Teks Ceramah : Pengertian, Ciri-Ciri, Kaidah Kebahasaan, Bentuk, Struktur, Dan Tahapan Dalam Penulisan Teks Ceramah, Serta Menyunting Teks Ceramah

Silahkan Bagikan Tulisan-Artikel ini :
Pengertian Teks Ceramah. Istilah "teks", menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia diartikan dengan :
  1. naskah yang berupa : a. kata-kata asli dari pengarang, b. kutipan dari kitab suci untuk pangkal ajaran atau alasan, c. bahan tertulis untuk dasar memberikan pelajaran, berpidato, dan sebagainya. 
  2. teks adalah wacana tertulis.

Sedangkan arti dari ceramah adalah pembicaraan di depan umum yang berisi penyampaian suatu informasi, pengetahuan, dan sebagainya. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, ceramah diartikan dalam beberapa pengertian, sebagai berikut :
  1. pidato oleh seseorang di hadapan banyak pendengar, mengenai suatu hal, pengetahuan, dan sebagainya.
  2. suka bercakap-cakap (tidak pendiam), ramah.
  3. cerewet, banyak cakap, nyinyir.

Berdasarkan hal tersebut, teks ceramah secara umum dapat diartikan sebagai naskah tertulis yang berisi pemberitahuan atau penyampaian suatu informasi, baik berupa pengetahuan maupun informasi umum lainnya untuk disampaikan di depan orang banyak oleh pakar atau orang yang ahli atau menguasai bidangnya, baik secara langsung maupun melalui media elektronik dan digital. Teks ceramah juga dapat berarti suatu karangan yang berisi sekumpulan paragraf yang mengandung informasi, suatu hal, atau pengetahuan untuk disampaikan kepada khalayak ramai.

Orang yang memberikan ceramah atau yang bertindak selaku pembicara dalam ceramah, biasanya disebut dengan penceramah. Seorang penceramah umumnya adalah orang-orang yang menguasai bidang yang disampaikan. Ceramah diperuntukkan untuk didengarkan oleh banyak orang.


Ciri-Ciri Teks Ceramah. Teks ceramah memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
  • ada sesuatu yang dijelaskan atau diinformasikan untuk memperluas pengetahuan para pendengar.
  • disampaikan oleh seseorang yang memiliki keahlian atau dianggap pakar dalam bidang atau disiplin ilmu yang diceramahkan.
  • terdapat ajakan atau persuasi untuk mengubah sikap atau melakukan tindakan terhadap materi yang dibicarakan.
  • berisi argumen yang menguatkan topik yang dibicarakan.
  • memiliki fakta dan data yang memperkuat argumen dalam teks.
  • terdapat komunikasi dua atau banyak arah antara pembicara dan pendengar, yaitu berupa dialog, tanya jawab, kolom komentar tanggapan video (jika daring), dan lain sebagainya.


Kaidah Kebahasaan Teks Ceramah. Teks ceramah menggunakan beberapa kaidah kebahasaan sebagai berikut :
  • banyak memakai kata ganti orang pertama (tunggal), seperti saya, aku, atau kami dan kata ganti orang kedua jamak sebagai sapaan, seperti anak-anak, hadirin, bapak-bapak, ibu-ibu, kalian, dan saudara-saudara.
  • banyak menggunakan kata teknis atau peristilahan yang sesuai dengan topik yang dibahas.
  • menggunakan kata-kata yang menunjukan hubungan sebab akibat atau argumentasi.
  • banyak memakai kata kerja mental, seperti memperkirakan, mengagumkan, diharapkan, menyimpulkan, berpendapat, dan lain sebagainya.
  • menggunakan kata-kata persuasif, seperti diharapkan, sebaiknya, hendaklah, dan lain sebagainya.
  • banyak menggunakan kalimat majemuk bertingkat.

Baca juga : Teks Dan Sastra

Bentuk Teks Ceramah. Teks ceramah dapat disusun dalam beberapa bentuk, diantaranya adalah :
  • informatif atau instruktif, yaitu teks ceramah yang berisi penyampaian informasi pada pembaca atau pendengar dengan jelas dan benar.
  • persuasif, yaitu teks ceramah yang berisi ajakan kepada pembaca atau pendengar untuk melakukan sesuatu sesuai dengan apa yang disampaikan.
  • argumentatif, yaitu teks ceramah yang berisi argumen yang berfungsi untuk menumbuhkan keyakinan pembaca atau pendengar agar melakukan sesuatu yang lebih baik lagi.
  • deskriptif, yaitu teks ceramah yang berisi penggambaran suatu keadaan atau peristiwa atas isu yang berkembang dalam kehidupan masyarakat sehari-hari.
  • rekreatif, yaitu teks ceramah yang berisi sesuatu hal yang sifatnya menghibur para pembaca atau pendengarnya.
  • naratif, yaitu teks ceramah yang berisi narasi untuk menceritakan sesuatu hal kepada pembaca atau pendengarnya.


Struktur Teks Ceramah. Secara umum, struktur dari teks ceramah adalah sebagai berikut :

1. Pembuka (Tesis).
Bagian pembuka berisi :
  • salam pembuka, ucapan penghormatan, dan ucapan syukur.
  • pengenalan isu, masalah, pengetahuan hingga pandangan penceramah mengenai topik yang akan dibahas.

2. Isi (Rangkaian Argumen).
Bagian isi berisi :
  • rangkaian argumen-argumen yang berkaitan dengan topik yang dibicarakan pada pembuka.
  • mengemukakan berbagai fakta dan data yang memperkuat argumen-argumen yang disampaikan.

3. Penutup (Penegasan Kembali).
Bagian penutup berisi :
  • penegasan kembali (kesimpulan) mengenai apa yang disampaikan dalam ceramah.
  • ucapan permintaan maaf.
  • salam penutup.


Tahapan dalam Menulis Teks Ceramah. Terdapat beberapa tahapan dalam menulis sebuah teks ceramah. Tim Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, menjelaskan bahwa tahapan dalam penulisan teks ceramah adalah sebagai berikut :

1. Menentukan Topik.
Tahap pertama dalam penulisan teks ceraman adalah menentukan topik. Topik ceramah dapat berupa hal-hal yang sedang hangat dibicarakan, pengalaman pribadi, biografi tokoh terkenal, maupun hal-hal yang berkaitan dengan keterampilan dan keahlian.

2. Merumuskan Tujuan Ceramah.
Tahap selanjutnya adalah merumuskan tujuan ceramah, setelah menemukan topik yang akan dibawakan, yang meliputi :
  • tujuan umum, seperti untuk apa ceramah dilakukan, penjelasan tentang sesuatu hal, dan lain sebagainya.
  • tujuan khusus, merupakan rincian dari tujuan umum.

3. Menyusun Kerangka Ceramah.
Kerangka teks ceramah adalah rencana yang memuat pokok-pokok bahasan struktur teks ceramah, yang meliputi pembuka, isi, dan penutup. Kerangka teks ceramah dibuat berupa kalimat pokok atau ide pokoknya terlebih dahulu tanpa penjelasan detail. Yang harus diperhatikan dalam penyusunan kerangka teks ceramah adalah :
  • memuat struktur teks ceramah, yaitu pembuka, isi, dan penutup.
  • maksud ceramah harus diungkapkan dengan jelas.
  • pastikan setiap bagian kerangka hanya memiliki satu gagasan pokok.
  • bagian setiap kerangka harus tersusun secara logis.

4. Menyusun Ceramah Berdasarkan Kerangka.
Setelah kerangka selesai dibuat, maka kembangkan setiap kalimat pokok menjadi paragraf-paragraf yang diberi kalimat penjelas, baik secara deduktif (kalimat pokok di awal paragraf) maupun induktif (kalimat pokok di akhir paragraf). Penulisan teks ceramah juga harus dibarengi dengan penghayatan terhadap bahan-bahan yang akan disampaikan, yang dapat dilakukan dengan cara :
  • mengkaji bahan secara kritis.
  • meninjau kelayakan materi terhadap khalayak ramai atau pendengar ceramah.
  • meninjau kembali berbagai bahan yang kemungkinan mendapatkan pro kontra.
  • menyusun sistematika bahan teks ceramah.
  • menguasai materi ceramah berdasarkan jalan pikiran yang logis.


Menyunting Teks Ceramah. Setelah teks ceramah selesai dibuat, tahap selanjutnya adalah menyunting teks ceramah tersebut. Penyuntingan teks ceramah bertujuan untuk menyempurnakan atau untuk mengurangi kekeliruan-kekeliruan yang mungkin terjadi dalam suatu teks. Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam penyunting teks ceramah adalah :
  • mengetahui bagaimana cara penulisan teks yang baik.
  • memahami topik yang akan dibahas dalam teks tersebut, serta memahami aturan-aturan kebahasaan, seperti masalah ejaan dan tanda baca.

Sedangkan kegiatan penyuntingan teks ceramah dapat dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut :
  • mengonstruksi, menyusun, atau menulis teks ceramah yang akan disunting.
  • penyediaan bahan-bahan pemandu penyuntingan, seperti pedoman ejaan bahasa Indonesia dan kamus.
  • memperhatikan bahan suntingan secara cermat, baik itu berkenaan dengan cara penyajian isi maupun kaidah ke
  • memperbaiki kesalahan yang terdapat dalam bahan suntingan secara benar dengan berpedoman pada sumber-sumber yang dapat dipercaya.


Perbedaan Ceramah, Pidato, dan Khotbah. Terkadang ceramah tampak atau terasa seperti pidato ataupun khotbah. Namun terdapat perbedaan yang prinsip antara ceramah, pidato, dan khotbah. Perbedaan tersebut adalah :
  • Ceramah, bersifat lebih umum, ceramah menyampaikan suatu pengetahuan, informasi, atau isu tertentu yang umum (mencakup semua bidang) dan disampaikan oleh pakar atau orang-orang ahli dalam bidangnya.
  • Pidato, merupakan pembicaraan di depan umum yang lebih cenderung bersifat persuasif, yakni ingin mengajak pendengar mengubah persepsi, sikap atau tindakannya. Pidato juga dapat lebih sering digunakan untuk menumbuhkan motivasi dan mendapatkan dukungan dari pendengarnya.
  • Khotbah, adalah pembicaraan di depan umum yang berisi penyampaian pengetahuan mengenai keagamaan dan praktik beribadah, hingga ajakan-ajakan untuk memperkuat keimanan pendengarnya.


Demikian penjelasan berkaitan dengan pengertian teks ceramah, ciri-ciri, kaidah kebahasaan, bentuk, struktur, tahapan dalam penulisan, dan menyunting teks ceramah, serta perbedaan antara ceramah, pidato, dan khotbah.

Semoga bermanfaat.