Struktur Ekonomi Dan Teori Perubahan Struktur Ekonomi

Silahkan Bagikan Tulisan-Artikel ini :
Struktur Ekonomi. Pada umumnya struktur ekonomi dapat diartikan sebagai komposisi peranan masing-masing sektor dalam perekonomian, baik menurut lapangan usaha maupun menurut pembagian sektoral, yaitu sektor primer, sekunder, dan tersier. Jadi istilah struktur ekonomi digunakan untuk memperjelas serta menunjukkan susunan sektor-sektor ekonomi dalam perekonomian suatu negara.

Sektor-sektor ekonomi tersebut selanjutnya diklasifikasikan dari sektor ekonomi yang dominan atau yang diandalkan sampai pada sektor ekonomi yang hanya sebagai pendukung atau yang tidak diandalkan. Sektor ekonomi yang dominan atau yang diandalkan adalah sektor ekonomi yang memberikan sumbangan terbesar  terhadap produk nasional dengan laju pertumbuhan yang tinggi, yang menjadi ciri khas dari suatu perekonomian. 

Jenis Struktur Ekonomi. Dengan kata lain, sektor ekonomi yang dominan atau yang diandalkan adalah sektor ekonomi yang menjadi sumber mata pencaharian sebagian besar masyarakat, dan menjadi penyerap tenaga kerja yang terbesar. Terdapat dua macam struktur ekonomi, yaitu :
  • Struktur Agraris, yaitu struktur ekonomi yang didominasi oleh sektor pertanian. Sektor pertanian menjadi sumber mata pencaharian sebagian besar masyarakat suatu negara.
  • Struktur Industri, yaitu struktur ekonomi yang didominasi oleh sektor industri. Sebagian besar masyarakat dalam suatu negara tersebut menggantungkan hidupnya dari sektor industri. 

Faktor Penentu Perubahan Struktur Ekonomi. Terdapat beberapa faktor yang menentukan terjadinya perubahan struktur ekonomi, beberapa diantaranya adalah sebagai berikut :
  • produktivitas tenaga kerja per sektor secara keseluruhan.
  • adanya modernisasi dalam proses peningkatan nilai tambah dari bahan baku, barang setengah jadi, dan barang jadi.
  • kebijakan pemerintah yang mendorong pertumbuhan dan pengembangan sektor dan komoditas unggulan.
  • ketersediaan infrastruktur yang menentukan kelancaran aliran distribusi barang dan jasa serta mendukung proses produksi.
  • kreativitas dan penerapan teknologi yang disertai dengan kemampuan untuk memperluas pasar produk atau jasa yang dihasilkan.
  • bertumbuhnya bidang kewira-usahaan baru dalam masyarakat.
  • meningkatnya investasi yang dilakukan oleh masyarakat.
  • terbukanya perdagangan luar daerah dan luar negeri melalui ekspor impor.

Struktur Ekonomi Indonesia. Menurut Dumairy, struktur perekonomian suatu negara dapat dilihat setidaknya dari empat sudut tinjauan, yaitu struktur ekonomi ditinjau dari sudut :
  • Makro Sektoral. Perekonomian negara dapat berstruktur pertanian, industrial, atau komersial. Tergantung dari sektor apa yang dapat menjadi tulang punggung perekonomian negara yang bersangkutan.
  • Keuangan. Pergeseran struktur ekonomi secara makro sektoral senada dengan pergeserannya secara keuangan (spasial). Sehingga ditinjau dari sudut keuangan (spasial) struktur perekonomian dapat bergeser dari berstruktur pedesaan (tradisional) menjadi perkotaan (modern).
  • Penyelenggaraan Kenegaraan. Perekonomian dapat dibedakan menjadi etatis, egaliter, dan borjuis. Predikat tersebut bergantung pada siapa atau kalangan mana yang menjadi pemeran utama dalam perekonomian yang bersangkutan, yaitu bisa pemerintah atau negara, rakyat kebanyakan, atau kalangan pemodal dan usahawan (kapitalis). 
  • Birokrasi Pengambilan Keputusan. Dalam sudut tinjauan ini struktur ekonomi dapat dibedakan menjadi dua, yaitu struktur ekonomi yang terpusat (sentralisasi) dan struktur ekonomi desentralisasi.

Berdasarkan pendapat dapat dari Dumairy tersebut, struktur ekonomi Indonesia adalah pertanian menuju ke arah industrialisasi. Indonesia sebagai negara agraris, sektor pertanian masih menjadi sumber mata pencaharian utama sebagian masyarakatnya. Seiring dengan perkembangan jaman, struktur ekonomi Indonesia mulai bergeser ke arah industrialisasi berbasis pertanian, dalam arti bahwa untuk mencapai industri yang kuat harus didukung oleh pertanian yang tangguh. Oleh karenanya, pemerintah terus berusaha meningkatkan pertumbuhan pertanian menuju ke arah terciptanya sektor pertanian yang maju, efisiensi, dan tangguh.

Perubahan Struktur Ekonomi. Terdapat kecenderungan bahwa semakin tinggi laju pertumbuhan ekonomi akan membuat semakin tinggi pendapatan masyarakat per kapita. Hal tersebut menjadi salah satu faktor penyebab semakin cepatnya perubahan struktur ekonomi dalam suatu negara, dengan asumsi faktor-faktor penentu lain seperti   tenaga kerja, bahan baku, dan teknologi mendukung proses pertumbuhan ekonomi tersebut.
Ada dua teori utama yang biasa digunakan dalam menganalisa perubahan struktur ekonomi, yaitu : 

1. Teori Migrasi
Teori migrasi dikemukakan oleh Arthur Lewis. Teori Migrasi atau dikenal juga dengan sebutan Teori Lewis, yang pada dasarnya membahas proses pembangunan ekonomi yang terjadi di pedesaan dan di perkotaan. Teori Migrasi mengasumsikan bahwa perekonomian suatu negara pada dasarnya terbagi menjadi dua, yaitu :
  • Perekonomian tradisional di pedesaan yang didominasi oleh sektor pertanian.
  • Perekonomian modern di perkotaan dengan industri sebagai sektor utama. 

2. Teori Transformasi Struktural
Teori transformasi struktural dikemukakan oleh Hollis Chenery. Teori transformasi struktural dikenal juga dengan sebutan Teori Chenery atau Teori Pattern of Development. Teori Chenery ini memfokuskan pada perubahan struktur dalam tahapan proses perubahan ekonomi di negara-negara berkembang, yang mengalami transformasi dari pertanian tradisional (subsisten) ke sektor industri sebagai mesin penggerak utama pembangunan ekonomi

Demikian penjelasan berkaitan dengan struktur ekonomi dan teori perubahan struktur ekonomi.

Semoga bermanfaat.