Etnografi komunikasi, menurut Koentjaraningrat adalah kajian bahasa dalam perilaku komunikasi dan sosial dalam masyarakat (yang kemudian disebut masyarakat tutur), meliputi cara dan bagaimana bahasa digunakan dalam masyarakat dan budaya yang berbeda-beda.
Etnografi komunikasi merupakan cabang dari ilmu antropologi, yang pertama kali diperkenalkan oleh Dell H. Hymes sebagai "etnografi berbahasa". Dell H. Hymes menggagas etnografi berbahasa dengan landasan bahwa bahasa merupakan hal inti yang penting dalam sebuah budaya masyarakat tertentu. Selanjutnya sesuai dengan perkembangan, Dell H. Hymes memperbaharui kajiannya tentang etnografi berbahasa menjadi "etnografi komunikasi", hal ini dikarenakan ia memandang bahwa esensi berbahasa adalah komunikasi. Suatu bahasa tidak akan memiliki makna jika tanpa ada komunikasi di dalamnya.
Baca juga : Pengertian Etnografi Komunikasi (Ethnography of Communication)
Baca juga : Pengertian Etnografi Komunikasi (Ethnography of Communication)
Ruang Lingkup Etnografi Komunikasi. Dell H. Hymes menyebutkan bahwa ruang lingkup etnografi komunikasi adalah sebagai berikut :
- nature and definition of speech community, yaitu hakekat dan definisi mengenai apa itu masyarakat berbahasa atau bertutur.
- means of communicating, yaitu cara masyarakat dalam suatu budaya melakukan komunikasi.
- patterns and functions of communication, yaitu pola komunikasi yang digunakan dan apa fungsinya.
- component of communicative competence, yaitu komponen penting yang ada dalam keterampilan dan kompetensi komunikasi.
- relationship of language to world view and social organization, yaitu hubungan antara pandangan dunia mengenai bahasa dan organisasi sosial masyarakat.
- linguistic and social universals and inqualities, yaitu kajian mengenai bahasa (linguistik), ketidak-setaraan, dan kehidupan sosial yang universal.
Tujuan Etnografi Komunikasi. Sebagai suatu ilmu yang banyak digunakan sebagai metode penelitian, etnografi komunikasi memiliki beberapa tujuan, yaitu :
- mengkaji bentuk dan fungsi bahasa yang tersedia dalam suatu budaya untuk berkomunikasi satu sama lain.
- melihat bagaimana bentuk dan fungsi bahasa tersebut menjadi bagian dari kehidupan masyarakat yang berbeda-beda.
- mendapatkan analisa dari pola komunikasi suatu budaya sosial masyarakat dari aspek bahasa yang diterapkan dan dikomunikasikan.
Selain itu, etnografi komunikasi juga memiliki dua tujuan yang berbeda arah secara sekaligus, yaitu :
- etnografi komunikasi dapat bersifat spesifik, kerena mencoba menjelaskan dan memahami perilaku komunikasi dalam kebudayaan tertentu, sehingga sifat penjelasannya terbatas pada suatu konteks tempat dan waktu tertentu.
- etnografi komunikasi dapat bersifat global, karena mencoba memformulasikan konsep-konsep dan teori untuk kebutuhan pengembangan metateori global komunikasi antar manusia.
Dell H. Hymes sebagai pihak yang pertama kali memperkenalkan teori etnografi komunikasi, telah memberikan batasan yang tegas antara linguistik dan komunikasi. Kajian etnografi komunikasi bukanlah kajian linguistik, melainkan kajian etnografi. Bukan pula mengenai bahasa, tetapi mengenai komunikasi.
Demikian penjelasan berkaitan dengan ruang lingkup dan tujuan etnografi komunikasi.
Demikian penjelasan berkaitan dengan ruang lingkup dan tujuan etnografi komunikasi.
Semoga bermanfaat.