Teori Kognitif Sosial (Social Cognitive Theory)

Silahkan Bagikan Tulisan-Artikel ini :
Teori kognitif sosial pertama kali dikemukakan oleh Albert Bandura. Teori kognitif sosial merupakan salah satu teori belajar yang menjelaskan tentang pola-pola perilaku. Konsep utama dari teori ini adalah proses belajar dengan mengamati atau obvervational learning

sumber : webspace.ship.edu
Teori kognitif sosial merupakan pengembangan dari Teori Balajar Sosial (Social Learning Theory) yang dikembangkan oleh Neal Miller dan John Dollard pada sekitar tahun 1941. Neal Miller dan John Dollard berpendapat bahwa belajar meniru terjadi ketika :
  • pengamat termotivasi untuk belajar.
  • berbagai petunjuk atau elemen perilaku yang akan dipelajari disajikan. 
  • pengamat menampilkan perilaku yang diberikan.
  • pengamat secara positif diperkuat untuk meniru perilaku.
Jadi menurut teori belajar sosial, orang dapat meniru perilaku yang ia lihat, perilaku itu akan diperkuat dan karenanya dipelajari. 

Albert Bandura kemudian mengembangkan gagasan Neal Miller dan John Dollard tentang bagaimana perilaku diperoleh. Pendapat Albert Bandura tersebut ditulisnya dalam sebuah artikel pada tahun 1977 yang menjelaskan bahwa teori belajar sosial menunjukkan sebuah hubungan langsung antara  self-efficacy yang dirasakan seseorang dengan perubahan perilaku, di mana self-efficacy berasal dari empat sumber, yaitu :
  • pencapaian penampilan.
  • pengalaman pengganti.
  • persuasi verbal.
  • pernyataan fisiologis.

Barulah pada tahun 1986, Albert Bandura mengemukakan suatu teori dari hasil pengembangan teori belajar sosial Neal Miller dan John Dollard yang ia beri nama social cognitive theory atau teori sosial kognitif. Perubahan nama dari teori belajar sosial ke teori sosial kognitive tersebut dimaksudkan untuk menekankan peran utama yang dimainkan kognisi dalam pengkodean dan penampilan perilaku.

Albert Bandura berpendapat bahwa perilaku manusia disebabkan oleh beberapa hal, yaitu :
  • pengaruh personal, yang meliputi  kognitif, afektif, dan kejadian-kejadian biologis.
  • perilaku.
  • lingkungan. 

selain itu masih menurut Albert Bandura, secara virtual, semua fenomena pembelajaran dapat terjadi melalui pengamatan perilaku orang lain dan konsekuensinya.

Prinsip-prinsip pemikiran Albert Bandura yang mendasari teori kognitif sosial adalah sebagai berikut :
  • Prinsip faktor-faktor yang saling menentukan. Albert Bandura menyebutkan bahwa diri seorang manusia pada dasarnya adalah suatu sistem. Sebagai suatu sistem bermakna bahwa perilaku, berbagai faktor pada diri seseorang, dan peristiwa-peristiwa yang terjadi dalam lingkungan orang tersebut secara bersama-sama saling bertindak sebagai penyebab yang satu dengan yang lainnya.
  • Kemampuan untuk memahami simbol atau tanda. Albert Bandura menyebutkan bahwa orang memahami dunia secara simbolis melalui gambar-gambar kognitif. Orang akan lebih bereaksi terhadap simbol kognitif dari dunia sekitar dari pada dunia itu sendiri. Maksudnya adalah karena orang memiliki kemampuan berfikir dan memanfaatkan bahasa sebagai alat untuk berfikir, maka hal-hal yang telah berlalu dapat disimpan dalam ingatan, dan hal-hal yang akan datang dapat diuji secara simbolis dalam pikiran.
  • Kemampuan berpikir ke depan. Kemampuan berpikir atau mengolah simbol dapat dimanfaatkan untuk merencanakan masa depan. Orang dapat menduga bagaimana orang lain dapat bereaksi terhadap seseorang, dapat menentukan tujuan, dan merencanakan tindakan-tindakan yang harus diambil untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut.
  • Kemampuan untuk seolah-olah mengalami apa yang dialami oleh orang lain. Setiap orang dapat dengan cara memperhatikan orang lain berperilaku dan memperhatikan konsekuensi dari perilaku tersebut. 
  • Kemampuan mengatur diri sendiri. Setiap orang memiliki kemampuan untuk mengendalikan perilaku mereka sendiri. Perilaku tersebut dikerjakan berdasarkan standar dan motivasi yang ditetapkan diri sendiri.
  • Kemampuan untuk berefleksi. Kebanyakan orang sering melakukan refleksi atau perenungan untuk memikirkan kemampuan diri mereka pribadi. Mereka mampu memantau ide-ide mereka dan menilai kepantasan ide-ide tersebut sekaligus menilai diri mereka sendiri.

Sedangkan konsep dasar dari teori sosial kognitif dari Albert Bandura adalah sebagai berikut :
  • determinisme timbal balik (reciprocal determinism). Konsep inti teori sosial kognitif yang merujuk pada interaksi yang dinamis dan timbal balik antara manusia, lingkungan dan perilaku.
  • kemampuan prilaku (behavioral capability). Kemampuan seseorang dalam menampilkan perilaku melalui pengetahuan dan keterampilan. Untuk dapat berperilaku dengan baik, seseorang harus mengetahui apa yang dilakukan dan bagaimana melakukannya.
  • pembelajaran observasional (observational learning). Suatu metode di mana seseorang dapat menyaksikan dan mengamati sebuah perilaku yang ditampilkan oleh orang lain dan kemudian memproduksi ulang tindakan-tindakan tersebut.
  • peneguhan (reinforcements). Tanggapan internal atau eksternal terhadap perilaku orang lain yang mempengaruhi keberlanjutan perilaku. Peneguhan dapat dimulai oleh diri sendiri atau dalam lingkungan.
  • harapan (expectations). Konsekuensi dari perilaku seseorang yang diantisipasi sebelumnya. Hasil pengharapan atau ekspektasi dapat berupa hubungan yang sehat atau tidak.
  • self-efficacy. Tingkatan kepercayaan diri seseorang dalam kemampuan untuk menampilkan perilaku dengan baik.

Tujuan teori kognisi sosial adalah untuk menjelaskan bagaimana orang mengatur perilakunya melalui kontrol dan peneguhan atau penguatan untuk mencapai perilaku yang diarahkan pada tujuan yang dapat dipertahankan sepanjang waktu.

Kelebihan dan Kekurangan Teori Kognitif Sosial. Terdapat beberapa kelebihan dan kekurangan dari teori kognitif sosial, yaitu :

* Kelebihan teori kognitif sosial :
  • teori kognitif sosial menunjukkan hubungan kausal antara media dan perilaku.
  • teori kognitif sosial berlaku di beberapa penampil dan tampilan situasi.
  • teori kognitif sosial memiliki kekuatan dalam menjelaskan berbagai hal seperti menolak katarsis, menekankan pentingnya lingkungan, dan isyarat isi.

* Kekurangan teori kognitif sosial :
  • demonstrasi laboratorium menimbulkan pertanyaan tentang generalisasi.
  • demonstrasi eksperimental mungkin melebih-lebihkan media.
  • memiliki kesulitan dalam menjelaskan efek jangka panjang dari konsumsi media.
  • meremehkan penggunaan pesan media oleh orang-orang.
  • berfokus terlalu sempit pada individu dan bukan pada efek budaya.

Sebagai salah satu teori belajar, teori kognitif sosial seringkali digunakan untuk mempelajari media, komunikasi massa, serta komunikasi antar pribadi atau komunikasi interpersonal. Disebutkan juga bahwa teori kognitif sosial memberikan sebuah penjelasan tentang bagaimana perilaku bisa dibentuk melalui pengamatan pada model-model yang ditampilkan oleh media masa.

Demikian penjelasan berkaitan dengan teori kognitif sosial (social cognitive theory).

Semoga bermanfaat.