Pengertian Etnografi Komunikasi (Ethnography of Communication)

Silahkan Bagikan Tulisan-Artikel ini :
Istilah etnografi berasal dari bahasa Yunani, yaitu "ethnos" yang berarti orang, ras, atau kelompok budaya. Sedangkan etnografi mengandung makna yang mengacu pada sub disiplin antropologi deskriptif, dalam pengertian yang paling luas yaitu ilmu pengetahuan yang memfokuskan diri pada upaya untuk menggambarkan cara-cara hidup umat manusia. Etnografi mengacu pada deskripsi ilmiah sosial tentang manusia dan landasan budaya kemanusiaan.

Menurut Denzin, pengertian etnografi sangatlah beragam, sekelompok ahli berpendapat bahwa etnografi merupakan sebuah paradigma filsafat yang menuntun peneliti pada komitmen total. Sedangkan sekelompok ahli yang lain menyebutkan bahwa etnografi sebagai sebuah metode yang hanya digunakan jika memiliki relevansi dengan obyek yang diteliti sebagaimana tujuan yang dimaksud oleh peneliti. Secara praktis, etnografi mengacu pada bentuk-bentuk penelitian sosial dengan sejumlah ciri khas yang dimilikinya, seperti :
  • lebih menekankan upaya eksplorasi dan bukan sebaliknya melakukan pengujian hipotesis atas fenomena sosial.
  • bekerja dengan data tak terstruktur atau belum dirumuskan dalam bentuk kode, serta menelaah sejumlah kecil kasus.
  • menganalisa data yang meliputi interpretasi makna dan fungsi berbagai tindakan manusia secara eksplisit dengan penjelasan secara deskripsi dan verbal.
Pengertian Etnografi Komunikasi. Dalam sebuah studi komunikasi, para ahli menggunakan pendekatan penelitian yang lebih bersifat kualitatif untuk dapat menggali kedalaman suatu fenomena. Salah satu pendekatan yang digunakan adalah etnografi komunikasi. Etnografi komunikasi termasuk suatu ilmu yang baru, yang diperkenalkan oleh Dell H. Hymes sekitar tahun 1962. Pertama kali Dell H. Hymes menyebutnya sebagai "etnografi berbahasa (ethnography of speaking)". Dell H. Hymes menggagaskan etnografi berbahasa dengan landasan bahwa bahasa merupakan hal inti yang penting dalam sebuah budaya masyarakat tertentu.

Dalam tulisannya, Dell H. Hymes memperkenalkan etnografi berbahasa sebagai pendekatan baru yang memfokuskan dirinya pada pola perilaku komunikasi sebagai salah satu komponen penting dalam sistem kebudayaan dan pola ini berfungsi di antara konteks kebudayaan yang holistik dan berhubungan dengan pola komponen sistem yang lain. Perubahan istilah dari 'etnografi berbahasa' menjadi 'etnografi komunikasi' didasarkan pada hal yang menjadi kerangka acuan dan "ditempati" bahasa dalam suatu kebudayaan adalah pada 'komunikasi'-nya dan bukan pada 'bahasa'-nya. Bahasa hidup dalam komunikasi, bahasa tidak akan mempunyai makna jika tidak dikomunikasikan.

Dalam perkembangan selanjutnya, etnografi komunikasi banyak dipakai oleh para ahli di bidang komunikasi sebagai pendekatan penelitian yang mengacu pada kedalaman dan ketelitian pengkajian fenomena yang lebih bersifat interpretatif atau konstruktivis. Etnografi komunikasi perlahan menggantikan metode penelitian yang dulu banyak digunakan oleh para ahli komunikasi, yaitu pendekatan penelitian yang lebih berfokus pada penelitian-penelitian yang bersifat kuantitatif dan obyektif.
Etnografi komunikasi merupakan suatu metode yang mengkhususkan diri pada kajian mengenai pola komunikasi yang digunakan oleh manusia dalam suatu masyarakat. Etnografi komunikasi adalah kajian tentang kehidupan dan kebudayaan suatu masyarakat atau etnik. Menurut Koentjaraningrat, etnografi komunikasi adalah kajian bahasa dalam perilaku komunikasi dan sosial dalam masyarakat (yang kemudian disebut masyarakat tutur), meliputi cara dan bagaimana bahasa digunakan dalam masyarakat dan budaya yang berbeda-beda. Dari pengertian etnografi komunikasi tersebut, terdapat dua hal yang menjadi pokok kajian metode penelitian etnografi komunikasi, yaitu : 
  • bahasa (linguistik).
  • budaya (antropologi).
Untuk memahami etnografi komunikasi, Dell H. Hymes menyarankan perlunya mengubah orientasi terhadap bahasa, yang mencakup perubahan orientasi terhadap :
  • struktur atau sistem.
  • fungsi yang lebih dari struktur.
  • bahasa sebagai tatanan dalam arti banyak mengandung fungsi, dan fungsi yang berbeda menunjukkan perspektif dan tatanan yang berbeda.
  • ketepatan pesan yang hendak disampaikan.
  • keaneka-ragaman fungsi dari berbagai bahasa dan alat-alat komunikasi lainnya.
  • konteks sosial lainnya sebagai titik tolak pemahaman.
  • fungsi-fungsi itu sendiri dikuatkan dalam konteks.
Etnografi komunikasi menjelaskan kompetensi komunikatif seperti kaidah untuk berkomunikasi, kaidah yang diketahui bersama untuk interaksi, kaidah budaya dan pengetahuan sebagai basis interaksi, konteks dan isi peristiwa komunikasi, serta proses interaksi.

Demikian penjelasan berkaitan dengan pengertian etnografi komunikasi (ethnography of communication).

Semoga bermanfaat.