Asimilasi (Budaya/Sosial) : Pengertian, Ciri-Ciri, Syarat, Dan Jenis Asimilasi, Faktor Pendukung Dan Penghambat Asimilasi, Serta Perbedaan Antara Asimilasi Dan Akulturasi

Silahkan Bagikan Tulisan-Artikel ini :
Pengertian Asimilasi. Secara umum, asimilasi dapat diartikan sebagai pembauran dua kebudayaan atau lebih yang disertai dengan hilangnya ciri khas kebudayaan asli sehingga membentuk kebudayaan baru. Asimilasi juga dapat berarti suatu proses interaksi sosial jangka panjang antara dua orang atau kelompok orang yang memiliki budaya berbeda.

Asimilisi
muncul apabila ada orang atau sekelompok orang dengan latar belakang budaya yang berbeda bergaul langsung secara intensif dengan waktu yang lama, yang ditandai dengan adanya usaha-usaha untuk mengurangi perbedaan yang ada di antara orang atau sekelompok orang tersebut. Oleh karenanya, asimilasi dapat terjadi apabila terdapat hal-hal sebagai berikut :
  • terdapat sejumlah kelompok yang memiliki kebudayaan berbeda
  • terjadi pergaulan antarindividu atau kelompok secara intensif dan dalam waktu yang relatif lama
  • kebudayaan masing-masing kelompok tersebut saling berubah dan menyesuaikan diri

Selain itu, pengertian asimilasi juga dapat dijumpai dalam beberapa pendapat yang dikemukakan oleh para ahli, diantaranya adalah :
  • Koentjaraningrat, dalam “Pengantar Antropologi”, menyebutkan bahwa asimilasi adalah suatu proses perubahan sosial di dalam masyarakat yang terjadi disebabkan karena adanya perkembang serta juga hubungan interaksi sosial yang terus menerus dan juga serius. Kondisi itulah pada akhirnya mendorong masyarakat untuk membaurkan kebudayaan yang ada didalam upaya mengakomodir seluruh pihak dalam menata bentuk keteraturan sosial yang sudah ada.
  • Milton M. Gordon, dalam “Human Nature, Class, and Ethnicity”, menyebutkan asimilasi adalah tahapan yang bisa menjadi bagian dari akulturasi, yang mana harus terjadi akulturasi terlebih dahulu supaya bisa menghasilkan asimilasi.
  • Soerjono Soekamto. dalam “Sosiologi Suatu Pengantar“, menyebutkan bahwa asimilasi adalah proses sosial yang ditandai oleh upaya untuk mempersempit perbedaan antara individu atau dalam kelompok manusia, termasuk upaya untuk meningkatkan kesatuan tindakan, sikap, dan proses mental dengan mempertimbangkan tujuan dan kepentingan bersama.


Ciri-Ciri Asimilasi. Menurut J.L. Gillin dan J.P. Gillin, dalam “Culture Sosiology”, disebutkan bahwa ciri-ciri dari terjadinya asimilasi adalah :
  • berkurangnya perbedaan disebabkan karena adanya usaha-usaha untuk mengurangi serta juga menghilangkan perbedaan antar individu atau juga kelompok.
  • mempererat kesatuan tindakan, sikap, serta perasaan dan juga memperhatikan kepentingan dan tujuan bersama.
  • tiap-tiap individu sebagai kelompok dalam melakukan interaksi secara langsung serta intensif secara terus-menerus.
  • tindakan seseorang dalam memberikan peninjauan terhadap kebudayaan lainnya demi terwujudunya kepentingan umum. Maksudnya adalah dalam peninjauan yang dilakukan tersebut dianggap akan mampu mengakomodasi keinginan itu secara bersama dalam kehidupan bermasyarakat.


Syarat Asimilasi. Selain ciri-ciri tersebut, asimilasi yang terbentuk dalam masyarakat dapat terjadi apabila memenuhi syarat sebagai berikut :
  • terdapat sejumlah kelompok yang mempunyai kebudayaan yang tidak sama atau berbeda.
  • terjadi pergaulan diantara individu atau juga kelompok dengan secara intensif didalam waktu yang relatif lama.
  • kebudayaan dari masing-masing kelompok yang berbeda dan kemudian menyesuaikan diri.


Jenis Asimilasi. Asimilasi dapat dibedakan menjadi beberapa jenis, yaitu :
  • Asimilasi budaya, merupakan proses percampuran atau penggabungan dua atau lebih budaya di satu wilayah dengan wilayah lain tanpa menghilangkan identitas mereka.
  • Asimilasi struktural, merupakan proses pencampuran berbagai komponen lembaga sosial, dengan mempertimbangkan berbagai elemen sosial. Ini menunjukkan bahwa bentuk asimilasi struktural lebih merupakan contoh institusi formal yang dibangun dalam sistem pemerintah.
  • Asimilasi pernikahan, merupakan bentuk ekspresi komunitas yang terjadi secara legal dan legal menurut agama. Kombinasi persatuan dua orang yang saling mencintai adalah bentuk ekspresi cinta dan saling cinta yang telah memutuskan untuk hidup bersama.
  • Asimilasi agama, merupakan proses percampuran atau kerja sama yang terjadi pada dua atau lebih keyakinan yang berbeda. Bentuk integrasi ini tidak terjadi dalam ajaran, tetapi dalam proses pengorganisasian ritual ibadah yang dilakukan dengan memegang salah satu agama dasar yang telah dipercaya.
  • Asimilasi linguistik, merupakan proses pencampuran komponen bahasa yang digunakan oleh masyarakat dalam kehidupan sehari-hari. Kerja sama ini berfungsi untuk beradaptasi dengan peradaban dan perkembangan waktu.
  • Asimilasi arsitektur, merupakan proses percampuran antara dua atau lebih konstruksi bangunan atau area yang dijalankan oleh masyarakat untuk membantu mereka mencapai kehidupan mereka. Peran asimilasi ini adalah untuk mendekati hubungan setiap komponen kehidupan sehingga memiliki pola yang berbeda.


Faktor Pendukung dan Penghambat Asimilasi. Terdapat beberapa faktor yang dapat menjadi pendukung maupun penghambat dari asimilasi. Faktor-faktor dimaksud adalah :

1. Faktor pendukung asimilasi :
  • sikap toleransi
  • kesempatan yang sama dalam bidang ekonomi.
  • sikap menghormati dan menghargai orang asing dan kebudayaannya.
  • sikap terbuka dari golongan yang berkuasa dalam masyarakat.
  • persamaan dalam unsur-unsur kebudayaan universal.
  • pernikahan campuran antar kelompok yang berbeda budaya.
  • adanya musuh bersama dari luar.

2. Faktor penghambat asimilasi :
  • masih adanya kelompok masyarakat minoritas yang terisolasi atau menutup diri dari perkembangan jaman.
  • kurangnya pengetahuan dan wawasan masyarakat tentang perubahan dan kemajuan di berbagai bidang.
  • adanya prasangka buruk dari suatu kelompok masyarakat terhadap kelompok baru yang datang ke lingkungannya.
  • perbedaan ciri-ciri fisik yang mencolok dapat membuat beberapa anggota masyarakat berprasangka negatif dan menimbulkan masalah sosial.
  • adanya penolakan dan penindasan dari golongan mayoritas terhadap golongan minoritas karena memiliki budaya yang berbeda.


Perbedaan Antara Asimilasi dan Akulturasi. Terdapat beberapa hal prinsip yang membedakan antara asimilasi dan akulturasi. Perbedaan dimaksud adalah :

1. Asimilasi :
  • merupakan proses sosial yang muncul dari masyarakat dengan latar belakang kebudayaan berbeda.
  • merupakan peleburan dua kebudayaan atau lebih sehingga menghasilkan kebudayaan baru atau dengan kata lain, asimilasi membentuk budaya yang sifatnya baru atau budaya aslinya perlahan mulai luntur, dengan adanya budaya baru.
  • proses terjadinya asimilasi ditandai dengan upaya mengurangi perbedaan yang ada di masyarakat maupun individunya.

2. Akulturasi :
  • merupakan proses sosial yang muncul apabila ada kelompok masyarakat dengan latar belakang budaya tertentu dihadapkan pada unsur kebudayaan asing.
  • merupakan percampuran kebudayaan tanpa menghilangkan kebudayaan aslinya atau dengan kata lain, akulturasi mencampurkan kebudayaan tanpa menghilangkan ciri khas budaya aslinya.
  • proses akulturasi di tiap lingkungan masyarakat berbeda, hal tersebut sangat bergantung pada karakteristik masyarakatnya serta bagaimana mereka menyikapi kebudayaan asing tersebut.


Demikian penjelasan berkaitan dengan pengertian asimilasi (budaya/sosial), ciri-ciri, syarat, dan jenis asimilasi, faktor pendukung dan penghambat asimilasi, serta perbedaan antara asimilasi dan akulturasi.

Semoga bermanfaat.