komunitas tertentu sebagai suatu komunitas yang berperilaku eksklusif untuk menolak norma-norma kultur dominan.
  • integrasi. Pembentukan dengan cara seseorang atau sekelompok orang mengembangkan identitas baru yang merupakan hasil integrasi pelbagai budaya dari komunitas atau masyarakat asal.


Demikian penjelasan berkaitan dengan pengertian identitas budaya, atribut dan tahap perkembangan identitas budaya.

Semoga bermanfaat.