Pemberdayaan Masyarakat (Society Empowerment)

Silahkan Bagikan Tulisan-Artikel ini :
Pengertian Pemberdayaan Masyarakat. Istilah "pemberdayaan masyarakat" dibangun dari dua istilah, yaitu "pemberdayaan" dan "masyarakat". Maksud dari pemberdayaan adalah suatu proses, cara, atau perbuatan memberdayakan. Sedangkan masyarakat berarti sekelompok manusia yang hidup bersama-sama dalam suatu wilayah dan membentuk sebuah sistem, baik semi terbuka maupun semi tertutup, di mana interaksi yang terjadi di dalamnya adalah antara individu-individu yang ada dalam kelompok tersebut. Secara umum, pemberdayaan masyarakat dapat diartikan sebagai suatu upaya yang dilakukan untuk membangun inisiatif masyarakat sehingga mereka dapat memulai proses kegiatan sosial untuk membenahi situasi dan kondisi diri mereka sendiri.

Selain itu, pengertian pemberdayaan masyarakat juga dapat dijumpai dalam beberapa pendapat yang dikemukakan oleh para ahli, diantaranya adalah sebagai berikut :

1. Totok Mardikanto.
Menurut pendapat dari Totok Mardikanto dalam bukunya yang berjudul "Pemberdayaan Masyarakat : Dalam Perspektif Kebijakan Publik", menyebutkan bahwa pemberdayaan masyarakat adalah :
  • suatu upaya untuk memberikan daya (empowerment) atau penguatan (strengthening) kepada masyarakat. 
  • kemampuan individu yang bersenyawa dengan masyarakat dalam membangun keberdayaan masyarakat yang bersangkutan sehingga bertujuan untuk menemukan alternatif-alternatif baru dalam membangun masyarakat. 

2. Adi Fahrudin.
Menurut pendapat dari Adi Fahrudin dalam bukunya yang berjudul "Pemberdayaan, Partisipasi, dan Penguatan Kapasitas Masyarakat", menyebutkan bahwa pemberdayaan masyarakat adalah suatu upaya untuk memampukan dan memandirikan masyarakat yang dilakukan melalui tiga cara, sebagai berikut :
  • enabling, yaitu menciptakan situasi yang memungkinkan lahirnya potensi masyarakat untuk berkembang.
  • empowering, yaitu memperkuat potensi atau daya yang dimiliki masyarakat untuk meningkatkan kapasitas mereka.
  • protecting, yaitu membangun sistem perlindungan untuk masyarakat yang sedang dikembangkan.

3. Edi Suharto.
Menurut pendapat dari Edi Suharto dalam bukunya yang berjudul "Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat", menyebutkan bahwa pemberdayaan masyarakat adalah suatu proses dan tujuan, maksudnya adalah :
  • sebagai suatu proses, pemberdayaan masyarakat berarti serangkaian kegiatan untuk memperkuat kelompok lemah dalam masyarakat, termasuk individu-individu yang mengalami masalah kemiskinan.
  • sebagai suatu tujuan, pemberdayaan masyarakat menunjuk pada suatu keadaan yang ingin dicapai oleh sebuah perubahan sosial, yaitu masyarakat yang berdaya, memiliki kekuasaan atau pengetahuan dan kemampuan dalam memenuhi kebutuhan hidupnya baik yang bersifat fisik, ekonomi, maupun sosial seperti kepercayaan diri, menyampaikan aspirasi, mempunyai mata pencaharian, berpartisipasi dalam kegiatan sosial, dan mandiri dalam melaksanakan tugas-tugas kehidupannya.


Ciri-Ciri Pemberdayaan Masyarakat. Proses pemberdayaan masyarakat memiliki ciri-ciri diantaranya adalah sebagai berikut :
  • community organization, pemberdayaan masyarakat dilakukan dengan melibatkan organisasi yang ada dalam masyarakat, seperti karang taruna, Program Kesejahteraan Keluarga (PKK), dan lain sebagainya.
  • community leader, dilakukan dengan pendekatan kepada tokoh-tokoh masyarakat (seperti kepala desa, camat, dan lain sebagainya) di mana program pemberdayaan masyarakat tersebut dilaksanakan.
  • community fund, pengumpulan dan pengembangan dana dalam program pemberdayaan masyarakat dilakukan dengan prinsip gotong royong.
  • community knowledge, pemberdayaan bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat, yang dapat dilakukan dengan penyuluhan, dan lain sebagainya. 
  • community material, merupakan potensi yang dipunyai oleh daerah yang dapat dimanfaatkan dalam program pemberdayaan masyarakat.
  • community technology, berbagai teknologi yang ada dan mendukung dapat digunakan dalam pengembangan program pemberdayaan masyarakat.


Tujuan Pemberdayaan Masyarakat. Secara umum, tujuan dari pemberdayaan masyarakat adalah sebagai berikut :
  • menggali dan meningkatkan potensi yang dimiliki oleh masyarakat.
  • memperkuat potensi masyarakat.
  • meningkatkan modal sosial masyarakat.
  • membentengi masyarakat dari segala macam bentuk penindasan dalam aspek-aspek ekonomi.

Sedangkan menurut Totok Mardikanto, tujuan dari pemberdayaan masyarakat adalah :
  • perbaikan kelembagaan (better institution). Perbaikan kelembagaan dapat dilakukan dengan melalui perbaikan kegiatan atau tindakan yang dilakukan, termasuk pengembangan jejaring kemitraan usaha.
  • perbaikan usaha (better business). Perbaikan usaha dapat dilakukan dengan melalui peningkatan pendidikan (semangat belajar), perbaikan aksesibisnislitas, serta perbaikan kegiatan dan kelembagaan.
  • perbaikan pendapatan (better income). Dengan adanya perbaikan usaha yang dilakukan, maka diharapkan akan dapat memperbaiki pendapatan yang diperolehnya, termasuk pendapatan keluarga dan masyarakatnya.
  • perbaikan lingkungan (better environment). Dengan adanya perbaikan pendapatan, hal tersebut diharapkan dapat memperbaiki lingkungan baik fisik maupun sosial, karena adanya kerusakan lingkungan seringkali disebabkan oleh kemiskinan atau pendapatan yang terbatas.
  • perbaikan kehidupan (better living). Tingkat pendapatan dan keadaan lingkungan yang membaik, diharapkan dapat memperbaiki keadaan kehidupan setiap keluarga dan masyarakat.
  • perbaikan masyarakat (better community). Kehidupan yang lebih baik, yang didukung oleh lingkungan fisik dan sosial yang lebih baik, diharapkan akan mewujudkan kehidupan masyarakat yang lebih baik pula.


Prinsip Pemberdayaan Masyarakat. Menurut Sri Najiati, dkk dalam bukunya yang berjudul "Pemberdayaan Masyarakat di Lahan Gambut", menjelaskan bahwa terdapat empat prinsip dalam pemberdayaan masyarakat, sebagai berikut :
  • kesetaraan. Kesetaraan merupakan prinsip utama yang harus dipegang dalam proses  pemberdayaan masyarakat, yaitu adanya kesetaraan atau kesejajaran kedudukan antara masyarakat dengan lembaga yang melakukan program-program pemberdayaan, baik laki-laki maupun perempuan. Dinamika yang dibangun adalah hubungan kesetaraan dengan mengembangkan mekanisme berbagai pengetahuan, pengalaman, serta keahlian satu sama lain. Masing-masing pihak saling mengakui kelebihan dan kekurangannya, sehingga terjadi proses saling belajar.
  • partisipasi. Program pemberdayaan masyarakat yang dapat menstimulasi kemandirian masyarakat adalah program yang sifatnya partisipatif, direncanakan, dilaksanakan, diawasi, dan dievaluasi oleh masyarakat. Untuk bisa sampai pada tingkat tersebut diperlukan waktu dan proses pendampingan yang melibatkan pendamping yang berkomitmen tinggi terhadap pemberdayaan masyarakat.
  • keswadayaan atau kemadirian. Prinsip ini mengutamakan sikap untuk menghargai dan mengedepankan kemampuan masyarakat dari pada bantuan pihak lain. Prinsip ini tidak memandang orang miskin sebagai obyek yang tidak berkemampuan (the have not), melainkan sebagai subyek yang memiliki kemampuan sedikit (the have little) yang harus digali dan dijadikan modal dasar bagi proses pemberdayaan.
  • berkelanjutan. Program pemberdayaan masyarakat harus dirancang untuk berkelanjutan, sekalipun pada awalnya peran pendamping lebih dominan dibandingkan masyarakat itu sendiri. Yang dalam perjalanannya, secara perlahan dan pasti peran pendamping akan makin berkurang, hingga pada akhirnya dihapuskan karena masyarakat sudah mampu untuk mengelola kegiatannya sendiri. 


Konsep dan Strategi Pembedayaan Masyarakat. Terdapat beberapa konsep dalam pemberdayaan masyarakat :
  • proses, yaitu suatu konsep pemberdayaan masyarakat dengan menekankan pada keadaan struktural kekuatan, kemampuan, atau kekuasaan kepada masyarakat tersebut, sehingga individu yang bersangkutan dapat menjadi lebih berdaya. Berdasarkan hal tersebut, kemudian dibentuk suatu kerja sama serta saling mendorong antar kehidupan masyarakat.
  • sekunder, yaitu suatu konsep pemberdayaan masyarakat dengan menekankan pada proses menstimulasi serta mendorong masyarakat untuk dapat meningkatkan kemampuan atau keberdayaan dengan melalui dialog yang interaktif antara pihak yang satu dengan lainnya sesuai dengan kepentingan masyarakat.
  • keberdayaan masyarakat, yaitu suatu konsep pemberdayaan masyarakat yang dilaksanakan dengan menggali potensi serta serta kreativitas dari masyarakat guna meningkatkan kemandiriannya. Langkah tersebut dilakukan setelah diadakannya serangkaian dialog dan proses sosialisasi.

Sedangkan menurut Harry Hikmat dalam bukunya yang berjudul "Strategi Pemberdayaan Masyarakat", menjelaskan bahwa terdapat tiga strategi yang dapat dilakukan dalam pemberdayaan masyarakat, yaitu :
  • strategi tradisional, merupakan suatu strategi pemberdayaan masyarakat dengan menyarankan agar masyarakat mengetahui dan memilih kepentingan terbaik secara bebas dalam berbagai keadaan. Dengan kata lain, semua pihak bebas menentukan kepentingan bagi kehidupan mereka sendiri dan tidak ada pihak lain yang mengganggu kebebasan setiap pihak.
  • strategi direct action, merupakan suatu strategi pemberdayaan masyarakat yang dilakukan dengan bantuan dominasi kepentingan yang dihormati oleh semua pihak yang terlibat, dipandang dari sudut perubahan mungkin terjadi. Pada strategi ini, terdapat pihak yang sangat berpengaruh dalam membuat keputusan.
  • strategi transformatif, merupakan suatu strategi pemberdayaan masyarakat yang menunjukkan bahwa pendidikan massa dalam jangka panjang dibutuhkan sebelum pengidentifikasian kepentingan diri sendiri.


Tahapan Pemberdayaan Masyarakat. Menurut Soerjono Soekanto, dalam bukunya yang berjudul "Sosiologi Suatu Pengantar", dijelaskan bahwa pemberdayaan masyarakat terdiri dari beberapa tahapan, yaitu :
  • persiapan. Terdapat dua hal yang harus dikerjakan dalam tahap persiapan, yaitu : 1. penyimpanan petugas, maksudnya adalah tenaga pemberdayaan masyarakat yang dapat dilakukan oleh community worker. 2. penyiapan lapangan, yang pada dasarnya diusahakan dan dilakukan secara non direktif.
  • pengkajian (assessment). Proses pengkajian dapat dilakukan secara individual melalui kelompok-kelompok dalam masyarakat, di mana petugas harus berusaha mengidentifikasi masalah kebutuhan kebutuhan yang dirasakan (feel needs) dan juga sumber daya yang dimiliki masyarakat.
  • perencanaan alternatif program atau kegiatan. Pada tahap perencanaan alternatif program, petugas sebagai agen perubahan (exchange agent) secara partisipatif mencoba melibatkan warga untuk berfikir tentang masalah yang mereka hadapi dan bagaimana cara mengatasinya. Masyarakat diharapkan dapat memikirkan beberapa alternatif program dan kegiatan yang dapat dilakukan.
  • pemformalisasi rencana program atau kegiatan. Petugas sebagai agen perubahan akan membantu masing-masing kelompok untuk merumuskan dan menentukan program dan kegiatan apa yang mereka  akan lakukan untuk mengatasi permasalahan yang ada. Selain itu petugas sebagai agen perubahan juga akan membantu untuk memformalisasikan gagasan mereka ke dalam bentuk tertulis, terutama jika ada kaitannya dengan pembuatan proposal kepada penyandang dana.
  • pelaksanaan (implementasi) program atau kegiatan. Dalam tahap pelaksanaan program ini peran masyarakat sebagai kader diharapkan dapat menjaga keberlangsungan program yang telah dikembangkan. Kerja sama antara petugas sebagai agen perubahan dan masyarakat merupakan hal penting dalam tahapan ini, karena terkadang sesuatu yang sudah direncanakan dengan baik dapat melenceng saat praktek di lapangan.
  • evaluasi. Evaluasi sebagai proses pengawasan terhadap program pemberdayaan masyarakat yang sedang berjalan sebaiknya dilakukan dengan melibatkan warga masyarakat. Dengan adanya keterlibatan dari warga masyarakat tersebut diharapkan dalam jangka pendek dapat membentuk  suatu sistem komunitas untuk pengawasan secara internal dan untuk jangka panjang dapat membangun komunikasi masyarakat yang lebih mandiri dengan memanfaatkan sumber daya yang ada.
  • terminasi. Tahap terminasi merupakan tahap pemutusan hubungan secara formal dengan komunitas sasaran. Atau dengan kata lain, proyek atau kegiatan pemberdayaan masyarakat secara resmi telah selesai atau berhenti.


Demikian penjelasan berkaitan dengan pengertian pemberdayaan masyarakat (society empowerment), ciri-ciri, tujuan, prinsip, konsep dan strategi, serta tahapan pemberdayaan masyarakat (society empowerment).

Semoga bermanfaat.