Secara umum, budaya politik diartikan sebagai pola perilaku dari suatu masyarakat dalam kehidupan bernegara, pelaksanaan administrasi negara, politik pemerintahan, hukum, adat istiadat, serta norma kebiasaan yang dihayati oleh seluruh anggota masyarakat setiap harinya. Dengan kata lain, budaya politik adalah nilai-nilai yang berkembang yang kemudian dipraktekkan pada suatu masyarakat tertentu dalam bidang politik.
Pengertian Budaya Politik Menurut Ahli. Budaya politik disebut juga suatu sistem nilai kebersamaan suatu masyarakat yang sadar dan ikut berpartisipasi dalam mengambil keputusan kolektif dan kebijakan umum untuk seluruh masyarakat. Terdapat banyak ahli yang telah mengemukakan pendapatnya tentang apa yang dimaksud dengan budaya politik, beberapa diantaranya adalah :
- Miriam Budihardjo, menyebutkan bahwa budaya politik adalah keseluruhan dari pandangan-pandangan politik, seperti norma-norma, pola-pola orientasi terhadap politik dan pandangan hidup pada umumnya.
- Moctar Massoed, menyebutkan bahwa budaya politik adalah sikap dan orientasi masyarakat di suatu negara terhadap kehidupan pemerintahan negara dan politiknya.
- Austin Ranney, menyebutkan bahwa budaya politik adalah seperangkat pandangan-pandangan tentang politik dan pemerintahan yang dipegang secara bersama-bersama. Austin Rammey juga mengartikan budaya politik sebagai pola orientasi-orientasi terhadap obyek-obyek politik.
- Sidney Verba, menyebutkan bahwa budaya politik adalah suatu sistem kepercayaan empirik, simbol-simbol ekspresi dan nilai-nilai yang menegaskan suatu situasi di mana tindakan politik dilakukan.
- Alan R. Ball, menyebutkan bahwa budaya politik adalah suatu susunan yang terdiri dari sikap, kepercayaan, emosi, dan nilai-nilai masyarakat yang berhubungan dengan sistem politik dan isu-isu politik.
- Robert Dahl, menyebutkan bahwa budaya politik adalah aspek politik dari sistem nilai-nilai yang terdiri dari ide, pengetahuan, adat istiadat, tahayul, dan mitos yang dikenal dan diakui sebagian besar masyarakat. Budaya tersebut memberi alasan rasional untuk menolak atau menerima nilai-nilai dan norma lain.
- Gabriel A. Almond dan G. Bingham Powell, Jr, menyebutkan bahwa budaya politik adalah sikap, keyakinan, nilai dan keterampilan yang berlaku bagi seluruh populasi, juga kecenderungan dan pola-pola khusus yang terdapat pada bagian-bagian tertentu dari populasi.
Budaya politik dapat dibedakan dalam beberapa bagian, yaitu :
- Budaya politik yang apatis (pasif, masa bodoh).
- Budaya politik mobilisasi (sengaja digerakkan/dimobilisasi).
- Budaya politik yang partisipasif (aktif).
Ciri-Ciri Budaya Politik. Secara umum, budaya politik mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :
- adanya pengaturan kekuasaan di pemerintahan, baik pemerintah pusat maupun pemerintah daerah.
- adanya proses pembuatan kebijakan pemerintah.
- perilaku dari aparat-aparat negara.
- adanya kegiatan atau aktivitas partai-partai politik dalam masyarakat.
- adanya gejolak dalam masyarakat dalam menyikapi kekuasaan pemerintah.
- adanya pola pengalokasian sumber-sumber daya masyarakat.
- terdapat budaya politik yang berkaitan dengan masalah legitimasi.
Macam-Macam Budaya Politik. Menurut Rusadi Kantaprawira, budaya politik dapat dibagi dalam berbagai macam, yaitu :
1. Budaya Politik Parokial.
Politik parokial adalah politik dengan tingkat partisipasi politik yang sangat rendah. Pada umumnya budaya politik parokial terdapat dalam masyarakat tradisional yang lebih bersifat sederhana. Moctar Massoed dan Colin Mc. Andrew menyebutkan bahwa budaya politik parokial terjadi pada orang-orang yang tidak mengetahui sama sekali adanya pemerintahan dan politik.
Ciri-ciri budaya politik parokial adalah sebagai berikut :
- masyarakatnya apatis.
- ruang lingkupnya sempit dan kecil.
- pengetahuan masyarakatnya tentang politik masih rendah.
- masyarakat yang sederhana dan tradisional.
- adanya ketidak-pedulian dan juga menarik diri masyarakatnya dari kehidupan politik.
- masyarakat cenderung tidak berniat terhadap obyek politik yang luas.
- kesadaran anggota masyarakat mengenai adanya pusat kewenangan dan kekuasaan dalam masyarakat rendah.
- tidak ada peranan politik bersifat khusus.
- warga negara tidak sering berhadapan dalam sistem politik.
2. Budaya Politik Partisipan.
Budaya politik partisipan adalah budaya politik yang ditandai dengan adanya kesadaran politik yang sangat tinggi. Anggota masyarakat diorientasikan secara eksplisit pada sistem sebagai keseluruhan dan terhadap struktur dari proses politik serta administratif. Budaya politik partisipan ditandai dengan adanya kesadaran dirinya atau orang lain sebagai anggota aktif dalam kehidupan politik. Budaya politik partisipan dapat dikatakan sebagai suatu bentuk budaya yang anggota masyarakatnya cenderung diorientasikan secara eksplisit terhadap sistem sebagai satu keseluruhan dan terhadap struktur dan proses politik serta administratif.
Ciri-ciri budaya politik partisipan adalah sebagai berikut :
- warga menyadari hak dan tanggung jawabnya dan dapat mempergunakan hak serta menanggung kewajibannya.
- tidak begitu saja menerima keadaan, tunduk pada keadaan, berdisiplin tetapi dapat menilai dengan penuh kesadaran semua obyek politik, baik secara keseluruhan, input, output, maupun posisi dirinya sendiri.
- kehidupan politik sebagai sarana transaksi, dalam arti bahwa warga menerima menurut kesadarannya tetapi dapat menolak menurut penilaiannya sendiri.
- menyadari sebagai warga negara yang aktif dan berperan sebagai aktivis.
3. Budaya Politik Kaula/Subyek.
Budaya politik kaula/subyek adalah suatu budaya dimana masyarakatnya cenderung lebih maju di bidang ekonomi maupun sosial. Walaupun terlihat pasif, tapi masyarakatnya sudah mengerti tentang adanya sistem politik serta patuh terhadap undang-undang dan para aparat pemerintahan.
Ciri-ciri politik kaula/subyek adalah sebagai berikut :
- masyarakatnya masih bersikap pasif terhadap politik.
- adanya kesadaran penuh masyarakatnya terhadap otoritas pemerintahan.
- beberapa warga memberikan masukan dan permintaan terhadap pemerintah, dan dapat menerima juga aturan dari pemerintah.
- masyarakatnya dapat menerima keputusan-keputusan yang tidak dapat dikoreksi ataupun ditentang.
- masyarakatnya sadar dan memperhatikan sistem politik umum dan khusus pada obyek output, sedangkan kesadaran pada input dan sebagai aktor politik masih cukup rendah.
Fungsi Budaya Politik. Terdapat beberapa fungsi budaya politik, diantaranya adalah sebagai berikut :
- dapat mengetahui sikap warga negara terhadap sistem politik negara.
- mendukung pembangunan nasional suatu negara.
- sebagai indikator serta instrumen buat warga negara tentang cara bagaimana seharusnya proses politik yang demokratis bisa akan berlangsung.
- memudahkan dalam memahami faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya pergeseran atau pergesekan politik dalam masyarakat suatu negara.
Lebih jauh dikatakan bahwa budaya politik merupakan persepsi masyarakat dalam suatu negara yang diwujudkan dalam pola sikap terhadap peristiwa politik yang terjadi.
Demikian penjelasan berkaitan dengan pengertian budaya politik (political culture), ciri-ciri, dan macam-macam budaya politik (political culture).
Semoga bermanfaat