Kecemasan merupakan kondisi kejiwaan yang penuh dengan kekuatiran dan ketakutan akan apa yang mungkin terjadi. Sigmund Freud, seorang ahli psikoanalisis, dalam bukunya yang berjudul "A General Introduction to Psychoanalysis", menyebutkan bahwa kecemasan adalah suatu keadaan perasaan efektif yang tidak menyenangkan yang disertai dengan sensasi fisik yang memperingatkan orang terhadap bahaya yang akan datang. Keadaan yang tidak menyenangkan tersebut sering kabur dan sulit menunjukkan dengan tepat, tetapi kecemasan itu sendiri selalu dirasakan.
Lebih jauh Sigmund Freud mengatakan bahwa kecemasan merupakan fungsi ego untuk memperingatkan individu tentang kemungkinan datangnya suatu bahaya sehingga dapat disiapkan reaksi adaptif yang sesuai. Selanjutnya Sigmund Freud mengatakan bahwa kecemasan berfungsi sebagai mekanisme yang melindungi ego karena kecemasan memberi sinyal kepada kita bahwa ada bahaya dan kalau tidak dilakukan tindakan yang tepat maka bahaya itu akan meningkat sampai ego dikalahkan.
Faktor Yang Mempengaruhi Kecemasan. Faktor yang mempengaruhi tingkat kecemasan dalam diri seseorang dapat bersumber dari dua hal, yaitu :
1. Faktor Internal.
Faktor internal merupakan faktor yang mempengaruhi tingkat kecemasan yang berasal dari dalam diri seseorang, yang meliputi :
- Pengalaman. Merupakan penyebab kecemasan dapat berasal dari berbagai kejadian di dalam kehidupan atau dapat terletak di dalam diri seseorang. Pengalaman hidup seseorang akan membuat orang tersebut dapat mengontrol tingkat kecemasan yang ia rasakan.
- Respon. Merupakan kemampuan seseorang menelaah besarnya stimulus yang diterima akan mempengaruhi kecemasan yang timbul.
- Usia. Seseorang yang berusia semakin tua, maka seseorang tersebut akan semakin banyak pengalaman dan pengetahuannya. Dengan demikian, orang tersebut akan lebih siap dalam menghadapi sesuatu dalam hidupnya.
- Gender. Perempuan lebih cemas akan ketidak-mampuannya dibandingkan dengan laki-laki. Laki-laki lebih aktif dan eksploratif, sedangkan perempuan lebih sensitif. Di lain hal juga menunjukkan bahwa laki-laki lebih rileks dibandingkan dengan perempuan.
2. Faktor Eksternal.
Faktor eksternal merupakan faktor yang mempengaruhi tingkat kecemasan yang berasal dari luar diri seseorang, yang meliputi :
Faktor Penyebab Kecemasan. Kecemasan yang dialami oleh seseorang dapat disebabkan oleh beberapa macam faktor. Kartini Kartono menyebutkan bahwa faktor yang dapat menyebabkan kecemasan seseorang dapat dibagi menjadi dua, yaitu faktor predisposisi dan faktor presipitasi.
1. Faktor Predisposisi.
Faktor predisposisi merupakan faktor yang melatar-belakangi seseorang mengalami gangguan kecemasan. Ada beberapa faktor predisposisi yang mempengaruhi kecemasan yang dirasakan oleh seseorang, yaitu :
Faktor eksternal merupakan faktor yang mempengaruhi tingkat kecemasan yang berasal dari luar diri seseorang, yang meliputi :
- dukungan keluarga. Adanya dukungan dari keluarga akan menyebabkan seseorang lebih siap dalam menghadapi permasalahan.
- kondisi lingkungan. Kondisi lingkungan sekitar yang positif dapat menyebabkan seseorang menjadi lebih kuat dalam menghadapi permasalahan.
Menurut Ronald B. Adler dan George Rodman, dalam bukunya yang berjudul "Psychological Testing", menyebutkan bahwa faktor yang mempengaruhi kecemasan adalah sebagai berikut :
- Pengalaman negatif pada masa lalu. Pengalaman ini merupakan hal yang tidak menyenangkan pada masa lalu mengenai peristiwa yang dapat terulang lagi pada masa mendatang, apabila seorang individu tersebut menghadapi situasi atau kejadian yang sama dan juga tidak menyenangkan.
- Pikiran yang tidak rasional. Para psikolog memperdebatkan bahwa kecemasan terjadi bukan karena suatu kejadian, melainkan kepercayaan atau keyakinan tentang kejadian itulah yang menjadi penyebab kecemasan.
1. Faktor Predisposisi.
Faktor predisposisi merupakan faktor yang melatar-belakangi seseorang mengalami gangguan kecemasan. Ada beberapa faktor predisposisi yang mempengaruhi kecemasan yang dirasakan oleh seseorang, yaitu :
- Pandangan Psikoanalitik. Kecemasan merupakan konflik emosional yang terjadi antara dua elemen kepribadian, yaitu id dan super ego. Mengutip dari pendapat Sigmund Freud, dalam bukunya yang berjudul "A General Introduction to Psychoanalysis", menyebutkan bahwa kepribadian terdiri dari tiga elemen, yaitu : id, ego, dan super ego. Id menggambarkan dorongan insting dan impuls primitif. Super ego menggambarkan hati nurani seseorang dan dikendalikan oleh norma-norma budaya seseorang. Sedangkan ego merupakan mediator antara tuntutan id dan super ego. Kecemasan terjadi karena adanya konflik emosional antara id dan super ego yang berfungsi untuk memperingatkan ego tentang suatu bahaya yang perlu diatasi.
- Pandangan Interpersonal. Mengutip pendapat dari Gail Wiscarz Stuart, dalam bukunya yang berjudul "Prinsip dan Praktik Keperawatan Kesehatan Jiwa", menyebutkan bahwa kecemasan timbul dari perasaan takut terhadap tidak adanya penerimaan dan penolakan interpersonal. Hal tersebut juga berhubungan dengan trauma pada masa pertumbuhan, seperti rasa kehilangan, perpisahan yang menyebabkan seseorang menjadi tidak berdaya.
- Pandangan Perilaku. Para ahli di bidang perilaku menganggap kecemasan sebagai suatu dorongan yang dipelajari berdasarkan keinginan untuk menghindarkan rasa sakit. Menurut pandangan perilaku, kecemasan merupakan hasil dari perasaan frustasi dari segala sesuatu yang mengganggu kemampuan seseorang untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
- Faktor Keluarga. Mengutip pendapat dari Gail Wiscarz Stuart dan Sandra J. Sundeen, dalam "Buku Saku Keperawatan Jiwa", menyebutkan bahw kecemasan dapat berasal dan bersumber dari keluarga.
- Faktor Biologis. Kecemasan dapat bersumber dari diri seseorang. Di dalam tubuh manusia terdapat hormon yang mempengaruhi keadaan emosional manusia tersebut. Selain itu kondisi kesehatan juga dipengaruhi oleh hormon. Oleh karenanya sakit yang diderita oleh seseorang dapat menimbulkan kecemasan.
2. Faktor Presipitasi.
Faktor presipitasi merupakan faktor yang mencentuskan terjadinya kecemasan pada seseorang untuk kali yang pertama. Kecemasan merupakan keadaan yang tidak dapat dihindarkan di dalam memelihara keseimbangan kehidupan manusia. Pengalaman kecemasan seseorang tidak sama pada beberapa situasi. Menurut Gail Wiscarz Stuart dan Sandra J. Sundeen, ada beberapa faktor yang dapat menjadi faktor presipitasi yang dapat menimbulkan kecemasan, yaitu :
- Ancaman integritas diri, seperti ketidak-mampuan fisiologis diantaranya adalah adanya penyakit dan gangguan fungsi tubuh, gangguan terhadap kebutuhan dasar, dan lain sebagainya.
- Ancaman sistem diri, seperti harga diri dan hubungan interpersonal, kehilangan atau perubahan status dan peran, dan lain sebagainya.
Menurut Atkinson, dalam bukunya yang berjudul "Pengantar Psikologi", menyebutkan bahwa kecemasan dapat disebabkan karena beberapa faktor, yaitu :
- ancaman (threat). Ancaman dapat disebabkan oleh sesuatu yang benar-benar realistis dan juga tidak realistis.
- pertentangan (cobflict). Pertentangan timbul karena adanya dua keinginan yang keadaannya bertolak belakang.
- ketakutan (fear). Ketakutan akan segala hal dapat menimbulkan kecemasan dalam menghadapi ujian atau ketakutan akan penolakan menimbulkan kecemasan setiap kali harus berhadapan dengan orang baru.
- kebutuhan yang tidak terpenuhi (umneed need). Kebutuhan manusia begitu komplek dan sangat banyak, jika tidak terpenuhi maka hal tersebut akan menimbulkan rasa cemas.
Sedangkan berkaitan dengan penyebab dari kecemasan tersebut, Suliswati, dalam bukunya yang berjudul "Konsep Dasar Keperawatan Kesehatan Jiwa", menyebutkan bahwa kecemasan terjadi sebagai akibat dari ancaman terhadap harga diri atau identitas diri yang sangat mendasar bagi keberadaan individu.
Demikian penjelasan berkaitan dengan faktor yang mempengaruhi kecemasan serta penyebab kecemasan.
Semoga bermanfaat.