Kualitas Menurut Taguchi

Silahkan Bagikan Tulisan-Artikel ini :
Kualitas atau "quality" mempunyai banyak pengertian. Masing-masing orang memaknai kualitas dengan pengertian yang berbeda, bergantung pada konteks yang dibicarakan serta kriteria yang mereka gunakan. Namun demikian, kualitas seringkali dikaitkan dengan tingkat kepuasan manusia terhadap sesuatu yang dibutuhkan, diharapkan, atau diinginkan dalam kehidupannya. International Organization for Standarization (ISO), menyebutkan bahwa yang disebut dengan kualitas adalah totalitas karakteristik suatu produk baik barang atau jasa yang menunjang kemampuannya untuk memuaskan kebutuhan yang dispesifikasikan atau ditetapkan.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, kualitas diartikan sebagai :
  • tingkat baik buruknya sesuatu; kadar.
  • derajat atau taraf.

Sedangkan dalam bidang ekonomi dan bisnis, pengertian kualitas dapat ditinjau dalam dua sudut pandang, yaitu :
  • secara konvensional, kualitas merupakan segala hal yang menggambarkan karakteristik langsung dari suatu produk, yang meliputi performansi (performance), keandalan (reliability), mudah dalam penggunaan (easy of use), estetika (esthetics), dan lain sebagainya.
  • secara stategik, kualitas merupakan segala sesuatu yang mampu memenuhi keinginan atau kebutuhan pelanggan (meeting the customers).


Pengertian Kualitas Menurut Taguchi. Dari sekian banyak pengertian tentang kualitas, satu yang dikenal luas adalah pengertian kualitas menurut TaguchiTaguchi atau dikenal juga dengan nama Dr. Genichi Taguchi, memiliki pandangan yang berbeda mengenai kualitas. Taguchi tidak hanya menghubungkan biaya dan kerugian dari suatu produk saat proses pembuatan produk tersebut, tetapi juga dihubungkan dengan konsumen dan masyarakat. 

Menurut Taguchi, kualitas merupakan kerugian yang diterima masyarakat sejak suatu produk dikirimkan. Lebih lanjut Taguchi juga menjelaskan bahwa karakteristik kualitas adalah hasil suatu proses yang berkaitan dengan kualitas. Karakteristik kualitas yang terukur menurut Taguchi dapat dibedakan menjadi tiga kategori, yaitu :
  • nominal is the best, merupakan karakteristik kualitas yang menuju suatu nilai target yang tepat pada suatu nilai tertentu. Yang termasuk dalam kategori ini adalah berat, panjang, lebar, kerapatan , ketebalan, kecepatan, volume, dan lain sebagainya.
  • smaller the better, merupakan pancapaian karakteristik kualitas di mana apabila semakin kecil (mendekati nol, karena dalam hal ini nol adalah nilai ideal) semakin baik. Yang termasuk dalam kategori ini adalah pemborosan, kontaminasi, hambatan, produk gagal, dan lain sebagainya.
  • larger the better, merupakan pencapaian karakteristik kualitas  di mana semakin besar semakin baik (tak terhingga sebagai nilai idealnya). Yang termasuk dalam kategori ini adalah waktu kerusakan, ketahanan produk, dan lain sebagainya.

Pada tahun 1949, Dr. Genichi Taguchi mencetuskan suatu metode kualitas yang dikenal dengan "Metode Taguchi". Ia mengembangkan metode Taguchi untuk melakukan perbaikan kualitas dengan metode percobaan baru, artinya melakukan pendekatan lain yang memberikan tingkat kepercayaan yang sama dengan Statistical Process Controll (SPC). Metode Taguchi merupakan metodologi baru dalam bidang teknik yang bertujuan untuk memperbaiki kualitas produk dan proses sehingga dapat menekan biaya dan resources seminimal mungkin. Sasaran dari metode Taguchi adalah menjadikan produk robust terhadap noise. Oleh karenanya, metode Taguchi sering disebut juga sebagai "Robust Design".


Filosofi dan Konsep Taguchi. Filosofi Taguchi terhadap kualitas terdiri dari tiga konsep sebagai berikut :
  • kualitas seharus didisain ke dalam suatu produk dan bukan sekedar memeriksanya..
  • kualitas terbaik dicapai dengan cara meminimalisasi terjadinya penyimpangan dari target. Produk harus dirancang sedemikian rupa hingga dapat mengantisipasi faktor lingkungan yang tidak terkontrol.
  • biaya dari kualitas seharusnya diperhitungkan sebagai fungsi deviasi dari standar tertentu dan kerugiannya harus diperhitungkan pada seluruh sistem.

Konsep  tersebut berangkat dari penelitian D.W. Deming, yang menyebutkan bahwa 85 % kualitas yang buruk diakibatkan oleh proses manufakturing dan 15 % dari pekerja. Dalam metode Taguchi hasil eksperimen harus dianalisa untuk dapat memenuhi satu atau lebih kondisi berikut :
  • menentukan kondisi yang terbaik atau optimum untuk sebuah produk atau sebuah proses.
  • memperkirakan kontribusi dari masing-masing faktor.
  • memperkirakan respon atau akibat yang mungkin dari kondisi optimum.

Robert H. Lochner dan Joseph E. Matar, dalam bukunya yang berjudul "Designing for Quality : An Introduction to the Best of Taguchi's and Western Methods of Statistical Experimental Design", merangkum filosofi Taguchi menjadi tujuh elemen dasar (seven point Taguchi), sebagai berikut :
  1. dimensi penting dari kualitas produk yang diproduksi adalah total kerugian yang diteruskan oleh produk tersebut ke konsumen.
  2. dalam era ekonomi yang penuh persaingan, perbaikan kualitas secara terus menerus dan pengurangan biaya adalah penting untuk dapat bertahan dalam bisnis.
  3. perbaikan yang terus menerus meliputi pengurangan variasi dari karakteristik produk dari nilai target mereka.
  4. kerugian yang diderita konsumen akibat produk yang bervariasi seringkali mendekati proporsi deviasi kuadrat dari karakteristik nilai targetnya.
  5. kualitas akhir dan biaya proses produksi ditentukan oleh perluasan yang besar dari desain engineering dari produk dan proses produksinya.
  6. variasi dari produk atau proses dapat dikurangi dengan mengeksploitasi efek non linear dari parameter produk atau proses pada karakteristik.
  7. desain eksperimen statistik dapat digunakan untuk mengidentifikasi setting parameter dari produk atau proses yang akhirnya dapat mengurangi variasi.


Tahapan Proses Metode Taguchi. Terdapat tiga tahapan proses dalam metode Taguchi untuk mengoptimalkan desain produk atau produksi, yaitu :
  • system design, merupakan tahap pertama dalam desain dan merupakan tahap konseptual pada pembuatan produk bar atau inovasi proses. Pada tahap ini  diupayakan memunculkan konsep-konsep, ide-ide baru, dan lain sebagainya untuk memberi peningkatan produk.  Konsep mungkin berasal dari percobaan sebelumnya, pengetahuan alam/teknik, perubahan baru atau kombinasinya.  
  • parameter design, merupakan tahap pembuatan secara fisik atau prototype matematis berdasarkan tahap sebelumnya melalui percobaan secara statistik. Tujuannya adalah untuk mengidentifikasi setting parameter yang akan memberikan performasi rata-rata pada target dan menentukan pengaruh dari faktor gangguan pada variasi dari target.
  • tolerance design, merupakan tahap penentuan toleransi dari parameter yang berkaitan denagn kerugian pada masyarakat akibat penyimpangan produk.


Kontribusi Taguchi. Kontribusi Taguchi pada kualitas adalah sebagai berikut :
  • loss function, merupakan fungsi kerugian yang ditanggung oleh masyarakat (produsen dan konsumen) akibat kualitas yang dihasilkan. Bagi produsen yaitu dengan timbulnya biaya kualitas, sedangkan bagi konsumen yaitu adanya ketidak-puasan atas produk yang dibeli atau dikonsumsi karena kualitas yang jelek.
  • orthogonal array, digunakan untuk mendesain percobaan yang efisien dan digunakan untuk menganalisa data percobaan. Orthogonal array digunakan untuk menentukan jumlah eksperimen minimal yang dapat memberi informasi sebanyak mungkin semua faktor yang mempengaruhi parameter. Bagian terpenting dari orthogonal array terletak pada pemilihan kombinasi level dari variabel-variabel input untuk masing-masing eksperimen.
  • robustness, merupakan minimalisasi sensitivitas sistem terhadap sumber-sumber variasi.


Kelebihan dan Kekuarangan Metode Taguchi. Metode Taguchi mempunyai beberapa kelebihan dan kekurangan. Kelebihan dan kekurangan dari metode Taguchi adalah sebagai berikut :

1. Kelebihan Metode Taguchi.
Beberapa kelebihan metode Taguchi adalah :
  • dapat mengurangi jumlah pelaksanaan percobaan jika dibandingkan dengan menggunakan percobaan full factorial, sehingga dapat menghemat waktu dan biaya.
  • dapat melakukan penghematan terhadap rata-rata dan variasi karakteristik kualitas sekaligus, sehingga ruang lingkup pemecahan masalah lebih luas.
  • dapat mengetahui faktor-faktor yang berpengaruh terhadap karakteristik kualitas melalui perhitungan average dan ratio S/N, sehingga faktor-faktor yang berpengaruh tersebut dapat diberikan perhatian khusus.

2. Kekurangan Metode Taguchi.
Kekurangan metode Taguchi adalah :
  • apabila percobaan dilakukan dengan banyak faktor dan interaksi, akan terjadi pembauran beberapa interaksi oleh faktor utama. Akibatnya, keakuratan hasil percobaan akan berkurang, jika interaksi yang diabaikan tersebut memang benar-benar berpengaruh terhadap karakteristik yang diamati.


Demikian penjelasan berkaitan dengan pengertian kualitas menurut Taguchi, filosofi dan konsep,  kontribusi, dan tahapan proses metode Taguchi, serta kelebihan dan kekurangan metode Taguchi.

Semoga bermanfaat.