Komunikasi Sosial : Komunikasi Sebagai Proses Budaya

Silahkan Bagikan Tulisan-Artikel ini :
Komunikasi pada dasarnya adalah penyampaian pesan atau gagasan. Komunikasi merupakan interaksi yang saling mempengaruhi yang dilakukan oleh seseorang kepada orang lain baik disengaja atau tidak, yang dilakukan baik dengan menggunakan bahasa verbal maupun non verbal. Dalam komunikasi terdapat beberapa unsur atau komponen, yaitu :
  • komunikator atau pengirim pesan.
  • komunikan atau penerima pesan.
  • media atau perantara.
  • pesan atau informasi.
  • efek yang ditimbulkan serta umpan balik.

Budaya atau kebudayaan merupakan sistem pengetahuan yang meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia. Menurut Koentjaraningrat, yang dimaksud dengan budaya atau kebudayaan adalah keseluruhan gagasan, budi, dan karya manusia yang harus dibiasakan dengan belajar, beserta keseluruhan dari hasil budi dan karyanya. Dari pengertian tersebut, Koentjaraningrat menggolongkan kebudayaan dalam tiga wujud, yaitu :
  • wujud sebagai suatu kompleks dari ide-ide, gagasan, nilai-nilai, norma-norma, dan peraturan.
  • wujud kebudayaan sebagai suatu komplek aktivitas serta tindakan berpola dari manusia dalam masyarakat.
  • wujud kebudayaan sebagai hasil karya manusia.

Komunikasi dan budaya merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan. Berdasarkan pada dua pengertian antara komunikasi dan budaya atau kebudayaan tersebut di atas, keduanya akan saling mempengaruhi satu dengan yang lain. Budaya akan membentuk suatu gagasan yang baru dan akan terus dikomunikasikan kepada orang-orang lain. Hal tersebut akan selalu berlanjut membentuk siklus yang tidak pernah berhenti.

Komunikasi adalah salah satu wujud kebudayaan. Oleh karena komunikasi hanya bisa terwujud setelah sebelumnya ada suatu gagasan yang akan dikeluarkan oleh pikiran individu.  E.B. Taylor menyebutkan bahwa hal yang membuat komunikasi tidak dapat dipisahkan dengan budaya adalah karena budaya selalu diteruskan kepada anggota masyarakat lainnya. Kebudayaan akan selalu dikomunikasikan kepada orang lain. Kebudayaan juga akan selalu diteruskan kepada generasi selanjutnya.

Setiap kebudayaan mempunyai hasil kebudayaan yang berbeda dengan yang lain. Masing-masing mempunyai tatanan kehidupan dan nilai-nilai yang berbeda. Keberagaman tersebut terjadi karena banyak hal, diantaranya adalah :
  • manusia memiliki keterbatasan anatomi tubuh.
  • lingkungan geografis.
  • kontak budaya yang berbeda.
  • lingkungan sosial yang berbeda.

Perbedaan yang terjadi tersebut akan membentuk budaya yang khas pada suatu tempat. Sebagai contoh : masyarakat yang mempunyai lingkungan geografis berbeda akan mempunyai bentuk kebudayaan yang berbeda pula. Hal tersebut terjadi karena pada dasarnya untuk dapat bertahan dan hidup dengan layak, manusia akan menyesuaikan diri terhadap lingkungannya. 

Hal lain yang mendasari munculnya kebudayaan di suatu tempat adalah proses berpikir. Output dari proses berpikir merupakan gagasan-gagasan baru yang akan disampaikan kepada orang atau suatu kelompok. Proses berpikir dan menyampaikan gagasan tersebut merupakan bentuk komunikasi intrapersonal dan komunikasi interpersonal. Menurut Koentjaraningrat, gagasan tersebut akan membentuk suatu budaya, Keseluruhan gagasan dan karya manusia yang harus dibiasakannya dengan belajar beserta keseluruhan dari hasil budi dan karyanya.

Tanpa disadarinya, setiap individu secara diam-diam mengelola kebudayaan dalam proses berkomunikasi. Fern Johnson berpendapat bahwa terdapat enam asumsi atau aksioma dari perspektif bahsa terpusat, yaitu :
  • semua komunikasi terjadi dalam kerangka kerja budaya.
  • semua individu diam-diam mengolah pengetahuan kebudayaan yang mereka gunakan  untuk  berkomunikasi.
  • dalam masyarakat multikultural, terdapat ideologi linguistik yang dominan yang menggantikan atau mengesampingkan kelompok budaya lain.
  • anggota kelompok yang terpinggirkan mengolah pengetahuan tentang kedua budaya mereka dan budaya dominan.
  • pengetahuan kebudayaan, baik yang terpelihara dan lewat begitu saja akan secara konstan berubah.
  • ketika semua budaya pendamping, saling mempengaruhi dan menggunakan satu sama lain. 

Hubungan antara komunikasi dengan isi kebudayaan dapat dilihat dalam hal-hal sebagai berikut :
  • dalam mempraktekkan komunikasi manusia membutuhkan peralatan-peralatan tertentu.
  • komunikasi menghasilkan mata pencaharian hidup manusia.
  • sistem kemasyarakatan menjadi bagian tak terpisahkan dari komunikasi.
  • komunikasi akan menemukan bentuknya secara lebih baik manakala menggunakan bahasa sebagai alat penyampai pesan kepada orang lain. Hal tersebut merupakan manifestasi dari komunikasi sebagai proses budaya.
  • sistem pengetahuan atau ilmu pengetahuan merupakan substansi yang tidak lepas dari komunikasi.

Komunikasi sebagai proses budaya, maksudnya adalah komunikasi yang ditujukan pada orang atau kelompok orang, yaitu berupa suatu pertukaran kebudayaan. Dalam proses komunikasi tersebut, terkandung unsur-unsur kebudayaan, salah satunya adalah bahasa. Bahasa merupakan alat komunikasi, sehingga komunikasi juga disebut sebagai proses budaya.

Demikian penjelasan berkaitan dengan komunikasi sebagai proses budaya.

Semoga bermanfaat.