Persepsi adalah pengalaman tentang obyek, peristiwa, atau hubungan-hubungan yang diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan menafsirkan pesan. Persepsi memberikan makna pada stimuli inderawi (sensory stimuli). Dengan kata lain persepsi adalah proses memberi makna pada sensasi sehingga manusia memperoleh pengetahuan baru. Persepsi mengubah sensasi menjadi informasi. amun begitu, menafsirkan makna informasi inderawi tidak hanya melibatkan sensasi, tetapi juga etensi, ekspektasi, motivasi, dan memori.
Faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi adalah sebagai berikut :
1. Etensi (Perhatian).
Kenneth E. Andersen mendefinisikan perhatian sebagai suatu proses mental ketika stimuli atau rangkaian stimuli menjadi menonjol dalam kesadaran pada saat stimuli lainnya melemah. Perhatian terjadi bila kita mengkonsentrasikan diri pada salah satu alat indera kita, dan mengesampingkan masukan-masukan melalui alat indera yang lain. Perhatian dipengaruhi oleh :
a. Faktor Eksternal Pernarik Perhatian.
Apa yang kita perhatikan ditentukan oleh faktor-faktor situasional dan personal. Faktor situasional disebut sebagai determinan perhatian yang bersifat eksternal atau penarik perhatian. Stimuli diperhatikan karena mempunyai sifat-sifat antara lain :
- Gerakan. Manusia secara visual tertarik pada obyek-obyek yang bergerak.
- Intensitas stimuli. Kita cenderung akan lebih tertarik untuk memperhatikan stimuli yang lebih menonjol dari stuimuli yang lain.
- Kebaruan (Novelty). Hal-hal yang batru, yang luar biasa, dan berbeda akan lebih menarik perhatian.
- Perulangan. Hal-hal yang disajikan berkali-kali dan disertai dengan variasi akan lebih menarik perhatian.
b. Faktor Internal Penaruh Perhatian.
Sebagai manusia, kita berkecenderungan untuk melihat apa yang ingin kita lihat, dan kita mendengar apa yang ingin kita dengar. Perbedaan perhatian timbul dari faktor-faktor internal dari dalam diri kita, di antaranya adalah :
- Faktor biologis.
- Faktor sosiopsikologis.
2. Faktor-Faktor Fungsional yang Menentukan Persepsi.
Faktor fungsional berasal dari kebutuhan, pengalaman masa lalu, dan hal-hal lain yang termasuk apa yang disebut sebagai faktor-faktor personal. Yang menentukan persepsi bukan jenis atau bentuk stimuli, tetapi karakteristik orang yang memberikan respon pada stimuli. Faktor fungsional yang mempengaruhi persepsi lazim disebut sebagai kerangka rujukan (frame of reference). Pada awalnya konsep ini berasal dari penelitian psikofisik yang berkaitan dengan persepsi pbyek. Sedangkan para psikolog sosial menerapkan konsep ini untuk menjelaskan persepsi sosial. Dalam kegiatan komunikasi, kerangka rujukan mempengaruhi bagaimana orang memberi makna pada pesan yang diterimanya. Kerangka rujukan ini amat berguna untuk menganalisa interpretasi perseptual dari peristiwa yang dialami.
3. Faktor-Faktor Struktural yang Menentukan Persepsi.
Faktor struktural berasal semata-mata dari sifat stimuli fisik dan efek-efek saraf yag ditimbulkannya pada sistem saraf individu. Para psikolog Gestalt (di antara tokohnya adalah Kohler, Wartheimer, dan Koffka) merumuskan prinsip ini yang kemudian terkenal dengan teori Gestalt. Menurut teori Gestalt bila kita mempersepsi sesuatu, kita mempersepsikannya sebagai suatu keseluruhan. Kita tidak melihat bagian-bagiannya, lalu menghimpunnya.
Kohler mengatakan, bahwa bagian-bagian medan yang terpisah dari medan persepsi berada dalam interdependensi yang dinamis yaitu dalam interaksi, dan karena itu dinamika khusus dalam interaksi ni menentukan distribusi fakta dan kualitas lokalnya. Maksudnya adalah jika kita ingin memahami suatu peristiwa, kita tidak dapat meneliti fakta-fakta yang terpisah, kita harus memandangnya dalam hubungan keseluruhan. Karena manusia selalu memandang stimuli dalam konteknya, dalam strukturnya, maka ia pun akan mencoba mencari struktur pada rangkaian stimuli. Struktur ini diperoleh dengan jalan mengelompkkan berdasarkan kedekatan atau persamaan. Prinsip kedekatan menyatakan bahwa stimuli yang berdekatan satu sama lain akan dianggap sebagai satu kelompok.
Dalam hal kaitannya dengan persepsi ini, Krech dan Crutchfield merumuskan suatu dalil persepsi, yaitu sebagai berikut :
- Persepsi bersifat selektif secara fungsional. Artinya bahwa obyek-obyek yang mendapat tekanan dalam persepsi, biasanya obyek-obyek yang memenuhi tujuan individu yang melakukan persepsi. Mereka memberikan contoh pengaruh kebutuhan, kesiapan mental, suasana emosional, dan latar belakang budaya terhadap persepsi. Kebutuhan biologis menyebabkan persepsi yang berbeda.
- Medan perseptual dan kognitif selalu diorganisasikan dan diberi arti. Kita mengorganisasikan stimuli dengan melihat konteksnya. Walaupun stimuli yang diterima tidak lengkap, kita akan mengisinya dengan interpretasi yang konsisten dengan rangkaian stmuli yang dipersepsi.
- Sifat-sifat perseptual dan kognitif dari substruktur ditentukan pada umumnya oleh sifat-sifat struktur secara keseluruhan. Jika individu dianggap sebagai anggota kelompok, semua sifat individu yang berkaitan dengan sifat kelompok akan dipengaruhi oleh keanggotaan kelompoknya, dengan efek yang berupa asimilasi atau kontras.
- Obyek atau peristiwa yang berdekatan dalam ruang dan waktu atau menyerupai satu sama lain, cenderung ditanggapi sebagai bagian dari struktur yang sama. Dalil ini umumnya benar-benar bersifat struktural dalam mengelompkkan obyek-obyek fisik, seperti titik, garis, balok, dan lain sebagainya.
Semoga bermanfaat.